Anda di halaman 1dari 2

ESSAY

BAB 32&36

Akuntan merupakan profesi yang sangat diregulasi. Hal ini tidak terlepas dari neran
penting mereka di pasar keuangan, terutama pasar modal. Mekanisme di pasar ini sangat
mengandalkan pada informasi keuangan yang dihasilkan oleh profesi tersebut, Informasi
keuangan memengaruhi pembentukan harga atau nilai di pasar. Namun, tidak dipungkiri
adanya faktor lain yang juga ikut menentukan. Akuntansi dikembangkan untuk membantu
orang atau organisasi memonitor transaksi ekonominya. Akuntansi menyediakan informasi
mengenai transaksi atau kejadian ekonomi yang mereka lakukan. Dalam praktiknya,
akuntansi merupakan suatu seni (art) atau keahlian (craft). Laporan keuangan, sebagai produk
utama akuntansi, merupakan bentuk pertanggungjawaban direksi atau dewan komisaris.
Laporan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja direksi melalui analisis terhadap kuat-
tidaknya posisi keuangan dan bagus-tidaknya hasil usaha. Dari evaluasi tersebut dapat
diambil keputusan untuk mempertahankan atau melepas direksi atau dewan komisaris. Selain
sebagai adalah teknik yang pertanggungjawaban, laporan keuangan dapat digunakan oleh
investor atau kreditur untuk memutuskan perlu-tidaknya menahan, menjual, dan membeli,
saham atau surat- surat berharga yang dimiliki. Hubungan antara akuntan dan publik.
merupakan hubungan fidusia. Hubungan ini mengakibatkan timbulnya kewajiban fidusia,
Bagi akuntan manajemen, sebagai penyusun laporan keuangan, tersebut muncul karena
hubungan fidusia yang disandang oleh direksi atau dewan komisaris. Hubungan fidusia antara
akuntan publik, sebagai pemberi asurans terhadap laporan keuangan, dengan publik, terjalin
secara langsung. kewajiban fidusia.
Hubungan fidusia publik dan direksi atau dewan komisaris antara akuntan dan
pemegang saham dan stakeholder lain didasarkan atas kepercayaan dari pemberi tugas
fidusia. Kepercayaan bahwa akuntan publik, direksi, atau dewan komisaris akan
melaksanakan kewajiban fidusianya dengan baik. Kepastian bahwa tugas fidusia akan
dilaksanakan dengan baik dimanifestasikan dalam standar perilaku dan standar performa
yang harus dipatuhi oleh penerima tugas fidusia.akan dijabarkan dalam kode etik sebaiknya
adalah utilitarianisme, deontologisme, dan Standar performa dapat digolongkan pemberian
asurans laporan keuangan. Dalam termasuk kerangka pelaporan keuangannya. penyusunan
laporan keuangan Bagi akuntan, standar perilaku yang mengacu pada paham paham filosofis
tentang etika yang lazim diakui secara universal. Paham-paham filosofis tersebut virtuisme.
menjadi standär penyusunan dan standar penyusunan laporan keuangan, standar yang harus
diikuti adalah standar akuntansi, Proses mengikuti keiangka pengendalian internal yang
dikeluarkan oleh organisasi yang mempunyal otoritas untuk melakukannya. Standar performa
bagi akuntan publik pada waktu memberikan jasa audit terhadap laporan keuangan historis
terdiri atas standar audit danstandar pengendalian mutu.Standar untuk pelaksanaan audit
terhadap laporan keuangan. Standar mutu berkaitan dengan kebijakan dan prosedur yang
diterapkan oleh Kantor Akuntan Publik dalam menjalankan operasinya sehingga kualitas jasa
asurans (termasuk audit atas laporan keuangar. historis) telah memenuht mutu yang.
diharapkan oleh pengguna laporan. Jika terjadi konflik antara akuntan dan pihaklain,
penyelesaiannya dapat menempuh jalur profesional atau jalur hukum. Solusi konflik melalui
jalur profesional ditangani oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Jalur hukum ditempuh
melalui pengadilan. audit diberlakukan pengendalian.
Keuangan terpenting merupakan dalam Laporan bagian pertanggungjawaban
keuangan perusahaan terbuka kepada publik. Laporan ini juga merupakan unsur penting
dalam sistem informasi keuangan di Laporan keuangan yang tidak benar atau menyesatkan
dapat menjadi sumber masalah hukum, terutama bagi penanggung jawab dan pemberi asurans
laporan tersebut. Masalah hukum yang berkaitan dengan laporan keuangan biasanya
berkaitan dengan kelalaian dan kecurangan yang dapat mengakibatkan laporan tersebut "tidak
benar" atau "menyesatkan". Laporan keuangan dianggap tidak benar menyesatkan jika
laporan tersebut tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan tidak
disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan dan sandar akuntansi yang berlaku.
sistem pasar modal. atau kecurangan dapat menimbulkan tuntutan perdata atau pidana
tergäntung siapa yang menuntut. Tuntutan perdata dapat dilakukan di antara pihak- pihak
yang bersepakat untuk membuat suatu kontrak. Tuntutan perdata juga dapat dilakukan oleh
pihak ketiga yang memperoleh manfaat (beneficiary third party) dari kontrak. Umumnya,
tuntutan perdata yang berkaitan dengan kelalaian berupa tuntutan ganti rugi (tort). Tuntutan
pidana dilakukan oleh negara karena tindakan yang Kelalaian atau bersangkutan dianggap
sebagai tindakan kriminal. Kelalaian dan kecurangan dan dalam penyusunan pemberian
terhadap laporan keuangan terjadi karena tidak dipatuhi atau tidak dipenuhinya kode etik dan
standar profesi yang bersangkutan. Untuk akuntan publik, sebagai pemberi asurans, standar
profesi yang dimaksud adalah standar audit, sedangkan bagi akuntan manajemen, sebagai
penyusun, standar profesi yang dimaksud adalah asurans standar akuntansi. Kelalaian
menimbulkan kesalahan yang tidak disengaja. Kelalaian dapat berupa kelalaian biasa
(ordinary negligence), kelalaian besar (gross negligence), atau kesembronoan (constructive
fraud and reckless). Kecurangan disertai dengan niat jahat (iktikad tidak baik) untuk menipu,
mengelabui, atau menyesatkan pihak lain demi keuntungan diri sendiri atau pihak lain.
Masyarakat Indonesia dapat dipandang sebagai masyarakat yang belum berbudaya litigasi.
Kelemahan dalam penegakan hukum, keengganan berurusan dengan hukum, dan
kecenderungan untuk menyelesaikan masalah hukum melalui cara di luar hukum
menyebabkan rendahnya budaya tersebut. Sebetulnya, pengembangan budaya hukum yang
bersih dan efektif akan menunjang terciptanya sistem tata kelola perusahaan nasional yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai