Anda di halaman 1dari 5

Waspada Enggan Bersedekah

ِ ‫ وَ مِنْ سَيّئَا‬،‫ وَ نَعُوذُ بِالِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا‬،ُ‫ وَ نَسْتَغْفِرُه‬،ُ‫ وَ نَسْتَعِينُه‬،ُ‫إِنّ اْلحَمْدَ لِ نَحْمَدُه‬
‫ت‬
َ‫ و‬،ُ‫ وَ أَشْهَدُ أَنْ لَ إِلَهَ إِلَ ال‬،ُ‫ وَ مَنْ يُضِْللْ فَلَ هَادِيَ لَه‬،ُ‫ مَنْ يَهْدِهِ الُ فَلَ مُضِلّ لَه‬،‫أَعْمَالِنَا‬
َ‫ )يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الَ حَقّ ُتقَاتِهِ وَ ل‬:‫ قَالَ تَعَالَى‬،ُ‫أَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُه‬
ٍ‫ )يَا أَيّهَا النّسُ اتّقُوا رَبّكُمُ الّذِي َخلَقَكُمْ مِن نّفْس‬:‫تَمُوتُنّ إِلّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ( وَ قَالَ أَيْضًا‬
ِ‫وّحِدَةٍ وّ َخلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَ بَثّ مِنْهُمَا رِجَالً كَثِيًا وّ نِسَاءً وّ اتّقُوا الَ الّذِي تَسَآءَلُونَ بِه‬
َ‫ ) يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الَ و‬:ُ‫وَ الْأَرْحَامَ إِنّ الَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا( وَ قَلَ َجلّ َجلَ لَه‬
َ‫قُولُوا قَوْلً سَدِيدًا يّصِْلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ مَنْ يّطِعِ الَ وَ رَسُوْلَهُ فَقَدْ فَاز‬
ُ‫ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمّدٍ صَلّى ال‬،ِ‫ فَإِنّ أَحْسَنَ الْكَلَمِ كَلَمُ ال‬:ُ‫فَوْزًا عَظِيمًا( أَمّا بَعْد‬
ّ‫ وَ كُل‬،ٌ‫ وَ كُلّ بِدْعَةٍ ضَلَلَة‬،ٌ‫ وَ كُلّ مُحْدَثَتٍ بِدْعَة‬،‫ وَ شّرّ اْلُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا‬،َ‫عَلَْيهِ وَ سَلّم‬
ِ‫ضَلَلَةٍ فِى النّار‬
Jama'ah Jum'at rahimani wa rahimakumullah,
Telah menjadi keharusan bagi kita agar senantiasa bertakwa kepada Allah  dengan sebenar-
benar takwa yang dengan takwa tersebut seseorang dapat selamat dari berbagai godaan di dunia
sehingga Allah  menyelamatkannya di akhirat. Takwa adalah bekal terbaik ketika menghadap

ْ
Allah  di saat harta dan keluarga tidak dapat lagi memberikan manfaat. Allah  berfirman:
ْ ‫لَ م‬ ٌ ْ ْ‫ي‬
‫ب سِلٍي ۝‬
ٍ ‫ل‬ ‫ق‬‫ب‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ت‬َ
َ َ َّ َ َ ‫أ‬ ‫ن‬ ّ ‫إ‬
ِ ‫۝‬ ‫ن‬‫و‬ ‫بن‬ ‫ل‬
َ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ما‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫تن‬ ‫ل‬
َ ‫م‬ ‫و‬
َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ
“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang
menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. as-Syu'ara: 88-89)

Jama'ah Jum'at rahimani wa rahimakumullah,


Marilah kita bertakwa kepada Allah  tentang harta-harta dan kekayaan kita di dunia ini.
Bertakwa dengan cara menjadikannya simpanan yang kekal dan berlimpah di sisi Allah  kelak
di akhirat, yaitu bershadaqah. Dari Abu Hurairah  Rasulullah  bersabda, “Barangsiapa yang
bershadaqah seharga satu buah korma dari hasil/usaha yang baik –dan Allah tidak menerima
kecuali yang baik-- sesungguhnya Allah menerima dengan tangan kanan-Nya, kemudian
mengembangkannya bagi orang yang mengeluarkannya, sebagaimana salah seorang di antara
kalian mengembangkan anak kudanya (yang sudah disapih dari ibunya) hingga menjadi besar
seperti gunung.” (Muttafaq 'alaihi)

Adapun mengenai harta kekayaan yang dimiliki seorang hamba, Rasulullah  telah bersabda,
“Anak cucu Adam (manusia) berkata, 'Hartaku hartaku.'” Kemudian beliau meneruskan,
“Sesungguhnya kamu tidak memiliki apa pun dari hartamu, wahai anak Adam, kecuali apa yang
kamu makan lalu habis, atau apa yang kamu pakai kemudian lusuh, atau apa yang kamu
sedekahkan dan berlalu.” (HR. Muslim)
Jama'ah Jum'at rahimani wa rahimakumullah,
Rasulullah  telah mengabarkan bahwa ketika seorang hamba dihadapkan di depan Allah 
untuk dihisab, sesungguhnya dia akan menghadapi api neraka di depan wajahya. Dan dikabarkan
bahwa amal sedekah akan melindungi seseorang dari api neraka.

Di dalam Shahihain dari Adiy bin Hatim , Rasulullah  bersabda, “Tidak ada seorang pun dari
kalian kecuali akan berbicara dengan Allah  dimana antara kalian dan Allah tidak ada
penerjemah. Kalian akan melihat ke sebelah kanan dan tidak akan melihat apa kecuali api
neraka di depan wajah kalian, maka berlindunglah kalian semua dari api neraka walaupun
hanya dengan bersedekah dengan setengah biji kurma.”

Di dalam Shahih Muslim dari Adiy bin Hatim  dari Nabi  bersabda, “Barangsiapa di antara
kalian yang mampu menghalangi dirinya dari api neraka walaupun hanya dengan setengah biji
kurma, maka kerjakanlah.”

Disebutkan juga dalam Shahih Bukhari dari Nabi  bersabda, “Sesungguhnya kalian benar-
benar akan berdiri di hadapan Allah  dan tidak ada penerjemah yang menerjemahkan antara
kalian dan Allah. Selanjutnya Allah akan berkata kepada kalian, 'Bukankah Aku sudah
memberikan harta kepada kalian?' Kalian Menjawab, 'Benar, ya Allah', kemudian Allah berkata,
'Bukankah Allah telah mengutus Rasul kepada kalian?' Kalian menjawab, 'Benar, ya Allah',
maka kalian akan melihat ke sebelah kanan, kalian tidak akan melihat apa-apa kecuali api, dan
kalian akan melihat ke sebelah kiri, kalian tidak akan melihat apa-apa kecuali api, maka
berlindunglah kalian semua dari api itu walaupun hanya dengan setengah biji kurma. Jika tidak
memilikinya, maka lakukan dengan tutur kata yang baik.”

Disebutkan dalam Shahihain dari hadits Abi Said al-Khudri , Rasulullah  bersabda, “Wahai
kaum wanita, perbanyaklah bersedekah karena aku melihat kalian (kaum wanita) adalah
penghuni neraka paling banyak.”

Demikianlah keutamaan dan pentingnya bersedekah dari sebagian harta yang kita miliki untuk
hal-hal yang diperintahkan dalam Islam ini. Oleh karena itu, wajarlah kiranya Allah 
memperingatkan kepada kita mengenai hal ini. Allah  memberikan permisalan mengenai
kondisi orang yang telah datang ajal kematiannya dan menyesali dirinya yang tidak pernah

ْ ْ ْ ‫و أنفقوٱ من ما رزْقنـكم م‬
bersedekah selama hidupnya, sebagaimana dalam firman-Nya,

‫يقوَل‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ْ


‫و‬ ‫م‬ ‫ٱل‬ ‫م‬ ‫دك‬ ‫ح‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫تـ‬ ‫يأ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ْ ‫نق‬
‫ب‬
ُ َ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ ِ َ َ ِ َ ِّ ُ ٰ َ َ َّ ِ ُ ِ َ َ
َ
ْ ْ ۤ ْ
﴾١٠﴿ َ‫صٰـِلِحي‬ ٓ ٓ
َ ّ ‫ن ٱل‬ ‫رب لول أخرتنِي إل أجل قريب فأصدق و أكن ِم‬
َ ّ ُ َ َ َ َ ّ َ ّ َ َ ٍ ِ َ ٍ َ َ َ ِ َ َ ّ َ َ َ ِّ َ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau
tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?'” (QS. al-Munafiqun: 10)

Dari ayat di atas terlihat penyesalan mereka yang tidak pernah ataukah kurang bersedekah semasa
hidupnya. Mereka menyesali akan keutamaan yang mereka tidak dapatkan bahwa sedekah dapat
melindungi diri mereka dari api neraka dan dapat memasukkan mereka ke dalam surga.
Kemudian mereka juga menyesali akan akibat dari menahan harta dari haknya yaitu dapat
menjerumuskan mereka ke dalam kebinasaan di akhirat kelak. Rasulullah  banyak memberikan
nasihat kepada umatnya mengenai kebinasaan di akhirat akibat menahan sedekah dari harta-harta
kekayaan yang dimiliki.
Imam Ahmad mengeluarkan dari hadits Abdullah bin Amru bin Ash , Rasulullah  bersabda,
“Aku diperlihatkan surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang fakir.
Kemudian aku juga diperlihatkan neraka, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah
orang-orang wanita dan orang kaya.”

Ibnu Mas'ud  berkata bahwa tidak akan ditinggalkan dalam neraka kecuali empat golongan,

ْ ْ ْ
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ,

‫﴾ و كُنَّا‬٤٤﴿ َ‫كي‬ ْ
‫ك ن ُطِعم ٱلِمس‬ ‫ن‬ ْ
‫م‬ ‫ل‬ ‫و‬ ﴾ ٤٣ ﴿ ‫لي‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ٱل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ْ ‫وا ل‬
‫م‬ ۟ ُ ‫َقال‬
َ ِ ُ َ َ َ َ ّ ِ َ ُ ِ ُ َ َ
ُ َ
ْ ْ
﴾٤٦﴿ ‫لين‬ ِ ‫ب ِبيوِم ٱ‬ ‫﴾ و كنا نكِّذ‬٤٥﴿ َ‫ضي‬ ِ ‫خآ ِئ‬ َ ‫ض َمَع ٱل‬
َ ّ َ ُ َ ُ َّ ُ َ ُ ‫َنخُو‬
“Mereka menjawab: 'Kami dahulu tidak termasuk dalam orang-orang yang mengerjakan shalat,
dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil
bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari
pembalasan.” (QS. al-Mudatstsir: 43-46)

Dalam riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim sebagaimana dalam Tafsirnya disebutkan
bahwa Neraka berkata: “Adapun aku tidak dimasuki, kecuali oleh orang-orang sombong, keras
kepala, dan para pembesar, serta orang-orang yang memiliki harta kekayaan.”

Sebuah hadits riwayat Ahmad, al-Hakim, at-Thabrani dalam al-Kabir dan al-Awsath yang
diriwayatkan dari Suraqah bin Malik bin Ja'syam menyatakan bahwa Nabi  berkata kepadanya,
“Penghuni neraka adalah setiap yang keras, kasar, sombong, kikir dan bakhil. Adapun penghuni
surga adalah orang-orang lemah dan kalah.”

Anas bin Malik  meriwayatkan, bahwa Nabi  bersabda, “Akan dikatakan kepada orang kafir
pada hari Kiamat, 'Bagaimana pendapatmu, seandainya kamu memiliki emas sepenuh bumi,
apakah kamu akan menebus siksa dengannya?' Ia menjawab, 'Benar'. Dikatakan kepadanya,
'Dahulu (di dunia), kamu dituntut melakukan hal yang lebih ringat dari itu (namun kamu enggan
melakukannya).'” Dalam riwayat lain, “Dikatakan kepadanya, 'Kamu dusta, dahulu kamu
dituntut melakukan hal yang lebih ringan (namun tidak kamu lakukan).'” (HR. Muslim)

ْ ْ ْ ْ
Firman Allah  tentang orang-orang yang enggan menebus dirinya di dunia untuk hari akhir:

ٌ‫ك رقبٍة ۝ أَْو إ َطعٰـم‬ ْ


‫ك ما ٱلعَقبة ُ۝ ف‬ ٰ‫فَل َٱقتحم ٱلعَقبَة ۝ و مآ أدرى‬
َ َ َ َ ُّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
ْ ْ ‫ف يْوٍم ذى مْسغبة ۝ يتْيًما ذا مْقربة ۝ أْو م‬
‫تبٍة ۝ ُث‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ا‬ ً ‫كين‬ ‫س‬ ِ َ ٍَ َ َ ٍ َ َ ِ َ ِ
َّ ََ َ َ ِ َ
َِ َ
ْ ْ ْ ْ ْ ‫لين ءامنوا و توا ص‬
‫ب و َتواصو۟ا ِبٱلمرَحِة ۝‬
َ ِ ‫ص‬َ ّ ‫بٱل‬
ِ ‫ا‬
۟ ‫و‬ َ ۟ ُ ِ َ ّ ‫كاَن ِمن ٱ‬ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
ْ ۤ ‫أولـ‬
‫ك أَْصحٰـب ٱلميمنَِة ۝‬
ْ ‫ئ‬
َ ِ َٰ ُ۟
َ َ ُ َ
“Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang
mendaki lagi sukar itu? (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada
hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin
yang sangat fakir. Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan
untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah
golongan kanan.” (QS. al-Balad: 11-18)
َ‫أَقُوْ ُل قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ الَ لِي وَ لَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيَ وَ الْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنّهُ هُو‬
ُ‫الْغَفُورُ الرّحِيْم‬
Khutbah Kedua

ُ‫ وَ أَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَم‬،َ‫ وَ َأشْهَدُ أَنْ لَ إِلَهَ إِلّ الُ وَلِيّ الصّالِحِي‬،َ‫اَلْحَمْدُ لِ رَبّ الْعَالَمِي‬
َ‫ اللّهُمّ صَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَ َعلَى آلِهِ مُحَمّدٍ كَمَا صَلّيْتَ َعلَى آلِ إِبْرَاهِيم‬،َ‫اْلَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِي‬
،ٌ‫وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ وَ عَلِى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِْبرَاهِيمَ إِنّكَ حَمِيدٌ مَجِيد‬
ُ‫أَمّا بَعْد‬
Jama'ah Jum'at rahimani wa rahimakumullah,
Melengkapi khutbah Jum'at kali ini, marilah kita menyimak apa saja imbalan pahala yang telah
Allah  sediakan kepada mereka yang senang bersedekah. Allah  telah menyebutkan sebagian

ْ
sifat-sifat penghuni surga yang di antaranya adalah mereka yang dermawan dalam firman-Nya:

‫ض‬ ْ
‫ر‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫و‬ ٰ ‫ـ‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ٱل‬ ‫ها‬ ‫ض‬ ‫ع‬ْ ‫ة‬ ‫جن‬ ‫و‬ ‫م‬ْ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫من‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫م‬ ‫ل‬
ٰ ‫إ‬ ‫ا‬ ٓ ‫و سارع‬
‫و‬
ُ َ ُ َ ٰ َ َّ َ ُ ٍ
َ َ ََ ّ ُ ِ ّ َّ ِ ٍ ِ َ ِ ۟ ُ ِ َ َ
َ َ َ
ْ ْ ْ
‫ضرآِء و‬ ‫لين ينفقون ف ٱلسآِء و ٱل‬ ِ َ ّ ‫أُِعَّدت لِلُمَّتِقيَ ۝ ٱ‬
َ َّ َّ َ َّ َّ َ َ ُ ِ ُ َ
ْ ْ ْ ْ ْ ْ
‫ب ٱلُمحِسنِيَ ۝‬ ُ ّ ‫ن ٱلنَّاِس ۗ َو ٱَّل ُيُِح‬ ِ ‫ظ َو ٱلَعافِيَ َع‬ َ ‫ظِميَ ٱلَغي‬ ِ ‫كٰـ‬
َ ‫ٱل‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (QS. Ali Imran: 133-134)

Dalam Sahih Muslim dari Iyadh bin Himar  menyatakan bahwa Nabi  dalam khutbahnya
berkata, “Penghuni surga itu ada tiga: orang yang mempunyai kekuasaan lagi adil dan
dermawan (suka sedekah), laki-laki yang penuh kasih sayang dan lembut hati kepada semua
kerabatnya, setiap muslim yang selalu menjaga dirinya dari hal-hal haram dan mempunyai
keluarga (anak).”

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Tidaklah suatu hari seorang hamba berada di pagi hari
kecuali turun dua malaikat, salah satunya berdoa, 'Ya Allah, berilah orang yang berinfak suatu
pengganti.' Dan malaikat yang lainnya berkata, 'Ya Allah, berilah orang yang menahan hartanya
kebinasaan'.”

Dalam hadits lain disebutkan, “Ada seseorang yang memberikan pinjaman hutang kepada orang-
orang, ia berkata kepada anaknya, jika datang kepadamu orang yang sedang dalam kesusahan
maka bebaskanlah ia, semoga Allah membebaskan kita.” Nabi  berkata, “Maka ia bertemu
dengan Allah Azza wa Jalla dan Allah membebaskannya.”
‫‪Semoga Allah  menganugerahi kemurahan hati ke dalam dada-dada kita agar kita menjadi‬‬
‫‪lapang dalam menafkahkan harta-harta kekayaan yang kita miliki sebagaimana keinginan Allah,‬‬
‫‪Yang Maha Kaya lagi Maha Memberi Rizki.‬‬

‫اللّهُمّ صَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَ عَلَى آلِ إِْبرَاهِيْمَ إِنّ َ‬
‫ك‬
‫حَمِيدٌ مَجِيدٌ‪ ،‬اللّهُمّ بَرِكْ عَلَى مُحَمّدٍ وَ َعلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَرَكْتَ َعلَى إِْبرَاهِيمَ وَ عَلَى آلِ‬
‫إِبْرَاهِيْمَ إِنّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ‪.‬‬
‫سلِمَاتِ‪ ،‬اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلَمْوَاتِ‪،‬‬ ‫اللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيَ وِ الْمُؤْمِنَاتِ‪ ،‬و الْمُسْلِمْيَ وَ الْمُ ْ‬
‫إِنّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدّعوَاتِ‪.‬‬
‫اللّهُمّ إِنّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ التّقَى وَ الْعَفَافَ وَ الْغِنَى‪.‬‬
‫اللّهُمّ لَ ُتزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنّكَ أَنْتَ الْوَهّاب‪.‬‬
‫رَبّنَا لَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لّلّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبّنَا إِنّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ‪.‬‬
‫رَبّنَآ ءَاتِنَا فِى الدّنْيَ حَسَنَةً وَ فِى اْلَخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النّارِ‪ ،‬وَ الْحَمْدُ لِ رَبِ الْعَالَمِيَ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai