Anda di halaman 1dari 20

BAB 4

PERALATAN PEMISAHAN

A. AYAKAN ( SCEENING)
1. PENGERTIAN PENGAYAKAN
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara
mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening)
dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai
untuk skala laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
 Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan
(oversize)
 Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan
(undersize)
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran
tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka
perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu
dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di
bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus
melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar
(oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam
keadaan kering. Penggunaan screening ini, biasanya ditempatkan setelah
alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada proses pabrik, kapan
saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel padatan maka
disitulah screening akan digunakan.

Sedangkan suatu alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil
maupun besar dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel solid
menurut ukuran tertentu atau untuk mendapatkan ukuran partikel yang
uniform/seragam berdasarkan alat yang dipakai (tergantung dengan ukuran
partikel yang diinginkan) disebut dengan screen.

2. UKURAN AYAKAN
Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan
mesh maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang
yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika
dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar
material yang diayak. Ayakan dengan nomor mesh kecil memiliki lubang
ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang melewatinya juga
berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh besar
memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya
kecil.

Tujuan penyusunan ayakan adalah memisahkan partikel sesuai


dengan ukuran partikel masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan
pertama akan tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel
itu tidak dapat lagi melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat
pengayakan sebaiknya granul tidak menumpuk pada satu sisi saja agar
kesempatan granul untuk lolos dari ayakan berjalan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:

 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
 Sifat bahan yang akan diayak
3. TUJUAN DARI PROSES PENGAYAKAN
 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk
beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam
peremukan (Primary crushing) atau oversize ke dalam proses
pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali proses
peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk
akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk
material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10
mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya
untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan
ukuran 35 in.
4. PERMUKAAN AYAKAN YANG DIGUNAKAN PADA SCREEN
4.1 PUNCHED PLATE
Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja
ataupun karet keras.

4.2 WOVEN WIRE


Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel,
perunggu, tembaga, atau logam lainnya.

4.3 PARAREL RODS


Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel
rods). Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti
bentuk lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk
bukaan ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan
gerakan screen.
5. FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SCREENING
5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan materian untuk
menerobos ukuran ayakan adalah :
a. Ukuran bukaan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin
banyak material yang lolos.
b. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan
panjangnya akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk
yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang
dan lainnya membujur.
c. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan
membentur kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan
jatuh pada posisi yang tidak teratur.
d. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi
bila hanya sedikit akan menyumbat screen.
6. KAPASITAS SCREEN
1. Luas penampang
2. Ukuran beban
3. Sifat dari umpan seperti :
 Berat jenis
 Kandungan air
 Temperatur
4. Tipe mechanical screen yang digunakan
7. JENIS JENIS AYAKAN
7.1 JENIS AYAKAN BERDASARKAN GERAK PENYAKAN
7.1.1 Stasioner screen

Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara


kerja alat itu sangat sederhana, tidak ada gerakan dalam
pengoperasiannya. Partikel yang oversize akan terlewat,
jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan
undersize akan lolos melewati ayakan.

Pada stationer screen permukaannya sangat keras


dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai sejajar di
pasang miring disesuaikan dengan angle of repose material
agar material yang kecil lolos dan yang besar
menggelinding.
7.1.2 Dinamik screen

Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya


adalah gerakan pada screen itu sendiri. Dengan bergeraknya
screen, maka padatan yang diayak akan bergerak dan
bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran
tertentu (mesh), maka padatan tersebut lambat laun akan
jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan ukurannya lebih
kecil dari ukuran lubang ayakan).
Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau
oversize, akan ada perlakuan yaitu mengalirkannya kembali
ke dalam unit crusher atau size reduction, lalu akan dibawa
kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan berlangsung
terus menerus.
7.2 JENIS AYAKAN BERDASARKAN BAHANNYA
7.2.1 Dry Screen ( ayakan kering)

Adalah suatu screen yang dalam


pengoperasionalnya membutuhkan material atau bahan
dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus
menjalani treatmen drying (prose s pengeringan) terlebih
dahulu sebelum di screening.
Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih
mudah lolos dalam ayakan, karena ukuran lubang yang
sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan proses screen
dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau
sumbatan bila tetap dipaksakan.

7.2.2 Wet Screen ( ayakan basah)


Adalah suatu jenis screen yang dalam
pengoperasiannya membutuhkan material atau bahan dalam
kondisi basah. Apabila feed masuk berupa material kering,
maka feed itu akan dikontakkan dalam media air yang
ditambahkan pada material sebelum proses screening
berlangsung.

Pada wet screen, di tetapkan kondisi tersebut


dikarenakan lubang ayakan pada wet screen lumayan besar,
dan dikontakkan dalam air dimaksudkan agar feed tersebut
memiliki sifat seperti liquid. Yaitu mengalir ke bawah,
sesuai dengan bentuk screen.
8. ALAT ALAT AYAKAN
1) GRIZZLY SCREEN
Grizzlies Screen adalah Suatu alat screening yang dalam
penggolongannya termasuk dalam dalam jenis Stationer Screening.
Grizzly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan
diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu.
Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang
dirangkai sejajar dipasang miring disesuaikan dengan angle of
repose material (sudut barang) agar material yang kecil lolos dan
yang besar menggelinding.

Dalam industri batu bara Grizzly screen berfungsi


memisahkan fraksi batubara berukuran +300 mm dengan -300 mm
dan posisinya terletak tepat di bawah hopper. Lubang bukaan
(opening) grizzly berukuran 300 mm x 300 mm. Undersize grizzly
-300 mm diangkut belt conveyor untuk u mpan crusher primer.
Sedangkan fraksi +300 mm di kembalikan ke tumpukan untuk dire
duksi ulang menggunakan hammer breaker. Hasil reduksi ulang
dikembalikan lagi ke grizzly untuk pemisahan atau pengayakan
ulang. Proses ini berlangsung terus menerus selama shift kerja
berlangsung.

Contoh dari grizzlies screen yaitu Fixed Screen


Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang
dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of
repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar
menggelinding.

Prinsip kerja :
Material diumpankan dari bagian atas dan turun. Bagian
oversize keluar melalui bagian ujung dan partikel kecil akan
melewati slot antar bar masuk kedalam hopper yang terdapat
dibawahnya

2) VIBRATING SCREEN

Vibrating Screen adalah alat screening yang berbentuk


papan berbeda dengan trammel yang berbentuk seperti tabung /
drum. Vibrating Screen terdiri dari 3 deck / layer screening
( ayakan ).

Untuk pemisahan material dengan ukuran 50 - 90 mesh.


Jenis screen ini bergerak (bergoyang) untuk mempercepat proses
pengayakan & mencegah terjadinya penyumbatan.Kecepatan
vibrator / goyangan antara 25-125 rpm.
Prinsip kerja :

Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya,


dimana vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak
ukuran yang diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed
masuk dari atas, kemudian feed diayak sambil berjalan, feed akan
masuk lubang bila ukuran feed sesuai dengan besarnya ukuran
lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke lubang
ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa
belt conveyor untuk di recycle.

3) OSCILLATING SCREEN
Oscilating Screen adalah Suatu alat screening yang
berbentuk seperti tabung yang mana hampir mirip seperti trommel
screen, dimana didalam tabung terdapat sikat dan ayakan yang
mengikuti bentuk tabung itu sendiri. Oscilating mengayak dengan
cara diputar.
Fraksi yang dipisahkan dalam alat ini ada dua kelompok :
 Pasir dan tanah yang terbawa dari kebun bersama
TBS dan brondolan..Umumnya pabrik telah
memiliki Sand Trap Tank (STT) untuk
mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai
berat jenis yang lebih besar dari l (satu).Karena
waktu pengendapan sangat singkat sehingga tidak
seluruh pasir atau gumpalan tanah terpisahkan,
maka proses pemisahannya dilanjutkan pada ayakan
getar.
 Serat atau ampas yang terikut dalam minyak
dipisahkan dengan maksud agar kadar kotoran
minyak sesuai dengan standard kualitas.

Prinsip kerja :

Bahan dimasukan dari lubang diatas dan oscillator akan


berputar kemudian partikel-partikel yang terkecil akan tersaring
dan jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel yang
besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian
dimasukkan kedalam vibrating screener dan mengalami proses
pengayakan. Seperti yang dijelaskan Fellow (1988), pengayakan
merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang
mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan.
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan
berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan,
dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan ayakan
standar.
4) REVOLVING SCREEN
Ayakan jenis ini sering disebut trommel yaitu alat screening
yang digunakan dalam industri skala besar terutama pada
pertambangan dan juga industri. Trommel Screen merupakan
screening yang berbeda bentuknya dari vibrating screen, bentuknya
mirip tabung ( drum ).

Prinsip kerja :
Keterangan :
a. Shovel
b. Input ( Feed )
c. Sikat ( Sweaper )
d. Screening ( Ayakan )
e. Produk Samping
f. Produk Utama
Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar,
dimana tabung tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen
terdiri dari input dan output, dimana feed masuk ke dalam input.
Didalam input, feed tersebut diputar oleh screen dengan kecepatan
yang tentukan. Feed yang tidak diinginkan akan keluar dengan
sendirinya melalui lubang yang melalaui output. Feed yang
diinginkan akan masuk dalam penampung / storage kemudian
dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos atau
di reycle.
5) SHAKING SCREEN
Ayakan ini mempunyai bingkai berbentuk segi empat, yang
digerakkan maju mundur. Keuntungan dari ayakan ini adalah
hemat tempat dan kebutuhan tenanganya rendah. Kerugian ayakan
ini ialah biaya perawatan tinggi dan kapasitas rendah
B. FILTRASI
1. PENGERTIAN FITRASI
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan
merupakan metode yang umum digunakan. Pemisahan bahan ini
dimanfaatkan untuk memperoleh bahan dengan fraksi atau bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu
pemisahan dengan cara mekanis dan pemisahan bahan dengan cara kontak
keseimbangan bahan.
Perbedaan keduanya adalah ada atau tidak adanya perubahan fasa
bahan setelah dipisahkan. Pemisahan dengan metode mekanis merupakan
pemisahan bahan dengan tetap mempertahankan fasa bahan atau tidak
mengalami perubahan fasa bahan,sedangkan pemisahan bahan dengan
kontak keseimbangan bahan dapat mengubah fasa bahan yang dipisahkan
dari fasa awalnya.
Pemisahan dengan metode mekanis umumnya digunakan untuk
memisahkan partikel-partikel padat atau tetesan zat cair. Separasi mekanik
ini dipakai untuk campuran heterogen, bukan larutan homogenya. Teknik
yang digunakan berdasarkan perbedaan fisika antara partikel-partikel itu,
antara lain : ukuran, bentuk, atau densitas.
Pemisahan mekanis ini contonya adalah pengendapan, filtrasi,
ekstraksi, dan sentrifugasi. Sedangkan metode pemisahan bahan dengan
kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi,
koagulasi, dan kristalisasi.
Filtrasi merupakan salah satu contoh pemisahan mekanis.
Pemisahan filtrasi sama halnya dengan pemisahan mekanis lainnya yaitu
pemisahan yang berdasarkan ukuran partikel yang berbeda. Biasanya
filtrasi akan memisahkan partikel yang berbeda fasa yakni larutan dan
pelarut (padat dan fluida).Filtrasi dilakukan dengan bantua media filter dan
beda tekanan. Molekul-molekul cairan atau gas dibiarkan menerobos
lubang pada media filter, sedangkan partikel-partikel padat yang lebih
kasar akan tertahan oleh media filter. Hasil penyaringan disebut filtrate
dan zat yang tertahan disebut residu, seperti proses pembersihan sirup dari
kotoran yang ada pada gula. Pada proses itu digunakan alat filtrasi yakni
filter press.
Pada pengolahan air minum, filtrasi digunakan air minum dengan
kualitas tinggi. Filtrasi dapat mereduksi kandungan zat padat, dapat pula
mereduksi kandungan bakteri, menghilangkan warna,rasa,bau,besi dan
mangan. Perencanaan suatu system filter untuk pengolahan air tergantung
pada tujuan pengolahan dan pre-treatment yang telah dilakukan pada air
baku sebagai influen filter.
Mekanisme pemisahan terutama ditentukan oleh sifat media filter.
Bedasarkan jenis mekanisme pemisahan, terdapat tiga proses filtrasi yang
berbeda (filtrasi ayak,filtrasi unggulan dalam, dan filtrasi kue). Ketiga
proses ini bisa digunakan sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam sebuah
filter.
Tiga proses tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Filtrasi ayak (service filtration)
Filtrasi ayak mempunyai prinsip kerja seperti
ayakan. Media filter menahan smua partikel padat yang
ukurannya lebih besar dari pada lubang-lubang media.
Contoh : filter kelongsong (catridge filter) dengan jaringan
kawat.
b. Filtrasi unggu dalam (deep bed filtration)
Partikel-partikel padat masuk ke dalam pori-pori
media filter dan bertumpuk di sana. Hal ini menyebabkan
diameter pori menjadi lebih kecil. Dengan cara ini partikel-
partikel yang amat halus dapat dipisahkan juga dengan
menggunakan media filter yang memiliki pori-pori yang
relative kasar. Namun pada awal filtrasi, pemisahan belum
sempurna sehingga cairan yang keruh (yang dihasilkan
mula-mula) atau juga gas harus disirkulasikan kembali
selama beberapa waktu. Contoh : filter pasir.
c. Filtrasi kue (cake filtration)
Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang
terbentuk selama proses filtrasi berlangsung. Cairan yang
dihasilkan mula-mula biasanya juga keruh. Contoh : filter
hisap (suction filter), pres filter (filter press)

Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos persatuan


waktu) pada sejumlah faktor, antara lain :

1) Luas permukaan
Jumlah filtrate persatuan waktu berbanding langsung
dengan luas permukaan media filter. Semakin besar luas media
tersebut, semakin besar pula daya filtrasinya.
2) Beda tekanan antara kedua sisi media filter
Beda tekanan (p1 – p2 ) adalah gaya pendorong setiap proses
filtrasi. Secara teoritik, daya filtrasi juga sebanding dengan
beda tekanan. Gaya pendorong dapat ditimbulkan oleh :
Tekanan hidrostatik, Tekanan lebih (filtrasi tekanan), Tekanan
rendah (filtrasi vakum) ataupun Gaya sentrifugal.
3) Tahanan media filter
Media filter yang berpori memiliki banyak saluran (kapiler,
pori-pori). Tahanan media terhadap aliran yang menembusnya
semakin kecil jika diameter kapiler semakin besar, yang berarti
jumlah kapiler per satuan luas semakin sedikit. Tahanan media
juga semakin kecil jika kapiler semakin pendek. Ini berarti
bahwa semakin tipis dan kasar media filter itu, semakin besar
daya filtrasinya.
4) Viskositas cairan
Semakin kecil viskosita cairan, semakin besar daya
filtrasinya. Viskositas dapat dikurangi dengan meningkatkan
suhu, namun sering mengakibatkan penggembungan (swelling)
media filter, terjadinya proses korosi yang lebih cepat atau
pelarutan kembali Kristal-kristal.
2. ALAT-ALAT FILTRASI
1. Filter pasir
Filter pasir terbagi dua yakni filter pasir terbuka dan filter pasir
tertutup. Terdapat factor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
menyeleksi peralatan dan kondisi operasi :
 Sifat-sifat fluida khususnya viskositas density dan sifat korosif
 Kosentrasi peralatan dalam suspensi
 Jumlah material yang ditangani dan nilainya
 Sifat alami padatan, antara lain bentuk dan ukuran partikel,
distribusi ukuran, dan karakteristik isian (packing)
 Nilai produk baik padata, cairan atau keduanya
 Kemampuan cairan umpan untuk dipanaskan
 Pertolongan bentuk pengolahan awal
 Keperluan untuk mencuci padatan yang disaring
 Apakah kontaminasi ringan yang disebabkan oleh kontak suspense
atau filtrate dengan macam-macam komponen peralatan akan
berbahaya pada produk

Prinsip kerja filter pasir:

Cairan yang akan disaring mengalir dari atas ke bawah


menembus lapisan pasir karena gaya gravitasi. Partikel padat yang
akan dipisahkan dengan cara menyemprotnya dengan air dan udara
bertekanan secara periodic.

Filtrasi pasir digunakan untuk filtrasi jernih (clarifying


filtration) terutama untuk penanganan awal air minum atau untuk
pembuatan air keperluan pabrik.

2. Filtrasi kelongsong
Filter ini berupa silinder berongga yang terbuat dari bahan berpori.
Silinder ini dapat secara tunggal dipasang di dalam saluran pipa , atau
beberapa buah secara bersamaan di dalam bejana yang tahan tekanan.
Cairan ditekan dari dalam dan menerobos keluar melalui dinding
silinder.Filter kelongsong terutama digunakan untuk filtrasi jernih,
khususnya sebagai penangkap kotoran di dalam saluran-saluran pipa
cairan dan gas. Pembersihan dilakukan dengan cara melepaskannya
kemudian mencucinya, atau dengan menggunakan perlengkapan
penyiram atau pembilas yang dipasang di dalamnya.
3. Filtrasi spiral
Filter spiral dapat dibuat sebagai alat yang terpasang tetap atau
yang dapat dipindah-pindah, tanpa atau dengan mantel ganda untuk
pemanasan. Filter ini digunakan untuk filtrasi jernih pada cairan
dengan kandungan bahan padat yang rendah. Luas permukaan filter
dapat mencapai 20 m2 dan tekanan hingga  6 bar.
4. Filtrasi pelat
Filter pelat di satu pihak digunakan untuk filtrasi jernih dan di lain
pihak untuk filtrasi bahan tersisa (residu filtration). Luas permukaan
filter mulai dari 2 hingga kira-kira 80 m2 dan tekanan hingga 6 bar.
Filter pelat, karena digunakan secara tertutup dan bertekanan, sesuai
juga untuk filtrasi suspensi yang mengandung cairan panas atau mudah
terbakar.
5. Filtrasi hisap
Jenis konstruksi yang paling sederhana dari sebuah filter hisap
adalah tangki segi empat atau bundar yang terbuka dengan media filter
dipasang mendatar di dalamnya. Di atas sebuah kisi yang terbuat dari
pelat keramik yang berlubang-lubang (sebagai landasan) ditempatkan
batu-batu filter berpori. Batu filter ini direkat dengan dempul yang
tahan terhadap pengaruh kimia. Suspensi yang akan difiltrasi
dimasukkan dari atas. Bahan padat akan mengumpul pada batu-batu
filter sebagai kue filter,  sedangkan filtrat mengalir keluar melalui
batu-batu filter. Landasannya, serta pipa pembuangan yang terletak di
bagian tengah. Dengan membuat vakum, perbedaan tekanan diperbesar
sehingga daya filtrasi ditingkatkan. Filter seperti ini disebut filter
hisap.
6. Pres filter
Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100
buah) yang berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara
berdampingan atau satu di atas yang lain. Elemen-elemen ini terbuat
dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain filter dan disusun pada
balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan suatu sumbu
giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres menjadi satu
diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian yang
bergerak. Saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala
(untuk sistem tertutup) atau saluran keluarnya di samping pelat-pelat
(untuk sistem terbuka).
7. Filter putar
Filter putar terdiri atas sebuah tromol ayak yang berputar lambat
dan terbagi dalam sel-sel. Kain filter direntangkan pada permukaan
tromol dan bagian bawah tromol tercelup di dalam bak berisi suspensi
yang harus dipisahkan. Putaran dikontrol oleh bagian pengendali  yang
tidak bergerak di pusat. Dalam satu kali putaran, pada setiap sel
berlangsung berturut-turut:
 Penghisapan suspensi dan pembentukan kue filter
 Pencucian kue filter
 Penghilangan kelembaban dari kue filter
 Pelepasan dan penyapuan bersih kue filter
 Pembilasan kue filter

8. Sentrifugasi filtrasi
Alat-alat sentrifugasi filtrasi yang paling sederhana dan bekerja
secara tidak  kontinu, terdiri atas sebuah keranjang ayak yang berputar
cepat di dalam sebuah rumah. Keranjang tersebut dapat terpasang
vertikal (alat sentrifugasi ayun) atau horizontal (alat sentrifugasi
kupas) dan sisi dalamnya dilapis dengan media filter. Keranjang dapat
digerakkan dengan listrik atau secara hidraulik, secara langsung atau
melalui sebuah kopling penggerak awal.
9. APLIKASI FILTRASI
Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari
penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Baik dalam
skala laboratorium dan skala industri.
Filtrasi banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari
sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen dan pengotor pada air suntik
injeksi dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran
yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari
partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin
hasil akhir dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuai syarat
yang ditentukan. Selain itu filtrasi juga digunakan dalam industri
farmasi.

Anda mungkin juga menyukai