Anda di halaman 1dari 22

Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5.

, Mei 2013 ISSN : 2087-1899

MODEL DEMOKRATISASI PERUSAHAAN :


STUDI KASUS DI NEGARA SKANDINAVIA

Awan Santosa dan Sumiyarsih


Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Email : satriaegalita@yahoo.com

Abstract
The purpose of this study is to identify models of democratization companies in the
Scandinavian countries, what is the purpose and the factors behind its implementation, as
well as its association with the industry structure and the labor market
This study found that the model commonly used in Scandinavian countries in
implementing democratization is a pattern company stock to employees, which can be done
through the provision, purchase, option, ESOP, and SARs. The purpose of the
democratization of the company in the Scandinavian countries is recruitment and retention,
increase cash flow, Motivation and Performance, Cultural Development Group, Providing for
the stock market founders, and the anticipation of expropriation Tool

Keyword: economic democracy, employee share ownership

a. Latar Belakang mana terdapat dikotomi antara buruh dan


Demokrasi ekonomi, yang memiliki majikan, yang cenderung makin
ciri produksi dikerjakan oleh semua, untuk meningkatkan konsentrasi kekayaan dan
semua, di bawah pimpinan atau akumulasi keuntungan (profit) pada
kepemilikan anggota-anggota masyarakat, segelintir pemilik modal. Dalam Model ini,
sebenarnya di Indonesia sudah diakui dan pekerja dianggap sebagai faktor produksi
dirumuskan sebagai amanat konstitusi yang kompensasinya hanya sebatas
(Pasal 33 UUD 1945). Dalam lingkup dinilai melalui biaya operasional dalam
mikro-perusahaan, tujuannya adalah untuk proses produksi (sebagai biaya tenaga
meningkatkan partisipasi pekerja dalam kerja langsung dan biaya tenaga kerja
ketiga mode ekonomi tersebut. Hal ini tidak langsung). Apresiasi yang berlebihan
berupa pembagian hasil-hasil produksi terhadap modal, dan sebaliknya terhadap
yang lebih adil dan pemberian pekerja sebagai seorang manusia,
kesempatan yang luas kepada pekerja berpotensi mengukuhkan ketimpangan
(karyawan) untuk ikut memiliki ekonomi (pendapatan) yang menjadi asal-
perusahaan. Dalam arti khusus, realisasi mula terjadinya krisis hubungan industrial
amanat konstitusi tersebut ditempuh dan konflik sosial.
dengan melakukan “Demokratisasi Pekerja semestinya diperlakukan
Perusahaan”. sebagai mitra perusahaan yang perlu
Realitas menunjukkan bahwa diperhatikan ekspresi politik dan
Model produksi kapitalis masih berlaku, di ekonominya. Pekerja bukan sekedar faktor

40
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

produksi, melainkan “aktor produksi” yang Di samping itu, juga tersedia cukup
jelas berperan vital dalam menciptakan potensi (sumber finansial) untuk
nilai bagi perusahaan. Oleh karena itu merealisasikannya. Alternatif pelepasan
peningkatan partisipasi finansial pekerja saham kepada pekerja di antaranya
melalui pengembangan Model-Model bagi adalah berupa pemberian gratis,
hasil (profit sharing) dan kepemilikan pembelian langsung, hak opsi saham, dan
saham oleh pekerja (employee share- pola khas lainnya. Khusus dalam bentuk
ownership), seperti yang umum berlaku di (pola) pembelian saham, mekanisme
negara-negara maju (khususnya negara pembayarannya dapat saja melalui
Skandinavia) menjadi makin penting. Hal lembaga yang ditunjuk pekerja (Trustee),
ini tidak sebatas sebagai upaya untuk potong gaji langsung, intermediasi
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan perbankan, atau mekanisme lain yang
mengikis ketimpangan yang ada, disepakati bersama.
melainkan juga sebagai upaya untuk
Berpijak pada kerangka pemikiran
meningkatkan kepuasan kerja, loyalitas
di atas, maka perlu upaya-upaya serius
pekerja (staff), dan kinerja keuangan
dan sistematis untuk mendorong
perusahaan.
penyelenggaraan Demokratisasi
Mode produksi perusahaan
Perusahaan (perusahaan). Sebagai tahap
umumnya berwujud relasi dikotomik
awal, perlu dilakukan upaya penggalian
antara buruh (konsumen) dengan pemilik
kondisi aktual (existing condition) dan
modal. Keadaan perusahaan di negeri kita
manfaat penerapan demokrasi ekonomi
pun tidak jauh dari sifat demikian.
dalam wujud Model bagi hasil (profit
Koperasi, dengan relasi produksi
sharing) dan kepemilikan saham oleh
demokratisnya, masih menjadi
pekerja (employee share-ownership), yang
perusahaan marjinal yang peranannya
selanjutnya diikuti dengan upaya untuk
kian dikerdilkan. Perusahaan yang
mengkaji kemungkinan perluasan
mempraktekkan relasi produksi serupa
penerapannya di setiap tingkatan. Upaya
melalui pola kepemilikan saham oleh
ini terkait dengan agenda khusus untuk
pekerja (employee share ownership
mengkaji realisasi kebijakan Pemerintah
program/ESOP) atau konsumen, seperti
Republik Indonesia yang memiliki
pada pola Grameen Bank di atas, pun
komitmen dalam penyelenggaraan
seolah masih seperti buih di lautan, tidak
ekonomi kerakyatan (demokrasi ekonomi).
signifikan.
Untuk itulah kami memandang perlunya
Stakeholder perusahaan perlu
Penelitian Demokratisasi Perusahaan
diyakinkan bahwa terdapat berbagai pola
pada perusahaan di negara-negara
transformasi kepemilikan saham oleh
Skandinavia.
pekerja yang sangat mungkin diterapkan.

41
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

b. Rumusan Masalah 2. Mengidentifikasi orientasi dan


Beberapa pertanyaan mendasar tujuan demokratisasi perusahaan
yang menjadi acuan perumusan masalah (tempat kerja) di negara-negara
dalam penelitian ini adalah : Skandinavia
1. Bagaimana model-model 3. Mengidentifikasi faktor-faktor
demokratisasi perusahaan (tempat apakah yang mendorong
kerja) untuk meningkatkan perusahaan di negara-negara
partisipasi pekerja pada Snadinavia untuk menerapkan
perusahaan di negara-negara (tidak menerapkan) demokrasi
Skandinavia? ekonomi di tempat kerja
2. Apa orientasi dan tujuan 4. Mengidentifikasi keterkaitan
demokratisasi perusahaan (tempat (hubungan) antara struktur industri
kerja) di negara-negara dengan pelaksanaan
Skandinavia? demokratisasi perusahaan di
3. Faktor-faktor apakah yang negara-negara Skandinavia
mendorong perusahaan di negara-
negara Snadinavia untuk d. Kerangka Teoritik
menerapkan (tidak menerapkan) 1. Teori Demokrasi Organisasi
demokrasi ekonomi di tempat Walaupun terdapat perbedaan
kerja? pengertian antara demokrasi ekonomi dan
4. Bagaimana keterkaitan (hubungan) demokrasi industrial, namun terdapat
antara struktur industri dengan hubungan di antara keduanya. Ini tidak
pelaksanaan demokratisasi hanya karena kepemilikan merupakan
perusahaan di negara-negara kunci dari pengawasan organisasi
Skandinavia? produksi dan divisi pekerja, tetapi juga
karena kemungkinan yang nyata bahwa
c. Tujuan Penelitian kedua bentuk demokrasi di tempat kerja
Penelitian Demokrasi Ekonomi di itu saling memajukan satu sama lain.
Tempat Kerja pada Perusahaan di negara- Sebagai konsekuensinya, dalam teori
negara Skandinavia ini bertujuan untuk : demokrasi partisipasi kepemilikan dan
1. Mengidentifikasi model-model pengambilan keputusan dalam sebuah
demokratisasi perusahaan (tempat perusahaan dapat dibentuk.
kerja) untuk meningkatkan Teori demokrasi organisasi yang
partisipasi pekerja pada dikembangkan di sini mengacu pada
perusahaan di negara-negara pendekatan “favourable conjuncture”.
Skandinavia Pendekatan ini memuat penghambat dari
faktor-faktor utama yang

42
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

memperhitungkan peningkatan demokrasi Berikut ini merupakan derajat


ekonomi dan industrial. Untuk lebih partisipasi oleh anggota perusahaan yang
mudahnya, pendekatan ini menampilkan dirumuskan oleh Abell (1985: 51):
trend perubahan perusahaan jangka
panjang, namun juga menampilkan
sebuah Model sejarah yang tidak kontinyu.

100%

Demokrasi ekonomi murni


(kepemilikan oleh seluruh
anggota perusahaan)
Derajat
partisipasi
Kepemilikan
oleh Pembagian modal
anggota
perusahaan

Modal pekerja dan semua skema


profit sharing bagi pekerja
perusahaan

Modal manajerial dan pembagian


laba bagi eksekutif

Perusahaan Perusahaan dewan Worker board Manajemen 100%


Klasik Manajerial pekerja representation Sendiri
Sumber : Abell (1985: 51)

Ramsay dan Haworth a. Pendekatan Siklus


mengemukakan dua pendekatan dalam Menurut sudut
pengembangan demokrasi organisasional, pandang ini, ide mengenai
yaitu pendekatan siklus dan pendekatan perubahan jangka panjang
kebersamaan yang diharapkan : dalam masyarakat modern
yang meningkat secara
konsisten pada demokrasi
organisasi masih

43
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

diperdebatkan. Untuk pada level terendah


pendekatan siklus, era terkini pembangunan.
tidak menguntungkan bagi
kemajuan demokrasi
c. Sudut Pandang Untuk
organisasi.
Melakukan Analisis Atas
Partisipasi Keuangan Oleh
b. Pendekatan Kebersamaan Pekerja
Kondusif (Favourable Ada dua model sudut
Conjunctures) pandang dalam
Favourable membicarakan masalah bagi
conjuncture merupakan hasil dan pemilikan modal
dugaan dari suatu hal tidak oleh pekerja, yaitu (Poole,
seimbang tetapi dapat 1986: 25):
mempercepat penerapan 1) Model strukturalis
Model yang sangat Model ini lebih
tergantung pada variasi dan menekankan bahwa
situasi antar negara-negara keputusan penerapan
tertentu. Favourable Model partisipasi
cojuncture juga memerlukan keuangan oleh pekerja
pengenalan bentuk spesifik merupakan hasil dari aksi
dari partisipasi yang dapat (kebijakan) pemerintah
naik dan turun dalam periode dan kondisi (infrastruktur)
bebeda. Adapun yang perekonomian yang ada.
mempengaruhi siklus itu Jadi, kekuatan seorang
adalah: pekerja atau anggota
1) Periode resesi organisasi sangatlah
2) Perusahaan mengalami kecil. Model ini
penurunan sektor memperlihatkan suatu
industri kondisi di mana
3) Depresi atau perkembangan partisipasi
pembatasan keuangan oleh pekerja
perekonomian suatu sangat tidak dipengaruhi
wilayah oleh keputusan yang
4) Posisi negara dunia manusiawi.
ketiga yang berada

44
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

Aturan pemerintah dan


legislatif

Mandataris
Fasilitator
Tarif yang bervariasi dan
Model perwujudan skema
bagi hasil dan kepemilikan
saham oleh pekerja

Infrastruktur perekonomian

Pembagian penghasilan
publik v.s perusahaan
swasta
Ukuran dan rasio modal
pekerja
Segmentasi pekerja dan
pasar tenaga kerja
Macam-macam tingkat
pertumbuhan perusahaan
Peningkatan perusahaan
sektor keuangan dan
menurunnya perusahaan
manufaktur
Teknologi baru

2) Model aksi pengambilan keputusan mengenai skema


Model ini berdasarkan dalil dan pembagian laba dan keterlibatan
fokus dari sebuah pilihan dari orang yang karyawan dalam keuangan perusahaan.
paling berpengaruh dalam organisasi. Tapi keputusannya sangatlah dipengaruhi
Model ini mengakui pengaruh inisiatif oleh:
pemerintah dan infrastruktur a) Ideologi dan nilai-nilai
perekonomian sebatas sebagai fasilitator pribadinya mengenai
ataupun penghambat, namun tidak secara isu ini
langsung berpengaruh di dalamnya.
Manajer adalah orang penting dari

45
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

b) Elemen iklim c) Kekuatan dan strategi


hubungan industrial dari kelompok
lainnya. terorganisir lainnya.

Aturan Ideologi dan nilai Iklim hubungan


pemerinta pekerja dan manajer industrial di
h dan perusahaan
legislatif

Infrastrukt Pilihan strategi Macam-macam tarif


ur menajerial dan gaya dan Model
ekonomi dalam hubungan perwujudan skema
industrial pembagian laba dan
Model konsultatif kepemilikan saham
oleh pekerja

Ideologi Kekuatan dan


dan nilai strategi
pekerja kelompok
dan terorganisir lainnya
karyawan
Asosiasi pekerja
Perilaku
karyawan

d. Metode Penelitian Jenis data yang digunakan adalah


data sekunder yang didapat dari
1. Data, Objek, dan Jenis Penelitian kepustakaan, web-site, jurnal dan
Penelitian ini bersifat deskriptif dilihat dari tujuannya penelitian ini
dengan pendekatan ilmu ekonomi dilakukan untuk memperoleh
dalam melihat kepustakaan (data deskripsi dan gambaran mengenai
sekunder) berupa pelaksanaan pelaksanaan demokrasi ekonomi di
demokrasi ekonomi di tempat kerja tempat kerja di negara-negara
di negara-negara Sandinavia. Skandinavia dilihat dari realitas

46
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

penerapan, manfaat penerapan menerapkan) demokrasi ekonomi


dalam memperbaiki kondisi dan di tempat kerja. Studi banding
kesejahteraan pekerja perusahaan, secara komprehensip dilakukan
manfaat penerapan dalam untuk dapat mengidentifikasi
mendorong kemajuan industri karasteristik pelaksanaan
(perusahaan), serta faktor-faktor demolrasi di tempat kerja di
yang mempengaruhi perusahaan masing-masing negara.
dalam menerapkan (tidak

Metode Analisis

Dasar Teori Kerangka Pemikiran

Studi Banding Implementasi Penerapan


Demokratisasi Perusahaan

Identifikasi dan Analisis

Rekomendasi Kebijakan Demokratisasi Perusahaan

2. Analisis Data Dari masing-masing tahapan


Metode analisis yang dilakukan identifikasi dan analisis tersebut
studi banding (comparative study) akan dapat diklasifikasikan:
dengan melakukan kajian a. Realitas penerapan demokrasi
kepustakaan mengenai penerapan ekonomi di tempat kerja
demokrasi ekonomi di tempat Indikator:
kerja, dari data-data sekunder (1) Bagaimana derajat
tersebut diharapkan dapat partisipasi kepemilikan oleh
diidentifikasikan dan dianalisis. pekerja (demokrasi modal)?

47
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

(2) Bagaimana Model d) Aset


pengambilan keputusannya d. Faktor-faktor yang
sebagai bentuk demokrasi mempengaruhi perusahaan
organisasional? dalam menerapkan (tidak
(3) Bagaimana strategi menerapkan) demokrasi
sehingga demokrasi ekonomi di tempat kerja.
ekonomi di tempat kerja (1) Apakah karena peran
dapat terwujud? pemerintah dan legislatif
a) regulasi pemerintah lewat regulasi?
b) aksi pekerja (2) Apakah karena peran
c) kesadaran pihak pekerja?
manajemen (3) Apakah karena peran
b. Manfaat penerapan dalam manajemen?
memperbaiki kondisi dan
kesejahteraan pekerja e. Hasil dan Pembahasan
perusahaan Model-model Demokratisasi
Indikator kondisi kesejahteraan Perusahaan
pekerja: Dalam studi di Negara Skandinavia
(1) Income per kapita buruh (diantaranya Denmark, Norwegia, dan
(2) Daya beli buruh Swedia), terdapat beberapa pendekatan
(3) Tingkat pendidikan yang tersedia bagi perusahaan dalam
(4) Kesehatan rangka demokratisasi perusahaan, yang
c. Manfaat penerapan dalam pada umumnya dilakukan melalui program
mendorong kemajuan industri kepemilikan saham oleh pekerja.
(perusahaan) Penggunaan masing-masing model dan
Indikator kemajuan industri pendekatan didasari oleh kebutuhan dari
(perusahaan): masing-masing perusahaan dan setiap
(1) Makro pendekatan tersebut memiliki ketentuan
a) Pertumbuhan jumlah yang khusus.
industri
b) Pertumbuhan jumlah a. Pemberian Saham (Stock Grants)
pekerja Pendekatan paling sederhana
(2) Mikro adalah suatu perusahaan dapat
a) Peningkatan laba menghibahkan saham perusahaan
b) Omset/market share kepada karyawan-karyawan yang
c) Inovasi/kemajuan terpilih. Seringkali, hal ini dilakukan
teknologi sebagai suatu bentuk kompensasi

