Anda di halaman 1dari 6

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I KUMPULAN PENYEBAB DAN CARA PENGOBATAN PENYAKIT
1.1

Pengobatan Rumah Sakit perut sebelah kiri tanpa demam, muntah-muntah, bercak perdarahan,
dan rasa sakit yang ringan biasanya akan sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Baca
juga: Tips Obati Sakit Perut Anda Hingga Tuntas Adapun cara alami yang dapat Anda terapkan
untuk mengurangi rasa sakit perut sebelah kiri antara lain: Beristirahat Bantal pemanas atau
kompres air hangat pada sisi perut yang sakit sakit dapat meringankan gejala. Makan secara
perlahan sedikit demi sedikit Hindari makanan yang dapat mengiritasi lambung dan usus seperti
makanan pedas, asam, kopi, dan makanan berminyak. Obat penetral asam lambung, seperti
antasida, dapat meringankan perut perih akibat sakit maag. Obat pereda nyeri seperti parasetamol
bisa digunakan untuk meringankan rasa sakit.

Bersumber dari: 27 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri dan Obatnya | Mediskus.com

Gusi sangat penting terhadap kesehatan mulut seseorang. Gusi merupakan jaringan kokoh yang
umunya berwarna pink karena terdapat banyak pembuluh darah yang kecil-kecil dan rapat, Gusi
membungkus tulang rahang atas dan bawah, juga menempel pada bagian bawah gigi sehingga
apa yang terjadi pada gigi bisa berdampak pada gusi. Gusi bengkak berarti pada gusi tersebut
terjadi peradangan atau inflamasi sehingga berwarna lebih merah dari sekitarnya (gusi yang
sehat), gusi jadi menonjol, terkadang terlihat kekuningan diujungnya sebagai tanda adanya nanah.
Gusi bengkak menjadi sensitif dan biasanya terasa sangat sakit bahkan terasa berdenyut seperti
mau meledak. Tak jarang pula gusi bengkak mudah berdarah ketika menggosok gigi. Adapula
yang bengkaknya sampai pipi wajah, terlihat wajahnhya jadi tidak simetris. Ada banyak
penyebab gusi bengkak, namun yang paling sering adalah sebagai berikut: Gingivitis Gingivitis
atau radang gusi adalah penyebab tersering gusi bengkak. Gingivitis merupakan penyakit gusi
yang menyebabkan gusi menjadi iritasi dan kemudian bengkak. Banyak orang mengalami
gingivitis dan tidak menyadarinya karena gejalanya bisa sangat ringan. Namun, jika dibiarkan
atau tidak diobati, gusi bengkak akibat gingivitis tersebut akhirnya dapat menyebabkan hilangnya
gigi. ilustrasi: gusi bengkak Penyebab tersering Gingivitis adalah kebersihan mulut yang buruk,
yang memungkinkan plak menumpuk pada garis perbatasan gusi dan gigi. Plak adalah lapisan
yang terdiri dari bakteri dan partikel makanan yang menempel pada gigi dari waktu ke waktu.
Jika plak tetap pada gigi selama lebih dari beberapa hari, akan menjadi karang gigi. Karang gigi
lebih sulit dibersihkan daripada plak dan biasanya tidak dapat dihilangkan dengan flossing dan
menyikat gigi saja. Karang gigi yang menusuk nusuk gusi dapat menyebabkan radang gusi
kemudian membengkak. Kehamilan Gusi bengkak juga dapat terjadi selama kehamilan. Hormon
tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi. Peningkatan aliran darah dapat
menyebabkan gusi menjadi lebih mudah teriritasi, dan kemudian menyebabkan gusi bengkak.
Perubahan hormonal ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri yang
biasanya menyebabkan infeksi gusi. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena gingivitis.
Penyebab gusi bengkak lainnya yang jarang, meliputi: Malnutrisi Kekurangan vitamin, terutama
vitamin B dan C, dapat menyebabkan gusi bengkak. Vitamin C, misalnya, memainkan peran
penting dalam pemeliharaan dan perbaikan gigi dan gusi. Jika kadar vitamin C Anda turun terlalu
rendah, Anda bisa mengembangkan penyakit scurvy. Scurvy dapat menyebabkan anemia dan
penyakit gusi. Gusi bengkak karena infeksi Infeksi yang disebabkan oleh jamur dan virus
berpotensi menyebabkan gusi bengkak. Jika Anda memiliki herpes (virus), bisa menyebabkan
kondisi yang disebut herpes akut gingivostomatitis, yang juga menyebabkan gusi bengkak. Oral
Thrush, yang merupakan hasil dari pertumbuhan berlebihan jamur alami di dalam mulut (jamur
candida), juga dapat menyebabkan gusi bengkak.

