Anda di halaman 1dari 102

Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Oleh : Dr.Dra.Wahyunindyawati, MP dan Dr.Ir. Dyanasari, MBA

2
Kata Pengantar
Dalam kondisi jumlah penduduk dunia yang hampir 7 miliar, memang
menjadi lebih sulit untuk menemukan tempat di bumi yang tidak terpengaruh
oleh polusi dan pembangunan manusia. Manusia sering lupa memperhatikan
lingkungan jika unsur ekonomi muncul ke depan. Inilah perlunya mempelajari
Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, bahwa faktor ekonomi dalam
memberdayakan sumberdaya alam bukanlah hal yang semata-mata diperhatikan
sementara faktor lingkungan terabaikan.
Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan merupakan pengetahuan
yang penting untuk diketahui oleh seluruh penduduk dunia, terlebih bagi warga
terpelajar yang dinilai mempunyai pengetahuan lebih dari masyarakat awam.
Pelajar dan mahasiswa harus lebih paham dan mengerti mengapa sumberdaya
alam dan lingkungan harus dilindungi agar bumi tidak berakhir lebih awal dari
seharusnya. Kondisi alam dan lingkungan saat ini demikian krusial sehingga
sangat memerlukan perhatian yang lebih dari sekedar mengerti, tetapi juga
sangat membutuhkan tindakan riil untuk turut menjaganya. Dengan
pengetahuan ini pastinya para mahasiswa akan terbuka wawasannya dan
mencoba untuk turut bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tulisan ini terdapat kata-kata yang tetap tertulis dalam bahasa
Inggris untuk memudahkan mahasiswa memahami pengertian awal jika
kemudian akan mencari referensi lebih jauh tentang hal itu.
Tulisan ini mengambil informasi dari media internet yang sarat dengan
pengetahuan baru dan mudah-mudahan berguna bagi pembaca. Kritik dan saran
sangat dihargai.

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Polusi Pabrik 2


Gambar 2. Fatu-Hiva 2
Gambar 4. Kondisi e-waste di Agbogbloshie, Ghana 2
Gambar 5. Situasi di Agbogbloshie, Ghana 2
Gambar 6. Suasana Kota di Chernobyl, Rusia 2
Gambar 9. Perusahaan Tekstil Membuang Limbah pada Malam Hari dan Situasi
Citarum di Siang Hari 1
Gambar 11. Suasana Alam di Dzerzhink, Rusia 2
Gambar 12. Air yang Sangat Tercemar di Dzerzhinsk, Rusia 2
Gambar 14 Limbah Penyamakan Kulit, Bangladesh 2
Gambar 15 Masyarakat Bangladesh Masih Memanfaatkan Air Bekas Buangan
Penyamakan Kulit 2
Gambar 16. Suasana di Daerah Bekas Tambang di Kabwe, Zambia 2
Gambar 17 Situasi Pertambangan di Kalimantan 2
Gambar 18 Kondisi Sungai Matanza-Riachuelo, Argentina 2
Gambar 19 Pencemaran Sungai Niger Delta 2
Gambar 20. Situasi Pabrik di Norilsk, Rusia 2
Gambar 21 Suasana di Linfen, China 2
Gambar 22 Situasi Sungai Yamuna, India 2
Gambar 23. Suasana di Kota La Orota, Peru 2
Gambar 24. Sustainable Development 2
Gambar 25. Pekatnya Polusi Pabrik 2
Gambar 26. Thorntonbank Wind Farm, Belgium 2
Gambar 27. John Rushkin 2
Gambar 28.Original Title Page of Walden by Henry David Thoreau 2
Gambar 29. Memperingati Earth Day di City College, San Diego, 2
Gambar 30 Peralatan Makan yang Dapat Dimakan 2
Gambar 31 Suasana Sampit Saat Diselimuti Kabut Asap Kebakaran Hutan 2
Gambar 32. Selamatkan Bumi 2
Gambar 33. Lahan Gambut di Sumatera 2
Gambar 34. Lahan Gambut 2

4
Penulis

I. Natural Resources

1.1. ​Apakah ​Natural Resources​ itu


Natural Resources​ adalah semua sumberdaya yang ada di bumi tanpa
tindakan manusia, termasuk semua material yang mempunyai sifat-sifat seperti
magnit, gravitasi, dan materi yang bermuatan listrik dan daya/tenaga. Sebagai
contoh yang ada di bumi : sinar matahari, atmosfir, air, tanah ( termasuk semua
kandungan di dalamnya), sekaligus semua vegetasi dan hewan yang hidup
secara alamiah dalam habitat masing-masing.

1.2. Jenis ​Natural Resources


Jenis sumberdaya alam, yakni :
Biotic​ – merupakan sumberdaya yang diperoleh dari ​biosphere​ ( materi yang
hidup di bumi dan bersifat organik), seperti hutan dan hewan di dalamnya,
termasuk semua material yang dapat diperoleh dari hutan. Bahan bakar yang
berasal dari fosil seperti batubara dan minyak termasuk dalam kategori ini
karena terbentuk dari materi organik yang mengendap dalam bumi
Abiotic​ – merupakan sumber daya yang berasal dari materi yang tidak hidup
dan bersifat non-organik, termasuk di dalamnya: tanah, udara segar(​fresh air)​ ,
air, dan zat metal seperti emas, besi, perunggu, perak, dll.
Berdasarkan f​ ungsinya, sumberdaya disebut sebagai ​sumberdaya potensial
apabila sumberdaya itu terkandung dalam suatu wilayah dan dapat digunakan di
masa depan, contohnya minyak bumi yang sudah diproses​. Adapun

5
sumberdaya aktual adalah sumberdaya yang telah disurvei berapa jumlahnya,
bagaimana kualitasnya dan sedang digunakan pada saat ini, contohnya kayu
yang telah diproses dan tergantung dengan teknologi apa yang digunakan
sehingga terkait dengan biaya yang dikeluarkan
Reserve resources d​ isebut sebagai ​sumberdaya cadangan​, merupakan
sumberdaya aktual yang dapat dibentuk keuntungannya di masa depan. Adapun
   
Stock resources​ atau sumber daya stok (persediaan) yakni sumber daya yang
telah disurvei namun tidak dapat digunakan karena langkanya teknologi.
   
Contoh: Hydrogen. Selanjutnya, berdasarkan daya/kemampuan memperbaharui,
sumber daya ini disebut sebagai sumberdaya yang mampu memperbaharui
  (“​renewable”
​ ) dan sumberdaya alam yang dikategorikan “​non-renewable​”
(tidak dapat diperbarui).
   
Renewable resources​ – adalah sumberdaya yang dapat diisi kembali secara
alamiah, contohnya sinar matahari, udara, angin, dll yang mempunyai sifat
“tersedia” secara kontinyu dan jumlahnya berlebih dari kebutuhan dan
konsumsi manusia.
   
Non-renewable resources​ – merupakan sumberdaya yang tidak terbentuk
kembali di alam dan jikalau terbentuk, hal ini memerlukan proses yang cukup
lama, contohnya: bahan tambang/mineral dan minyak bumi. Hal ini karena
terbentuknya bahan tersebut memerlukan waktu hingga jutaan tahun. Beberapa
bahan yang ​non renewable ada yang jumlahnya cenderung menurun meski
tanpa campur tangan manusia, contohnya : elemen radio aktif seperti Uranium,
yang secara alamiah akan berubah menjadi metal. Namun demikian, jika sudah
terbentuk menjadi padat/metal, maka dapat digunakan kembali (​re-use) dengan
  proses ​recycling​, kecuali batubara dan minyak bumi tidak dapat di-​recycling​.

6
1.3. Apakah ​Economics of Natural Resources​ ​and Environment​ itu
    Economics of Natural Resources itu adalah pendayagunaan sumberdaya
alam secara ekonomi, yang berarti sumberdaya alam yang dimanfaatkan secara
ekonomi namun harus memperhatikan unsur-unsur pendayagunaan sumberdaya
alam secara benar dan memperhatikan lingkungan.

1.3.1. Sumberdaya Ekonomi


Dalam ekonomi, sumberdaya didefinisikan sebagai suatu asset selain
uang yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia. Ilmu Ekonomi sendiri didefinisikan
sebagai suatu studi tentang bagaimana manusia mengelola sumberdaya yang
terbatas. Ilmu Ekonomi klasik menandai 3 kategori sumber daya yang
dikenal sebagai faktor produksi yakni ​tanah, tenaga kerja dan ​modal​.
Tanah yang termasuk sebagai sumberdaya alam, dipandang sebagai tempat
berproduksi sekaligus sebagai sumber dari bahan baku. Tenaga kerja atau
   
human resources merupakan upaya manusia menyediakan tenaga untuk
menciptakan produk, melalui pembayaran upah. Modal terdiri dari bahan
    
hasil karya manusia atau alat produksi (mesin, bangunan dan infrastruktur
lainnya) yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa, yang dibayar
   
dengan bunga bank. Dalam Biologi dan Ekologi, suatu sumberdaya
     
merupakan suatu substansi yang dibutuhkan oleh suatu organisme yang
  hidup untuk dapat tumbuh, mempertahankan diri, dan reproduksi
sebagaimana dalam proses sumberdaya biologi. Sumberdaya, seperti pakan
(makanan), air, atau tempat bernaung, dapat dikonsumsi oleh suatu
organisme sehingga tidak dapat dihuni oleh organisme lain. Bagi hewan,
   
kunci sumber daya adalah pakan (makanan), air dan ​territory (wilayah

7
kekuasaan). Bagi tanaman, kunci sumber daya adalah sinar matahari, nutrisi
tumbuh, air dan tempat untuk tumbuh.

1.3.2. Tenaga Kerja (​Labor​) atau ​Human Resources


Dalam ilmu ekonomi, tenaga kerja (labour) atau ​human resources
merujuk kepada upaya manusia menghasilkan barang dan jasa. Pengertian
​human resources dapat didefinisikan dalam konteks ​skills (keterampilan),
energy, talent​ (bakat), ​abilities​ (kemampuan) dan ​knowledge(​ pengetahuan).
Dalam konteks suatu ​project management,​ ​human resources
merupakan para pekerja yang bertanggung jawab melaksanakan aktivitas
yang telah dirumuskan dalam ​project plan​ (rencana kerja proyek).

1.3.3​. Capital or infrastructure


Dalam ilmu ekonomi, modal (​capital​) berarti
already-produced d​ urable goods​ (barang/alat tahan lama yang sudah jadi)
yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa ( ​goods​ or ​services​).
Intinya, ​capital merujuk kepada ​human-made resources created using
knowledge (sumberdaya manusia yang terlatih menciptakan sesuatu dengan
ilmu pengetahuan) dan berdasar pengalaman akan kepentingan atau nilai
tertentu ( ​expertise based on utility or perceived value)​. Sebagai contoh :
modal termasuk bangunan, mesin-mesin, jalan raya, dan kapal-kapal.
Sebagai sumber daya, modal barang mungkin tidak dikonsumsi, meski
demikian mereka mempunyai penyusutan ​(​depreciation) dalam proses
produksinya dan umumnya modal mempunyai sifat terbatas dalam kapasitas.

1.3.4. Perbedaan Fundamental antara Ekonomi dan Ekologi


Dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang memperhatikan lingkungan,
terdapat 3 perbedaan mendasar antara ilmu ekonomi dan ilmu ekologi:

8
1) definisi sumberdaya ekonomi mengarah kepada ​human-centered
(​anthropocentric​) sedangkan sumberdaya biologi atau ekologi mengarah
kepada ​nature-centered (​biocentric​ ​atau​ e​ cocentric)​ . Artinya, apabila
sumberdaya alam digunakan oleh manusia, umumnya manusia hanya
berorientasi kepada kebutuhan manusia saja, padahal sumberdaya alam itu
harus tetap terjaga sebagai kebutuhan alam yang sepatutnya terpelihara
secara utuh sebagaimana kondisi alam yang sesungguhnya;
2) dalam pandangan ekonomi, keinginan beriringan dengan kebutuhan,
sementara pandangan biologi, keinginan berarti ​basic biological needs.
Artinya, meski manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas,
hendaknya tetap menjaga kebutuhan dasar alam untuk tetap terjaga dalam
kelengkapan lingkungan dan hayati;
3) sistem secara ekonomi berdasar pada pasar yang berorientasi kepada
nilai tukar bagi barang dan jasa, sementara sistem biologi berdasar pada
proses tumbuh secara alamiah, pemeliharaan dan reproduksi.

1.4​. Top Ten Natural Resources


Di bawah ini daftar sepuluh sumber daya alam yang paling utama, yang kini
kondisinya cukup rawan dan kita dapat menjaganya agar sumber daya itu tidak
lenyap. Salah satu caranya adalah dengan mengelola sumberdaya ini dengan
baik, jika mungkin menciptakan sumberdaya baru agar sumber daya ini masih
cukup tersedia untuk masa depan, meski sumberdaya ini dapat dimanfaatkan
secara ekonomi :
1.4.1 Air
​Meski bumi terdiri sebagian besar dari air, namun hanya 1 – 2,5 %
yang merupakan air segar/bisa dikonsumsi. Dari 2,5 % itu, hendaknya

9
diupayakan agar dapat ditampung untuk dapat digunakan lagi. Air yang
diupayakan digunakan ulang adalah air yang aman untuk diminum dan
dimasak. Sementara itu, banyak negara yang sibuk membangun pabrik
pengolah air (​water treatment​) yang pada akhirnya menyebabkan perubahan
cuaca/​climate yang kemudian menyebabkan adanya pengaruh terhadap hujan
dan es yang mencair saat musim dingin (​winter​) yang selanjutnya
berpengaruh terhadap jumlah air yang diturunkan kembali kepada bumi
sebagai cadangan persediaan (​reserve supplies of freshwater​). Kini, banyak
sekali perusahaan memproduksi air kemasan yang sebetulnya menambah
beban kepada bumi akibat banyaknya pabrik. Hal inilah yang menjadi
inisiatif untuk diajarkan agar air perlu digunakan dengan lebih baik.
Demikian pula dengan banyaknya teknologi untuk mengekplorasi air bagi
pertanian lahan kering, yang hendaknya dilaksanakan dengan lebih
bijaksana.
1.4.2. Udara
​Udara bersih diperlukan bagi eksistensi kehidupan di bumi ini. Udara
bersih juga diperlukan bagi tanaman-tanaman, hewan dan kehidupan
binatang di alam bebas. Hal yang penting dilakukan adalah mengurangi
polusi udara yang menurunkan kualitas lingkungan dan dapat menyebabkan
masalah bagi kesehatan manusia. Terdapat sejumlah cara untuk menjaga
udara tetap bersih dan mengurangi polusi udara, seperti menggunakan
transportasi umum ketimbang kendaraan sendiri.
1.4.3 Batubara
Batubara diestimasi mampu tersedia kurang dari 200 tahun lagi. Salah
satu ​issue y​ ang berkembang adalah negara-negara seperti China

10
meningkatkan permintaan mereka sehingga persediaan/​supply batubara akan
habis lebih cepat. Batubara juga merupakan sumber pencemaran udara
utama sehingga hal ini menjadi debat tentang regulasi penggunaan dalam
industri karena bahan bakar batubara dinilai sumber bahan bakar paling
murah.
1.4.4. Minyak bumi
Secara umum diestimasi bahwa tingkat konsumsi minyak bumi hanya
cukup hingga 30 – 40 tahun lagi. Sementara ini, banyak industri minyak
yang mendorong untuk diperbolehkannya mencari sumber minyak baru
sehingga banyak orang mempertanyakan bagaimana kondisi bumi jika
minyak benar-benar habis sementara banyak sisa galian yang menganga
akibat galian mencari minyak terdahulu. Sebagaimana diketahui,
galian-galian mengekplorasi sumberdaya alam di bumi meninggalkan
lubang-lubang yang sangat besar dan menganga sebagaimana terjadi di
Kalimantan, Papua dan kondisi tersebut tidak dapat dikembalikan seperti
semula. Meski jika ditemukan sumber minyak baru dan dapat digunakan
metode ekstraksi minyak baru, namun para ​geologist memproyeksikan
bahwa hal yang tidak mungkin bagi bumi untuk dapat tersedia ​supply
minyak tak terbatas. Jika hal ini terjadi, barangkali akan memakan waktu
jutaan tahun lagi sehingga tidak ada gunanya untuk menghabiskan sumber
minyak bumi segera.
1.4.5. Gas Alam
Cadangan gas alam tersedia sedikit lebih baik daripada minyak bumi,
yang cukup hingga 60 tahun. Gas merupakan sumber energi yang lebih
bersih dari minyak, yang didorong untuk ditingkatkan level penggunaannya

11
yang lebih tinggi daripada minyak, padahal sumber daya ini juga akan habis
dalam waktu singkat.
1.4.6. hosphorus
Fosfor berasal dari batu-batuan fosfor dan digunakan untuk
menumbuhkan semua pangan dan tanaman pangan. Sayangnya, batu fosfor
hanya ditemukan di 3 tempat di dunia, yakni di AS, China dan Maroko
(sesungguhnya di Indonesia ada di gunung Ijen). Sumber daya tersebut
diperkirakan akan habis dalam 100 tahun. Dari hasil penelitian, belum ada
zat yang dapat menggantikan fungsi Fosfor.
1.4.7. Mineral lain
Sumberdaya lain sepert Gypsum, Bauxite, Phosphate, Bentonite, Mica,
Titanium, Zirconium dapat ditemukan di sepanjang tepi pantai yang
berkarang. Elemen bumi langka seperti Scandium dan Terbium adalah dua
mineral ​powerful yang langka, sering digunakan dalam turbin angin dan
sirkuit elektronik di ​smartphones​. Pantai datar mengandung deposit
Potassium Carbonate​ dan elemen langka seperti Cerium dan Neodymium.
1.4.8. Besi
Besi juga dalam kondisi ​supply yang terbatas. Ia dapat terkandung
dalam elemen seperti ​Silica yang harus dipanaskan membentuk ​pig iron
yang digunakan dalam industralisasi. Besi merupakan sumberdaya alam
yang paling penting sepanjang sejarah di bumi sejak berabad-abad lalu. Besi
telah bermanfaat bagi manusia dalam upaya membuat senjata yang lebih
canggih, transportasi yang lebih baik dan bangunan yang lebih tinggi.
Hingga kini, besi dan baja masih digunakan di modern industri masa kini.
1.4.9. Tanah

12
Sumberdaya alam yang penting lainnya adalah tanah. Tanah
dikomposisi dari berbagai partikel yang berbeda dan nutrisi tanah sehingga
tanaman dapat tumbuh. Selain itu, tanah dapat digunakan untuk
menyediakan rumah. Sejumlah sampah yang ditempatkan pada tanah dapat
membuat tanah tersebut lebih kaya nutrisi jika ada cacing yang
mengolahnya.
1.4.10. Hutan dan Kayu
Oleh karena meningkatnya populasi dunia, maka meningkat pula
permintaan perumahan dan proyek konstruksi, yang menggunakan kayu dari
hutan. Padahal hutan dinilai penting untuk menghadirkan ekologi dunia yang
mendukung bumi untuk dapat mempertahankan sumberdaya alam dan
kehidupan didalamnya. Hutan juga memainkan peranan penting dalam
menyediakan udara segar dan dalam waktu yang sama, hutan menyediakan
kayu bagi membangun perumahan.
Sumberdaya alam adalah sumberdaya yang terbentuk dalam lingkungan
aslinya dan alamiah (sesuai bentuk aslinya) dan tidak dicampuri oleh tangan
manusia. Mereka sudah terbentuk demikian selama berribu-ribu tahun tanpa
intervensi manusia. Sumber daya alam diturunkan dari lingkungannya,
sementara sebagian digunakan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya
seperti air, udara, batubara, gas, minyak digunakan manusia untuk
memuaskan kehidupannya. Manusia menggunakan sumber daya alam mulai
dari hutan di gunung hingga mineral di pantai. Kini saatnya manusia mulai
“aware” dengan sumber daya alam, terutama kesepuluh sumberdaya alam
yang tersebut di atas.

13
II. ​Environment

Environment adalah suatu kondisi lingkungan yang tersusun sedemikian


rupa dari sumber daya alam sehingga membentuk suatu harmonisasi kehidupan.

2.1. ​Environment Education


Oleh karena pentingnya fungsi lingkungan, maka diperlukan upaya
edukasi agar semua manusia yang berada di bumi bersedia melakukan upaya

14
penghematan energi dan bagaimana cara dalam penghematan energi, dapat
disimak berikut ini:
2.1.1. ​Ways to Save Energy​ (Cara Menghemat Energi)
Konsumsi minyak bumi telah berlangsung dalam kecepatan yang cukup
tinggi sejak seabad lalu dan telah berkontribusi dalam kerusakan lingkungan.
Tindakan manusia telah mengakibatkan perubahan cuaca ( ​Climate change)​ dan
pemanasan global (​global warming)​ . Meski banyak negara telah mengambil
langkah untuk beralih ke sumber energi bersih dan hijau seperti : energi solar,
energi angin (​wind energy)​ , ​geothermal energy​, namun masih terdapat jalan
yang panjang sebelum kita dapat meninggalkan bahan bakar minyak bumi (
tidak menggunakan lagi) dan mulai tergantung kepada sumber daya alam yang
bersih dan hijau.
Berikut ini upaya edukasi tentang beberapa cara menghemat energi:
1. Gunakan cahaya matahari sebagai penerangan saat pagi – sore hari.
2. Gunakan gas alam untuk memanaskan, sebab menggunakan gas alam
merupakan cara memanaskan yang lebih murah dibandingkan yang lain.
3. Tutup panci sewaktu memasak agar mendidih lebih cepat dan menggunakan
energi yang lebih sedikit
4. Bersihkan kompor selalu karena kompor bersih akan lebih menghemat
energi.
5. Sesuaikan ukuran panci sesuai dengan kebutuhan. Jangan gunakan panci
besar untuk memasak air yang sedikit
6. Matikan kompor 5-10 menit sebelum selesai memasak dan biarkan sisa
panas yang memasaknya.
7. Tutuplah panci selalu sewaktu memasak agar energi lebih hemat.
8. Gunakan alat listrik dengan kapasitas listrik yang lebih kecil
15
9. Jangan panaskan oven sebelum memasak kecuali memang diperlukan dan
tidak lebih dari 10 menit menyala
10. Thawing makanan beku sebelum memasak. Thawing adalah proses
menaikkan suhu sesuatu dengan membiarkannya suhunya naik secara
perlahan, tanpa melakukan proses pemanasan secara drastis . Sebagai contoh
: makanan beku seperti daging beku yang baru dikeluarkan dari ​freezer,​
seharusnya diletakkan tetap pada lemari pendingin tetapi bukan di bagian
freezer​, untuk kemudian baru dikeluarkan dari lemari pendingin setelah
daging tersebut tidak beku. Proses thawing dilakukan agar daging tersebut
tidak mengalami penurunan kualitas. Demikian pula dengan berbagai jenis
makanan, yang jika disimpan di ​freezer , maka perlu dilakukan ​thawing a​ gar
mutu makanan tidak menurun, terutama rasa.
11. Gunakan ​microwave untuk memasak jika mungkin karena lebih menghemat
dibanding dengan oven biasa.
12. Gunakan ​slow cooker karena dapat menghemat 75 % dari energi
dibandingkan kompor dan oven
13. Bukalah pintu oven segera setelah memasak agar panas segera hilang (untuk
keamanan)
14. Gunakan alat masak yang lebih kecil karena dapat menghemat 75 % lebih
hemat.
15. Belilah peralatan yang hemat energi. Harganya barangkali lebih mahal tetapi
penggunaan dalam jangka panjang lebih murah.
16. Matikan peralatan listrik jika tidak digunakan.
17. Perbaikilah setiap kebocoran dengan segera.

16
18. Gunakan lampu LED atau lampu ​compact fluorescent karena dapat
menghemat 80 % energi.
19. Gunakan lampu halogen untuk penerangan jalan karena lebih
menghemat 25 % dibanding lampu biasa.
20. Pilih watt yang paling kecil
21. Gunakan computer dalam situasi “​sleep”​ daripada “​screen saver”​
22. Ink-jet printer​ lebih hemat dibanding ​laser printer
23. Layar LCD atau LED lebih hemat dibanding CRT monitor.
24. Laptop​ lebih hemat daripada ​desktop.
25. Jangan gunakan AC terlalu dingin karena akan lebih boros energi
26. Penggunaan tv dan peralatan listrik lain diupayakan agar tidak berada
di ruang berAC
27. Gunakan ​furniture yang lebih sedikit agar kipas angin lebih bisa bebas
menghembuskan angin.
28. Gunakan sentral AC dengan teknologi ​Seasonal Energy Efficiency
Ratios (SEERs) –minimum 13.0 ​SEER atau lebih untuk efisiensi yang lebih
tinggi.
29. Gunakan ​fan​ dengan ventilasi di jendela atas untuk mendinginkan ruang
30. Gunakan ​ceiling fan​ untuk ruangan berAC
31. Bersihkan AC secara rutin dari debu
32. Bersihkan kulkas secara rutin
33. Set ​temperature​ kulkas secukupnya, tidak perlu terlalu dingin.
34. Jangan tempatkan kulkas dekat kompor atau terkena panas matahari.
35. Pastikan pintu kulkas tertutup baik.

17
36. Jangan masukkan makanan panas dalam kulkas karena akan
menghabiskan energi besar
37. Jika mudah mengeringkan, tidak perlu menggunakan mesin cuci piring
38. Penggunaan kompor gas lebih efisien dibanding kompor listrik
39. Gunakan deterjen yang lebih sedikit
40. Keringkan pakaian di tempat terbuka agar kering lebih cepat
41. Jangan biarkan lampu menyala 24 jam selama 7 hari berturut-turut.
42. Gunakan tempat makan dan minum yang dapat dicuci dan digunakan
kembali
43. Jadikan diri menjadi ​Energy Conservation Officer.​
44. Buatkah contoh bagi yang lain sebagai diri yang hemat energi
45. Matikan selalu lampu jika tidak digunakan
46. Cabutlah kabel jika alat tidak digunakan
47. Pilih tangga untuk turun
48. Tidak perlu mencetak jika tidak diperlukan
49. Hindari jalanan macet karena memboroskan energy
50. Gunakan transportasi publik daripada berkendara sendiri

Masih banyak lagi tindakan-tindakan yang berorientasi kepada penghematan


energi, pelestarian lingkungan dan penyelamatan alam dan seisinya

2.1.2. Current Environmental Issues


Issue masalah lingkungan saat ini adalah sikap manusia menghadapi
penyelamatan bumi dari ​issue ​lingkungan. Jika hal ini diabaikan, maka
kehidupan manusia di masa depan akan cepat binasa.
Planet bumi mempunyai lingkungan alamiah yang disebut sebagai
‘​Ecosystem’ yang terdiri dari semua manusia, kehidupan tanaman,

18
gunung-gunung, ​glaciers, atmosphere​, batu-batuan, ​galaxy,​ ​massive oceans
(lautan massif) dan laut – laut. Juga termasuk sumber daya alam dari air,
electric charge,​ api, ​magnetism,​ udara and ​climate​ (cuaca).
Hal yang menjadi ​issue lingkungan juga adalah ​engineering developments
yang memicu ​resource depletion dan ​environmental destruction​. Teknologi
modern yang digunakan dalam industri ​engineering and manufacturing
mempunyai dampak utama dalam kehidupan manusia dalam beberapa tahun
terakhir. Oleh karena terjadinya ​engineering and manufacturing industry yang
dinilai sangat cepat (​rapid)​ , maka mengakibatkan perubahan drastis dalam
masalah lingkungan. Setiap manusia hendaknya belajar untuk ​going green
dalam setiap langkah, terutama dalam bisnis mereka dan jika mendengarkan
pidato ​environmental speaker​, Jim Harris, maka pengetahuan tentang
lingkungan menjadi lebih terarah(Harris, 2016).
Engineering and manufacturing industry telah meningkat sehingga
penggunaan material logam, plastik, minyak bumi, dan karet juga meningkat.
Jenis industri ini adalah pabrik mobil, pabrik kapal, pabrik tekstil,
pertambangan, pabrik alat berat, dan lain-lain. yang menyebabkan sejumlah
efek yang menyulitkan ( ​numerous arduous effects)​ dan tidak
mempertimbangkan situasi agar lolos dari ​non-environment friendly.​ ​Crucial
environmental issues bukan lagi ​a blame game,​ namun manusia harus lebih
bertanggung jawab terhadap udara kotor (​dirty air)​ , ​smelly garbage (sampah
yang berbau menyengat) atau air yang terkontaminasi dan paling sedikit
manusia dapat memerankan peranan penting dalam penyebab significant
current environmental issues.

19
III. Masalah Lingkungan

3.1. Polusi
Lebih dari separuh populasi umat manusia memahami apa itu polusi,
namun mereka tetap tidak siap menghadapi konsekuensi perusakan lingkungan.
Polusi tidak hanya berarti polusi air, tanah dan suara, tetapi juga telah meluas
kepada polusi cahaya, pandangan (visual), dan lain-lain. Manusia dan tingkah
laku manusia merupakan penanggung jawab utama terhadap penyebab semua
polusi yang terjadi. Polusi air merupakan hal yang esensial disebabkan oleh
kebocoran minyak di lautan, banyaknya urbanisasi, dan pengotoran lautan.
Polusi udara dimulai dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak), ​hydraulic
fracturing d​ an gas emisi yang diterbitkan oleh kendaraan. Polusi air dan tanah
juga penyebab utama akibat dari ​industrial waste​.
Tingkah laku manusia memicu ​environmental pollution​. Permintaan
yang lebih tinggi akan sumber daya merupakan faktor yang berkontribusi
kepada masalah karena manusia membutuhkan makan dan rumah. Jika
keinginan ini tidak dikendalikan dengan baik, maka akan mengganggu
keseimbangan alam dan mengganggu lingkungan. Pembangunan seing
mengakibatkan ​depletion​ lingkungan dan ​environmental destruction

20
Gambar 1. Polusi Pabrik

3.2. ​Climate Change


Perubahan suhu lingkungan saat ini disebabkan dari tindakan manusia
yang mengganggu dan membahayakan kondisi bumi seperti ​global
warming, g​ reenhouse effect​, ​urban heat,​ ​coal industry dll. ​Climate change tidak
hanya merubah keseluruhan skenario cuaca ( ​overall weather scenario),​ namun
juga mengakibatkan efek yang lebih besar dan lebih membahayakan, seperti
pencairan es di wilayah kutub ( ​melting of polar regions​), terjadinya penyakit
baru (​occurrence of new diseases)​ dll.

3. 3. ​Global Warming
Global warming​ atau pemanasan global merupakan salah satu
environmental issue yang menginformasikan bahwa temperature bumi
meningkat akibat ​greenhouse gas yang menimbulkan ​carbon dioxide, methane,
water vapor dan gas-gas lainnya. Gas – gas ini memiliki kemampuan
memerangkap panas yang dibutuhkan dalam membentuk efek rumah kaca
sehingga bumi menjadi hangat bagi manusia untuk tetap hidup. Tanpa gas-gas
ini, bumi akan menjadi dingin. Namun akibat terlalu banyaknya gas-gas inilah
temperatur bumi menjadi meningkat.

21
Kurun beberapa dekade lalu, akumulasi gas rumah kaca meningkat tajam
yang berarti lebih banyak panas yang terperangkap dalam atmosfir bumi dan
sedikit dari gas-gas ini yang terbebas kembali. Gas-gas ini membuat permukaan
bumi semakin panas yang berakibat kepada ​global warming (pemanasan
global). Menurut Environmental Protection Agency ( EPA), temperatur bumi
telah meningkat 0,8 derajat Celcius dalam satu abad. Oleh karenanya, ​Global
Warming merupakan masalah serius bagi kesehatan publik dan lingkungan.
Pemanasan global dapat memiliki efek jangka panjang yang dapat
mengakibatkan mencairnya gletser, perubahan iklim, kekeringan, penyakit dan
peningkatan frekuensi badai. Kenaikan pemanasan global berakibat naiknya
permukaan laut, penipisan sumber daya non-terbarukan, mencairnya gletser,
kepunahan spesies, tempat pembuangan sampah yang tercemar, timbulnya debu
beracun, penurunan kesuburan tanah, kenaikan polusi udara dan air dan
lain-lain.

3.4. Deforestation dan Degradation


Deforestation adalah suatu kondisi yang menurun terhadap hutan sebagai
paru-paru dunia dan degradation adalah suatu kondisi alam yang mengalami
penurunan kualitas, Saat ini, ​concern diarahkan kepada wilayah-wilayah
rainforest ​yang kebanyakan memegang ​biodiversity di bumi (​Earth's
biodiversity​). Semua hutan tropis yang berada di Afrika, Asia, Australia,
Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan - mengandung hampir setengah
dari hutan dunia.
Ekosistem ini memberikan udara segar, sekaligus membantu mencegah
perubahan iklim. Selama terjadi fotosintesa tumbuhan, pohon-pohon dan
vegetasi lainnya, terjadi penyerapan karbon dioksida di atmosfer - gas

22
pemanasan global yang paling penting yang dipancarkan oleh aktivitas
manusia. Lepisto (2013) mengutip ucapan Holly Gibbs, seorang ahli
lungkungan, bahwa hutan tropis menyimpan lebih dari 340 miliar ton karbon,
yang senilai sama dengan 40 tahun emisi bahan bakar fosil di seluruh dunia.
Selanjutnya dijelaskan, penyimpanan karbon ini dapat dibalik. Ketika hutan
ditebang dan pohon mengalami pembusukan atau hutan dibakar, maka karbon
yang sebelumnya disimpan di batang, cabang, daun dan akar - sebesar setengah
dari berat pohon - dilepaskan ke atmosfer sebagai karbon dioksida. Dalam hal
ini, deforestasi secara historis menyumbang sekitar 20 persen dari emisi karbon
dunia, sama dengan sektor transportasi. Pembuat emisi karbon dioksida global
awal dekade ini adalah China dan Amerika Serikat, dan diikuti oleh Brasil dan
Indonesia yang merupakan dua negara yang mengalami deforestasi. Jika hutan
tropis hilang, maka dapat mempercepat perubahan iklim, karena hampir semua
karbon yang tersimpan dibakar dan dilepaskan, sama seperti pembakaran bensin
untuk bahan bakar mobil atau pembakaran batu bara untuk mengoperasikan
industri atau memberikan listrik. Lepisto (2013) juga menjabarkan hasil survey
berbasis satelit oleh PBB Organisasi Pangan dan Pertanian, dari 1990-2005,
bahwa planet bumi kehilangan rata-rata 4,9 juta hektar hutan per tahun,
kerugian bersih hampir 10 hektar, atau 25 acre per menit. Di daerah tropis,
kerugian bersih lebih tinggi, rata-rata 6,9 juta hektar hutan per tahun. Lepisto
(2013) juga menguraikan studi yang menunjukkan bahwa deforestasi juga dapat
mengurangi curah hujan, menaikkan suhu permukaan tanah dan, meningkatkan
potensi kebakaran hutan. Hal ini juga berarti mengurangi keanekaragaman
hayati di daerah tropis, rumah bagi lebih dari setengah spesies tanaman dan
hewan di dunia.

23
Menurut Anonymous (2016), hutan hujan pernah menutupi 14% dari
permukaan tanah bumi; sekarang mereka menutupi hanya 6% dan para ahli
memperkirakan bahwa hutan hujan yang tersisa dapat dikonsumsi dalam waktu
kurang dari 40 tahun.
Hutan hujan sedang dihancurkan karena nilai tanah hutan hujan dianggap
sebagai hanya nilai kayu oleh perusahaan penebangan multi-nasional, dan
pemilik tanah, serta Pemerintah sebagai pemberi ijin HPH. Hampir setengah
dari spesies di dunia tanaman, hewan dan mikroorganisme akan hancur atau
sangat terancam selama seperempat abad ke depan karena hutan hujan
mengalami deforestasi. Para ahli memperkirakan bahwa dunia kehilangan
spesies 137 tanaman, hewan dan serangga setiap hari karena hutan hujan
mengalami deforestasi, yang berarti setara dengan 50.000 spesies per tahun.
Jika spesies hutan hujan lenyap, begitu banyak kemungkinan obat untuk
penyakit yang mengancam jiwa. Saat ini, 121 obat resep yang dijual di seluruh
dunia berasal dari sumber tanaman dari hutan hujan dan sementara ini 25% dari
obat-obatan Barat berasal dari bahan-bahan hutan hujan, Sebagian hutan hujan
dimusnahkan dengan gergaji, buldoser dan kebakaran untuk nilai kayu dan
kemudian diikuti oleh pertanian dan peternakan, bahkan oleh raksasa dunia
seperti Mitsubishi Corporation, Georgia Pacific, Texaco dan Unocal.
Dengan adanya populasi yang tumbuh dengan kecepatan tinggi, maka
permintaan makanan, perumahan dan pakaian menjadi 3 x lebih tinggi dalam
tiga dekade terakhir. Untuk mengatasi hal itu, “​Deforestation”​ dilakukan.
Deforestation artinya penghapusan hutan (​clearing of forest)​ atau penghapusan
pertanian (​clearing of green cover)​ dari pemggunaan industri dan urban. Hal ini
terkait dengan kondisi akhir hutan maupun pertanian yang dijadikan lahan

24
residensial, komersial dan penggunaan industri. Menurut FAO (2010),
kira-kira 7,3 juta hektar hutan hilang setiap tahun. Efek ​deforestation ​jangka
panjang dapat menjadi suatu kecemasan dan pertanda bahwa kondisi ini akan
membawa kepada bencana banjir, erosi tanah, peningkatan global warming,
ketidakseimbangan klimat, kematian kehidupan liar ​(wildlife extinction) dan
issue lingkungan serius lainnya.
Hampir 80% dari makanan yang ada sekarang dikembangkan dunia
berasal dari hutan hujan tropis, seperti alpukat, kelapa, jeruk, lemon, pisang,
jambu biji, nanas, mangga dan tomat; jenis sayuran termasuk jagung, kentang,
beras, labu dan ubi jalar; dan rempah-rempah seperti lada hitam, cabe merah,
coklat, kayu manis, cengkeh, jahe, tebu, kunyit, kopi dan vanili dan
kacang-kacangan. Paling sedikit 3000 buah ditemukan di hutan hujan; yang kini
hanya 200 buah yang digunakan di Dunia Barat. Padahal orang-orang Indian
dari hutan hujan menggunakan lebih dari 2.000. tanaman hutan hujan yang kaya
akan metabolit sekunder, terutama alkaloid. Ahli biokimia percaya alkaloid
melindungi tanaman dari serangan penyakit dan serangga. Banyak alkaloid dari
tanaman telah terbukti sebagai obat dan banyak manfaat.
Saat ini, 121 obat resep yang dijual di seluruh dunia berasal dari tanaman.
Sementara itu, 25% dari obat-obatan Barat berasal dari bahan-bahan hutan
hujan, kurang dari 1% dari pohon-pohon tropis dan tanaman yang telah diuji
oleh para ilmuwan. Bahkan National Cancer Institute AS telah mengidentifikasi
3000 tanaman yang aktif melawan sel kanker dan 70% dari tanaman ini
ditemukan di hutan hujan. Dua puluh lima persen dari bahan aktif dalam obat
melawan kanker saat ini datang dari organisme yang ditemukan hanya di hutan
hujan. Vincristine, diekstrak dari tanaman hutan hujan, periwinkle, adalah salah

25
satu obat antikanker yang paling kuat di dunia. Obat-obat ini telah secara
dramatis meningkatkan tingkat kelangsungan hidup untuk leukimia akut sejak
ditemukannya.
Pada 1983, tidak ada produsen farmasi AS yang terlibat dalam program
penelitian untuk menemukan obat baru atau obat dari tanaman. Hari ini, lebih
dari 100 perusahaan farmasi dan pemerintah AS, termasuk raksasa seperti
Merck dan The National Cancer Institute, terlibat dalam proyek-proyek
penelitian tanaman untuk obat, mungkin obat untuk virus, infeksi, kanker, dan
bahkan AIDS. Para ahli sepakat bahwa dengan membiarkan hutan hujan utuh
maka berarti hutan hujan memiliki nilai ekonomi yang lebih daripada ditebang
untuk kemudian dibuat lahan penggembalaan ternak atau diambil kayunya.
Statistik terbaru menunjukkan bahwa tanah hutan hujan jika dikonversi ke
peternakan menghasilkan kepada pemilik tanah $ 60 per acre dan jika kayu
dipanen, tanah bernilai $ 400 per acre. Namun, jika sumber daya terbarukan dan
berkelanjutan dipanen, tanah tersebut akan menghasilkan $ 2.400 per acre
kepada pemilik tanah. Jika dikelola dengan baik, hutan hujan dapat memberikan
kebutuhan dunia untuk sumber daya alam secara terus-menerus. Dengan
menciptakan sumber baru agar dapat dipanen, hutan hujan lebih berharga
daripada ditebang dan dibakar. Jika diusahakan agar produk hutan hujan
berkelanjutan dapat mempengaruhi perubahan positif dengan menciptakan
pasar untuk produk ini sementara mendukung perekonomian rakyat dan
memberikan solusi ekonomi dan alternatif dibandingkan kila hutan ditebang
hanya untuk nilai kayunya.
Perusakan manusia terhadap ekosistem di mana-mana telah meningkat
sangat tinggi dalam beberapa dekade terakhir. Sejak tahun 1980, ekonomi

26
global telah berkembang tiga kali lipat dari saat ini dan populasi dunia telah
meningkat sebesar 30 persen. Pada tahun 2001, The World Resources Institute
memperkirakan bahwa permintaan beras, gandum, dan jagung diperkirakan
akan tumbuh sebesar 40% pada tahun 2020, peningkatan permintaan air irigasi
sebesar 50% atau lebih. Lebih lanjut dilaporkan bahwa permintaan kayu bisa
dua kali lipat pada tahun 2050; sayangnya, hutan tropis dunia yang memasok
sebagian besar permintaan dunia untuk kayu. Pada tahun 1950, sekitar 15
persen dari permukaan daratan bumi ditutupi oleh hutan hujan. Dalam kurang
dari lima puluh tahun, lebih dari setengah hutan hujan tropis dunia telah
menjadi korban kebakaran dan penebangan. Lebih dari 200.000 hektar hutan
yang terbakar setiap hari dan 78 juta acres hilang setiap tahun. Sedikit hutan
hujan berarti hujan berkurang, lebih sedikit oksigen bagi kita untuk bernapas,
dan peningkatan ancaman dari pemanasan global.
Dunia menginginkan hutan tropis tidak berkurang apalagi lenyap, karena
selain sebagai paru-paru dunia, hutan tropis dinilai sebagai tempat yang penuh
dengan keanekaragaman hayati (​biodiversity)​ yang harus dilindungi dan dapat
menghadirkan ​biosphere (​ wilayah permukaan, atmosfer, dan hidrosfer bumi
(atau bagian analog dari planet lain) yang ditempati oleh organisme hidup
sebagai totalitas organisme hidup). Contoh hutan tropis yang didambakan oleh
manusia adalah hutan hujan di Fatu-Hiva (Gambar 8). Fatu-Hiva adalah sebuah
pulau di kepulauan Marquesas ( bagian French Polynesia – Polinesia jajahan
Perancis) di Laut Pasifik. Nama ​Fatu Hiva cukup terkenal karena nama itu juga
sebagai judul buku yang ditulis ​Thor Heyerdahl pada tahun 30-an, yang
menceriterakan keindahannya sewaktu ia pernah tinggal di sana.
Diceriterakannya, garis pantai timur Fatu Hiva ditandai oleh sejumlah lembah

27
sempit, diukir oleh sungai yang mengalir ke pedalaman. Antara lembah-lembah
itu adalah tebing air terjun langsung ke laut, demikian indahnya dengan
tanaman dan pohon dari sebuah hutan hujan ​(rain-forest)​ membentuk
goediversity​ dalam sebuah ekosistem.

Sumber : Fatu-Hiva
Gambar 2. Fatu-Hiva

3.5. Over Population


Over populasi merupakan tragedi manusia yang tak pernah berakhir dan
merupakan penyebab di hampir semua masalah lingkungan. Polusi air, krisis
sumberdaya, ketidakseimbangan gender, polusi keseluruhan, polusi tanah,

28
ekspansi urbanisasi (​urban ​sprawling),​ ​deforestation,​ ​over production (produksi
berlebihan) merupakan beberapa contoh efek berbahaya dari over populasi.
Meski program keluarga berencana berlangsung di banyak negara, namun over
populasi sulit dikontrol di tingkat internasional. Hal ini kemudian menjadi
urusan subyektif ​(subjective concern) dan tidak ada metode yang benar-benar
100 % efektif untuk mengatasi masalah over populasi.

​ imbah Industri dan Rumah Tangga


3.6. L
Saat ini, berton-ton sampah diproduksi oleh setiap rumah tangga setiap
tahun. Jenis sampah tersebut ada yang dapat didaur-ulang sementara sampah
lainnya menjadi bagian dari lokasi tersebut karena tidak dapat didaur-ulang atau
dikirim ke negara dunia ketiga. Sehubungan dengan hal ini, pemerintah sudah
tepat untuk tidak memperbolehkan impor pakaian bekas karena hal ini
merupakan pengalihan sampah dari negara tersebut.
Oleh karena kenaikan makanan dan perumahan, maka sejumlah barang
diproduksi, Hal ini menyulut lebih banyak lain sampah yang butuh diproses.
Kebanyakan sampah dipendam di bawah tanah pada lahan-lahan yang akan
dibangun perumahan. Di wilayah seperti ini merupakan ​serious environmental
concerns.​ Kondisi ini berakibat pada kesehatan manusia, penurunan kualitas
tanah, ​effects wildlife,​ penyebab polusi udara dan membawa pengaruh terhadap
perubahan klimat.

​ ujan Asam)
3.7​. Acid Rain (H
Acid rain artinya hujan yang sifatnya asam akibat kandungan polutan
tertentu di atmosfir. Kandungan polutan itu datang dari atmosfir yang berasal
dari proses industri dan polusi dari kendaraan. Hujan asam dapat terjadi dalam

29
bentuk hujan biasa, atau salju, kabut atau material kering yang jatuh ke bumi.
Hujan asam dapat terjadi karena meletusnya gunung berapi (volcano), dapat
menyebabkan pula pembusukan vegetasi dan juga dapat menyebabkan
semburan laut yang dapat memproduksi sulfur dioksida dan kebakaran, juga
menyebabkan dekomposisi bakteri dan sedikit menimbulkan nitrogen dioksida.
Hujan asam juga bisa disebabkan oleh kegiatan manusia membuat sumberdaya
yang termasuk didalamnya adalah membakar bahan bakar fosil sehingga
melepaskan sulfur dioksida dan oksidasi nitrogen ke atmosfir. Hujan asam juga
dapat mengakibatkan efek mengganggu kepada kehidupan laut, hutan-hutan,
kesehatan publik, architecture dan bangunan-bangunan modern.

