Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN KELUARGA

“TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA”

OLEH
KELOMPOK : 3
KELAS III.2

1. PUTU ADHELINA ISWARA DEVI NIM P07120017046


2. I KOMANG PASEK TRI SWETAMBARA NIM P07120017060
3. NI KADEK AYU PRATIWI NIM P07120017075

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN DIII KEPERAWATAN


2019/2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
bagi saya sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas Keperawatan Keluarga mengenai Tahapan Perkembangan
Keluarga, yang mana dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dan mahasiswi dapat
mengetahui lebih baik lagi dari materi yang diberikan oleh bapak/ibu dosen. Mengenai
penjelasan lebih lanjut saya memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.
Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka saya sebagai penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yan telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan
terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Denpasar, 11 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Definisi Keluarga...................................................................................................................3
2.2 Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga..............................................................3
2.2.1 Tahap Keluarga Baru.....................................................................................................3
2.2.2 Tahap Keluarga Sedang Mengasuh Anak Pertama.........................................................4
2.2.3 Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah..............................................................................6
2.2.4 Keluarga Dengan Anak Sekolah....................................................................................7
2.2.5 Keluarga Dengan Anak Remaja.....................................................................................8
2.2.6 Keluarga Dengan Anak Dewasa (Pelepasan).................................................................9
2.2.7 Keluarga Usia Pertengahan..........................................................................................10
2.2.8 Keluarga Usia Lanjut...................................................................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14
3.1. Simpulan..............................................................................................................................14
3.2. Saran....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga.
Keluarga, individu, kelompok dan komunitas merupakan klien atau pasien keperawatan.
Kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang
sangat erat namun hingga saat ini masih sedikit perhatian yang diberikan kepada keluarga
sebagai objek dari studi yang sistematis dalam bidang keperawatan. Para perawat pada masa
silam belum mampu memberikan gambaran keluarga yang mereka rawat secara objektif. Tapi
kini situasi telah banyak berubah, studi menyangkut keluarga baik pada program sarjana
muda maupun sarjana telah berkembang pesat.
Keluarga adalah unit terkecil dalam lingkup sosial masyarakat. Keluarga juga dikenal
sebagai primary group atau kelompok sosial dengan cakupan yang kecil namun memiliki
hubungan kedekatan yang tinggi. Kelompok inilah yang melahirkan berbagai macam bentuk
kepribadian dalam individual masyarakat.
Dalam keluarga ini terdapat ayah, ibu, dan anak. Didalam lingkup primary group ini
memiliki tugas dan peran yang berbeda pada setiap individunya. Tugas dan peran dalam
keluarga sangat penting untuk mengurangi adanya ketersinggungan antar individu didalam
satu keluarga. Seorang ayah harus mampu menuntun dan menopang anggota keluarganya,
seorang ibu membantu ayah dalam menopang keluarga, dan si anak yang merupakan generasi
penerus bagi keluarganya dapat membantu ayah dan ibu dalam meneruskan menompang
keluarga mereka.
Sebuah keluarga (kelompok kecil) juga dapat terjadi suatu perbedaan kecil antar
individunya. Ini menyebabkan bisa terjadinya suatu permasalahan atau ketersinggungan antar
individu. Penting halnya untuk mengetahui peran dan tugas pada setiap tahap dalam keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari keluarga?


2. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga pemula?
3. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga sedang mengasuh anak
pertama?
4. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak pra
sekolah?
5. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga sekolah?

1
6. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak remaja?
7. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak dewasa?
8. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga tahap usia
pertengahan?
9. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga usia lanjut?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu keluarga
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga pemula
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga sedang
mengasuh anak pertama
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak
pra sekolah
5. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga sekolah
6. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak remaja
7. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak dewasa
8. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga tahap usia
pertengahan
9. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga usia lanjut
1.4 Manfaat
Selain tujuan, adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Makalah ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran terhadap
pemecahan masalah yang berkaitan dengan keperawatan keluarga.
2. Hasil makalah ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan dalam konsep tahap perkembangan
keluarga.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang tugas tahap perkembangan keluarga
4. Agar pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang tugas tahap perkembangan
keluarga meningkat sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan asuhan keperawatan keluarga.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988). Keluarga adalah sekumpulan orang
yang dihubungkan melalui ikatan perkawinan, adopsi atau kelahiran yang bertujuan
untuk menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik,
mental dan sosial serta emosional dan tiap anggota keluarga (Duvall, 1997).