48
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

bonus sebagai penghargaan kepada Kelebihan model stock grant


karyawan atas kinerja yang tinggi, adalah:
untuk mengenalkan pentingnya Dengan dibubuhkannya
seorang karyawan kunci, atau sistem ketentuan vesting, stock
penggajian baru di suatu organisasi. grant dapat menjadi suatu
Hibah ini dapat berupa tanpa alat retensi karyawan yang
pembatasan (“non restricted”) atau efektif;
dengan pembatasan (“restricted”). Sederhana untuk
Pemberian saham tanpa diimplementasikan dan
pembatasan adalah suatu pemberian mudah difahami oleh
penghargaan berupa saham, karyawan;
biasanya diberikan kepada karyawan Memberikan suatu cara
kunci untuk mencapai tujuan bagi perusahaan untuk
keuangan atau tujuan strategis. membayar insentif yang
Penghargaan ini mirip dengan terkait dengan kinerja tanpa
suatu bonus kas tradisional tetapi menggunakan sumber daya
penghargaannya dalam bentuk kas;
saham. Pemberian saham dengan
Memberikan karyawan
pembatasan adalah suatu
suatu partisipasi modal di
penghargaan yang terikat dengan
perusahaan.
syarat-syarat yang harus dipenuhi
Kekurangan model stock grant
karyawan. Pembatasan yang paling
adalah:
umum adalah suatu jadwal tunggu
Memberikan hak suara
berdasarkan waktu, yang
kepada karyawan;
mengharuskan karyawan untuk tetap
Karyawan tidak merasakan
di perusahaan selama suatu jangka
nilai kepemilikan yang
waktu tertentu sebelum seluruh
sebenarnya karena tidak
kepemilikan atas seluruh sahamnya
menginvestasikan kas
ditransfer. Pengunduran diri atau
pribadi,;
pemutusan hubungan kerja
Dapat diharuskan
karyawan sebelum memenuhi
menyebabkan masalah
ketentuan tersebut akan berakibat
arus kas bagi karyawan
pada hilangnya hak atas pemberian
sebagai akibat dari pajak
saham yang belum terlewati masa
penerimaan stock grant;
tunggunya dan akan dikembalikan ke
perusahaan.

49
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

Mengakibatkan pengakuan perusahaan harus memastikan


beban kompensasi bagi bahwa saham yang ditawarkan
perusahaan. termasuk dalam kualifikasi
b. Program Pembelian Saham untuk pengecualian dari
Oleh Karyawan (Direct ketentuan registrasi
Employee Stock Purchase (pernyataan pendaftaran).
Plans) Pengecualian tersebut secara
Program pembelian saham umum tersedia untuk penjualan
oleh karyawan memungkinkan yang dibatasi kepada
karyawan membeli saham karyawan.
perusahaan dengan Kelebihan dan Kekurangan
persyaratan yang Pembelian Saham adalah
menguntungkan. Keputusan sebagai berikut :
karyawan untuk membeli Kelebihan dari model direct
saham yang tersedia untuknya purchase plan :
adalah sukarela. Dapat meningkatkan modal
Dengan program ini karyawan perusahaan;
dapat membayar sahamnya Relatif sederhana untuk
melalui pemotongan gaji. dilaksanakan dan mudah
Karena karyawan diharuskan bagi karyawan untuk
membayar di muka atas saham memahaminya;
yang mereka beli. Dapat mengembangkan
Program ini tidak menghasilkan jiwa investasi para
tingkat partisipasi yang tinggi karyawan.
karena biasanya kurang dari Kekurangan dari model direct
25% dari karyawan yang purchase plan:
memenuhi syarat. Program ini Biaya investasi dapat
juga tidak akan merubah menghambat karyawan
ekuitas perusahaan dalam untuk berpartisipasi;
jumlah besar kepada tenaga Ketentuan Pernyataan
kerjanya bila dibandingan Pendaftaran mungkin
dengan program kepemilikan merupakan suatu pokok
saham yang lain. Karena persoalan bagi perusahaan
karyawan menginvestasikan tertutup;
uangnya sendiri ketika mereka
Program ini mengharuskan
memperoleh saham melalui
dibentuknya struktur
suatu direct purchase plan,

50
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

administrasi untuk lebih tinggi, setelah harga


mengumpulkan dana, meningkat. Nilai suatu opsi
membeli saham dan saham bagi karyawan sifatnya
mengawasi ketaatan terkait pada kinerja perusahaan
dengan peraturan yang di masa yang akan datang.
sesuai. Perusahaan dapat mengaitkan
c. Program Opsi Saham (Stock pemberian opsi kepada kinerja
Option Plans) kelompok atau individual dalam
Dalam program opsi saham, berbagai cara. Sebagaimana
suatu perusahaan memberikan dengan bonus kas, perusahaan
kepada karyawan secara bebas untuk memutuskan
perorangan hak, kontraktual kepada siapa mereka akan
(atau opsi) untuk membeli memberikan opsi dan berapa
suatu jumlah tertentu atas banyaknya opsi yang akan
saham perusahaan sepanjang mereka berikan kepada
periode waktu tertentu, masing-masing individu. Pada
membayar dengan harga yang masa lalu, perusahaan
ditetapkan pada saat tanggal biasanya membatasi
pemberian. Periode waktu pemberian opsi saham hanya
tertentu tersebut biasanya kepada manajemen, dan pada
antara 5 (lima) sampai 10 beberapa perusahaan,
(sepuluh) tahun dimulai pada program opsi saham masih
tanggal pemberian dan menggunakan cara tersebut.
harganya biasanya sama Namun sekarang terdapat
dengan harga pasar wajar kecenderungan perusahaan-
saham pada saat pemberian. perusahaan memberikan opsi
Konsep dibalik opsi ini adalah saham kepada seluruh
bahwa jika harga saham karyawan. Opsi dapat menjadi
perusahaan meningkat dalam suatu motivator yang lebih
tahun-tahun setelah efektif dibandingkan suatu
pemberian, karyawan bonus kas, karena tidak seperti
mendapatkan keunungan kas, opsi terus menerus
dengan membeli saham pada berlaku sebagai suatu insentif
harga lebih rendah yaitu harta yang baik bagi karyawan
yang berlaku pada waktu setelah mereka diberikan opsi,
pemberian dan kemudian karena nilai sebenarnya akan
menjualnya dengan harga yang ditentukan dengan kinerja

