Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AKBAR

NIM : 1763142008

PRODI : SOSIOLOGI

MATA KULIAH : SOSIOLOGI POLITIK DAN BIROKRASI

TEMA : GERAKAN SOSIAL POLITIK

RELEVANSI GERAKAN SOSIAL DAN IMAJINASI POLITIK

Setiap masyarakat kiranya ingin mendapatkan suatu perubahan pada dirinya ataupun
lingkungannya yang dapat merubah nasib maupun kesejahtraan mereka. Dalam suatu perubahan
yang terjadi dalam diri masyarakat tentu ada suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu suatu gerakan sosial. Secara garis besar gerakan sosial (social movement) adalah
aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal
yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada
suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah
perubahan sosial. Gerakan sosial juga bisa dilihat sebagai upaya bersama massa rakyat yang
hendak melakukan pembaruan atas situasi dan kondisi sosial politik yang dipandang tidak
berubah dari waktu ke waktu atau juga untuk menghentikan kondisi status quo.

Menurut Peter Burke, seorang sosiolog Amerika, ada dua tipe gerakan sosial, yaitu
gerakan sosial untuk memulai perubahan, dan gerakan sosial yang dilakukan sebagai reaksi atas
perubahan yang terjadi. Bila dikaitkan maknanya dengan gerakan di Indonesia, maka dapat
dikategorikan menjadi sebelum dan sesudah 1966. Pada masa sebelum 1966, mobilisasi gerakan
sosial mengarah pada pemberian dukungan terhadap legitimasi Negara yang baru berdiri. Pasca
1966, gerakan yang terjadi lebih mengarah pada kritik atau reaksi terhadap kebijakan Negara,
seperti peristiwa Malari, Kedung Ombo, Tanjung Priok, dan Gerakan Reformasi 1998.

Secara historis, gerakan sosial di Indonesia dapat dikatakan memiliki akar sejarah yang
kuat. Hal itu dapat dilihat berbagai gerakan sosial yang dimulai sejak perlawanan rakyat
Indonesia pada masa kolonialisme Belanda. Mulai saat itu gerakan sosial telah banyak
dilancarkan hingga masih berlanjut hingga sekarang, yaitu di sebuah era yang dinamakan era
Neoliberialsme yang dibungkus dalam kemasan Globalisasi.

Sebagai bagian dari sebuah gerakan sosial, gerakan mahasiswa tahun 1998 merupakan
sebuah contoh gerakan sosial yang berhasil dalam misinya. Memang tidak semua slogan yang
diinginkan dalam gerakan mahasiswa bisa terwujud namun langkah-langkah dan karakteristik
yang diambil dalam aksi unjuk rasa mahasiswa. Dilakukannya gerakann sosial ini dikarenakan
mahasiswa menganggap system pemerintahan oleh pemimpin pada waktu itu sudah tidak relevan
lagi terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta goyahnya system perekonomian
Indonesia pada waktu itu.

Sekarang ini, realitas politik kita masih terkungkung ke dalam lingkaran imajinasi
populer (popular imagination). Istilah imajinasi populer sering dipakai oleh para ilmuwan sosial
postmodern untuk menggambarkan satu kondisi sosial yang disesaki oleh perilaku yang bersifat
rendahan (kitsch) ahistoris (patische), sarat kepura-puraan (camp) dan menonjolkan citra
(image). Dalam hal ini, istilah paradigma berpikir popular sangat cocok untuk menafsirkan
imajinasi politik hari ini, yakni cara berpikir yang dipengaruhi oleh berbagai wacana budaya
populer media massa, TV, dunia hiburan dan sejenisnya yang dicirikan dengan sifatnya yang
dangkal dan menuruti selera massa. Dalam konteks politik, kita kerap melihat para elite
mengemas wacana sedemikian rupa sehingga tampak ilmiah-rasional. Kenyataannya, wacana
yang diproduksi tersebut tidak lebih dari sebuah hasil kedangkalan berpikir dan juga eksploitasi
simbol populer boleh jadi adalah hal yang diyakini paling efektif untuk mendekatkan diri dengan
calon pemilih. Menjadi wajar jika banyak politisi mengonsumsi gaya hidup (life style) mulai dari
baju, sepatu, kendaraan, sampai musik yang tengah populer di kelompok masyarakat tertentu
yang menjadi target politiknya.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang mendambakan suatu perubahan
sosial sangatlah penting untuk mengamati dan melihat secara jeli keadaan Negara dan system
pemerintahan kita saat ini, agar hal-hal yang tidak di inginkan tidaklah terjadi dan dengan itu
Negara dapat maju dan masyarakatnya sejahtra.

Anda mungkin juga menyukai