2.2 Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga

Keluarga sebagaimana individu berubah dan berkembang setiap saat. Masing-masing


tahap perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan, sumber daya tersendiri, dan
meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum keluarga mencapai tahap yang selanjutnya.
Menurut Duvall (1977) terdapat 8 tahapan perkembangan keluarga (Eight-Stage Family
Life Cycle) :

1. “Beginning family” (Keluarga baru)


2. “Childbearing Family” (Keluarga sedang mengasuh anak pertama).
3. “Families with preschool children (oldest child 2,5- 6 years)” (Keluarga
dengan anak pertama yang berusia prasekolah).
4. “Families with School Children (Oldest child 6-13 years )” (Keluarga dengan
anak yang telah masuk sekolah dasar).
5. “Families with teenagers (oldest child 13- 20 years)” (Keluarga dengan anak
yang telah remaja).
6. “Families launching young adults (first child gone to last child’s leaving
home)” (Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan menikah).
7. “Middle Aged Parents (Keluarga dengan orang tua dengan usia pertengahan).
8. “Aging family members (retirement to death of both spouse)” (Keluarga
dengan orang tua yang telah lanjut usia).
Adapun tahapan dalam perkembangan keluarga adalah sebagai berikut:
2.2.1 Tahap Keluarga Baru
Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami) dan

3
wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Karena masih banyak kita temui
keluarga baru yang tinggal dengan orang tua, maka yang dimaksud dengan
meninggalkan keluarga disini bukan secara fisik. Namun secara psikologis
keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru.
Dua orang yang membentuk keluarga perlu mempersiapakan kehidupan
keluarga yang baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan
fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, Tugas perkembangan
dalam tahap ini adalah:
 Membina hubungan intim yang memuaskan
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
 Mendiskusikan rencana memiliki anak dan KB
 Menetapkan tujuan bersama
 Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
menjadi orang tua

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu : keluarga
suami, istri serta keluarga sendiri. Masing-masing pasangan menghadapi
perpisahan dengan keluarga orangtuanya dan mulai membina hubungan baru
dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing-masing. Hal ini yang
perlu diputuskan pada tahap ini adalah kapan waktu yang tepat untuk
mendapatkan anak dan jumlah anak yang diharapkan.
Fungsi perawat :
Selain melakukan kegiatan asuhan keperawatan juga melakukan konsultasi,
misalnya : tentang KB, perawatan pre natal dan komunikasi. Kurangnya
informasi tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan masalah seksual,
emosional, rasa takut atau cemas, rasa bersalah, dan kehamilan yang tidak
direncanakan
2.2.2 Tahap Keluarga Sedang Mengasuh Anak Pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2th
6bln). Kehamilan dan kelahiran perlu dipersiapakan oleh suami istri melalui
beberapa tugas perkembangan yang penting dalam tahap ini sebagai berikut:

4
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual dan kegiatan keluarga
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
 Membagi peran dan tanggung jawab.
 Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan.
 Mempersiapkan biaya atau Child Bearing.
 Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
 Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita.
 Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga,


sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi
kebutuhan bayi. Sering terjadi saat kelahiran bayi, pasangan akan merasa dirinya
diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran utama
perawat keluarga adalah mengkaji peran orangtua; bagaimana orang tua
berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi merespon. perawat perlu
memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga
jalinan kasih sayang antara orang tua dan bayi dapat tercapai.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga pada tahap ini meliputi :
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga).
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orang tua, kakek dan nenek.

Fungsi perawat :
Melakukan perawatan konsultasi terutama bagaimana merawat bayi,
mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan cara mengatasinya,
immunisasi, tumbuh kembang anak, interaksi keluarga, keluarga berencana,

5
pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.

2.2.3 Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah


Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun, beberapa tugas perkembangan yang penting dalam tahap
ini sebagai berikut:
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain juga harus terpenuhi
 Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
 Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat tergantung
pada orangtua. Kedua orangtua harus mengatur waktunya sedemikian rupa
sehingga kebutuhan anak, suami istri dan pekerjaan dapat terpenuhi. Orangtua
menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan
keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengn cara
menguatkan hubungan kerja sama antar suami istri. Orangtua mempunyai peran
untuk menstimulasi perkembangan individu anak khususnya kemandirian anak
agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga meliputi :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang bermain,
privasi dan keamanan.
2. Mensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.

6
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga
besar dan komunitas).

Fungsi perawat :
Melakukan perawatan dan penyuluhan kepada orang tua tentang penyakit dan
kecelakaan yang biasanya terjadi pada anak-anak, Sibling rivalry (persaingan
antar saudara kandung), tumbuh kembang anak, keluarga berencana, peningkatan
kesehatan dan mensosialisasikan anak.

2.2.4 Keluarga Dengan Anak Sekolah


Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Pada fase ini pada umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di
sekolah, masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendiri. Demikian
pula pada orang tua yang memiliki aktivitas yang berbeda dengan anaknya.
Untuk itu keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkebangan
sebagai berikut:
 Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
 Memberikan perhatian tentang kegiatan social anak, pendidikan, semangat
belajar.
 Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan.
 Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
 Menyediakan aktifitas untuk anak.
 Menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikutsertakan anak.

Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah maupun di
luar sekolah.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga meliputi :

7
1. Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

Fungsi perawat :
Melakukan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga maupun disekolah,
misalnya : pada anak yang mengalami gangguan kesehatan. Perawat bekerjasama
dengan guru sekolah dan orang tua anak.
2.2.5 Keluarga Dengan Anak Remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa, pada tahap ini keluarga memiliki tugas perkembangan
seperti berikut:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
 Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
Ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orangtua melepas otoritasnya
dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas tehadap
dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya). Seringkali muncul
konflik antara orangtua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktivitasnya sementara orangtua mempunyai hak untuk mengontrol
aktivitas anak. Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yang
terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orangtua
dan remaja tetap harmonis.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga meliputi:

8
1. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri.
2. Memfokuskan kembali hubunagan perkawinan.
3. Berkomunikasi secara terbuka Antara orang tua dan anak-anak.

Fungsi perawat :
Diarahkan pada peningkatan dan pencegahan penyakit. Pada orang tua
penyakit kardiovaskuler, pada remaja : penyuluhan tentang obat-obatan terlarang,
minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan serta membantu terciptanya
komunikasi yang lebih efektif antara orang tua dan anak remajanya.
2.2.6 Keluarga Dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari
jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan
tetap tinggal bersama orang tuanya. Tujuan utama pada tahap ini adalah
pengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak
untuk hidup sendiri. Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah:
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
 Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
 Berperan suami-isteri kakek dan nenek.
 Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.

Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga


sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Pada saat semua
anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan
suami istri seperti fase awal. Orangtua akan merasa kehilangan peran dalam

9
merawat anak dan merasa “kosong” karena anak-anak sudah tidak tinggal
serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orangtua perlu melakukan aktivitas
kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan dan tetap memelihara hubungan
dengan baik.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga meliputi :
1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anaknya.
2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.

Fungsi perawat :
Memberi konsultasi penyakit-penyakit yang dapat timbul, missal : penyakit
kronis atau faktor-faktor predisposisi misalnya kolesterol tinggi, obesitas,
hipertensi, problem menopause, juga meningkatkan kesehatan serta pola hidup
sehat perlu diperhatikan.
2.2.7 Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orangtua. Untuk mengatasi hal tersebut
keluarga perlu melakukan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut:
 Mempertahankan kesehatan
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
 Meningkatkan keakraban pasangan
 Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah
minat social dan waktu santai.
 Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
 Keakraban dengan pasangan.
 Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
 Persiapan masa tua atau pension dan meningkat keakraban pasangan.

10
Setelah semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas: pola hidup yang sehat, diet
seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup pekerjaan dan sebagainya. Pasangan
juga mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan keluarga anaknya
dengan cara mengadakan pertemuan keluarga antar generasi (anak dan cucu)
sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan sebagai kakek nenek.
Hubungan antar pasangan perlu semakin dieratkan dengan memperhatikan
ketergantungan dan kemandirian masing-masing pasangan.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga meliputi :
1. Menyediakan lingkungan yang meningkat kesehatan.
2. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan para orang tua lansia dan anak-anak.
3. Memperkokoh hubungan perkawinan.

Fungsi perawat :
Yaitu melaksanakan perawatan dan konsultasi yang terkait dengan upaya
peningkatan kesehatan seperti : kebutuhan istirahat yang cukup, aktifitas ringan
sesuai kemampuan, nutrisi yang baik, berat badan yang sesuai dan lain
sebagainya.
2.2.8 Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan
meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun
merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan
kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya
pendapat, hilangnya berbagai hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta
perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan. Dengan memenuhi
tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orangtua mampu
beradaptasi menghadapi stressor tersebut
 Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
 Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan
 Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
 Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

11
 Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
 Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini. Lanjut usia umumnya lebih dapat beradaptasi tinggal dirumah
sendiri dari pada tinggal bersama anaknya. Menurut Riset Day and Day (1993),
wanita yang tinggal dengan pasangannya memperlihatkan adaptasi yang lebih
positif dalam memasuki masa Tuanya dibandingkan dengan wanita yang tinggal
dengan teman-teman sebayanya. Orangtua juga melakukan “life review” dengan
mengenang pengalaman hidup dan keberhasilan di masa lalu. Hal ini berguna
agar orangtua merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan berarti.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995
tugas perkembangan keluarga meliputi :
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan.
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
6. Meneruskan untuk memahami ekstensi mereka (penelaahan dan integrasi
hidup).

Fungsi perawat :
Melalukan perawatan pada orang tua terutama terhadap penyakit-penyakit
kronis dari fase akut sampai rehabilitasi. Memperhatikan peningkatan kesehatan
seperti : nutrisi, aktifitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi dan pencegahan
kecelakaan dirumah.

