Anda di halaman 1dari 3

Bahan yang digunakan dalam pembuatan dodol adalah buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus)

yang sudah masak, gula pasir, santan, tepung ketan, tepung biji nangka, bahan untuk analisis kadar
serat kasar adalah zat anti buih, H2SO4, NaOH, aquades, alkohol, K2SO4.

Alat-alat yang digunakan adalah pisau, baskom, talenan, timbangan analitik, sendok pengaduk dodol,
sendok, kuali besi, tungku, cawan porselen, tanur, desikator, oven, erlenmeyer, spatula dan alat tulis

Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi pisau, baskom, talenan, timbangan analitik,
sendok pengaduk dodol, sendok, kuali besi, tungku, cawan porselen, tanur, desikator, oven, erlenmeyer,
spatula dan alat tulis

elitian disusun dengan perlakuan tunggal, dalam Rancangan Acak Kelompok

(RAK) dengan 3 ulangan. Formulasi yang digunakan adalah 100% tepung ketan:

0% labu siam (T0 = Kontrol), 80% tepung ketan: 20% labu siam (T1), 70%

tepung ketan: 30% labu siam (T2), 60% tepung ketan: 40% labu siam(T3), 50%

tepung ketan: 50% labu siam (T4), 40% tepung ketan: 60% labu siam (T5). Data

yang diperoleh dianalisis kesamaan ragamnnya dengan uji Barlett dan

kenambahan datanya diuji dengan uji Tukey, selanjutnya data dianalisis sidik

ragam untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar perlakuan. Untuk

mengetahui perbedaan antar perlakuan data dianalisis lebih lanjut menggunakan


uji BNJ pada taraf 5% (Hanafiah, 2001). Perbandingan labu siam dengan tepung

beras ketan dapat dilihat pada Tabel 3.

Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan terhadap dodol labu siam meliputi uji organoleptik

yaitu tekstur, rasa dan aroma, dan penerimaan keseluruhan dan sifat kimia yaitu

kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar serat kasar.

3.5.1. Analisis Kimia

3.5.1.1. Kadar Air

Pengujian kadar air dilakukan dengan metode gravimetri (AOAC, 1995). Cawan

porselen dikeringkan dalam oven selama 30 menit, lalu didinginkan di dalam

desikator dan ditimbang. Sebanyak 5 gram sampel ditimbang lalu dimasukan ke

dalam cawan porselen dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 105-110oC

selama 3-5 jam (tergantung bahan yang digunakan). Setelah itu sampel
didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang. Setelah

diperoleh hasil penimbangan pertama, cawan yang berisi sampel tersebut

dikeringkan kembali selama 30 menit setelah itu didinginkan dalam desikator

selama 15 menit kemudian ditimbang. Perlakuan ini diulang sampai tercapai

berat konstan. Bila penimbangan kedua mencapai pengurangan bobot tidak lebih

dari 0,0002 g dari penimbangan pertama maka dianggap konstan. Perhitungan

kadar air dilakukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan : W = berat cawan (g)

W1 = berat cawan dan sampel setelah dioven (g)

W2 = berat sampel awal (g)

Anda mungkin juga menyukai