51
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

perusahaan di masa yang akan Kekurangan model opsi


datang. saham:
Pertimbangan utama Sulit dimengerti oleh
pemberian opsi saham kepada karyawan karena
karyawan adalah perusahaan kompleksitasnya;
“bebas” dari segi pelaporan Kas keluar yang diperlukan
keuangan. Suatu perusahaan pada saat pelaksanaan,
harus mengakui beban dapat dipandang sebagai
kompensasi atas nilai estimasi suatu hal yang negatif oleh
opsi hanya dalam situasi karyawan;
tertentu. Ini termasuk jenis opsi Jika harga saham turun di
dengan jumlah saham atau bawah harga pelaksanaan,
harga pelaksanaan tidak opsi tersebut tidak
diketahui atau kontinjen memberikan insentif
dengan kejadian yang akan keuangan bagi karyawan.
datang. d. Employee Stock Ownership
Kelebihan dari model opsi Plans (ESOPs)
saham: ESOPs merupakan suatu jenis
Opsi saham mengaitkan program pensiun yang
imbalan kepada karyawan dirancang untuk menerima
dengan keberhasilan yang kontribusi perusahaan pada
akan datang karena opsi suatu pengelola dana yang
tersebut hanya menjadi akan melakukan investasi pada
bernilai jika harga saham saham perusahaan untuk
perusahaan meningkat; kepentingan karyawan.
Opsi dapat menjadi alat ESOPs non leveraged
yang efektif untuk dirancang untuk investasi
mempertahankan karyawan terutama dalam saham
karena adanya waktu perusahaan yang
tunggu; mendukungnya. Dengan suatu
Dari sudut pandang ESOPs non leveraged,
akuntansi, opsi secara perusahaan membuat suatu
umum tidak kontribusi kepada suatu akun
dipertimbangkan sebagai Trust setiap tahun atas nama
beban pada buku masing-masing karyawan,
perusahaan. kebanyakan perusahaan akan

52
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

mengkontribusi ke suatu kas sebesar kenaikan dalam


program pensiun. nilai dari sejumlah tertentu
e. Phantom Stock and Stock bagian saham perusahaan.
Appreciation Rights (SARs) Phantom Shares merupakan
Selain pendekatan-pendekatan bagian-bagian dari nilai yang
di atas, terdapat beberapa berkaitan dengan jumlah
pendekatan lain untuk ekuivalen saham.
membagi ekuitas dengan para Sebagaimana dengan SARs,
karyawan yang secara teknis nilai dari suatu penghargaan
tidak mengakibatkan transfer Phantom Stock biasanya
kepemilikan saham kepada dibayar kepada karyawan
para karyawan. Sering kali dengan kas, meskipun
disebut sebagai “synthetic penghargaan tersebut dapat
equity” programs (program juga dalam bentuk saham.
ekuitas sintetis). Program jenis Pertimbangan yang dapat
ini dapat dipakai apabila mendukung penggunaan jenis
transfer aktual atas kepemilikan program ini dibandingkan
ekuitas kepada karyawan program ekuitas yang
adalah tidak memungkinkan sesungguhnya adalah
atau tidak diinginkan. ketentuan pernyataan
Stock Appreciation Rights pendaftaran (securities
(SARs) dan Phantom Stock registration requirement),
adalah penangguhan perlakuan akuntansi dan pajak,
kompensasi yang khusus dan dan fleksibilitas yang berkaitan
alat kompensasi insentif yang dengan penghargaan untuk
dirancang untuk memberikan aspek khusus dari usaha
karyawan keuntungan perusahaan (seperti suatu
ekonomis atas kepemilikan divisi yang tidak secara
saham tanpa disertai terjadinya terpisah berbentuk badan
transfer saham sesungguhnya. hukum). SARs dan Phantom
SARs merupakan sebuah Stock populer bagi perusahaan
hibah kepada seorang milik keluarga dimana keluarga
karyawan yang tidak menginginkan untuk
memberikannya hak pada melepaskan kepemilikan
suatu waktu tertentu di masa sahamnya.
yang akan datang untuk Program-program ini juga
menerima penghargaan berupa dapat digunakan untuk

53
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

memberikan ekuitas seperti perusahaan ketika nilai dari


insentif yang dikaitkan dengan penghargaan dibayarkan;
kinerja dari suatu divisi Mungkin lebih sulit untuk
perusahaan atau anak mencapai tingkat motivasi
perusahaan. dan juga dapat yang tinggi karyawan pada
digunakan untuk memberikan perusahaan pada saat
penghargaan kepada karyawan pemberian. Dan harus
asing yang dikarenakan disesuaikan secara periodik
kompleksitas hukum dan (tidak boleh kurang dari
administrasi dari hukum negara satu tahun) untuk
asalnya membuatnya sulit menggambarkan
untuk diberikan penghargaan perubahan dalam harga
berupa surat berharga. penghargaan;
Kelebihan SARs and Phantom Karyawan dikenakan pajak
Stock : pada tarif penghasilan
Dengan ketentuan jadwal biasa atas total nilai
waktu tunggu, SARs dan penghargaan.
Phantom Stock dapat
memberikan metode yang Tujuan Pelaksanaan Demokratisasi
efektif untuk Perusahaan
mempertahankan  Perekrutan dan Retensi.
karyawan; Persaingan pasar tenaga
SARs dan Phantom Stock kerja meningkat untuk tenaga
tidak mendilusi kendali terampil dan karyawan yang
suara dan hak-hak cakap. Ketika berusaha
kepemilikan lainnya dari merekrut karyawan potensial,
pemilik yang ada; kemampuan untuk
Pernyataan pendaftaran menjanjikan mereka suatu
tidak berlaku untuk jenis penyertaan modal dapat
program ini jika menjadi suatu sarana.
pembayarannya dibuat Peluang keuangan berupa
hanya dengan kas. kepemilikan modal akan
Kekurangan SARs and menarik bagi sebagian besar
Phantom Stock: orang cerdas dan berbakat
Menyebabkan suatu yang dibutuhkan oleh
potensi penurunan kas perusahaan. Selain itu,
yang signifikan bagi mempertahankan karyawan

54
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

yang ada juga akan lebih memiliki kepentingan modal


mudah jika mereka memiliki signifikan dalam
penyertaan modal. perusahaannya akan memiliki
 Peningkatan arus kas. insentif yang kuat untuk
Kompensasi ekuitas mencurahkan karya
seringkali dapat mengganti terbaiknya dalam
sebagian kompensasi kas. memaksimalkan kinerja
Program-program seperti perusahaan dan nilai saham.
stock grant dan program opsi Dengan demikian,
saham dapat membuat suatu kepemilikan saham oleh
perusahaan bersaing dalam karyawan menyelaraskan
pasar tenaga kerja tanpa kepentingkan karyawan
harus membayar gaji yang dengan para pemegang
tinggi. 401 (k) plan, suatu saham. Selain itu, hal ini
bentuk program dana akan memperlakukan
pensiun di Amerika, yang karyawan secara adil ketika
menawarkan kontribusi yang mereka diberi penghargaan
sesuai (matching ekuitas dengan proporsi
contribution) dalam saham sesuai dengan kontribusi
perusahaan dapat menjadi mereka kepada kinerja
suatu program tabungan perusahaan.
pensiun yang menarik, juga  Pengembangan Budaya
tanpa memerlukan kontribusi Kelompok.
kas sebagaimana dalam Perusahaan-perusahaan
program pensiun lainnya. dengan pengalaman
Sebuah program pembelian kepemilikan karyawan jangka
saham oleh karyawan dapat panjang telah menemukan
secara nyata meningkatkan bahwa hal tersebut
arus kas perusahaan, pada memberikan dasar yang kuat
saat karyawan membayar dalam membangun budaya
kas atas saham yang mereka kerja yang kuat. Apabila
terima. dikembangkan dengan tepat,
 Motivasi dan Kinerja. kepemilikan saham oleh
Ekuitas hanya akan bernilai karyawan dapat
jika kinerja perusahaan meningkatkan jiwa
membuatnya bernilai. Oleh kebersamaan dan kerja tim,
karena itu, karyawan yang dimana seluruh karyawan

55
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

bekerjasama memfokuskan efektif untuk


pada tujuan kinerja mempertahankan diri.
perusahaan. Karyawan Aspek-aspek yang
menjadi lebih peka terhadap Mempengaruhi Pelaksanaan
kebutuhan perusahaan dan Demokratisasi Perusahaan
mulai berpikir dan bertindak a. Peraturan
seperti seorang pemilik. Sebagian besar negara telah
 Memberikan pasar bagi mempunyai perangkat hukum
saham pendiri. yang khusus mengatur
program kepemilikan saham tentang kepemilikan saham
oleh pekerja dapat oleh karyawan. Ketentuan
memberikan pasar yang hukum memberi kepastian
menarik bagi saham dari kepada perusahaan dalam
perusahaan tertutup. melaksanakan program
 Alat antisipasi kepemilikan saham oleh
pengambil-alihan. karyawan. Bagi karyawan,
Perusahaan-perusahaan dengan adanya perangkat
yang mempertahankan diri hukum tersebut memberikan
dari pengambilalihan secara perlindungan atas hak
tidak bersahabat, mereka. Selain itu, dengan
menggunakan program perangkat hukum lainnya
kepemilikan saham oleh (perpajakan dan sekuritas)
pekerja untuk hal itu. Dalam memberikan kepastian bagi
hal penawaran perusahaan dan karyawan
pengambilalihan telah tentang manfaat dari program
dilakukan, penggunaan ini dan memberikan acuan
program kepemilikan saham dalam penyusunan program
oleh pekerja sebagai alat khususnya tentang
bela diri menjadi agak kesesuaian dengan
terlambat. Namun, apabila ketentuan kewajiban
program kepemilikan saham melakukan Pernyataan
oleh pekerja telah Pendaftaran mengingat
dilaksanakan sebelum terdapat beberapa
dimulainya usaha pengecualian kewajiban
pengambilalihan, program tersebut.
kepemilikan saham oleh
pekerja menjadi alat yang

