DASAR-DASAR AKUAKULTUR
Oleh :
RIDHA YANTO RAHMAN
Menyetujui,
Asisten 1, Asisten 2,
(Rahman Arif)
NIM.1610712110006
Mengesahkan,
Koordinator Praktikum Ketua Praktikum
Dasar-Dasar Akuakultur Dasar-Dasar Akuakultur
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan
“Dasar-Dasar Akuakultur” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan ini terutama kepada dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar
Akuakultur ………………………… dan asisten dosen yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan memberikan bantuan serta teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam pembuatan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Praktikan
DAFTAR NAMA DOSEN DAN ASISTEN
DAFTAR ISI
PENGESAHAN LAPORAN
KATA PENGANTAR
NAMA DOSEN DAN ASISTEN
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
BUDIDAYA MAGGOT
DISTRIBUSI IKAN NILA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR
PENDISTRIBUSIAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Oleh :
NAMA : DESTINA LASADA R.
NIM : 1910716320009
KELOMPOK : 18 (DELAPAN BELAS)
ASISTEN : MUHAMMAD FIQI ALWI
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Laporan Dasar-dasar Akuakultur yang berjudul
“Pendistribusian Ikan Nila (Oreochromis niloticus)” dapat terselesaikan tepat
pada waktu yang telah di tentukan. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar-dasar Akuakultur.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu dan
Asisten Dosen yang telah banyak membantu praktikan memberikan arahan-
arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Praktikan telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran
untuk membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan
banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kririk dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang
akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-masalah sejenisnya.
Praktikan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................ 2
1.2. Tujuan Praktikum....................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 4
BAB 3. METODE PRAKTIKUM............................................................ 5
3.1. Waktu dan Tempat...................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan............................................................................ 5
3.2.1. Alat........................................................................................ 5
3.2.2. Bahan..................................................................................... 5
3.3. Prosedur Praktikum..................................................................... 5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 7
4.1. Hasil............................................................................................ 7
4.2. Pembahasan................................................................................ 8
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 11
5.1. Kesimpulan................................................................................. 11
5.2. Saran........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 13
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
3.1. Alat-alat yang digunakan..................................................................... 5
3.2. Bahan-bahan yang digunakan.............................................................. 5
4.1. Hasil Distribusi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................. 7
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
2.1. Gambar Ikan Nila (Oreochromis niloticus)......................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN
Budidaya ikan Nila disukai karena ikan Nila mudah dipelihara, laju
pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat, serta tahan terhadap gangguan
hama dan penyakit. Selain dipelihara di kolam biasa seperti yang umum
dilakukan, ikan Nila juga dapat dibudidayakan di media lain seperti kolam air
deras, kantong jaring apung, karamba, dan sawah. Salah satu daerah yang
potensial untuk budidaya ikan Nila di Indonesia adalah Provinsi Jawa Tengah,
tepatnya di Kabupaten Klaten. Hal ini mengingat ikan Nila selain untuk konsumsi
lokal juga merupakan komoditas ekspor terutama ke Amerika Serikat dalam
bentuk fillet (daging tanpa tulang dan kulit) sehingga menjadi komoditi unggulan
daerah.
Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) adalah cara
mengembangbiakkan ikan dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan,
penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol,
melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan biosecurity, mampu
telusur (traceability) dan keamanan pangan (food safety).
Pembenihan ikan adalah ilmu yang mempelajari mengenai kegiatan
mengembangbiakkan/memperbanyak/membenihkan ikan secara alami, semi
buatan dan buatan. Selain memproduksi benih ikan untuk kegiatan pembesaran
ikan, kegiatan pembenihan ikan juga akan menghindari kepunahan komoditas
ikan tertentu.
Salah satu tahapan dalam penyediaan benih adalah kegiatan transportasi
benih, terutama jika lokasi budidaya berjauhan dengan panti benih. Kegiatan
transportasi benih umumnya dilakukan dengan kepadatan yang tinggi untuk
menghemat biaya. Namun dalam aplikasinya, kepadatan ikan yang tinggi
mengakibatkan benih ikan menjadi stres dan lebih rentan mengalami kematian.