Dengan delapan fase perkembangan tersebut E. Duvall mengidentifikasi 8 tugas dasar


yang mengarah pada keberhasilan hidup berkeluarga di dalam masyarakat. Tugas-tugas
tersebut meningkatkan penyesuaian keluarga dan adaptasi anggotanya secara individual.
Apabila keluarga gagal menyelesaikan tugas tersebut, keluarga secara kolektif atau
anggotanya secara individual akan mengalami ketidak-bahagiaan, celaan masyarakat dan
kesulitas dalam memperoleh keharmonisan dan aktualisasi diri. Kerangka kerja menurut
Duvall ini merupakan pedoman yang banyak digunakan perawat dalam mengkaji,
menganalisa dan merencanakan proses keperawatan keluarga. Tugas keluarga meliputi

12
tanggung jawab untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan biologic, kultural dan pribadi serta
aspirasi para anggota pada setiap tingkat perkembangan keluarga. 8 (delapan) tugas dasar
tersebut meliputi :
1. Pemeliharaan fisik
Keluarga bertanggung jawab menyediakan tempat bernaung, pakaian yang sesuai, dan
makanan yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan atau keperawatan yang
memadai.
2. Alokasi sumber
Sumber-sumber meliputi : keuangan, waktu pribadi, energy dan hubungan dengan
orang lain. Kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga terpenuhi melalui penganggaran
dan pembagaian kerja untuk menyediakan bahan, ruangan dan fasilitas melalui
hubungan interpersonal untuk saling membagi wewenang dan perhatian.
3. Pembagian kerja
Anggota keluarga menetapkan siapa yang akan memikul tanggung jawab apa, seperti
memperoleh penghasilan atau income, mengelola tugas-tugas kerumahtanggan,
memlihara rumah dan kendara, memberi asuhan kepada anggota keluarga yang masih
muda, tua, atau yang tidak mampu/tidak berdaya dan tugas-tugas lain yang telah
ditentukan.
4. Sosoalisasi anggota keluarga
Keluarga mempunyai tanggung jawab untuk membimbing berkembangnya secara
matang pola prilaku yang dapat diterima masyarakat, yang menyangkut kebutuhan
makan, eleminasi, istirahat tidur, seksualitas, interaksi dengan orang lain.
5. Reprodukasi, penerimaan dan melepas anggota-anggota keluarga
Melahirkan, adopsi dan membesarkan anak adalah tanggung jawab keluarga, sejalan
dengan masuknya anggota-anggota baru melalui perkawinan. Kebijakan-kebijakan
ditetapkan untuk memasukan orang yang lain ke dalam keluarga seperti : mertua,
sanak saudara, orang tua tiri, tamu dan teman.
6. Pemeliharaan keteraturan
Keteraturan dipelihara melalui interaksi perilaku yang bisa diterima. Bentuk dan
identitas, pola kasih sayang, ungkapan seksual diperkuat melalui perilaku orang tua
untuk menjamin penerimaan dalam masyarakat.
7. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat luas.
Anggota keluarga mengakar di masyarakat melalui hubungan ditempat ibadah,
sekolah, sistem politik dan organisasi-organisasi lain. Keluarga juga memikul

13
tanggung jawab untuk melindungi anggota keluarga dari pengaruh luar yang tidak
diinginkan dan dalam keanggotaan kelompok-kelompok yang tidak diinginkan.
8. Pemeliharaan motivasi dan moral
Anggota keluarga menghargai satu sama lain atas keberhasilan mereka dan
disedakannya suasana keluarga yang mencerminkan hawa setiap individu diterima,
didukung dan diperhatikan. Keluarga mengembangkan suatu falsafah hidup dan
semangat kesatuan dan kesetiaan keluarga, sehingga memungkinkan anggota-anggota
beradaptasi dengan krisis pribadi maupun keluarga.

14
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan
Keluarga adalah suatu ikatan /persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri
atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Dimana dalam keluarga terdapat
berbagai tahapan dalam setiap perkembangannya, mulai dari keluarga baru, keluarga
sedang mengasuh anak, keluarga dengan anak prasekolah, keluarga dengan anak
sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga dengan anak dewasa, keluarga dengan
orang tua usia pertengahan, keluarga dengan usia lanjut.
3.2. Saran
Dengan di susunnya paper ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam paper ini sehingga sedikit banyak
bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu kami juga mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca sehingga kami  bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami
selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik edisi 3.

Diterjemahkan oleh : Ina Debora R.L & Drs. Yoakim Asy. Jakarta : EGC

Mubarak, Wahid Iqbal. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 : Teori

Aplikasi

dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunita Gerontik dan

Keluarga.

Jakarta : CV. Sagung Seto

Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

Susanto, Tantut. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Aplikasi Teori pada Praktik

Asuhan

Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media

16

Anda mungkin juga menyukai