Anda di halaman 1dari 12

PROFESI KEPENDIDIKAN

TUGAS CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN:

NAMA:FEBRI REDIUS SIHOMBING

PRODI: PEND.KEPELATIHAN OLAHRAGA

KELAS : PKOD/2019

NIM : 6193321026

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

2020

Critical Book Review | 1


KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas Critical book review
sebagai tugas dari mata kuliah Profesi kependidikan. Saya berterima kasih kepada
seluruh pihak yang banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian
makalah ini dari awal hingga akhir.
Dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada dosen
mata kuliah Profesi kependidikan. yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan saya sendiri tentunya.

Medan,1 JUNI 2020

FEBRI REDIUS SIHOMBING

Critical Book Review | 2


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang mandiri dan mampu
mengoptimalisasikan segala aspek minat, bakat, dan keahliannya melalui suatu
proses pembelajaran. Pendidikan dapat dijadikan acuan sejauh mana suatu
bangsa telah berkembang, karena pendidikan menggambarkan kualitas dari
bangsa tersebut. Tanpa adanya pendidikan maka suatu bangsa tidak akan pernah
bisa bertahan di dalamera globalisasi dan era intelektual ini. Dalam pelaksanaan
pendidikan pastilah ada pelaku pendidikan yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan itu yaitu guru.
Guru merupakan pelaksana pendidikan yang sangat penting dalam hal
keberhasilan pendidikan itu. Guru Indonesia merupakan insan yang adil,
makmur, dan beradab yang berusaha mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan
bangsa. Guru Indonesia selalu tampil secara professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai hasil dari
evaluasi pendidikan.
Guru Indonesia merupakan insan yang patut ditiru dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan masyarakat
Indonesia. Peranan guru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena
hanya dengan bimbingan seorang guru yang professional setiap siswa akan
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif,dan mampu
menjawab segala tantangan zaman, yang merupakan asset terbesar yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.

1.2 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Riview ini ialah
a) Untuk menambah pengetahuan tentang Profesi Kependidikan.
b) Untuk membandingkan isi kedua buku.
c) Mengetahui kelemahan dan kelebihan isi buku.

Critical Book Review | 3


d) Untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan.

1.3 MANFAAT

1. Menambah pengetahuan Tentang Profesi Kependidikan dan Segala


informasi yang berkaitan dengan Profesi Kependidikan.
2. Pembaca mendapatkan pehamanan tentang Peranan Guru dalam
menjalankan Profesi Kependidikan

1.3 Identitas Buku

1. Buku Pertama (Buku Utama)


a) Judul Buku : Profesi Kependidikan
b) Penulis : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
c) Penerbit : Unimed Press
d) Tahun Terbit : 2018
e) Kota Terbit : Medan
f) Tebal Buku : 340 Halaman
g) Bahasa : Indonesia
h) Isbn : 978-602-7938-05-2

2. Buku Kedua (Buku pembanding)


a) Judul Buku : Pendidikan profesi keguruan
b) Penulis : Dr.H.A.Rusdiana, Drs, M.M, Dr.Hj. Yeti
heryati,M.Pd
c) Penerbit : CV.Pustaka setia
d) Tahun Terbit : 2015
e) Kota Terbit : Jakarta
f) Tebal Buku :350 Halaman
g) Bahasa : Indonesia
h) Isbn : 978-979-076-452-1

Critical Book Review | 4


1.4 Uraian Isi Buku
1. Buku Pertama (Utama)

BAB 1 HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN


A. Pengertian Profesional
Secara etimologis istilah Profesi berasal dari bahasa Inggris “Profession”
yang berakar dari bahsa Latin “Profeus” yang artinya “mengakui” atau
“menyatakan mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan”. Secara semantic
profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise)
dari pada anggotanya.
Goods Dictionary of education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan
oleh sutisna (1985), mendefinisikan Profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta
persiapan spesialisasi yang relative lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh
kode etik yang khusus.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimak bahwa tidak semua pekerjaan
dapat digolongkan kepada pekerjaan yang professional. Suatu pekerjaan dikatakan
professional apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang yang
memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu.
Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1) bekerja
sepenuhnya dalam jam jam kerja.(2) pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang
kuat,(3) memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang
diperoleh lewat pendidikan dan proses yang lama, (4) membuat keputusan sendiri
dalam menyelesaikan pekerjaan,(5) pekerja berorientasi pada pelayanan bukan
kepentingan pribadi,(6) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan
persoalan klien, (8)menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi
persyaratan atau kriteria tertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang tinggi
sebagai ekspert dalam spesialisasinya dan (10) keahliannya boleh diadvertensikan
untuk mencari klien.
Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga kompetensi yaitu
kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan
untuk kompetensi guru profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas
kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan
Kompetensi Sosial.

Critical Book Review | 5


BAB II PROFESIONALISASI JABATAN GURU
Professionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtunan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosial
berjalan terus, rangkaian tindakan, pembuatan atau pengelolaan yang
menghasilkan produk (KKBI,1999).
Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani
dalam waktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat
pengangkatan (SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada
“niat menjadi guru”, menjadi pelayan manusia yang bertujuan utnuk
memanusiakan manusia.
Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui terbentuk dalam waktu yang
lama, mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Setelah itu melanjut ke
LPTK yang sudah dinyatakan berhasil menyandang gelar atau predikat “tenaga
pendidik professional”. Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses
penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo (2001) adalah
sebagai berikut:
1. kesetiaan 5. Kejujuran
2. Prestasi Kerja 6. Kerja sama
3. Tanggung Jawab 7. Prakarsa
4. Ketaatan 8. Kepemimpinan

BAB III PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI


KEPENDIDIKAN
Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang
memiliki keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian
tersebut.Organisassi profesioanal bertujuan untuk mengikat, mengawasi, dan
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Para aggota dikalangan suatu
profesi dapat berkumpul dalam satu wadah dan dapat saling tukar pengalaman
antara sesama anggota dalam melaksanakan praktek profesi.
Penyikapan profesi kependidikan, tenaga profesional tentunya menuntut
sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik
dan tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun

Critical Book Review | 6


2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan
29. Pola tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang utuh
terhadap peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat,
peserta didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005
pasaal 41 ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”.
Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau
tenaga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN


Kata manajemen berasal dari kata “manage” berarti kelola, yang artinya
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan.Usman (2006)
menyatakan manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Terdapat fungsi manajemen dalam pendidikan salah satunya menurut
“Williem H. Newman yaitu: Planning/perencaaan, Organizing- Pengorganisasian,
Supervising/ pengendalian, Controling/ pengawasan.
Sedangkan, Fungsi atau peranan guru disini melakukan proses pembelajaran
sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana guru dapat memahami dan mampu
menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan
melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang
dikelola oleh kepala sekolah sebgai manajer pendidikan disekolah.

BAB V HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN


Secara umum supervisi berarti upaya pemberin bantuan kepada guru gar
dapat membantu pesrta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam
prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja
guru. Seorang supervisior adalah seorang yang memiliki kelebihan-kelebihan di
bidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru

Critical Book Review | 7


memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik.Hal yang
melatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :
1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar
daripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan
tuntunan masyarakat yang semakin kompleks.
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya
kualitas penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi
pendidikan adalah mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi
usaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi
belajar mengajar, membantu meningkatkan kemampuan belajar serta
mengintegrasikan tujuan pendidikan

BAB VI BIMBINGAN KONSELING DAN PERANAN GURU


Bimbingan dan konseling (BK) merupakan suatu proses pertemuan langsung
antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu
konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku.
Terdapat tujuan Konseling yaitu: memahami dirinya dengan baik, memahami
lingkungannya, membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi
masalah yang dihadapi.
Sedangkan, fungsi konseling anatara lain : Fungsi Pemahaman Individu,
Fungsi upaya Pencegahan terhadap timbulnya masalah, Fungsi Penyaluran
kegiatan atas progaram yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang
optimal , Fungsi Penyesuaian membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan
lingkungannya, Fungsi Perbaikan membantu siswa yang masih mengalami

Critical Book Review | 8


masalah , Fungsi Pengembangan membantu siswa dalam mengembangkan
keseluruhan secara mantap dan terarah.
Terdapat beberapa peranan guru dalam keseluruhan program konseling,
yaitu :
Sesungguhnya semua guru telah melakukan tugas rangkap yaitu mengajar dan
membimbing. Adalah benar bahwa guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya
memberi dan mendalami teori kondeling itu memerlukan waktu. Banyaknya
jumlah siswa di sekolah merupakan salah satu masalah yang sering dijadikan
alasan oleh guru untuk tidak melakukan tugas konseling.

Critical Book Review | 9


BAB II
PEMBAHASAN
1.3 Penilaian Isi Buku

1. KELEMAHAN
 Pada Buku Kedua susunan penulisannya terlalu rapat sehingga
membuat pembaca kesulitan dalam membaca.
 Pada buku kedua terdapat diagram tetapi tidak disertai dengan
penjelasan dan keterangan.
 Pada buku kedua banyak penggunaan tulisan italic untuk kata-kata
yang bukan istilah asing (hal 172)
 Jenis kertas yang digunakan kedua buku kertas buram dan terlalu silau
dibawah cahaya.

2. KELEBIHAN
 Pada Buku Pertama penyusuanan materi sangat sistematis dan
saling bersangkutan sehingga mudah untuk di pahami.
 Terdapat beberapa gambar yang mendukung pemaparan materi.
 Terdapat ringkasan diakhir buku pada kedua buku.
 Terdapat kuis latihan untuk menguji pemahaman kita pada kedua
buku.
 Materi yang dipaparkan sama dengan materi yang dibandingkan,
walaupun berbeda penyampaiannya.
 Kedua buku memiliki penggunaan Bahasa yang baik dan mudah
dimengerti.
 Pada buku kedua terdapatnya lampiran untuk mendukung isi dari
buku atau materi yang disampaikan.
 Banyaknya penggunaan istilah asing sehingga menambah
pemahaman dan pengetahuan pembaca.

Critical Book Review | 10


BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Mnajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-
orang serta sumber daya organisasi lainnya. Manajemen memiliki peran
yang sangat penting dalam organisasi. Maka dari itu sudah seharusnya
setiap organisasi maupun perusahaan memiliki orang yang siap
memenejemn untuk menjalankan kegiatan bisnis secara efektif dan efisien
sebagaimana pencapaian untuk tujuan yang telah ditentukan..

1.2 Saran
Seharusnya setiap buku itu memiliki penulisan yang teratur dan
sistematis dan memiliki kalimat yang baku, padat dan mudah dipahami
sesuai dengan tata cara penulisan buku yang baik dan pemberiannya
catatan pengertian dan maksud dari gambar atau tabel yang disajikan serta
penggunaan kertas yang baik.

Critical Book Review | 11


DAFTAR PUSTAKA

Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, 2017, Pengantar Manajemen,


Jakarta: KENCANA
Dr. T. Hani Handoko, M.B.A, 2012, Manajemen, Yogyakarta :BPFE

Critical Book Review | 12

Anda mungkin juga menyukai