Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN BAGI PETANI TANAMAN


PANGAN DAN HORTIKULTURA KECAMATAN
PAKENJENG TERDAMPAK WABAH COVID-19

Disampaikan oleh

UNIT PENGELOLA TEKNIS PERTANIAN

WILAYAH XIV

KECAMATAN PAKENJENG KABUPATEN GARUT


PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2020
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Sektor usaha pertanian menjadi kebutuhan prioritas baik bidang pangan,
hortikultura maupun bidang lainnya dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di
Indonesia salah satunya di Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut
Provinsi Jawa Barat. Sektor ini tidak bisa dianggap sepele, karena berkaitan langsung
dengan kebutuhan dasar umat manusia. Selanjutnya yang paling penting dalam situasi
seperti ini adanya jaminan akses pangan yang mudah didapat dengan harga yang
wajar atau normal bagi seluruh masyarakat. Penyebaran Covid-19 sangat berbahaya
dan berdampak luas ke berbagai sektor, salah satu imbasnya adalah terganggunya
produksi pertanian di seluruh daerah (Komisi IV DPR RI-Siaran Pers 23/3/2020).
Penyebaran virus corona (Covid-19) di Dunia termasuk di Indonesia berdampak
keseluruh sektor usaha di tanah air, mulai dari pariwisata hingga perdagangan termasuk
didalamnya sektor pertanian, pada hakikatnya sektor pertanian bisa jadi pengaman
dan memiliki peluang dalam menghadapi wabah Covid-19, seperti rempah-rempah
dan penemuan anti virus dari salah satu tanaman Eucalyptus sesuai pernyataan Menteri
Pertanian Republik Indonesia yang sekarang sedang di teliti lebih lanjut, begitu pula
dengan jenis hasil pertanian lainnya yang bisa meningkatkan imun.
Sektor pertanian memiliki nilai ekonomi yang dapat membuat Indonesia
bertahan dari krisis global, termasuk krisis yang diakibatkan adanya pandemi wabah
virus corona saat ini, hal ini dikarenakan hasil dari sektor pertanian selalu menjadi
kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu semua pihak perlu dilibatkan dalam menjaga
stabilitas produksi salah satunya mempermudah akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani,
meningkatkan bantuan bibit/benih, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.
Selain berpengaruh terhadap eksistensi perekonomian, Covid-19 juga sudah
mempengaruhi eksistensi sektor pertanian di Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut.
Jika perkembangannya semakin meluas, seiring masih banyaknya masyarakat yang
kurang disiplin dalam menerima himbauan pemerintah dalam memaksimalkan
pencegahan dan penyebaran pandemi wabah corona ini. Bila ini berlanjut maka
dimungkinkan selain adanya rawan beli juga akan terjadi kerawanan pangan diseluruh
lapisan masyarakat.
Beberapa dampak Covid-19 yang mempengaruhi sektor pertanian di Kecamatan
Pakenjeng, yaitu :
1) Harga Pasar dan Pertanian
Ketika meningkatnya tingkat kepedulian, rekomendasi untuk “Jarak Sosial”,
mengurangi perjalanan, menghindari keramaian, penutupan dan praktik
perlindungan lainnya untuk memperlambat penyebaran Covid-19, konsumen akan
membuat pilihan sulit tentang makanan dan tidak normalnya pengeluaran hasil
pertanian. Situasi ini menciptakan pasar dan traksaksi tidak normal sehingga akan
mempengaruhi stabilitas supply dan demand barang dan jasa.