Bersumber dari: Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengobatinya | Mediskus.com


Diare dan muntah adalah penyakit umum yang dialami anak-anak, dalam masyarakat kita sering
disebut sebagai MUNTABER alias muntah berak. Gejala muntah biasanya akan berhenti dalam
waktu tiga hari. Sedangkan diare biasanya berlangsung lebih lama yaitu 5-7 hari dan akan
berhenti dalam waktu dua minggu. Seperti apa diare pada bayi dan Anak? Sesekali buang air
besar encer pada bayi adalah sesuatu yang wajar, dan faktanya bahwa bayi yang diberikan ASI
biasanya memiliki tinja lebih encer daripada bayi yang diberi susu formula. Dengan semakin
bertambahnya usia frekuensi buang air besar menjadi lebih jarang dengan tinja yang lebih padat.
Diare pada bayi dan anak didefinisikan sebagai buang air besar dengan frekuensi lebih sering
daripada biasanya dengan tinja yang cair. Penyebab diare dan muntah pada anak Diare dan
muntah dapat disebabkan oleh banyak hal yang berbeda, termasuk: infeksi virus keracunan
makanan makan sesuatu yang mungkin anak memiliki alergi terhadapnya. Diare dapat
disebabkan oleh infeksi dan bisa disertai dengan muntah-muntah. Ini
disebut gastroenteritis (muntaber), dan itu biasanya disebabkan oleh virus. Kebanyakan kondisi
ini lebih sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula daripada bayi yang diberikan ASI.
Baca manfaat ASI yang sangat banyak.

Bersumber dari: Tips Ampuh Atasi Muntah dan Diare (Muntaber) pada Anak | Mediskus.com

9 Penyebab Tersering Sakit Perut Sebelah Kiri 1. Sakit perut karena lapar Anak-anak lebih sering
terkena rasa lapar yang dapat menyebabkan sakit perut sebelah kiri atau ulu hati. Rasa sakit
akibat lapar tidaklah begitu sakit, hanya terasa sedikit perih dan tidak nyaman di perut
(keroncongan). Pengobatannya adalah dengan mengonsumsi makanan segera, namun jangan
berlebihan, makanlah secara perlahan. 2. Sembelit Juga disebut dengan dyschezia atau konstipasi.
Bagi seseorang yang kesulitan buang ar besar, diakibatkan feses yang keras sehingga susah untuk
dikeluarkan dan bisa mengalami sakit perut sebelah kiri, jika feses tertahan di usus besar kiri.
Pasien juga merasa nyeri saat buang air besar. Mual dan muntah juga bisa terjadi. Untuk
mengetahui masalah ini maka diperluka pemeriksaan oleh dokter dan bila perlu dilakukan studi
Barium, tes darah dan kolonoskopi. Pengobatan dengan cara meningkatan asupan cairan dan
meningkatkan asupan makanan berserat. Pilihan lain termasuk enema atau obat pencahar. 3. Gas
atau Angin yang Terjebak Gas dapat terjebak dalam usus dan menimbulkan gejala nyeri perut
kram. Jika hal ini terjadi, maka obat-obatan seperti buscopan atau mebeverine dapat membantu.
Antibiotik diberikan jika diare menyertai rasa sakit, karena ini menunjukkan adanya infeksi
bakteri. 4. Batu Ginjal Juga dikenal sebagai kalkulus ginjal, menyebabkan sakit perut parah yang
menyerupai nyeri kolik. Gejala utama batu ginjal berupa rasa sakit parah, nyeri mendadak di
pinggang kiri yang menyebar ke perut kiri. Mual dan muntah dapat terjadi. Pengobatan
tergantung pada ukuran batu. Jika kecil, maka biasanya akan melewati keluar dan tidak ada
pengobatan tambahan yang dibutuhkan. Jika batu berukuran besar, maka operasi dilakukan
seperti extracorporeal shock wave lithotripsy, ureteroscopy dan nephrolithotomy. 5. Kehamilan
ektopik Disebut juga dengan hamil di luar kandungan, terjadi ketika telur yang dibuahi  tertanam
di luar rahim, dan tumbuh di sana. Pada awal mula gejala akan timbul rasa tak nyaman pada perut
bagian bawah setelah itu rasa sakit berkembang menjadi nyeri spasmodik (melilit). Hal ini terjadi
pada salah satu sisi perut, bisa sisi kiri atau kanan. Jika kehamilan terjadi pada tuba falopi dan
terjadi ruptur atau pecah, maka pasien mungkin mengalami mual, muntah, pusing, sakit perut
akut, tekanan pada dubur, pendarahan berat serta shock. Untuk mengetahui hal ini maka
diperlukan pemeriksaan USG, setelah diketahui maka obat-obatan seperti metotreksat /
misoprostol bisa diberikan; namun, diperlukan operasi dalam kebanyakan kasus. 6. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan rahim normal, yaitu endometrium, tumbuh di luar rahim.
Sebagai akibatnya, maka akan timbul rasa nyeri pada panggul (kram) setiap jadwal atau periode
menstruasi. Nyeri juga kadang terjadi ketika bersenggama dan buang air besar. Pasien juga
mungkin mengalami infertilitas (kemandulan). Untuk mengetahui hal ini maka diperlukan
pemeriksaan panggul dengan USG dan laparoskopi. Pengobatan yang bisa diberikan berupa obat
pereda nyeri, terapi hormonal dan operasi. 7. Diverticulitis Peradangan dari satu atau lebih
divertikulum disebut sebagai divertikulitis. Divertikulum adalah kantung-kantung dalam usus
yang terbentuk sejak lahir. Gejalanya berupa sakit perut mendadak, demam, mual, muntah,
sembelit, diare, perdarahan rektum dan kembung. Untuk mengetahui kondisi ini, maka diperlukan
pemeriksaan fisik, CT scan, sinar-X. Pengobatan yang bisa diberikan yaitu istirahat, diet cair
ringan, antibiotik. Pembedahan dilakukan untuk kasus diverticulitis berulang, abses, fistula dan
perforasi. 8. Aneurisma Aorta Abdominal (AAA) Pembesaran atau melebarnya daerah tertentu
pada aorta di perut. (Baca lebih lanjut tentang Aneurisma Aorta). Gejala yang bisa muncul antara
lain nyeri perut konstan, sensasi berdenyut yang dirasakan dekat umbilikus, dan nyeri punggung.
Untuk mendeteksi kondisi ini, maka diperlukan pemeriksaan USG abdomen, computerized
tomography (CT) scan dan MRI. Pengobatan bedah diperlukan untuk aneurisma besar. 9. Kista
ovarium Terjadi ketika kantung-kantung berisi cairan terbentuk di dalam ovarium atau indung
telur wanita. Gejala kista ovarium berupa menstruasi yang tidak teratur, nyeri pada panggul,
terasa berat di perut, nyeri selama hubungan seksual dan buang air besar, mual, dan muntah.
Nyeri hebat terjadi ketika kista mengalami puntiran (terpuntir). Kondisi ini bisa dideteksi dengan
pemeriksaan USG panggul, laparoskopi, tes darah CA 125 dan tes kehamilan. Pembedahan
dilakukan jika kista berukuran besar. Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri lainnya Otot perut yang
tegang dapat menyebabkan sakit perut sebelah kiri Infeksi ginjal dan kandung kemih IBS
mittelschmerz (sakit perut saat ovulasi) Penyakit inflamasi panggul (baca: Radang panggul) pada
wanita Gastritis dan mulas dapat menyebabkan rasa sakit di sisi kiri perut Pankreatitis (radang
pankreas) Intoleransi makanan Kolitis ulserativa juga dapat menyebabkan sakit perut sebelah kiri
Demam berdarah atau infeksi mononucleosis Penyakit celiac Torsi testis (testis terpuntir)
Obstruksi atau sumbatan usus Hernia yang terjepit ( hernia inguinalis atau hernia femoralis ).
Pneumonia pada lobus kiri bawah. Limfoma (kanker kelenjar getah bening) Kanker perut
Penyakit tipes. Seperti yang Anda lihat, ada berbagai penyebab sakit perut sisi kiri. Pengobatan
tergantung pada apa yang menyebabkan rasa sakit. Jika Anda memiliki berat, nyeri persisten di
perut, maka Anda harus segera mengunjungi ER, seperti mengabaikannya bisa membuktikan
menjadi mengancam nyawa.

Bersumber dari: 27 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri dan Obatnya | Mediskus.com

Mata Juling : Penyebab dan Pengobatan Mata juling dalam istilah kedokteran disebut juga
sebagai strabismus, yaitu suatu keadaan dimana terjadi penyimpangan yang abnormal dari letak
satu mata terhadap mata lainnya, sehingga garis penglihatan tidak paralel dan pada waktu yang
sama akan melihat ke arah yang berbeda. Dengan demikian maka kedua mata tidak tertuju pada
benda yang sama. Salah satu atau kedua mata ada yang melihat ke medial (arah dalam atau
hidung), ke lateral (arah luar atau pelipis), ke atas ataupun ke bawah. Berdasarkan penjelasan di
atas dapat diketahui ada empat tipe strabismus atau mata juling, yaitu esotropia (mata melihat ke
arah dalam), eksotropia (mata melihat ke arah luar), hipotropia (mata melihat ke arah bawah) ,
dan hipertropia (mata melihat ke arah atas). Penyebab Mata Juling atau Strabismus Strabismus
bisa digambarkan berdasarkan penyebabnya. Tiga nervus (saraf) kranial yaitu saraf kranial III,
IV, dan VI yang bertanggung jawab terhadap pergerakan bola mata bisa mengalami kelemahan
atau kelumpuhan dan menyebabkan strabismus atau mata juling. Ada enam otot penggerak bola
mata yang dipersarafi ketiga nervus di atas. Otot – otot ini bekerja sebagai sebagai sebuah tim
untuk menggerakkan bola mata sehingga menyebabkan kedua mata fokus pada objek yang sama.
Pada individu dengan mata juling atau strabismus, maka otot – otot ini tidak bisa bekerja secara
bersama. Oleh karena itu, mata yang satu akan melihat pada satu objek sedangkan mata lainnya
akan melihat pada arah yang berbeda. Ketika ini terjadi, dua gambaran berbeda akan dikirim ke
otak oleh masing – masing mata sehingga akan membuat otak mengalami kebingungan. Pada
anak, otak akan belajar untuk mengabaikan gambaran dari mata yang lebih lemah. Jika
strabismus atau mata juling tidak diobati, maka mata yang diabaikan oleh otak akan tidak bisa
melihat dengan baik. Kehilangan penglihatan ini disebut ambliopia. Nama lain ambliopia adalah
mata malas. Kadang – kadang ambliopia akan datang lebih dahulu dan akan menyebabkan
strabismus atau mata juling. Pada anak – anak dengan mata juling atau strabismus, penyebabnya
tidak diketahui. Lebih dari separuh kasus mata juling pada anak muncul saat lahir atau segera
setelah lahir. Hal ini disebut sebagai strabsimus kongenital. Banyak kejadian strabismus
merupakan masalah pada kontrol otot penggerak bola mata dan bukan pada kekuatan ototnya.
Penyakit lain bisa berhubungan dengan strabismus pada anak – anak yaitu meliputi : Cerebral
palsy Rubella kongenital Hemangioma di dekat mata selama masa bayi Incontinentia pigmenti
syndrome Sindrom Noonan Sindrom Prader-Willi Retinopati pada prematuritas Retinoblastoma
Trauma pada otak Kelainan kromosom (Trisomi 18) Strabismus atau mata juling bisa
berkembang pada orang dewasa karena hal – hal berikut : Diabetes melitus atau kencing manis
(menyebabkan strabismus paralitik dapatan) Graves’ disease Guillain-Barré syndrome Trauma
pada mata Stroke Trauma atau jejas pada otak Kehilangan penglihatan akibat penyakit mata
lainnya. Riwayat keluarga atau keturunan strabismus juga menjadi faktor resiko terjadinya
penyakit ini. Rabun jauh juga menjadi faktor penyokong terjadinya strabismus atau mata juling,
terutama pada anak – anak. Penyakit lainnya yang menyebabkan berkurang atau hilangnya
penglihatan juga bisa menyebabkan strabismus atau mata juling.

Bersumber dari: Mata Juling : Penyebab dan Pengobatan | Mediskus.com

Cara Mengobati Gusi Bengkak Mengobati Gusi bengkak harus dengan cara yang benar.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi gusi bengkak antara lain: menyikat gigi
dan flossing dengan lembut, sehingga tidak mengiritasi gusi berkumur dengan larutan air asin
untuk membersihkan gigi, gusi, dan rongga mulut dari bakteri minum banyak air untuk
membantu menyiram mulut dari bakteri. Air juga akan membantu merangsang produksi air liur,
yang membunuh bakteri penyebab gusi bengkak. menghindari iritasi, termasuk obat kumur yang
keras, alkohol, dan tembakau (merokok) menempatkan kompres hangat di wajah (pipi pada gusi
yang bengkak) untuk mengurangi rasa sakit pada gusi. Minum obat gusi bengkak Pada gusi
bengkak akibat infeksi bakteri dapat menggunakan beberapa obat gusi bengkak berikut. Obat
penghilang rasa sakit, karena gusi bengkak biasanya sangat sakit maka diperlukan analgetik untuk
meredakannya setidaknya bisa membuat tidur nyenyak. Banyak analgetik yang dijual bebas,
contohnya: ibuprofen, paracetamol, asam mefenamat, metampiron (antalgin) sebelum minum
baca brosur obat terlebih dahulu. Obat Antibiotik, gusi bengkak akibat infeksi bakteri yang
tergolong parah memerlukan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab, penggunaannya harus
sesuai dengan petunjuk dokter. Obat Anti Radang, untuk mengurangi pembengkakan akibat
radang dapat menggunakan anti radang steroid seperti dexametason, dsb. namun harus sesuai
dengan petunjuk dokter. Jika gusi bengkak sudah sembuh, lakukan langkah berikut untuk
mencegah agar gusi tidak bengkak lagi. berikut caranya: Oral Care Gosok gigi dan flossing secara
teratur, terutama setelah makan dan sebelum tidur. Kunjungi dokter gigi setidaknya sekali setiap
enam bulan untuk membersihkan plak atau karang gigi. Jika Anda menderita mulut kering (yang
dapat meningkatkan risiko penumpukan plak dan karang gigi), maka konsultasikan dengan dokter
tentang obat kumur dan pasta gigi yang dapat membantu pada kondisi ini. Nutrisi yang cukup
Mendapatkan cukup kalsium, vitamin C, dan asam folat dapat membantu mencegah gusi
bengkak. Mereka yang tidak mendapatkan cukup kalsium setiap hari lebih mungkin untuk
mengembangkan penyakit gusi. Vitamin C dan asam folat penting untuk mencegah gingivitis dan
menjaga gusi agar tetap sehat

Bersumber dari: Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengobatinya | Mediskus.com

Perawatan untuk diare dan muntah pada anak Mengatasi diare dan muntah pada bayi Diare dan
muntah lebih serius pada bayi daripada anak-anak yang lebih besar karena bayi dapat dengan
mudah kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh mereka dan mengalami dehidrasi. Hal ini
ditandai dengan lesu atau rewel, bibir kering, dan kulit kendur, pucat atau berbintik-bintik; mata
dan ubun-ubun menjadi cekung. Lebih lanjut, jika bayi mengalami dehidrasi, maka bayi akan
jarang buang air kecil. Menjadi kehilangan nafsu makan, tangan dan kaki teraba dingin. Pada
kondisi seperti ini, maka bayi akan membutuhkan cairan tambahan. Anda dapat membeli cairan
rehidrasi oral (Oralit) dari apotek setempat atau melalui resep dokter. Cara Membuat Oralit
Sendiri dan Menggunakannya Perhatian!! Jika bayi buang air besar encer enam kali atau lebih
dalam 24 jam terakhir, atau jika bayi mengalami muntah tiga kali atau lebih dalam 24 jam
terakhir, maka tak perlu banyak kompromi, saatnya untuk menghubungi dokter. Tujuannya agar
bayi dapat mendapatkan cairan selain melalui mulut. Di samping itu, hal-hal berikut ini
mengharuskan Anda untuk mencari pertolongan medis segera: bayi kurang responsif panas atau
demam tidak atau jarang pipis muntah telah berlangsung lebih dari satu hari mengkhawatirkan
Mengatasi Diare dan Muntah pada Balita Hubungi dokter jika balita mengalami: diare dan
muntah pada saat yang sama diare yang sangat encer, dan terdapat bercak darah di dalamnya atau
berlangsung selama lebih dari dua atau tiga hari sakit perut parah atau berkelanjutan. Obat anti-
diare (tidak diresepkan oleh dokter) bisa berbahaya, sehingga jangan memberikan obat
ini. Pengobatan dengan rehidrasi oral dapat membantu, dan apoteker akan menyarankan produk
rehidrasi yang tersedia.

Bersumber dari: Tips Ampuh Atasi Muntah dan Diare (Muntaber) pada Anak | Mediskus.com

Anda mungkin juga menyukai