Hal tersebut dikarenakan kepadatan yang tinggi menyebabkan aktivitas
metabolisme ikan meningkat dan konsumsi oksigen menjadi tinggi sehingga
oksigen terlarut menurun. Selain itu, guncangan di perjalanan selama transportasi
berlangsung juga menjadi faktor penyebab ikan menjadi stress.
Penanganan transportasi benih ikan menjadi sangat penting terhadap
keberhasilan pembesaran. Karena selama pengangkutan terjadi beberapa faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan transportasi yang berkaitan
dengan kualitas air selama pengiriman diantaranya oksigen terlarut (DO), suhu,
sisa metabolisme ikan (ammonia), karbon dioksida (CO2). Selain itu faktor luar
seperti guncangan dan lama transportasi juga berpengaruh terhadap pengangkutan
benih ikan. Dengan demikian perlu dipelajari mengenai metode penanganan
selama pengangkutan benih ikan nila.
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam Pendistribusian Ikan Nila dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan
No Alat Kegunaan
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang di perlukan dalam Pendistribusian Ikan Nila dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan
No Bahan Kegunaan
6. Setelah Bahan Semua dimasukan buang angin yang ada di dalam plastik
sampai tidak tersisa angin.
7. Masukan Oksigen dalam Plastik Packing Sampai Lebih dari ½ dari isi
plastik packing
8. Putar Ujung Plastik sampai terkunci dengan rapat.
9. Ikat ujung Plastik yang sudah terkunci dengan Tali Plastik/ Rapia
10. Siap Untuk di angkut.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
2 Perlakuan 2:
Garam
3 Perlakuan 3 :
Daun Pepaya
4 Perlakuan 4 :
Es Batu + Garam
5 Perlakuan 5 :
Es Batu + Daun
Pepaya
4.2. Pembahasan
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Cara pengemasan ikan nila (Oreocromis niloticus) dalam keadaan hidup ada
dua cara, yakni dengan sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka, yaitu
ikan hidup diangkut dengan wadah atau tempat yang media airnya masih dapat
berhubungan dengan udara bebas. Sistem tertutup, yaitu pengemasan ikan hidup
yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat
masuk kedalam media tersebut.
2. Perlakuan yang paling efektif dalam melakukan distribusi ikan nila
(Oreochromis niloticus) adalah perlakuan keempat yaitu dengan menggunakan es
batu dan dan garam karena kedua bahan tersebut bisa menjaga kestabilan suhu
dan kualits air dalam plastik packing serta membuat ikan merasa aman dan rileks.
5.2. Saran
Amri K dan Khairuman. 2007. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia
Pustaka, Jakarta
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya: Jakarta
Kusyairi,dkk. 2013. Efektivitas Sistem Transportasi Kering Tertutup Pada
Pengangkutan Benih Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Argknow.
Vol 1. No 1.
Lasena. A.dkk. 2016. Pengaruh Dosis Pakan Yang Dicampur Probiotik Terhadap
Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila (Oreocromis
niloticus). Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Gorontalo.
Maraja, K. dkk. 2017. Penanganan Ikan Nila (Oreocromis niloticus) Hidup
Dengan Menggunakan Es Sebagai Pengawet. Jurnal Media Teknologi
Hasil Perikanan. Vol 5. No 3.
Mulyani, S.Y. dkk. 2014. Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Ikan Nila
(Oreocromis niloticus) Yang DiPuasakan Secara Periodik. Jurnal
Akuakultur Rawa Indonesia. 2(1) 01-12
Nugroho, Estu. 2013. Nila Unggul I. Penebaran Swadaya. Jakarta.
Pamungkas. T. R. 2010. Efektivitas Penambahan Zeolit, Karbon Aktif, Minyak
Cengkeh dan Garam dalam Transportasi Tertutup Benih Ikan Patin
(Pangasius hypopthalamus) dengan Kepadatan Berbeda.IPB. Bogor
LAMPIRAN
Alat dan Bahan (Air, Daun Pepaya, Plastik Packing, Tali Rapia)
PEMIJAHAN IKAN CUPANG
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR
PEMIJAHAN IKAN CUPANG (Betta splendens)
Oleh :
NAMA : DESTINA LASADA R.