2) Rantai Pasokan Melambat dan Kekurangan


Karena logistik terganggu dan upaya-upaya dilanjutkan untuk memperlambat
penyebaran peyebaran virus, berbagai sektor industri yang terhubung sudah
terkena dampak mulai dari hulu sampai hilir. Dengan beberapa produk “Pembelian
Panik” menciptakan kekhawatiran tambahan. Sebagai salah satu contoh di
Kecamatan Pakenjeng, gangguan rantai pasokan petani padi dan jagung karena
terhambatnya pasokan pupuk dan kurangnya tenaga kerja menyebabkan
usahataninya terbengkalai adapun tanaman yang dapat dipanen menghadapi
permasalahan baru dengan menurunya harga jual dan susah dipasarkan (Harga
Jagung sebelum wabah ditingkat petani Rp. 4.200 - 4.500/Kg pipil kering. Harga
saat ini menjadi Rp. 2.500/Kg pipil kering. Harga padi sebelum wabah Rp. 5.800-
6.000/Kg GKG. Harga saat ini menjadi Rp. 4.500 – 4.800/Kg GKG) harga
menurun ± 20 – 30% sedangkan biaya produksi semakin tinggi sehingga secara
bila dikalkulasi keseluruhan kerugian petani bisa mencapai 50 -65%.

3) Kesehatan Petani
Petani adalah populasi yang relatif lebih tua dibandingkan dengan populasi pekerja
umum. Sensus pada pelaku agri tahun 2017 di Indonesia menunjukkan usia rata-
rata pelaku usaha dan pelaku utama pertanian berusia hamper 58 tahun,
setidaknya sepuluh tahun lebih tua dari pekerja disebagian besar sektor lainnya.
Tidak seperti pekerja industri lainnya, pelaku usaha dan pelaku utama pertanian
26% berusia 65 tahun ke atas, 11,7% berusia 75 tahun ke atas. Jika Covid-19 ini
tidak terbendung hingga menembus mayoritas petani dampaknya dan
menimbulkan kepanikan aktivitas akan menambah Keterpurukan Produksi Pangan.
Data dari Negara lain yang telah melakukan pengujian yang lebih luas
menunjukkan bahwa Covid-19 memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi bagi
mereka yang berusia 60-an dan lebih tua, yang berarti bahwa rekomendasi
pencegahan dan perlindungan harus menjadi perhatian serius pemerintah serta
kesadaran masyarakat untuk selalu waspada.

4) Tenaga Kerja
Jika tingkat infeksi populasi secara umum tetap rendah, kemungkinan kita akan
melihat beberapa pekerja yang akhirnya sakit. Tetapi yang lebih penting, jika
tingkat infeksi tetap rendah (satu digit) sangat mungkin pekerja/buruh harus keluar
dari pekerjaannya dan perlu melakukan isolasi, hal ini menyebabkan kurangnya
tenaga kerja sehingga usahatani akan terbengkalai.

5) Keselamatan Pekerja dan Pelindung Diri (APD)


Kekurungan APD dan peraalatan pelindung lainnya yang vital dalam melakukan
usahatani secara aman dan menjaga kesehatan pekerja dan tanaman (hasil).

6) Gangguan Lainnya
Populasi yang jarang dan perjalanan yang lebih jarang dapat memberikan jarak
sosial alami bagi masyarakat perdesaan yang didalamnya terdapat berbagai
tantangan yang dihadapi oleh penduduk perdesaan. Banyak tempat berkumpul
seperti sekolah, tempat ibadah ditutup dan dihimbau menghentikan rutinitas dan
acara normal. Hal ini berpengaruh juga terhadap sektor pertanian apalagi
ditambah layanan internet berkecepatan tinggi belum tersedia sehingga informasi
pasar sulit diakses yang akhirnya dapat menyebabkan rawan daya beli dan rawan
daya jual.

b. Tujuan
Para petani di Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut khususnya yang bergerak
di tanaman pangan dan hortikultura menjadi perhatian pemerintah untuk mendapatan
dorongan materil maupun moril dalam menjalankan usahatani dalam mendorong
pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran pandemic Covid-19 sehingga dapat
meningkatkan efektifitas pertaniannya dengan adanya bantuan pemerintah baik APBD
maupun APBN.
c. Sasaran
Petani, petani penggarap dan buruh tani yang terdampak penyebaran virus
corona di wilayah Kecamatan Pakenjeng sehingga mereka tetap mampu dan kontinyu
dalam melakukan aktifitas pertaniannya.
PROFIL KECAMATAN PAKENJENG

A. Deskripsi Umum
UPT Dinas Pertanian Kecamatan Pakenjeng mempunyai potensi sumber daya lahan
yang sangat besar dimana masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian dari
bertani yang tersebar di 13 desa se Kecamatan Pakenjeng yang tersebar dalam 174
kelompok tani bergerak di bidang tanaman pangan dan hortikultura serta olahan hasil
(KWT), 11 kelompok tani bergerak di bidang perkebunan, dan 34 Kelompok ternak.

