A. PROSES
1. PENGOLAHAN AWAL (PRETREATMENT)
Limbah dari laboratorium, pertama-tama ditampung dalam bak equalisasi dengan
maksud untuk mengeliminir fluktuasi dari karakter serta debit limbah yang masuk.
2. NETRALISASI
Setelah ditampung di bak equalisasi, air limbah dipompa dengan pompa submersible menuju ke
bak aerasi. Saat mengalir, air limbah akan dikontrol pH-nya dengan menggunakan pH sensor
yang nilai pH-nya dapat dimonitor di pH Controller yang terdapat di Panel Control. pH Controller
akan menginstruksikan dosing pump untuk menginjeksikan larutan asam jika air limbah
terdeteksi bersifat basa dan larutan basa jika air limbah bersifat asam. Setelah diinjeksi larutan
kimia sesuai dengan pH-nya, air limbah akan mengalir ke dalam static mixer untuk diaduk secara
in line dan selanjutnya masuk ke bak aerasi.
3. AERASI
Di dalam bak aerasi yang dibagi menjadi 3 compartement, air limbah akan mengalami proses
penguraian zat organic oleh bakteri, dimana oksigen yang diperlukan oleh bakteri akan disuplai
dari blower dan didistribusikan oleh diffuser.
4. PENJERNIHAN
Setelah mengalami proses aerasi, air limbah akan mengalir secara over flow masuk
ke dalam bak penjernihan (clarifier), dimana dalam bak ini akan terjadi proses
pemisahan air dengan sludge / endapan yang dihasilkan pada saat proses aerasi.
Sebagian sludge akan dikembalikan ke dalam bak aerasi melalui air lift.
5. KLORINASI
Dari bak penjernih (clarifier) air produk akan mengalami proses klorinasi/
disinfeksi, dimana air akan masuk secara over flow ke dalam bak klorinasi,
kemudian chlorine metering pump akan memompa larutan klorin ke dalam bak
klorinasi. Setelah itu air produk akan ditampung dalam bak penampungan akhir
(storage tank).
6. FILTRASI
Air produk dalam bak penampungan akhir akan dipompa oleh effluent pump menuju sand filter
dan activated carbon filter, dan selanjutnya air produk siap dan layak dialirkan ke saluran
pembuangan.
Golongan
1.1. Dressing bedah yang kotor, swab dan limbah lain yang
paling sedikit satu hari sekali atau bila sudah mencapai tiga
berikut :
secara efektif.
infeksius).
ditampung pada bak limbah klinis atau kantong lain yang tepat
Golongan B
keadaan tertutup.
dengan incinerator.
2) Penampungan
hendaknya :
mungkin)
angkutan.
3) Pengangkutan
B)LIMBAH CAIR
(4,7)
System)
yakni :
3. Bak
Klorinasi
5. Inlet
ment System)
oksidasi dibuat bulat atau elips, dan air limbah dialirkan secara
1-2 petak).
klorinasi nanti