B011171120
Virus Corona yang kini berstatus pandemik dan membuat resah masyarakat secara
langsung berdampak pada berbagai sektor dan seluruh tingkatan masyarakat, salah satunya pada
kondisi perekonomian dalam negeri. Situasi pandemik covid-19 yang mengglobal, membuat
pemerintah merespons dengan memberi stimulus kebijakan fiskal jilid 2 untuk memitigasi
dampak negatif virus corona pada ekonomi. Salah satunya dengan memberikan relaksasi pajak
penghasilan (PPh) pasal 21, 22, 25 dan restistusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dipercepat
Kedua, relaksasi PPh pasal 22 Impor untuk 19 industri manufaktur yang diberikan
selama 6 bulan dari bulan April-September 2020 baik untuk industri manufaktur di wilayah
KITE maupun non KITE. Dampaknya yaitu memberikan stimulus pada sector tertentu untuk
tetap mempertahankan laju impornya.
Ketiga, pemerintah memberi penundaan PPh Pasal 25 untuk korporasi baik yang
berlokasi di KITE maupun non KITE selama 6 bulan mulai April hingga September. Hal ini
diharapakan memberikan stabilitas ekonomi dalam negeri dan ekspor dapat meningkat.