Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fairna Mustika H

Nomor : 13/ XI MIPA 2

1. Indonesia beberapa kali mengeluarkan larangan impor , yang terbaru adalah larangan
import yang terjadi di tahun 2020, Kementrian Perdagangan mengeluarkan Peraturan
Menteri Perdagangan No.10/2020 tentang Larangan Sementara Impor Binatang Hidup
dari Tiongk tentang Larangan Sementara Impor Binatang Hidup dari Tiongkok. Larangan
ini dikeluarkan untuk meminimalisir masuknya virus Corona yang berasal dari China ke
Indonesia. Barang-barang dari China yang dilarang masuk ke Indonesia anatara lain
hewan golongan mamalia dan unggas hidup, serta binatang hidup lainnya.
(https://www.inews.id/finance/makro/mendag-agus-suparmanto-terbitkan- permendag-
larangan-impor-binatang-hidup-dari-china)
2. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar pada masa Corona ini, pemerintah dan Bank
Indonesia telah mengambil langkah:
a. Mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga,
b. Melakukan triple intervention yang terdiri dari
 Menjual valuta asing untuk menahan rupiah merosot
 Intervensi dalam pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) di
pasar derivative valas domestic untuk mengarahkan level rupiah di jangka
menengah.
 intervensi pembelian SBN yang dilepas asing (akumulasi aset SBN) untuk
menjaga yield SBN dan pelemahan rupiah lebih lanjut.
(https://investor.id/opinion/triple-intervention-bi-dan-efektivitas-stabilisasi-
rupiah)
c. Menggunakan cadangan devisa negara umtuk memasok valas
3. Alat pembayaran ekspor-impor yang praktis:
a. Letter of Credit (L/C)
Alasan : Memberikan ketenangan bagi pihak penjual dan pembeli karena ada
pihak bank sebagai perantara yang menjamin barang dengan pemberian
kredit.
b. Cek
Alasan : Mudah dicairkan
c. Wesel (Bill of Exchange)
d. Emas
Alasan : Nilai harga emas cenderung stabil meskipun terjadi inflasi
e. Transfer
Alasan : Praktis karena tidak memerlukan pihak perantara

Anda mungkin juga menyukai