Anda di halaman 1dari 17

ANALISA JURNAL

PENGARUH KONSELING TERHADAP HARGA DIRI KLIEN HIV/AIDS DI


KLINIK VOLUNTARY
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Tugas Mata Kuliah HIV/AIDS
Dosen Pengampu : Yuyun Solihatin,S,Kep,.Ns

Disusun Oleh :
Dicky Firmansyah (C1814201049)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
I. TEMA
Pengaruh Konseling Terhadap Harga Diri Klien HIV/AIDS di Klinik Voluntary.
II. LITERATUR REVIEW

NoJudul PenelitianPeneliti TahunTujuan Penelitian Metode Hasil Penelitian


Penelitian
,Sampel, dsb
Pengaruh T Triyoso 2018 Untuk mengetahui
Populasi dalam
Diketahui
konseling pengaruh penelitian ini perbedaa
terhadap konseling adalah n rata-rata
harga terhadap seluruh hingga diri
klien harga diri penderita klien
HIV/AIDS klien HIV/AIDS HIV/AIDS
di Klinik HIV/AIDS di Lampung sebelum
Voluntary Klinik periode Juli dan
Voluntary s/d sesudah
Counseling November diberikan
and Testing Tahun 2007 konseling
(VCT) di sebanyak 127 sebesar
RSUD. orang. 13,433
Metode penelitian ,dan
menggunaka standar
n teknik deviasi
purposive sebesar
sampling. 5,270.
Teknik Hasil uji
penelitian diperoleh
kuantitatif nilai p =
dan (0,000<0,
rancangan 05).
analitik
eksperimenta
l dengan
pendekatan
Pra
Experiment
dan
rancangan
eksperiment
yang
digunakan
adalah one-
group pre
test- post
test desaign.
Pengaruh Terapi
Wahyuni Aziza
2018 Untuk mengetahui
Populasi dalam
Hasil ini dapat
Do’a pengaruh penelitian ini dijadikan
Terhadap therapy doa adalah salah satu
Kadar terhadap semua pasien therapi
Limfosit kadar HIV/AIDS di keperawat
Pasien limfosit RSUD Dr. M. an untuk
AIDS di (CD4) Haulussy memenuh
RSUD Dr. pasien Ambon dan i
M. HIV/AIDS . sampel kebutuha
Haulussy penelitian n spiritual
Ambon. untuk total pasien.
sampling Manajer
sebanyak 20 keperawat
orang dengan an dapat
teknik menyusun
incidental kebijakan
sampling yang
dengan mengatur
batasan bahwa
waktu selama perawat
1 bulan. dalam
Metode penelitian memberik
menggunaka an asuhan
n Desain keperawat
Quasi an bersifat
Eksperimen holistik
dengan meliputi
rancangan aspek
non spiritual,
randomized membuat
control group program
design with agar
pre test and perawat
post test. dapat
melakuka
n asuhan
keperawat
an
spiritual
terhadap
pasien.
Pengaruh Asminarsih 2019 Untuk mengetahui
Populasi Hasil
pada penelitian
Voluntar Zainal pengaruh penelitian ini ini
y Prio VCT adalah menunjuk
Conseling terhadap seluruh ibu an bahwa
And pengetahua hamil yang ada
Testing n dan sikap tercatat di pengaruh
(VCT) ibu hamil Puskesmas VCT
Terhadap tentang Motaha terhadap
Pengetah HIV/AIDS di Kecamatan pengetah
uan dan Puskesmas Angata uan ibu
Sikap Ibu Motaha Kabupaten hamil di
Hamil Kecamatan Konawe Puskesma
Tentang Angata Selatan s Motaha
HIV/AIDS Kabupaten tempat Kecamata
di Konawe penelitian n Angata
Puskesma Selatan. dilaksanakan Kabupate
s Motaha yaitu 20 n Konawe
Kecamata orang. Selatan
n Angata Teknik penelitian dan ada
Kabupate dan perbedaa
n Konawe pengambilan n nilai
Selatan sampel mean pre
2018. digunakan test 4,24
secara sedangkan
accidental post test
sampling. 7,29 ,ada
pengaruh
Voluntary
conseling
and
testing
(VCT)
efektif
terhadap
sikap ibu
hamil di
Puskesma
s dan ada
perbedaa
n nilai
mean pre
test 38,76
sedangkan
post test
44,41.
Pengaruh Mulyaningsih,
2017 Untuk mengetahui
Populasi Hasil
pada uji bivariate
Pemberia Kanthi pengaruh penelitian ini membukti
n Suratih, pemberian adalah pasien kan
Aromath Rofiah aromathera HIV/AIDS bahwa
erapy Setyadie py terhadap yang ada
Terhadap n kualitas menjalani pengaruh
Kualitas hidup rawat jalan di pemberia
Tidur pasien klinik VCT n
Pada HIV/AIDS di pada Tahun aromathe
Pasien RSUD Dr. 2017 rapy
HIV/AIDS Moewardi. terhitung dari terhadap
Di RSUD Bulan kualitas
Dr. Februari- tidur
Moeward Maret adalah pasien
i. sebanyak 405 HIV/AIDS
orang. di RSUD
Jenis penelitian yang Dr.
digunakan Moewardi
adalah dengan
penelitian angka
kuantitatif signitifika
pra n
eksperiment (p=0,028<
dengan 0,05).
rancangan
one group
present post
test
rancangan ini
tidak
menggunaka
n control.

III. PEMBAHASAN

Jurnal I : Pengaruh konseling terhadap harga klien HIV/AIDS di Klinik Voluntary

1. Analisis Univariat
1) Rata-rata Harga Diri Klien HIV/AIDS Sebelum Dan Sesusah Diberikan
Konseling.
Tabel 1
Rata-rata harga diri klien HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan Konseling di
Klinik VCT RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018

Kelompok Mean SD SE Min-max


Sebelum 25,80 3,773 0,689 19-32
Sesudah 39,23 6,027 1,100 29-50
Hasil uji memperlihatkan bahwa rata-rata harga diri klien
HIV/AIDS sebelum diberikan konseling mempunyai nilai rata-rata 25,80
dan standar deviasi sebesar 3,773. Nilai minimal 19 dan maksimal 32.
Rata-rata harga diri klien HIV/AIDS sesudah diberikan konseling
mempunyai nilai rata-rata 39,23 dan standar deviasi sebesar 6,027 dan
nilai minimal 29 dan maksimal 50.
2. Analisa Bivariat
Pengaruh konseling terhadap harga diri klien HIV/AIDS
Tabel 2
Analisis Pengaruh Konseling Terhadap Harga Diri Klien HIV/AIDS Di Klinik VCT RSUD
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018

Kelompok Mean SD t P-value Perbedaan rerata CI


95%
Sebelum 25,80 13,433
5,270 13,962 0,000
Sesudah 39,23 15,401-11,466

Hasil analisis dari tabel diatas dapat diketahui perbedaan rata-rata


harga diri klien HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan konseling sebesar
13,433 ,dan standar deviasi sebesar 5,270. Hasil uji diperoleh nilai
p=(0,000<0,05) sehingga ada pengaruh konseling terhadap harga diri klien
HIV/AIDS di Klinik VCT RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018.

Jurnal 2 : Pengaruh Terapi Do’a Terhadap Kadar Limfosit Pasien AIDS di RSUD Dr. M.
HaulussyAmbon.

Tabel 1 : Karakteristik Responden Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Kelompok Jenis Kelamin Agama Umur SD


(L.P) (I,K)
Perlakuan (n=10) 5;5 4;6 44 kurang lebih 8,072
Kontrol (n=10) 5;5 3;7 42 kurang lebih 8,171

Berdasarkan tabel 1 ,ditinjau dari umur pasien terbanyak pada umur 41-
50 Tahun untuk kedua kelompok dan terendah berada pada umur 51-60 Tahun.
Berdasarkan jenis kelamin untuk kelompok perlakuan sama banyak antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan sedangkan para kelompok kontrol, jenis
kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 60%. Berdasarkan agama pada kedua
kelompok, agama kristen lebih banyak yaitu 60% pada kelompok perlakuan dan
70% pada kelompok kontrol.
Perbedaan kadar limfosit (CD4) pada kelompok perlakuan dan kontrol
tertera pada Tabel 2 l.
Tabel 2 : Analisis Perbedaan Kadar Limfosit Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok
Kontrol

Kelompok Pengukuran Mean+SD/Kadar Limfosit P=valuea


Perlakuan (n=10) Pre test/Post test 110.70 kurang lebih+
23.814 /195.00
kurang lebih
41.476
Kontrol (n=10) Pre test/Post test 127.90 kurang lebih+
37.522 / 139.80
kurang lebih
37.413
a
Independent t-test
*
<0,05
Berdasarkan hasil diatas menggambarkan bahwa sebelum dilakukannya
perlakuan (pemberian terapi do’a dan ARV) yang di uji melalui pre test kadar CD4
pasien HIV/AIDS semua nilainya sangat rendah. Setelah dilakukan perlakuan
(pemberian terapi do’a) diuji melalui post test, tergambar bahwa ada
peningkatan kadar CD4 pasien HIV/AIDS. Peningkatan tersebut terlihat dari kadar
CD4 setelah perlakuan meningkat pada 90% pasien. Namun ada 1 orang (1%)
pasien yang kadar CD4 post test lebih kecil dibanding pre testnya.
Uji Paired Samples Statistic kadar CD4 sebelum dan sesudah perlakuan
(pemberian terapi do’a) menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi do’a rata-
rata kadar CD4 pasien adalah 127.90 ,sementara setelah diberikan terapi do’a
rata-rata kadar CD4 pasien adalah 139.80. Uji Paired Samples Correlation
menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0,941 dengan
signifikasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara dua rata-
rata kadar CD4 sebelum dan sesudah pemberian terapi do’a adalah kuat dan
signifikan.
Untuk kelompok control (hanya diberikan ARV) kadar CD4 sebelum dan
sesudah pemberian terapi ARV menunjukkan bahwa sebelum diberikannya ARV
rata-rata kadar CD4 pasien adalah sebanyak 127.90 ,sementara setelah
diberikannya terapi ARV rata-rata kadar CD4 pasien adalah 139.80. Paired
Samples Correlation ,hasil uji menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel
adalah sebesar 0,941 dengan signitifikasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa korelasi antara dua rata-rata kadar CD4 pasien sebelum dan sesudah
diberikan terapi ARV adalah tidak kuat dan tidak signifikan.
Terapi doa selama 30 menit dua kali sehari berpengaruh secara signifikan
terhadap kadar CD4 HIV/AIDS di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Dalam penelitian
ini terapi doa mempengaruhi kadar CD4 sebelum dan sesudah perlakuan yang
diberikan bersamaan dengan pemberian ARV.

Jurnal 3 : Pengaruh Voluntary Conseling And Testing (VCT) Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil Tentang HIV/AIDS di Puskesmas Motaha Kecamatan Angata
Kabupaten Konawe Selatan 2018.
Karakteristik Responden

Umur Responden
Distribusi responden berdasarkan umur seperti terlihat pada tabel di
bawah :

Tabel 1 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Puskesmas


Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan

No Umur N %
1. 15-20 3 17,6
2. 21-25 5 29,4
3. 26-30 8 41,5
4. 31-35 1 5,8
Jumlah 17 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018

Tabel 1 menunjukkan bahwa responden berdasarkan kelompok umur


terbanyak yaitu umur 26-30 Tahun yakni sebanyak 8 responden (41,52%) dan
yang terkecil umur 31-35 Tahun sebanyak 1 responden (5,8%).

Pendidikan Responden

Tabel 2 : Distribusi frekuensi pendidikan responden di Puskesmas Motaha


Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan

No Pendidikan N %
1. SD 2 11,8
2. SMP 3 17,6
3. SMA 10 58,8
4. Sarjana 2 11,8
Jumlah 17 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 17 respinden yang paling banyak adalah
pendidikan SMA ,yaitu 10 responden (58,8%) dan yang paling sedikit pendidikan
SD dan sarjana yaitu masing-masing 2 responden (11,8%).

Tingkat pengetahuan responden tentang HIV/AIDS sebelum dan sesudah


diberikan VCT

Analisis tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukan


voluntary Counceling and Testing pada ibu hamil di Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018, diuraikan pada tabel
berikut :

Tabel 3 : Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang HIV/AIDS


di Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan

No Pengetahuan HIV/AIDS Pre rest Post test


n % n %
1. Cukup 1 5,8 14 82,4
2. Kurang 16 94,2 3 17,6
Jumlah 17 100 17 100
Sumber : Data Primer 2018

Tabel 3 menunjukkan bahwa pengetahuan responden saat sebelum


dilakukan voluntary counseling and testing tentang HIV/AIDS sebagian besar
kurang yaitu sebanyak 16 orang (94,2%) ,dan yang memiliki pengetahuan cukup
sebanyak 1 orang (5,8%). Pengetahuan responden pada saat setelah dilakukan
voluntary counseling and testing tentang HIV/AIDS sebagian besar cukup yaitu
sebanyak 14 orang (82,4%), dan yang memiliki pengetahuan yang kurang
sebanyak 3 orang (17,6%).

Sikap responden Sebelum dan sesudah diberikan VCT


Analisis sikap responden sebelum dan setelah dilakukan voluntary
Counceling and Testing pada ibu hamil di Puskesmas Motaha Kecamatan Angata
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018, diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 4 : Distribusi frekuensi sikap responden tentang HIV/AIDS di Puskesmas


Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan

No Sikap HIV/AIDS Pre Test Post Test


N % % %
1. Cukup 1 5,8 15 88,2
2. Kurang 16 94,2 2 11,8
Jumlah 17 100 17 100
Sumber : Data Primer 2018

Tabel 4 menunjukkan bahwa sikap responden saat sebelum dilakukan


voluntary counseling and testing tentang HIV/AIDS sebagian besar kurang yaitu
sebanyak 16 orang (94,2%) dan yang memiliki sikap cukup sebanyak 1 orang
(5,8%). Sikap responden pada saat setelah dilakukan voluntary counseling and
testing tentang HIV/AIDS sebagian besar cukup yaitu sebanyak 15 orang (88,2%),
dan yang memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 2 orang (11,8%).

Analisis pengaruh voluntary counceling and testing saat sebelum (Pretest) dan
sesudah perlakuan (Posttest) terhadap tingkat penhetahuan tentang HIV/AIDS

Tabel 5 : Pengaruh VCT terhadap pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Motaha


Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan

No Pengetahuan Mean SD T hitung P value

1. Pre test 4,24 1,091

2. Post test 7,29 1,759 5,233 0,010


Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa hasil uji statistik didapatkan nilai
signifikan 0,010 < 0,05. Hasil analisis tabel diatas juga diperoleh nilai t= 5,233 >
1,337 ,dimana t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh VCT terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada
ibu hamil di Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kecamatan Konawe Selatan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Ni’amah S, Irnawati Y (2017), meneliti


tentang Studi Deskriptif Pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS dan VCT
dengan kesediaan mengikuti VCT di Kabupaten Pati. Hasil yang didapatkan dari
60 ibu hamil, sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan cukup sebanyak
29 ibu hamil (48,3%), dari 60 ibu hamil, sebagian ibu hamil bersedia mengikuti
pelayanan VCT sebanyak 41 ibu hamil (68,3%).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
Konseling dan test sukarela atau Voluntary Counseling and Testing (VCT)
merupakan pintu masuk untuk membantu setiap orang mendapatkan akses
kesemua pelayanan yang berupa informasi, edukasi, terapi atau dukungan
psikososial. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat dapat
diarahkan kepada perubahan perilaku yang lebih sehat.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti berasumsi bahwa


Pengetahuan dalam hal ini adalah pengetahuan masyarakat tentang HIV dan
AIDS didapatkan melalui panca indera yang mereka gunakan dan pengetahuan
tersebut dapat dibuktikan kebenarannya sehingga pengetahuan yang dimiliki
masyarakat tentang HIV dan AIDS akan mendukung respon atau tindakan
masyarakat terhadap penderita HIV dan AIDS.

Analisis pengaruh voluntary conseling and testing saat sebelum (Prestest) dan
sesudah perlakuan (Posttest) terhadap tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS.

Tabel 6 : Pengaruh VCT terhadap sikap ibu hamil di Puskesmas Motaha


Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan
No Sikap Mean SD T hitung P value
1. Pre test 38,76 0,489
2. Post test 44,41 0,224
5,881 0,000
Sumber : Data Primer 2018

Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa hasil uji statistik didapatkan nilai


signifikan 0,000 < 0,05. Hasil analisis tabel diatas juga diperoleh nilai t = 5,881 >
2,068, dimana t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh VCT terhadap peningkatan sikap tentang HIV/AIDS pada ibu hamil
di Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan.

Jurnal 4 : Pengaruh Pemberian Aromatherapy Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien


HIV/AIDS Di RSUD Dr. Moewardi.

Kualitas tidur pasien HIV/AIDS sebelum dilakukan perlakuan pemberian


aromatherapy

Tabel 5 : Kualitas tidur pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Moewardi sebelum dilakukan
pemberian Arommatherapy.

Nilai mean untuk penilaian kualitas tidur adalah 9,08 ,Std Deviation atau
perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata adalah 2,69 dengan nilai kualitas
tidur paling rendah (minimum) 6 dan paling tinggi (maximum) 13.

Pasien dengan penyakit HIV/AIDS mempunyai kualitas tidur yang kurang


baik dengan nilai PSQI > 5 ,faktor-faktor yang secara significant berhubungan
dengan gangguan tidur pada pasien HIV/AIDS adalah depresi, laki-laki, pekerja
aktif, hidup sendiri, perokok, tubuh menurun ,dan menyebabkan kecelakaan.

Kualitas Tidur Pasien HIV AIDS di RSUD Dr. Moewardi sesudah dilakukan
pemberian Arommatherapy
Tabel 2 : Kualitas tidur pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Moewardi sesudah
dilakukan pemberian Arommatherapy

Pemberian N Me Std. Dev Min Max


Arommatherapy
Sesudah 13 6,32 3,39 2 14
Sumber : Pengelolaan data primer tahun 2017

Berdasarkan analisis univariat hasil sesudah diberikan Arommatherapy


nilai mean untuk penilaian kualitas tidur adalah 6,32. Penelitian yang dilakukan
oleh Fuerwanto, et al (2016) menunjukkan bahwa setelah diberikan
Arommatherapy lavender kualitas tidur pada lansia setelah meningkat dengan
nilai PSQI > 5. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmawati, et al. (2014) dengan hasil bahwa nilai mean sebelum diberian
Arommatherapy Lavender adalah 16,17 dan sesudah diberikan Arommatherapy
Lavender adalah 11,17. Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang
dilakukan oleh Ekawati (2015) dengan hasil nilai mean sebelum diberikan
Arommatherapy Lavender 23-25 dan nilai mean sesudah 14,36. Hal ini
disebabkan oleh Arommatherapy Lavender yang bisa meningkatkan kualitas
tidur.

Penelitian yang dilakukan oleh Palaniapan dan Thenappan (2016)


menunjukkan bahwa ada beberapa terapi non medis yang dapat dilakukan untuk
menyeluruh. Lalu pada 20 menit selanjutnya dilanjutkan dengan keadaan dimana
seseorang semakin dalam tidur, dengan ciri-ciri EEG gelombang otak mulai
melemah, penurunan denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh. Lalu 10
menit selanjutnya terjadi pergeseran dari tidur non REM ke tahap REM pada
tahap inilah mimpi seperti sangat nyata.

Pengaruh pemberian Arommatherapy terhadap kualitas tidur pasien HIV/AIDS


di RSUD Dr. Moewardi
Tabel 3 : Hasil Uji Wilcoxon Sign Rank Test sebelum dan sesudah pemberian
Arommatherapy terhadap kualitas tidur pasien HIV/AIDS di RSUD Dr.
Moewardi

Pemberian N Me Std. Dev P value


Arommatherapy
Kualitas tidur sebelum 13 9.08 2.69 028
pemberian
Arommatherapy
Kualitas tidur 13 6.32 3.39
Sesudah pemberian
Arommatherapy

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikasi (p value) sebesar


0,028 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian
Arommatherapy terhadap kualias tidur pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Moewardi .
Hasil diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian Arommatherapy
terhadap kualitas tidur pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Moewardi. Hal ini didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Fuerwanto (2013) bahwa Arommatherapy
Lavender merupakan salah satu terapi keperawatan komplementer yang dapat
digunakan sebagai alternatif awal pada penderita insomnia karena mempunyai
efek menenangkan dan menyegarkan.

IV. DAFTAR PUSTAKA


a) https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/h
olistik/article/download/116/61&ved=2ahUKEwiC84-
g76XpAhVW7HMBHVHVBpw4KBAWMAB6BAgGEAE&usg=AOvVaw2qhuq
FNa46sInB_Q6oRRPk
b) https://www.google.com/url?

sa=t&source=web&rct=j&url=https://stikesks-kendari.e-
journal.id/JK/article/download/10/7&ved=2ahUKEwiC84-
g76XpAhVW7HMBHVHVBpw4KBAWMAd6BAgFEAE&usg=AOvVaw0X-
qdP-Kax--LWyJBuGOKK
c) https://www.google.com/url?

sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/in
dex.php/JKT/article/download/6/4&ved=2ahUKEwiC84-
g76XpAhVW7HMBHVHVBpw4KBAWMAF6BAgIEAE&usg=AOvVaw04_LSt-
yf_0Ld0FJKGbU6G
d) https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.stikes-
aisyiyah.ac.id/423/3/ARTIKEL
%25281%2529.pdf&ved=2ahUKEwiu5Iqr8arpAhWUb30KHQm0Bs84KBA
WMAN6BAgFEAE&usg=AOvVaw2I2skVZN3mEzihlIWY-SPC

Anda mungkin juga menyukai