Anda di halaman 1dari 2

tentang protokoler

Sisi Lain Seorang Protokol

Protokol seringkali dipersepsikan dalam beragam wacana, diantaranya kaku, rumit, berbelit,
dan lain lain. Dalam sebuah sudut pandang mungkin ada benarnya, tetapi sepertinya tidak
seluruhnya benar.
Protokoler berasal dari kata protos yang artinya lembar pertama dan kolla yang artinya
melekatkan. Protokol merupakan etiket resmi berbagai upacara kenegaraan yang sarat akan
tata tertib, tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan.

Seorang protokoler memiliki aspek yang penting dalam hal tata pengaturan tempat, tata
upacara, dan tata penghormatan. Peran protokol bukan sekadar pembawa acara atau petugas
yang mempersilakan tamu, melainkan  diajar mengenai teknik berkomunikasi yang  baik dan
benar, bagaimana menjadi pribadi yang efektif dan tentang personal grooming, yaitu tata cara
berpenampilan di dunia profesional.

Aktivitas protokoler yang diterapkan secara benar justru sebaliknya akan memberikan dan
menjanjikan sebuah penghormatan yang tepat terhadap semua pihak. Kinerja protokol dapat
meningkatkan pembentukan citra dari sebuah organisasi. Petugas protokol selain harus
cekatan dalam berkoordinasi dengan pihak internal, juga harus cakap dalam menjalin
komunikasi dengan pihak luar.

Peran lain dari sosok seorang protokler tentunya tidak hanya menjadi koordinator untuk
dirinya dalam menjalankan sebuah acara resmi, melainkan dengan semua pihak yang terkait.
Selain itu, seorang protokol harus dapat menjalin komunikasi dengan beberapa pihak terkait.
Seorang protokol juga harus bertindak sebagai mediator dan koordinator. Tetapi, peran
seorang protokol sebetulnya lebih dari itu, seorang protokoler  harus mampu bersikap sebagai
seorang manajer yang mengatur jalannya kegiatan dengan baik. Seorang protokol tentunya
harus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat.

Protokol juga mencerminkan keteraturan, efektifitas dan bahkan memiliki estetika tersendiri
pada setiap kesempatan. Banyak peraturan yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dalam dunia protokoler yang kemudian menjadikannya sebagai kendala tersendiri
untuk sebuah institusi maupun corporate untuk mengimplementasikannya. Peraturan
protokoler terbilang kaku, hanya 2 opsi antara diperbolehkan dan tidak. Meskipun demikian
dalam pelaksanaanya harus fleksibel. Dalam dunia protokol dikenal prinsip your wise is my
command, titah paduka hamba laksanakan. Aturan yang menaungi aktivitas protokol adalah
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1987 yang mendefinisikan protokol
sebagai tata tempat, tata upacara, tata penghormatan dan tentunya diperkuat dengan dengan
PP No.62 tahun 1990 mengenai tata tempat, tata upacara, tata penghormatan, bendera merah
putih dan tentunya masih ada sejumlah peraturan-peraturan lain yang perlu dikuasai untuk
memahami dunia Protokol.
Banyak aral yang terkadang menghalangi seorang protokoler dalam tugasnya diberbagai
acara resmi. Sosok protokoler yang terkadang hanya dipandang sebagai pemandu sebuah
acara, sebagai orang yang berbicara, membuka dan menutup acara, tapi pernahkah terbayang,
tanpa pemandu sebuah acara, tak eloklah acara itu diadakan. Protokoler bukan dunia asing
dan baru bagi kita. Tidak mudah menjadi sosok seorang pemandu, butuh profesionalitas
tinggi. Meski tidak ada pernyataan yang mengatakan bahwa suatu acara besar dan resmi
berhasil dilaksanakan karena sosok protokol yang memandu acara, tak bisa dipungkiri ada
peran seorang protokoler disana yang terkadang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang.
Profesionalisme yang dianut merupakan paham yang muncul dari hati dan niat untuk
mengemban tugas dengan baik. Memberikan yang terbaik untuk ke depan yang lebih baik.

Banyak tantangan yang harus dihadapi dan dijalani oleh para petugas protokol dalam
melaksanakan tugas. Ketika tugas yang dilaksanakan berjalan dengan bagus dan sempurna,
seorang protokol tidak pernah dipuji. Tapi, ketika pelaksanaan berlangsung dengan tidak
bagus, pasti protokollah pihak yang paling dimarahi. Tugas dan tanggung jawab yang
diemban petugas protokol sangat berat, karena dunia protokol memiliki jam kerja 24 jam
dalam seminggu, namun dalam melaksanakan tugas hendaknya tidak dilaksanakan dengan
kaku. Seorang protokoler harus bisa bekerja secara professional, yaitu mengetahui keahlian
dan keterampilannya, meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu,
hidup dari situ dan bangga akan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai