Anda di halaman 1dari 2

NAMA : EDI TIYA

NIM : 170221100112

Jika wisata halal ini diterapkan apakah wisata halal itu sesuai dengan culture nusantara? Jadi
wisata halal itu sebenarnya tidak hanya sekedar mengakomodir kebutuhan orang islam tetapi
lebih semacam pembelajaran bagi konsumennya. Karena yang namanya wisata halal tidak
hanya tebuka untuk kaum muslim tetapi juga boleh dikonsumsi oleh mereka yang
nonmuslim. Dengan adanya wisata halal, lebih menunjukkan kepada dunia bahwa ini adalah
islam yang sebenarnya yaitu terbuka dan ramah serta islam itu tidak menutup diri atau islam
anti orang non muslim.karena itu wisata halal juga menjadi edukasi bagi non muslim untuk
belajar tentang islam sehingga perspektifnya multiculture yaitu bisa menerima budaya-
budaya lain tetapi tetap dengan koridor halal.

“Wisata halal sendiri adalah wisata yang mengakomodir kepentingan umat muslim seperti
memberikan kemudahan bagi umat muslim untuk beribadah seperti menyediakan fasilitas-
fasilitas atau tempat untuk beribadah termasuk menyediakan air wudhu, menyediakan
makanan halal, memberikan infomasi waktu untuk beribadah, dan adanya penghormatan
untuk budaya umat muslim seperti menghargai orang yang berhijab tanpa adanya
diskriminasi didalamnya.”

Wisata halal juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar area tersebut untuk
mendapatkan uang secara halal karena disana dilarang berjualan barang, makanan, mapun
minuman yang tidak halal, jadi dengan adanya wisata halal tersebut pelanggan tidak perlu
merasa risau akan kehalalan produk yang dijual disana.

Wisata halal sendiri secara internasional sudah ada sejak 10 atau 15 tahun yang lalu tetapi di
Indonesia baru berkembang dan menjadi semacam lifestyle. Jika di luar negeri, bahkan di
negara-negara non muslim justru negara-negara tersebut mengembangkan bentuk halal
destination seperti Thailand memiliki hotel syariah dan restoran halal.
Jadi pariwisata halal bukan hanya sebuah prduk tetapi perspektif baru

Apa yang menyebabkan indonesia menunda mengeluarkan wisata halal? Bukan menunda,
akan tetapi mempelajari trend diluar. secara internasional, kebutuhan untuk pariwisata halal
sudah ada sejak awal ada. Tetapi di Indonesia ada baru baru ini.

Indonesia bukan negara pertama yang mengeluarkan wisata halal tetapi ada Thailand, Jepang,
Singapura, dan Australia.
Di jepang biasanya semakin terpencil tempatnya, semakin ramah pula orang-orang disana dan
mereka tidak pernah merasakan kecurigakan terhadap orang-orang tersebut.
.
Bagaimana berwisata mudah dan murah? Pertama, mudah adalah persepektif atau sudat
pandang yaitu memahami konsep besar mengenai wisata halal seperti gaya hidup syariah
sebagai seorang muslim. Ketika gaya hidup di aplikasikan dalam satu destination yang
berbeda dari tempat tingga kita juga dibuat dengan sebuah paket yang merasa kita yakin kita
bisa menjalankan wisata secara halal dan baik. Suplay juga membaik karena demand nya juga
semakin besar. Ketika Indonesia sudah memulai wisata halal kurang leih 5 tahun lalu terlihat
bahwa demand semakin banyak terbukti banyak audiens untuk memastikan bahwa mau ikut
berkontibusi atau menikmati gaya wisata halal.

Murah adalah harga diskon. Berwisata lah pada saat awal puasa atau awal ramadhan karena
tiket, hotel, murah.

Murah adalah cara kita melihat kesempatan yaitu bagaimana kesempatan dari sebuah
apilikasi ecommerce bisa mewujudkan rencana wisata murah ke suatu destination. Salah satu
aplikasi ecommerce yang bagus dan terpercaya adalah Traveloka dimana mereka
memberikan diskon 80% real untuk biaya wisata maupun booking hotel syariah.

Anda mungkin juga menyukai