B. Keadaan Bentangan Alam


Kecamatan Pakenjeng memiliki tofografi yang bervariasi dengan ketinggian tempat
0-900 mdpl, dari utara sampai selatan terbentang sungan cikandang yang merupakan
anak sungai cimanuk sedangkan dibagian selatan terbentang lautan samudera
Indonesia. Kecamatan Pakenjeng memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 25-30
derajat celsius dengan musim hujan sepanjang tahun, sehingga sangat cocok untuk
pengembangan pertanian, terutama tanaman pangan.

C. Demografi
Berdasarkan luas wilayah, Kecamatan Pakenjeng memiliki luas wilayah 19.675,575
Ha dapat dikelompokan kedalam katagori wilayah kecamatan terbesar di bagian Garu
Selatan. Berdasarkan kepadatan penduduk desa yang terdiri dari 0,12 jiwa/km2, dan
termasuk kedalam katagori kecamatan kecil dengan tingkat pertumbuhan 0,01 % per
tahun.

D. Bidang Perekonomian
Pendapatan per kapita masyarakat Kecamatan Pakenjeng masih sangat rendah jika
dibandingkan dengan kecamatan lain dan hanya mengandalkan dari sektor pertanian,
sehingga tingkat perkembangan perekonomian masyarakat sangat sulit untuk
berkembang. Pola tanam yang dilaksanakan oleh masyarakat tani Kecamatan
Pakenjeng dalam mengembangkan usaha pertanian adalah : padi-padi-palawija.
ANALISA USAHA BUDIDAYA JAGUNG
SATUAN JUMLAH
NO. URAIAN VOLUME BIAYA BIAYA
(Rp) (Rp)

A. Biaya Variabel
1. Persiapan Lahan
− Pengolahan Tanah 60 HOK 50,000.00 3,000,000.00
− Pupuk Anorganik
° Urea 500 Kg 1,800.00 900,000.00
° NPK 300 Kg 2,400.00 720,000.00
2. Penanaman dan Pemeliharaan
− Benih 15 Kg 70,000.00 1,050,000.00
− Penanaman 10 HKP 50,000.00 500,000.00
− Penyulaman 5 HKW 50,000.00 250,000.00
− Pemupukan Susulan Ke 1 dan 2 10 HKW 50,000.00 500,000.00
− Penyemprotan 3 kali 6 HKP 50,000.00 300,000.00
− Pestisida
° Matador 1 Ltr 150,000.00 150,000.00
° Actara 10 gr @ Rp. 22.000,00 250 gr 550,000.00 550,000.00
° Amistartop 250 ml @ Rp. 135.000,00 600 ml 325,000.00 325,000.00
− Penyiangan 3 kali 10 HKP 50,000.00 500,000.00
3. Panen dan Pemipilan
− Panen
° Tenaga Kerja Pria 20 HKP 50,000.00 1,000,000.00
° Tenaga Kerja Wanita 15 HKW 50,000.00 750,000.00
− Pemipilan 11,000 Kg 50.00 550,000.00
4. Transportasi Angkutan dari lahan
(Badul rata-rata Rp. 200,00/Kg) 11,000 Kg 200.00 2,200,000.00
5. Pengadaan/Pembelian Karung 200 Bh 1,500.00 300,000.00
6. Biaya Maklun/Pengeringan 7,500 Kg 100.00 750,000.00
Jumlah 14,295,000.00

