PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Putri rizki
Moderator : M. Ahsanul Khuluqi
Sekretaris Meja : Galvin Pratama koga
Sekretaris Papan : Clarisa Lucia Valerina
Hari/Tanggal : Senin, 11 mei 2015
Rabu, 13 mei 2015
Peraturan Tutorial : 1.Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat.
2.Mengacungkan tangan jika ingin memberi pendapat.
3.Berbicara dengan sopan dan penuh tata karma.
4.Izin bila ingin keluar ruangan.
2.2 Skenario
Ny, Tini , 35 tahun, datang ke RSMP dengan keluhan utama berdebar-debar 2
minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan keringat berlebihan, mudah merasa cemas,
mudah tersinggung dan telapak tangan sering basah sejak 1 bulan yang lalu. Nafsu makan
pasien meningkat namun tidak disertai peningkatan berat badan. Pasien tidak tahan suhu
panas sehingga lebih senang berada diruang yang dingin.
Sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa timbul benjolan dileher kanan bagian tengah
agak bawah yang makin lama makin membesar. Pasien tidak merasakan nyeri dileher seiring
bertambah besarnya benjolan. Tidak ada sesak nafas ataupun suara serak . Ny. Tini belum
pernah berobat sebelumnya.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vital : TD 120/70 mmHg.Nadi 110x/menit, Pernafasan 22x/menit, Temp 36,8O C
Kepala : Exopthalamus (+), Lid retraction (+), Lid lag (+)
Lima tanda orbital: stellwag (+), von graefe (+), mobius (+), joffroy (+),
Pemeriksaan Khusus
Leher
- Inspeksi : Tampak benjolan dileher sebelah kanan, rata, ikut bergerak saat menelan,
kulit dalam batas normal (tidak ada tanda radang)
- Palpasi : difuse, massa kenyal ukuran 4x5 cm, fluktuasi (-), mobile, tidak teraba
panas
- Auskultasi : Bruit (-)
Jantung dan paru-paru : dalam batas normal
Abdomen : datar, nyeri tekan (-) bising usus (+) normal
Ekstremitas : kulit terlihat basah, teraba lembab. Tremor (+)
Pemeriksaan Penunjang
T3 = 256 ng/dl, T4 = 213 ng/dl, TSH = 0,002 mIU/I
5. Pemeriksaan Khusus
Leher
- Inspeksi : Tampak benjolan dileher sebelah kanan, rata, ikut bergerak saat
menelan,
kulit dalam batas normal (tidak ada tanda radang)
- Palpasi : difuse, massa kenyal ukuran 4x5 cm, fluktuasi (-), mobile, tidak
teraba
panas
- Auskultasi : Bruit (-)
Jantung dan paru-paru : dalam batas normal
Abdomen : datar, nyeri tekan (-) bising usus (+) normal
Ekstremitas : kulit terlihat basah, teraba lembab. Tremor (+)
6. Pemeriksaan Penunjang
T3 = 256 ng/dl, T4 = 213 ng/dl, TSH = 0,002 mIU/I
2. Pasien Pasien juga mengeluhkan keringat berlebihan, mudah merasa cemas, mudah
tersinggung dan telapak tangan sering basah sejak 1 bulan yang lalu. Nafsu makan
pasien meningkat namun tidak disertai peningkatan berat badan. Pasien tidak tahan
suhu panas sehingga lebih senang berada diruang yang dingin.
b) Apa makna pasien mengeluh nafsu makan meningkat tetapi tidak disertai berat
badan meningkat?
Jawab:
Penurunan berat badan dikarenakan adanya peningkatan kadar metabolik di
dalam badan walaupun terjadi peningkatan badan.
c) Apa makna pasien tidak tahan suhu panas, lebih senang pada ruang dingin?
d) Apa etiologi dari seluruh keluhan tambahan?
e) Apa hubungan keluhan tambahan dengan keluhan utama?
f) Bagaimana patofisiologi dari keluhan tambahan yang dirasakan pasien?
Jawab:
T3 meningkatkan konsumsi Oksigen dan produksi panas (melalui stimulasi
Na+K+ ATP-ase) dalam semua jaringan kecuali otak lien dan testis →
peningkatan kecepatan metabolisme basal → peningkatan kepekaan terhadap
panas.
3. Sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa timbul benjolan dileher kanan bagian tengah
agak bawah yang makin lama makin membesar. Pasien tidak merasakan nyeri dileher
seiring bertambah besarnya benjolan. Tidak ada sesak nafas ataupun suara serak . Ny.
Tini belum pernah berobat sebelumnya.
a) Bagaimana anatomi, fisilogi dan histologi pada kasus ini?
b) Apa makna sejak 6 bulan yang lalu timbul benjolan dileher kanan bagian tengah
agak kebawah yang makin lama makin membesar tidak terasa nyeri, tidak ada
sesak nafas dan suara serak?
Jawab:
Benjolan : hiperplasia dan banyak lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel,
sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat bebrapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar.
c) Apa etilogi dari benjolan dileher kanan bagian tengah agak kebawah dan tidak
teras nyeri?
Jawab:
4. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vital : TD 120/70 mmHg.Nadi 110x/menit, Pernafasan 22x/menit, Temp
36,8O C
Kepala : Exopthalamus (+), Lid retraction (+), Lid lag (+)
Lima tanda orbital: stellwag (+), von graefe (+), mobius (+), joffroy
(+), Rosenbach (+)
Leher : JVP (-2 cm H2O)
a) Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?
b) Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik yang abnormal?
Jawab:
TSH yang tinggi → menstimulasi sel-sel mata → pengeluaran sitokin yang
mendorong terjadinya peradangan dan edema (exoptalmus)
Marks. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.
EGC: Jakarta
5. Pemeriksaan Khusus
Leher
- Inspeksi : Tampak benjolan dileher sebelah kanan, rata, ikut bergerak saat
menelan,
kulit dalam batas normal (tidak ada tanda radang)
6. Pemeriksaan Penunjang
T3 = 256 ng/dl, T4 = 213 ng/dl, TSH = 0,002 mIU/I
Price and Wilson. 2013. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi
6. EGC: Jakarta