ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi perbandingan modern dressing (salep tribee) dan konvensional terhadap proses
penyembuhan luka pada pasien post operasi apendiktomi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
jenis perawatan luka terhadap penyembuhan luka post operasi apendiktomi. Metode: Desain yang digunakan pada
penelitian ini adalah Quasy Experiment posttest-only design. Jumlah sampel sebanyak 18 orang dengan teknik accidental
sampling. Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Dustira Cimahi pada tanggal 19 April 2017–19 Mei 2017.
Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi penyembuhan luka. Ijin etik untuk penelitian dari STIKes Rajawali.
Data dianalisis secara univariate dan bivariate. Hasil: rerata usia kelompok intervensi 29,6 tahun (SD 3,5) sedangkan
pada kelompok kontrol 31,1 tahun (SD 3,4). Nilai median penyembuhan luka kelompok intervensi adalah 1,00 dan pada
kelompok kontrol 3,00. Hasil analisis lebih lanjut didapatkan nilai p-value 0,001. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang
bermakna pada proses penyembuhan luka dengan menggunakan perawatan luka konvensional dan modern.
Kata kunci: Jenis perawatan luka; post operasi apendektomi
10
Studi Perbandingan Modern Dressing (Salep Tribee) dan Konvensional
Saat ini teknik perawatan luka yang dilakukan penelitian ulang yang diberikan
berkembang adalah perawatan luka pada pasien luka akut (post apendiktomi)
konvensional dan modern. Masih banyak dengan menggunakan salep tribee untuk
perawat yang masih melakukan perawatan melihat proses penyembuhan luka setelah
luka dengan hanya membersihkan luka dan diberikan modern dressing (salep tribee)
mengoleskan antiseptik (konvensional). dan membandingkan dengan perawatan
Padahal risiko infeksi perawatan luka kon luka konvensional.
vensional lebih tinggi dari pada perawatan
luka modern. Sehingga perawatan luka METODE
modern terbukti lebih efektif untuk proses Desain penelitian ini menggunakan
penyembuhan luka dibandingkan dengan quasi experiment posttest only design.
metode konvensional (Fata dkk., 2016). Sampel dalam penelitian berjumlah 18
Pada penelitian yang dilakukan oleh orang, dengan terbagi dalam kelompok
Istikomah (2010) tentang perbedaan pera intervensi 9 orang dan kelompok kontrol 9
watan luka dengan menggunakan povidone orang secara accidental sampling. Kriteria
iodine 10% dan NaCl 0,9% terhadap proses inklusi adalah pasien dewasa post operasi
penyembuhan luka pada pasien post appendectomy akut tanpa komplikasi,
operasi prostektomi di ruang Anggrek RSUD tidak memiliki penyakit diabetes mellitus.
Tugurejo Semarang didapatkan hasil adanya Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
perbedaan proses penyembuhan luka Dustira Cimahi pada 19 April sampai dengan
yang signifikan antara pasien post operasi 19 Mei 2017.
prostektomi yang diberikan perawatan luka Pada penelitian ini dilakukan intervensi
dengan menggunakan povidone iodine 10% dengan menggunakan perawatan luka
dan NaCl 0,9%. Dalam hal ini povidone dengan modern dressing (salep tribee) dan
iodine 10% lebih baik dari NaCl 0,9% dalam perawatan luka konvensional menggunakan
penyembuhan luka post operasi prostektomi. iodine povidone 10% sebagai kelompok
Sedangkan penelitian yang dilakukan kontrol. Perawatan luka dilakukan oleh
oleh Handayani (2016) tentang studi meta perawat yang memiliki sertifikat pelatihan
analisis perawatan luka kaki diabetes luka modern dressing (bersertifikat CBWT
dengan modern dressing mengat ak an atau CWCC). Hari ke-4 setelah dilakukan
bahwa metode perawatan luka modern perawatan luka, kemudian luka dilakukan
dengan menggunakan prinsip moisture observasi yang dilakukan oleh peneliti
balance lebih efektif dibandingkan metode yang didampingi oleh perawat dengan
konvensional. Selain itu penelitian yang menggunakan lembar observasi/checklist
dilakukan Ismail, Irawati, & Haryati (2009) yang terdiri dari pernyataan tumor, rubor,
tentang penggunaan balutan modern calor, dolor, dan fungsiolaesa.