56
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

b. Model yakini pengenaan pajak


Secara garis besar model tanpa kemudahan dan
atau sarana dari pengenaan pajak dengan
keikutsertaan karyawan kemudahan. Kemudahan di
dalam suatu perusahaan ada bidang pajak dapat berupa
3 (tiga), yaitu kepemilikan penangguhan, pengurangan,
karyawan melalui pembelian maupun pembebasan pajak.
saham perusahaan secara Kemudahan di bidang pajak
langsung (direct purchase merupakan salah satu
plan), pemberian opsi atas pendorong meningkatnya
saham perusahaan kepada pelaksanaan kepemilikan
karyawan untuk membeli saham oleh karyawan.
sejumlah saham (stock option e. Hak Suara
plans) dan program Hak suara atas saham dalam
pengelolaan dana (trust) program kepemilikan saham
yang dirancang untuk oleh karyawan tergantung
investasi terutama dalam dari model yang dilaksanakan
saham perusahaan (ESOPs). oleh perusahaan tersebut.
c. Sumber Saham Hak suara dapat diwakilkan
Sumber saham yang pada Trustee, masih
diterbitkan dalam program dipegang oleh pihak penjual.,
kepemilikan saham oleh ataupun berada di tangan
karyawan berhubungan karyawan sebagai pemilik
dengan tujuan dari program saham.
tersebut apakah untuk f. Sumber Dana
kompensasi atau Sebagian besar ketentuan di
peningkatan dana modal. negara-negara yang
Sumber saham yang mengatur kepemilikan saham
digunakan untuk program karyawan memperbolehkan
kepemilikan saham oleh pemberian bantuan kepada
karyawan dapat berasal dari karyawan. Dalam hal ini,
saham pendiri, saham baru, karyawan diberikan pinjaman
treasury stock, atau saham baik secara langsung
yang telah beredar. ataupun melalui kontribusi
d. Perlakuan di bidang Pajak pembagian keuntungan yang
Ada dua macam perlakuan diberikan oleh perusahaan.
pajak terhadap program ini, Ada pula mekanisme yang

57
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

menetapkan bahwa pelaksanaan menguntungkan


perusahaan tidak (di bawah harga pasar wajar
memberikan potongan atas untuk perusahaan terbuka),
harga saham. maka kemungkinan besar
g. Pengurusan karyawan akan melakukan
Pengurus atau pengelola eksekusi. Nilai harga
saham yang dialokasikan pelaksanaan ada beberapa
kepada karyawan dapat macam, antara lain harga
diberikan kepada Trust, pasar wajar saat pemberian,
badan hukum lain, atau jasa rata-rata harga 5 hari
komite. perdagangan, rata-rata harga
h. Keterbukaan Informasi 25 hari bursa, nilai nominal,
Keterbukaan informasi maupun harga pelaksanaan
merupakan hal yang penting yang ditentukan oleh
bagi karyawan, pemegang keputusan direksi.
saham, maupun pihak lain j. Persetujuan Pelaksanaan
yang terlibat dalam program Program
program kepemilikan saham Pemegang saham
oleh pekerja. Hal ini terkait merupakan salah satu pihak
dengan tingkat pemahaman yang paling concern atas
peserta akan program yang dilaksanakannya program
digulirkan perusahaan, kepemilikan saham oleh
sehingga memudahkan karyawan, karena program
mereka untuk berpartisipasi. tersebut dapat menimbulkan
Keterbukaan informasi dapat potensi dilusi atas
dibuat melalui Rapat Umum kepemilikan sahamnya di
Pemegang Saham (RUPS), perusahaan. Oleh karena itu,
brosur, info memo, maupun persetujuan para pemegang
pernyataan pendaftaran yang saham atas pelaksanaan
dilampiri legal opinion. program tersebut biasanya
i. Harga Pelaksanaan harus diperoleh terlebih
Harga pelaksanaan dahulu. Persetujuan ini dapat
merupakan salah satu faktor berupa RUPS maupun RUPS
yang paling menentukan bagi Luar Biasa (RUPSLB).
karyawan apakah akan k. Pelaporan Keuangan
mengeksekusi atau tidak opsi Sisi pelaporan keuangan
yang dimilikinya. Jika harga juga merupakan faktor

58
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

pendorong bagi perusahaan Model Sumber Saham, Perlakuan


dalam melakukan suatu di bidang Pajak, Hak Suara,
program kepemilikan saham Sumber Dana, Pengurusan,
oleh karyawan. Ada yang Keterbukaan Informasi, Harga
dibebaskan dari pelaporan, Pelaksanaan, Persetujuan
ada juga yang diwajibkan Pelaksanaan Program, dan
melaporkan dalam Laporan Pelaporan Keuangan
Keuangan. Hal ini tergantung 4. Hubungan Antara Struktur Industri
pada Standar Akuntansi dan Demokratisasi Perusahaan
Keuangan masing-masing adalah:
negara. a. Perbedaan antara perusahaan
publik dan swasta
b. Ukuran dan rasio modal
f. Kesimpulan dan Rekomendasi
pekerja
A. Kesimpulan
c. Segmentasi pekerja dan pasar
1. Model-model demokratisasi
tenaga kerja
perusahaan di Negara Skandinavia
d. Perbedaan tingkat
dilakukan melalui pola-pola
pertumbuhan antarsektor
kepemilikan saham oleh pekerja
dalam perekonomian
dengan skema utamanya meliputi:
e. Turunnya sektor manufaktur
Pemberian saham, Program
dan berkembangnya sektor
pembelian saham oleh karyawan
jasa, terutama jasa keuangan
(ESOP), Program opsi saham,
Employee stock ownership plan,
f. Dampak kemajuan teknologi