B. Rata-rata hasil panen (Kering Pipil)


(Sebelum Wabah Covid-19)
7.500 Kg @ Rp. 3.500,00 26,250,000.00

C. Keuntungan rata-rata
(Hasil - Biaya Produksi) 26,250,000.00 14,295,000.00 11,955,000.00
Pendapatan Normal Petani/Musim 11,955,000.00

D. Rata-rata hasil panen (Kering Pipil)


(Saat Wabah Covid-19)
7.500 Kg @ Rp. 2.500,00 18,750,000.00
E. Keuntungan rata-rata
(Hasil - Biaya Produksi) 18,750,000.00 14,295,000.00 4,455,000.00
Pendapatan saai ini 4,455,000.00

F. Kehilangan Keuntungan Petani yang


Diakibatkan Pandemi Corona 11,955,000.00 4,455,000.00 7,500,000.00

Jadi rata kehilangan pendapatan petani yang diakibatkan wabah corona adalah 62,74%
DATA PETANI JAGUNG
PELAKSANA KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG
APBN/TUGAS PEMBANTUAN TAHUN ANGGARAN 2020

Kelompok Tani : Sugih Mukti


Desa : Tegalgede
Kecamatan : Pakenjeng
Varietas : Bisi-816
Prediksi
Rata
Luas Keuntungan Keuntungan
No Nama Kerugian Prosentase
(Ha) Sebelum Setelah Wabah
Kerugian
Wabah
1 Eman Sulaeman 1.65 19,725,750 7,350,750 12,375,000 62.74
2 Ade Agus 0.70 8,368,500 3,118,500 5,250,000 62.74
3 Agus Pudin 2.00 23,910,000 8,910,000 15,000,000 62.74
4 Aten Aripin 1.10 13,150,500 4,900,500 8,250,000 62.74
5 Atih Sumiati 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
6 Cahya Sumirat 0.31 3,706,050 1,381,050 2,325,000 62.74
7 Dede Saman 0.35 4,184,250 1,559,250 2,625,000 62.74
8 Dedi Supiana 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
9 A. Sirojudin 0.80 9,564,000 3,564,000 6,000,000 62.74
10 Engkur 1.25 14,943,750 5,568,750 9,375,000 62.74
11 Hiyet 2.00 23,910,000 8,910,000 15,000,000 62.74
12 Ikun 1.32 15,780,600 5,880,600 9,900,000 62.74
13 Indra Lesmana 0.49 5,857,950 2,182,950 3,675,000 62.74
14 Juju 0.20 2,391,000 891,000 1,500,000 62.74
15 Lilis 0.50 5,977,500 2,227,500 3,750,000 62.74
16 Maman D 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
17 Maman S 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
18 Memen 1.80 21,519,000 8,019,000 13,500,000 62.74
19 Nurdiansyah 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
20 Oom 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
21 Saep Kurnia 0.90 10,759,500 4,009,500 6,750,000 62.74
22 Sahri 0.80 9,564,000 3,564,000 6,000,000 62.74
23 Sumiati 0.80 9,564,000 3,564,000 6,000,000 62.74
24 Sutarsih 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
25 Taopik Hidayat 1.30 15,541,500 5,791,500 9,750,000 62.74
26 Taten 2.00 23,910,000 8,910,000 15,000,000 62.74
27 Usep Himan 0.70 8,368,500 3,118,500 5,250,000 62.74
28 Usman 1.80 21,519,000 8,019,000 13,500,000 62.74
29 Warman 0.80 9,564,000 3,564,000 6,000,000 62.74
30 Wawan 1.25 14,943,750 5,568,750 9,375,000 62.74
31 Yoga 0.68 8,129,400 3,029,400 5,100,000 62.74
32 Yogi Maulana 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
33 Yunus 1.00 11,955,000 4,455,000 7,500,000 62.74
34 Yusep Ginanjar 0.50 5,977,500 2,227,500 3,750,000 62.74
Jumlah 35.00 418,425,000 155,925,000 262,500,000

Anda mungkin juga menyukai