memperbaiki proses penyembuhan luka Analisis data dilakukan dengan menilai
diabetik mengatakan bahwa balutan score total dari hasil observasi luka
modern mempunyai tingkat perkembangan baik pada kelompok intervensi maupun
luka yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan melihat nilai
menggunakan balutan konvensional. rerata, median, standar deviasi, kemudian
Pada penelitian sebelumnya yang analisis lebih lanjut dilakukan dengan
dilakukan oleh Handayani bahwa perawatan menggunakan uji alternatif non parametrik
luka modern dressing diberikan pada pasien Mann-Whitney dengan sebelumnya
luka kronis (diabetikum), sehingga perlu melakukan uji nor m alitas data. Etika
11
JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019
penelitian dilakukan melalui uji klinis oleh Berdasarkan tabel 2, skor/nilai penyem
STIKes Rajawali. buhan luka pada perawatan luka konven
sional adalah 2,89 sedangkan pada modern
HASIL dressing 1,33.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
total pasien yang didapatkan dalam pene
litian ini adalah 18 orang. Karakteristik res
ponden berdasarkan usia dan jenis kelamin
ditampilkan di Tabel 1.
Jenis
kelamin: 9 9
12
Studi Perbandingan Modern Dressing (Salep Tribee) dan Konvensional
Tabel 3. Perbedaan jenis perawatan luka baik. Hal tersebut sejalan dengan literatur
terhadap penyembuhan luka pada kelompok yang mengatakan dengan perawatan
perawatan luka modern dan konvensional luka modern dapat mempertahankan
kondisi lembab, mengontrol kejadian
Mean D infeksi, mempercepat penyembuhan luka,
Kelompok n p-value
rank mengabsorpsi cairan luka yang berlebihan,
membuang jaringan mati, nyaman digunakan,
Kelompok
intervensi
steril dan cost-effective (Arisanty, 2013).
dengan 9 5,50 ,500 Luka akut (luka post operasi) dapat
perawatan luka sembuh atau menutup sesuai dengan waktu
modern penyembuhan luka fisiologis (Arisanty,
0,001
2013). Luka dapat sembuh apabila luka
Kelompok tersebut dapat melewati reaksi radang
kontrol dengan (fase inflamasi) yang tujuan utamanya
9 13,50 ,782
perawatan luka
untuk menggabungkan kembali bagian luka
konvensional
dan mengembalikan fungsinya (Sabiston,
1995). Fase inflamasi merupakan reaksi
Hasil analisis dengan menggunakan tubuh terhadap luka yang dimulai setelah
uji Mann-Whitney didapatkan nilai p beberapa menit dan berlangsung selama
value=0,001 dimana p<0,05, artinya 3 hari setelah cedera. Proses perbaikan
terdapat perbedaan yang bermakna antara luka terdiri dari hemostasis (mengontrol
perawatan luka konvensional dan modern perdarahan), mengirim darah dan sel ke
dressing (salep tribee). area yang mengalami cedera (inflamasi),
dan membentuk sel-sel epitel pada tempat
DISKUSI cedera (epitalialisasi). Selama proses
Nilai Penyembuhan Luka pada hemostasis, pembuluh darah yang cedera
Kelompok Perawatan Luka Modern dan akan mengalami konstriksi dan trombosit
konvensional akan berkumpul untuk menghentikan
Hasil penelitian penyembuhan luka perdarahan. Bekuan darah akan membentuk
post operasi apendiktomi pada kelompok matriks fibrin yang nantinya akan menjadi
perawatan luka konvensional hari ke-4 kerangka untuk perbaikan sel. Jaringan yang
post operasi mengalami penyembuhan rusak dan sel mast mensekresi histamin,
luka terganggu dengan nilai rerata 2,89. yang menyebabkan vasodilatasi kapiler di
Sedangkan nilai penyembuhan luka sekitarnya dan mengeluarkan serum dan
pada kelompok perawatan luka modern sel darah putih ke dalam jaringan rusak. Hal
dan perawatan standar pada pasien tersebut akan menimbulkan kemerahan,
post operasi apendiktomi di RS Dustira edema, hangat dan nyeri lokal. Leukosit
Cimahi memiliki nilai penyembuhan luka akan mencapai luka dalam beberapa jam.
yang lebih baik dibandingkan dengan Leukosit utama yang bekerja pada luka
perawatan luka konvensional dengan adalah neutrofil yang akan memakan bakteri
rerata nilai penyembuhan luka 1,33. Nilai dan debris yang kecil. Neutrofil akan mati
tersebut kurang bagus untuk dikatakan dalam beberapa hari dan akan meninggalkan
bahwa perawatan luka baik, namun jika eksudat enzim yang akan menyerang bakteri
dibandingkan dengan perawatan luka atau membantu perbaikan jaringan (Potter &
konvensional, perawatan luka modern lebih Perry, 2006).
13
JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019
14
Studi Perbandingan Modern Dressing (Salep Tribee) dan Konvensional
15
JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019
16