Phantom Stock and Stock dan kebutuhan sumber daya


manusia yang menjalankannya.
Appreciation Rights (SARs)
B. Rekomendasi
2. Tujuan pelaksanaan demokratisasi
perusahaan di negara Skandinavia 1. Perusahaan Indonesia perlu lebih
serius mengkaji pola-pola
adalah: Perekrutan dan Retensi,
demokratisasi ekonomi di tempat
Peningkatan arus kas, Motivasi
kerja, di antaranya melalui
dan Kinerja, Pengembangan
penerapan pola profit sharing dan
Budaya Kelompok, Memberikan
pasar bagi saham pendiri, Alat kepemilikan saham oleh pekerja
dalam upaya meningkatkan
antisipasi pengambil-alihan
3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi kesejahteraan pekerja. Hal ini juga

Pelaksanaan Demokratisasi dilakukan untuk membangun iklim


dan kondisi ketenagakerjaan yang
Perusahaan adalah: Peraturan,

59
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

mendukung dan mengingat amanat konstitusi utamanya Pasal


beragam manfaat yang diperoleh 33 UUD 1945. Kedua, cara untuk
dari penerapan pola tersebut merombak ketimpangan relasi
termasuk kaitannya dengan (struktur) produksi dan alokasi
pengembangan perusahaan yang dalam perusahaan. Ketiga, upaya
mestinya dikelola secara untuk mempertahankan
demokratis. perusahaan dari pengambil-alihan
2. Perusahaan Indonesia perlu lebih oleh korporasi (investor) luar
meningkatkan pemahaman pekerja negeri. Keempat, cara optimalisasi
terhadap kondisi perusahaan dan sumber keuangan (permodalan)
penerapan pola PS dan ESOP domestik. Kelima, sebagai solusi
yang diterapkan melalui media- bagi peningkatan motivasi,
media sosialisasi, komunikasi, dan tanggungjawab, dan produktivitas
inf ormasi yang efektif. Perusahaan pekerja dan perusahaan secara
juga perlu meningkatkan keseluruhan.
keterlibatan pekerja dalam proses 5. Stakeholder perusahaan Indonesia
pengambilan keputusan sehingga perlu diyakinkan bahwa terdapat
kebijakan yang diambil dapat lebih berbagai pola transformasi
mengakomodasi aspirasi pekerja kepemilikan saham oleh pekerja
dan mengurangi resiko resistensi yang sangat mungkin diterapkan.
mereka. Di samping itu, juga tersedia cukup
3. Perusahaan Indonesia dapat potensi (sumber finansial) untuk
memanfaatkan diterapkan pola PS merealisasikannya. Alternatif
dan ESOP untuk membangun citra pelepasan saham kepada pekerja
positif di mata publik sebagai di antaranya adalah berupa
perusahaan yang demokratis dan pemberian gratis, pembelian
memenuhi hak-hak pekerja. Hal ini langsung, hak opsi saham, dan
penting di tengah persaingan yang pola khas lainnya. Khusus dalam
makin menonjolkan inovasi bentuk (pola) pembelian saham,
berbasis pengetahuan. mekanisme pembayarannya dapat
4. Kesadaran kolektif perlu dibangun saja melalui lembaga yang ditunjuk
untuk meyakinkan publik di pekerja (Trustee), potong gaji
Indonesia dan Indonesia pada langsung, intermediasi perbankan,
umumnya bahwa kepemilikan atau mekanisme lain yang
saham oleh pekerja mengandung disepakati bersama.
setidaknya lima peran (misi)
strategis. Pertama, realisasi

60
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013 ISSN : 2087-1899

DAFTAR PUSTAKA 1880-1980”, Economic History


Abell, P, (1985), Industrial Democracy : Review
has it a future? The West
European Eperience, Journal of Mubyarto, (2005), Ekonomi Terjajah,
General Management 10:50-62 Yogyakarta, Aditya Media

Arief, Sritua, (2000), Ekonomi Kerakyatan Poole, Michael, (1989), The Origins of
: Mengenang Bung Hatta, Economic Democracy : Profit-
Surakarta, UMS-Press sharing and employee-
shareholding schemes, London
Baswir, Revrisond, (2005), Ekonomi and New York, Rourledge
Kerakyatan : Ekonomi Rakyat dan
Koperasi Sebagai Soko Guru Ramsay, H, dan Haworth, N., (1984)
Perekonomian, makalah dalam “Worker capiatlists? Profit sharing,
KEEP 2005 di FE-UGM, capital sharing, and juridicial forms
Yogyakarta of socialism, Economic and
Industrial Democracy 5: 295-324
Blanchflower, D.G., and Oswald, A.J.,
(1987), “Profit-sharing-can it Schweickart, David, Economic Democracy
work?”, Oxford Economic Papers : A Worthy Socialism That Would
39: 1-19 Really Work : Science and Society,
Spring 1992, v56 n1, pp. 9-38
D’Art, Daryl, (1992), Economic Democracy
and Financial Participation : A Smith, G.R., (1986), Profit Sharing and
Comparative Study, New York, Share Ownership in Britain,
Routledge Employment Gazette 94: 380-385

Dahl, Robert A., (1992), Demokrasi Smith, J.W, (1999), Economic Democracy
Ekonomi : Sebuah Pengantar, : The Political Struggle of The
Jakarta, Yayasan Obor Indonesia Twenty-First Century, New York,
M.E. Sharpe
Gurdon, M.A., (1985), “Equity Participation
by Employees : the Growing Woodworth, Warner P, (2002), Economic
Debate in West Germany”, Democracy: Essay and Research
on Workers’ Empowerment,
Industrial Relations 24: 13-29
Pittsburgh, Sledgehammer.
Mattews, D., (1988), “The British
Experience of Profit Sharing :

61

Anda mungkin juga menyukai