NIM : 1910716320009
KELOMPOK : 18 (DELAPAN BELAS)
ASISTEN : RAHMAN ARIF
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Laporan Dasar-dasar Akuakultur yang berjudul
“Pemijahan Ikan Cupang (Betta splendes)” dapat terselesaikan tepat pada waktu
yang telah di tentukan. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar-dasar Akuakultur.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu dan
Asisten Dosen yang telah banyak membantu praktikan memberikan arahan-
arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Praktikan telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran
untuk membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan
banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kririk dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang
akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-masalah sejenisnya.
Praktikan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................ 1
1.2. Tujuan Praktikum....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM............................................................ 5
3.1. Waktu dan Tempat...................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan............................................................................ 5
3.2.1. Alat........................................................................................ 5
3.2.2. Bahan..................................................................................... 5
3.3. Prosedur Praktikum..................................................................... 5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 7
4.1. Hasil............................................................................................ 7
4.2. Pembahasan................................................................................ 7
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 9
5.1. Kesimpulan................................................................................. 9
5.2. Saran........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
3.1. Alat-alat yang digunakan..................................................................... 5
3.2. Bahan-bahan yang digunakan.............................................................. 5
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
2.1. Gambar Ikan Cupang (Betta splendes)................................................. 4
BAB 1. PENDAHULUAN
Ikan Cupang (Betta splendes) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya
beberapa Negara di Asia Tenggara. Ikan ini cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya, di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya
terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Ikan
Cupang (Betta splendes) menjadi sangat populer, selain dikarenakan mempunyai
bentuk ekor dan warna yang menarik, pemeliharaan ikan ini termasuk mudah.
Ikan ini adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama
sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit
dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masi dapat bertahan hidup.
Sehingga dalam pemeliharaan Ikan Cupang (Betta splendes), tidak diperlukan
akuarium yang luas maupun perawatan khusus (aerator/lampu LD), cukup
ditempatkan dalam stoples, ikan ini dapat bertahan hidup.
Habitat alami Ikan Cupang (Betta splendes) di perairan rawa, persawahan
dan sungai dangkal. Ikan Cupang (Betta splendes) (dewasa) biasanya dipelihara
secara soliter. Seekor Ikan Cupang (Betta splendes) dipelihara di dalam satu
wadah (akuarium). Akan tetapi, di perairan alam Ikan Cupang (Betta splendes)
ternyata suka hidup berkelompok. Mereka hidup di perairan dangkal yang
terlindung dari sengatan sinar matahari secara langsung.
Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah
masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri
indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut. Untuk
cupang jantan: Berumur setidaknya 4-8 bulan. Bentuk badan panjang siripnya dan
warna nya terang atraktif, gerakannya agresif dan lincah. Untuk cupang betina:
Berumur setidaknya 3-4 bulan bentuk badan membulat, bagian perut sedikit
buncit, siripnya pendek dan warnannya kusam tidak menarik. Gerakannya lambat.
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000
butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan.
Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan
cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50
ikan cupang hidup. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval
waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya
dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan
terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin
didominasi kelamin betina.
Pemijahan merupakan hal yang penting untuk produksi ikan terutama
dalam keberlangsungan produksi. Pemijahan adalah pencampuran induk jantan
dan berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran
(ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel
telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan
pada kolam khusus pemijahan. Ada beberapa teknik yang diperlukan dalam
pemijahan yaitu pemijahan alami, semi buatan dan buatan.untuk buatan dengan
menggunakan sel telur dan sel sperma yang di satukan dalam satu wadah dengan
bantuan manusia. Sehingga pembuahan dilakukan dengan bantuan manusia,
dalam beberapa pemijahana pemijahan buatan harus di perhatikan dengan cemat
dan ikan harus benar-benar matang gonad.
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam Pemijahan Ikan Cupang (Betta splendes)
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan
No Alat Kegunaan
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang di perlukan dalam Pemijahan Ikan Cupang (Betta
splendes) dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan
No Bahan Kegunaan
4.1. Hasil
Perlakuan 1:
1.
Penjodohan selama 4
jam
Perlakuan 2:
2.
Penjodohan selama 6
jam
Perlakuan 3 :
3.
Penjodohan selama 8
jam
Perlakuan 4 :
4.
Penjodohan selama 10
jam
Perlakuan 5 :
5.
Penjodohan selama 1
hari
4.2. Pembahasan
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Pada praktikum kali ini Ikan Cupang Jantan memiliki warna yang lebih cerah
dan sangat menarik dibandingkan warna Ikan Cupang Betina biasanya gelap
dan kusam, pada ikan Betina memiliki titik putih kecil pada bagian bawah
tubuhnya. Ikan Jantan memiliki sirip dan ekor yang lebih panjag dari pada Ikan
Betina.Biasanya sirip ikan jantan akan bergelombang, karena saking
panjangnya. Bentuk tubuh Ikan Betina lebih pendek dan tebal.
2. Pemijahan dilakukan dengan metode pemijahan alami, yaitu dengan
memisahkan induk betina dan jantan terlebih dulu dalam satu akuarium. Induk
betina ditempatkan pada wadah transparan dalam akuarium yang sama dengan
induk jantan. Pemisahan induk dilakukan sampai induk jantan membuat busa-
busa di permukaan air sebagai tanda siap memijah. Setelah induk jantan
membuat busa-busa, induk betina kemudian disatukan dengan induk jantan
dalam satu akuarium. Pemijahan terjadi saat induk jantan melingkarkan
tubuhnya membentuk huruf U melilit induk betinanya. Setelah proses
pemijahan selesai, induk jantan dan betina dipindahkan ke dalam wadah yang
berbeda.
5.2. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum praktikan harus sudah
menyiapkan alat dan bahan terutama Ikan Cupang agar tidak salah beli, dan
praktikan harus lebih serius melaksanaknnya agar hasil laporannya bisa
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
NAMA : DESTINA LASADA R.
NIM : 1910716320009
KELOMPOK : 18 (DELAPAN BELAS)
ASISTEN : MAULIDI
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Laporan Dasar-dasar Akuakultur yang berjudul “Budidaya
Maggot (Hermetia illucens)” dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di
tentukan. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar
Akuakultur.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu dan
Asisten Praktikum yang telah banyak membantu praktikan memberikan arahan-
arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Praktikan telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran
untuk membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan.
banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran
dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan
datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan
dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-masalah sejenisnya.
Praktikan
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR
PENDISTRIBUSIAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Oleh :
NAMA : DESTINA LASADA R.
NIM : 1910716320009
KELOMPOK : 18 (DELAPAN BELAS)
ASISTEN : MUHAMMAD FIQI ALWI
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Laporan Dasar-dasar Akuakultur yang berjudul
“Pendistribusian Ikan Nila (Oreochromis niloticus)” dapat terselesaikan tepat
pada waktu yang telah di tentukan. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar-dasar Akuakultur.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu dan
Asisten Dosen yang telah banyak membantu praktikan memberikan arahan-
arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Praktikan telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran
untuk membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan
banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kririk dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang
akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-masalah sejenisnya.
Praktikan
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR
PEMIJAHAN IKAN CUPANG (Betta splendens)
Oleh :
NAMA : DESTINA LASADA R.
NIM : 1910716320009
KELOMPOK : 18 (DELAPAN BELAS)
ASISTEN : RAHMAN ARIF
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Laporan Dasar-dasar Akuakultur yang berjudul
“Pemijahan Ikan Cupang (Betta splendes)” dapat terselesaikan tepat pada waktu
yang telah di tentukan. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar-dasar Akuakultur.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu dan
Asisten Dosen yang telah banyak membantu praktikan memberikan arahan-
arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Praktikan telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran
untuk membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan
banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kririk dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang
akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-masalah sejenisnya.
Praktikan
URUTAN LAMPIRAN
Cover Laporan 1
Kata Pengantar laporan 1
Pre dan post tes
Lembar Pengamatan
Lembar konsultasi
Seterusnya Ulangi untuk Praktikum 2, 3 dan 4