3.8.​ Ozone Layer Depletion ​(Pengurangan Lapisan Ozon)


Lapisan Ozon adalah suatu lapisan gas yang berada 25 – 30 km di atas
permukaan bumi. Lapisan ini mengandung ozon yang secara alamiah terbentuk
dalam bentuk molekul 3 atom oksigen. Lapisan ini saat ini berada di
stratosphere . Stratosphere adalah lapisan atmosfir kedua yang melindungi
radiasi Ultra Violet agar tidak masuk ke bumi. Lapisan ozon mampu
mengabsorbsi 97-99% radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari. Namun selama beberapa dekade lalu, kegiatan manusia dan industri
telah berkontribusi kepada pengurangan lapisan ozon di atmosfir. Penyebab
utama pengurangan lapisan ozon itu adalah karena pelepasan Chlorine dan
Bromine secara berlebihan oleh kegiatan manusia dalam bentuk
Chlorofluorocarbons (CFCs), halons, CH3CCl3 (Methyl chloroform), CCl4
(Carbon tetrachloride), HCFCs (hydro-chlorofluorocarbons),
hydrobromofluorocarbons dan methyl bromide. Zat-zat tersebut ditemukan

30
mempunyai dampak langsung terhadap deplesi ( depletion) lapisan ozon di
atmosfir.

3.9. Genetic Engineering ( ​Rekayasa Genetika)


Genetika modifikasi terhadap makanan, organ manusia dan hewan kini
tampak sebagai perhiasan pengetahuan dan teknologi namun hal ini
mendatangkan efek membahayakan bagi bumi. Biotechnology adalah teknologi
yang impresif namun penggunaan terbatas. Rekayasa genetika hingga kini
masih menjadi subyek perdebatan karena hasil rekayasa itu dianggap
mwmpunyai dampak yang menyakitkan dibandingkan keuntungan yang
diperoleh oleh umat manusia. Polusi genetika dan perubahan produksi makanan
tidak hanya membawa efek bahaya kepada manusia, tetapi juga manusia harus
bertanggung jawab terhadap apa yang disebut sebagai modifikasi genetika
(‘​genetic modification’)​ .​

​ erangan Urbanisasi)
3.10. ​Urban Sprawl (S
Tidak hanya India dan China saja yang punya contoh klasik dari over
populasi dan serangan urbanisasi, namun lebih dari itu, serangan urbanisasi
mengarah kepada penurunan kualitas tanah. Saat ini hampir di semua negara
menggunakan tanah tanpa bertanggung-jawab hanya karena memenuhi
keinginan manusia atas keserakahan yang tidak berakhir (​to meet the
ever-growing demand of the greedy human wishes​). Ekspansi area industri tidak
saja mengarah kepada penurunan kualitas tanah (​land degradation)​ dan polusi
tanah (​soil pollution)​ , tetapi juga pengrusakan habitat (​habitat destruction​) yang
sungguh-sungguh menyengsarakan (​terrible misery)​ . Lingkungan alam
(​Natural environment​) terdiri dari flora dan fauna yang kini benar-benar telah

31
dirusak dan kehilangan kelengkapannya tanpa ada usaha menggantinya.
Kondisi ini memberi dampak membahayakan dalam jangka panjang bagi
penyelamatan manusia dan menyebabkan ​issue lingkungan yang serius. Contoh
yang paling dekat adalah banyaknya perumahan yang dibangun di lahan-lahan
produktif, tanpa perencanaan matang sehingga hal ini menyebabkan banjir di
setiap musim hujan. Di Malang dahulu selalu disediakan dam-dam kecil meski
di dalam kota Malang dan kondisi itu sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari
oleh pemerintah Belanda kala itu untuk mempertimbangkan masa depan.
Namun dam-dam kecil itu kini lenyap dibuat rumah/bangunan dan akibatnya
terjadi genangan saat hujan turun. Tidak saja di kota Malang, namun kini
lahan-lahan produktif antara Mojokerto dan Surabaya telah lenyap digantikan
dengan perumahan-perumahan padat tanpa mempertimbangkan resiko banjir
yang bakal melanda tempat lain. Akibatnya, perumahan Darmo Satelit yang
berada di kota Surabaya, kini mengalami banjir hingga 145 cm akibat luapan air
yang terjadi dari berbagai sudut kota. Hampir di setiap pembangunan
perumahan tidak memperhitungkan dampak yang bakal terjadi bagi daerah lain
karena tidak memperhitungkan daya tampung air hujan dan aliran air yang
bakal meluap karena daya tampung sungai yang semakin kecil dan terbatas. Hal
semacam ini juga terjadi di daerah atau kota lain di Indonesia dan dunia.

3.11. ​Industrial Pollution​ (Polusi Industri)


Dengan datangnya Revolusi Industri di Eropa di abad silam, manusia kini
dapat dan mampu melakukan kecanggihan masa depan menghadapi abad ke 21.
Perkembangan teknologi berjalan sangat cepat, ilmu pengetahuan menjadi
maju. Dengan semua kondisi ini berdampak satu lagi : Polusi Industri.
32
Sebelumnya, industri hanya pabrik-pabrik kecil yang memproduksi asap-asap
kecil sebagai polutan utama. Namun, sejak sejumlah pabrik menjadi industri
yang ​full scale ( skala penuh/besar), maka ​issue polusi industri semakin
penting. Apapun bentuk polusi yang dapat dilacak dari mana sumbernya
dengan segera dikenal sebagai polusi industri ​(industrial pollution​).
Kebanyakan polusi yang terjadi di planet ini dapat dilacak dari mana datangnya.
Namun kenyataannya, kondisi ini tetap dan terus terjadi dan hanya para
demonstran yang terus berjuang melawan ​ e​ nvironmental degradation.​
Negara-negara yang mengalami kondisi ini diharapkan cepat bertindak di
bawah kontrol pemerintah.
Berikut gambar yang
memperlihatkan polusi industri:

Gambar 3. Kritisnya Polusi Pabrik

Dalam gambar tampak adanya ​Industrial pollution yang kini terjadi di


hampir semua tempat di dunia. Padahal polusi industri akan berkontaminasi
dengan banyak sumberdaya air minum, melepaskan toksin-toksin yang tidak
diinginkan ke udara dan mengurangi kualitas tanah di semua tempat di dunia.

33
Banyak bencana lingkungan disebabkan karena polusi industri, yang tetap tidak
terkendali. Berikut ini beberapa penyebab polusi industri yang telah menyulut
degradasi lingkungan :
3.11.1. Penyebab Polusi Industri
1. Sedikitnya kebijakan untuk mengontrol polusi: Di banyak negara, sedikit
kebijakan yang efektif untuk mencegah polusi industri dan lemahnya
peraturan dan hukum bagi pelaku polusi sehingga hal ini akan memicu ​mass
scale pollution (polusi bagi banyak orang) dan hal ini akan menyengsarakan
kehidupan banyak orang di masa mendatang.
2. Pertumbuhan Industri yang Tidak Terencana Baik : Di banyak negara,
industri-industri besar tumbuh tanpa direncanakan dengan baik, menempati
ruang-ruang yang bahkan melanggar norma dan aturan sehingga memberi
polusi kepada lingkungan yang berarti juga memberi polusi kepada udara
dan air di tempat itu. Kejadian kebakaran hutan yang menimbulkan asap
berkepanjangan saat itu, ternyata hingga saat ini tidak ada pelaku yang
benar-benar dihukum, yang menunjukkan adanya kelemahan aparat maupun
negara yang tidak bertanggungjawab atas musibah polusi yang terjadi.
Pemberian HPH (Hak Penguasaan Hutan) diberikan tanpa dikaji, dan tidak
pernah dikontrol oleh pemerintah. Banyak HPH diberikan tanpa diinterogasi,
untuk apa lahan itu digunakan. Banyak perusahaan yang tidak melakukan
apa-apa atas HPH yang dipunyai dan mereka sengaja membakar hutan
karena ingin efisien dalam pemeliharaan hutan yang sudah digunduli.
Akibatnya, kebakaran tersebut menimbulkan asap yang berkepanjangan dan
sebagian korban karena asap tidak benar-benar diperhatikan. Ironisnya,
negara tidak berbuat apa-apa bagi kepentingan rakyatnya. Contoh lainnya

34
adalah, demikian banyaknya usaha membuat air minum kemasan.
Pemerintah belum bertindak akan hal ini. Padahal banyaknya usaha air
minum kemasan, menimbulkan sampah botol plastik yang semakin banyak.
Indonesia masih belum memahami adanya dampak sampah botol air
kemasan yang semakin bertambah. India saja telah menghentikan
penggunaan botol air mineral untuk menekan jumlah sampah plastic yang
dihasilkan. Ironisnya, Perhutani sebagai garda terdepan dalam penyelamatan
hutan Indonesia, juga memproduksi air kemasan dengan alasan mencari
sumber usaha baru menyelamatkan perusahaan. Negara yang sangat
berkepentingan dalam hal ini, masih belum menyadari dampak dari
banyaknya usaha air kemasan botol plastik. Jika saja usaha air mineral
Perhutani bertambah maju, hal ini berarti menambah polusi industri yang
lebih besar karena perluasan usaha akan memerlukan perluasan lahan, mesin,
listrik, penggunaan tenaga kerja yang memerlukan air di perusahaan itu dan
seterusnya, disamping besarnya sampah botol plastic yang dihasilkan. Tidak
ada pihak yang terinspirasi untuk membuat air minum dengan memelihara
lingkungan, seperti memelihara sumber air Brantas untuk tetap mengalir
tanpa dicemari polusi sehingga air itu dapat dikonsumsi tanpa menggunakan
mesin dan industri yang menambah polusi. Prinsip menjalankan usaha hanya
dipandang secara ekonomi tanpa mempedulikan dampak lingkungan yang
tercemar.
3. Penggunaan Teknologi Lama : Banyak industri yang masih menggunakan
mesin-mesin lama yang tidak efisien, bahkan menimbulkan sejumlah sampah
yang tidak diproses. Untuk menghindari biaya dan pengeluaran yang besar,

35
banyak perusahaan masih tetap menjalankan cara tradisional meski teknologi
yang digunakan tersebut menimbulkan polusi besar.
4. Banyaknya industri Skala Kecil yang Menimbulkan Polusi : Banyak industri
kecil yang menimbulkan polusi masih beroperasi dan menggantungkan
harapan kepada negara untuk tetap beroperasi karena tidak cukup modal.
Padahal usaha ini menimbukan gas beracun di atmosfir.
5. Buangan Sampah Industri yang Tidak Efisien : Polusi air dan tanah sering
disebabkan karena buangan sampah industri yang tidak efisien. Dalam
jangka panjang, peristiwa ini akan mencemari udara dan air yang
menyebabkan masalah kesehatan manusia. Hal ini juga mengakibatkan
penurunan kualitas udara karena banyak terjadi kesulitan dalam respirasi (
respiratory disorders)​ .
6. Kebocoran Sumberdaya di Lingkungan Dunia : Banyaknya industri
membutuhkan sejumlah besar bahan baku menjadi produk jadi. Bahan baku
yang dibutuhkan adalah ekstraksi mineral dari bawah bumi. Untuk
penyediaan mineral ini akan menyebabkan polusi tanah karena dari
operasional usaha ini dapat terjadi kebocoran-kebocoran dari saluran-saluran
yang dapat menyebabkan bocornya minyak yang membahayakan kehidupan
laut ( ​marine life)​ .
Seringkali ekstraksi sumberdaya melibatkan aktivitas apa saja demi
mengambil sumberdaya bumi (Lihat : Ektrasi) Berbagai cara diusahakan mulai
cara tradisional hingga industri global. Industri ekstraktif merupakan basis dari
ekonomi sektor primer, yang memproduksi bahan baku untuk kemudian
diproses agar memberi nilai tambah. Contoh industri ekstraktif adalah berburu
(​hunting​), perangkapan ( ​trapping​), menambang (​mining)​ , menggali minyak

36
dan gas (​oil and gas drilling)​ dan mencari hasil hutan ​(​forestry)​ . Menurut
Pemerintah Canada, sumberdaya alam dapat menambah jumlah kekayaan
sebuah negara, namun adanya arus uang masuk tiba-tiba, disebabkan oleh
ledakan sumber daya dapat menciptakan masalah sosial termasuk inflasi yang
merugikan industri lainnya ("penyakit Belanda= ​Dutch desease​"), dan adanya
korupsi, membuat terjadinya ketimpangan (​inequity)​ dan keterbelakangan
(underdevelopment)​ , hal inilah yang dikenal sebagai kutukan sumberdaya (
"​resource curse​")​ . Industri ekstraktif mengetengahkan sejumlah besar aktivitas
di banyak negara-negara yang kurang maju, namun membangun kekayaan
negara tidak selalu menyebabkan negara mempunyai pertumbuhan yang
berkelanjutan dan inklusif.

3.11.2. Efek Polusi Industri


1. Polusi Air: Efek dari polusi industri jelas telah mempengaruhi ekosistem
selama bertahun-tahun yang akan datang. Sebagian besar industri
memerlukan sejumlah besar air untuk pekerjaan mereka. Ketika terlibat
dalam serangkaian proses, limbah air telah mendatangkan kondisi kontak
dengan logam berat, bahan kimia berbahaya, limbah radioaktif dan bahkan
lumpur organik, yang dibuang ke lautan atau sungai yang terbuka.
Akibatnya, banyak dari sumber air yang tercemar limbah industri di
dalamnya, dan dengan air yang sama kemudian digunakan oleh petani untuk
tujuan irigasi yang mempengaruhi kualitas makanan yang diproduksi. Polusi
air telah mencemari sumberdaya air di bumi yang membuat manusia dan
satwa liar tidak bisa lagi memanfaatkannya.
2. Polusi Tanah : Polusi tanah menciptakan masalah di bidang pertanian dan
menghancurkan vegetasi lokal. Hal ini juga menyebabkan masalah kesehatan

37
kronis kepada orang-orang yang kontak dengan tanah setiap hari, seperti para
petani.
3. Polusi Udara : Polusi udara telah menyebabkan peningkatan tajam dalam
berbagai penyakit dan terus mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan
begitu banyak industri skala kecil, menengah dan besar, maka polusi udara
telah membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi udara telah
menyebabkan peningkatan tajam dalam berbagai penyakit dan terus
mempengaruhi kehidupan setiap hari.
4. Kematian Kehidupan Satwa Liar : Kehidupan satwa liar semakin terpengaruh
oleh polusi akibat habitat mereka yang hilang. Selanjutnya beberapa spesies
menjadi punah dan lebih sulit bagi lingkungan untuk pulih dari setiap
bencana alam. Kecelakaan industri besar seperti tumpahan minyak,
kebakaran, kebocoran bahan radioaktif lebih sulit untuk diatasi sementara
para satwa liar tidak berdaya.

3.12. Global Warming


Dengan kenaikan polusi industri, pemanasan global telah meningkat
dengan kecepatan tetap. Asap dan gas rumah kaca yang dilepaskan oleh industri
ke udara menyebabkan peningkatan pemanasan global. Mencairnya gletser,
kepunahan polar beruang, banjir, tsunami, badai adalah beberapa efek
pemanasan global.
Masalah polusi industri menyangkut setiap bangsa di planet ini. Akibatnya,
banyak langkah telah diambil untuk mencari solusi permanen masalah ini.
Teknologi yang lebih baik sedang dikembangkan untuk pembuangan limbah
dan daur ulang dilakukan sebanyak mungkin terhadap air yang tercemar dalam
industri. Metode organik juga dikembangkan untuk digunakan membersihkan

38
air dan tanah, seperti menggunakan mikroba yang secara alami mengkonsumsi
logam berat dan limbah sebagai pakan. Berbagai kebijakan sedang didorong
untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut dari tanah. Namun demikian,
polusi industri masih merajalela dan akan memakan waktu bertahun-tahun
untuk dikendalikan.

3.13. Ekstraksi /Pemerasan


Ekstraksi adalah kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan aktivitas
dalam industri yang menggunakan sumberdaya alam sehingga mencemari
lingkungan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tumbuh besar di banyak
negara-negara berkembang tetapi kekayaan yang dihasilkan tidak selalu
menyebabkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Bisnis industri
ekstraktif sering diasumsikan hanya tertarik pada memaksimalkan nilai jangka
pendek mereka, menyiratkan bahwa negara-negara berkembang rentan terhadap
perusahaan-perusahaan kuat. Atau, pemerintah tuan rumah sering diasumsikan
hanya memaksimalkan pendapatan langsung. Para peneliti berpendapat,
pemerintah hanya mengutamakan tujuan pembangunan dan lintas bisnis
sementara masalah lingkungan diabaikan. Contoh paling kongkrit adalah
masalah Freeport. Rakyat Papua sama sekali tidak tersentuh dengan adanya
Freeport. Freeport hanya mengambil keuntungan saja melalui ekspor tanah
yang digali tanpa diketahui apa saja isi kandungan tanah itu. Padahal nilai tanah
yang diambil bisa saja jauh lebih bernilai dibanding perhitungan yang ada.
Permintaan membangun smelter pun hingga kini belum dilaksanakan oleh
Freeport, yang berarti semakin rugi pemerintah membiarkan Freeport
beraktivitas. Sebenarnya pemerintah bisa saja menghadirkan lembaga
internasional untuk terlibat melalui pengelolaan pendapatan dan akuntabilitas

39
pengeluaran, pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja,
keterampilan dan usaha pembangunan bagi anak-anak, terutama anak
perempuan dan perempuan Papua.

3.14. Deplesi (​Depletion​)


Depletion dapat diartikan sebagai istilah gabungan dari pengurangan,
kelelahan dan pelemahan. Tahun-tahun terakhir ini, ​depletion terhadap
sumberdaya alam menjadi fokus utama di banyak pemerintahan dan
organisasi-organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa ( United Nations =
UN). Eviden dalam agenda 21 Bagian Dua UN menggarisbawahi pentingnya
langkah-langkah yang perlu diambil oleh negara-negara untuk menyelamatkan
sumber daya mereka. Dikatakannya, ​depletion sumberdaya alam hendaknya
dipertimbangkan menjadi suatu issue menuju ​sustainable development​ .​
Konteks ​sustainable development mempunyai banyak interpretasi, namun pada
dasarnya “Komisi Brundtland” telah dapat mengarahkan pertemuan antara
kebutuhan manusia saat ini dengan kompromi akan kemampuan generasi di
masa depan untuk memperoleh kebutuhan mereka. Oleh karenanya dikatakan
oleh Theodore Roosevelt (salah satu bekas presiden Amerika Serikat) bahwa
masalah konservasi sumber daya alam merupakan masalah fundamental dan
jika teratasi maka masalah – masalah lain akan dapat diatasi.
Depletion sumberdaya alam berkaitan dengan ​social inequity
(ketidakseimbangan sosial). Adapun kenyataan yang dihadapi kini adalah,
kebanyakan ​biodiversity berada di negara-negara berkembang dan ​depletion
akan terjadi oleh karena hilangnya ​ecosystem services pada negara-negara
tersebut. Beberapa pandangan mengenai ​depletion merupakan suatu sumber
sosial utama terjadinya banyak ketegangan dan konflik yang kini kerap terjadi.

40
Depletion sumberdaya alam juga disebabkan oleh perubahan pemicu
langsung ( ​'direct drivers of change’)​ seperti pertambangan, ekstraksi minyak,
pengambilan ikan (​fishing) dan dalam waktu yang sama terdapat kebutuhan
manusia karena alasan ​demography, economy, society, politics and
technology.​ Praktek pertanian masa kini merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan ​depletion.​ Sebagai contoh, ​depletion akan nutrisi tanah akibat
penggunaan pupuk yang berlebihan.

3.15. ​Over Consumption


Salah satu penyebab masalah lingkungan adalah karena ​over consumption
lkarena kini ditengarai adanya kecepatan ​(speed)​ dan jumlah konsumsi secara
kuantitas yang menjadi lebih besar. ​Over consumption dapat memicu ​depletion
dan ​everlasting destruction (perusakan tanpa akhir). Sebagai contoh adalah
pengelolaan pertanian dan hutan yang tidak efisien, penggunaan air dan tanah
yang kurang baik, dan cara bertanam yang kurang efisien. Diperlukan
pemahaman tentang ​zero ecological footprint​, yakni penggunaan manusia harus
lebih kecil dari kemampuan bumi secara ekologi dapat berregenerasi.

3.16. Pencemaran Lingkungan


Pemerhati lingkungan mencatat banyaknya pencemaran lingkungan yang
memerihatinkan karena berjuta-juta orang terpaksa hidup dalam lingkungan
yang paling parah di dunia, seperti adanya timbal dalam tanah hingga racun di
sungai dan radioaktif di udara. Krunk (2015), Gill (2016) memerinci kejadian
pencemaran lingkungan yang paling parah di dunia sebagai berikut :
3.16.1 Agbogbloshie, Ghana
Agbogbloshie, di kota besar Accra, Ghana (Afrika Barat), merupakan
tempat pembuangan sampah elektronik (​e-waste​) kedua terbesar di dunia.

41
E-waste itu termasuk kulkas, microwave, televisi yang berserakan area
pembuangan sampah. Setiap tahun, Ghana mengimpor sekitar 215 000 ton
produk elektronik bekas dari Eropa Barat dan menyisakan sekitar 129 000 ton
sampah elektronik per tahun. Karena berbagai elektronik yang heterogen, jika
didaur ulang memerlukan ketrampilan tinggi sehingga sampah elektronik itu
dibuang begitu saja. Dari sampel tanah , para ahli mengestimasi tingkat
pencemaran ​lead (​ timah) di area itu berkisar 18 125 ppm. Di AS, standar
Environmental Protection Agency untuk limbah timah adalah hanya 400 ppm.
Artinya, tingkat timbal di area ini diestimasi 50 kali melebihi tingkat standar
timbal yang diperbolehkan berada di tanah USA​.

Sumber : Gill (2016)

Gambar 4. Kondisi e-waste di Agbogbloshie, Ghana

42
Sumber : Berger (2013)
Gambar 5. Situasi di Agbogbloshie, Ghana

3.16.2 Chernobyl, Ukraina


Sejak bencana akibat kecelakaan di pabrik nuklir yang terjadi pada tanggal
26 April 1986 di Chernobyl, hingga kini tempat itu belum berhasil terlepas dari
daftar “Tempat Paling Tercemar di Dunia”. Chernobyl diakui sebagai salah satu
bencana nuklir terburuk dalam sejarah setelah kecelakaan pada pembangkit
listrik pada tahun 1986 itu. Berbagai limbah Uranium, Plutonium, Cesium-137
dan debu radioaktif lainnya serta logam lainnya terus mewabah zona eksklusif
19-mil di sekitar pabrik nuklir. Menurut penelitian di lokasi tersebut oleh Green
Cross dan Blacksmith Institute, paparan dosis rendah yang berkepanjangan di
wilayah tercemar telah secara signifikan meningkatkan risiko leukemia. debu
radioaktif termasuk uranium, plutonium, dan logam lainnya terus wabah zona
eksklusi 19-mil di sekitar pabrik nuklir. Dahulunya, di lokasi tersebut berdiam

43
lebih dari 14 000 penduduk dan saat ini sebagian besar merupakan kota tidak
berpenghuni.

Sumber : Gill (2016)


Gambar 6. Suasana Kota di Chernobyl, Rusia

3.16.3 Sungai Citarum, Indonesia

Citarum adalah sungai terpanjang ketiga di Jawa, tetapi telah disebut sungai
paling tercemar di dunia. Berbagai kontaminan hadir dalam sungai, baik dari
limbah industri maupun warga domestik. Sungai yang memasok 80% bagi

pengguna air di Jakarta, mengairi pertanian yang memasok 5% beras negara


itu, dan merupakan sumber air bagi lebih dari 2.000 pabrik, sehingga mampu
membawa racun bagi 5 juta orang. Sungai yang tercemar dengan berbagai
bahan kimia termasuk pestisida, timah, kadmium, dan kromium itu pada 2013,

44
disebutkan oleh buletin APN Science mengandung limbah aluminium pada 97
ppb (rata-rata dunia adalah 32 ppb); limbah mangan di 195 ppb (rata-rata dunia:
34 ppb); dan konsentrasi limbah besi di 194 ppb (rata-rata dunia: 66 ppb).
Artinya, air di sungai Citarum memiliki konsentrasi mangan yang hampir empat
kali tingkat yang direkomendasikan.

Sumber : Gill (2016)

Gambar 7. Situasi Sungai Citarum, Indonesia

Gambar 9. Perusahaan Tekstil Membuang Limbah pada Malam Hari dan


Situasi Citarum di Siang Hari
Sumber : Krunk (2015)
Gambar 8. Situasi Sungai Citarum Siang Hari.
Malam hari, perusahaan teksil membuang limbahnya
di sini
mer

45
Sumber : Krunk (2015)
Gambar 10. Limbah Dibuang Tanpa Proses di Sungai Citarum
3.16.4 Dzerzhinsk, Rusia
Pada tahun 2007, melalui tes pasokan airnya, Guinness Book of World
Records menjuluki Dzershinsk sebagai kota paling tercemar di dunia. Hal ini
terkait dari sejarah kota ini sejak 1930 hingga 1998 sebagai tempat terbanyak
terdapat pabrik senjata kimia, sehingga menyisakan sekitar 300.000 ton limbah
kimia terbuang di tempat ini. Sebanyak 190 bahan kimia berbeda telah tercuci
ke air tanah kota ini termasuk dioksin dan fenol yang ribuan kali lebih tinggi
dari tingkat yang direkomendasikan, menjadikan Dzershinsk sebagai salah satu
kota terpolusi paling parah di dunia. Artinya, air terkontaminasi dengan dioksin
dan fenol pada tingkat tujuh belas juta kali batas aman. Harapan hidup di kota
ini berkisar 42 tahun untuk pria dan 47 tahun untuk perempuan.

Sumber : Gill (2016)


Gambar 11. Suasana Alam di Dzerzhink, Rusia

46
Sumber : Krunk (2015)
Gambar 12. Air yang Sangat Tercemar di Dzerzhinsk, Rusia

47
3.16.5 Hazaribagh, Bangladesh
Penduduk setempat di Hazaribagh, Bangladesh beresiko terpapar Chromium
Heksavalen, yang menyebabkan mual, luka bakar asam, ruam, penyakit kulit
lainnya, penyakit pernafasan, kanker dan masalah kesehatan lainnya. Hal ini
terutama disebabkan oleh fakta bahwa 250 pabrik pengolahan kulit yang
memperkerjakan sekitar 10.000 orang atau lebih, telah menggunakan bahan
kimia untuk menyamak kulit hewan hanya mengenakan sepatu bot karet untuk
perlindungan. Sebanyak 95% dari pabrik penyamakan kulit terdaftar di
Bangladesh terletak di dan sekitar Hazaribagh, yang secara kolektif membuang
22.000 liter kubik limbah beracun yang dihasilkan dari penyamakan kulit ini ke
Buriganga, sungai utama di Dhaka, setiap hari. Padahal sungai ini berfungsi
sebagai sumber air utama untuk 185.000 orang yang hidup di kota itu

48
Sumber : Krunk (2015)
Gambar 13. Suasana Sungai Buringanga, Dhaka, Bangladesh

49
Sumber : Krunk (2016)
Gambar 14 Limbah Penyamakan Kulit, Bangladesh
Sumber : Krunk (2015)

50
Gambar 15 Masyarakat Bangladesh Masih Memanfaatkan Air Bekas Buangan
Penyamakan Kulit
Sumber : Krunk (2015)

3.16.6 Kabwe, Zambia


Anak-anak di Kabwe, Zambia tumbuh dengan rata-rata 50 dan 100 ug / dL
timbal dalam aliran darah mereka, sementara tingkat pemaparan yang

51
dianjurkan adalah hanya 5 ug / dL, menurut Centers for Disease Control atau
CDC. Artinya, kadar timbal dalam darah anak-anak di Kabwe lima sampai
sepuluh kali melebihi tingkat yang direkomendasikan. Hal ini disebabkan
karena Timbal dan Kadmium merendam bukit Kabwe setelah beberapa dekade
pertambangan dan pengolahan diusahakan. Meskipun tambang itu ditutup tahun
lalu, namun tanah di lokasi itu masih begitu terkontaminasi sehingga tanaman
tidak ada yang dapat tumbuh. Antara 2003 hingga 2011, pemerintah Zambia
mengandalkan dana Pembangunan Nordic Bank Dunia sebesar $ 26 juta
didedikasikan untuk mengurangi paparan timbal terhadap anak-anak.
Masalahnya adalah, anak-anak dan remaja terus bermain di tumpukan sisa
tambang timah yang sekarang ditutup.
Gambar 16. Suasana di Daerah Bekas Tambang di Kabwe, Zambia
Sumber : Krunk (2016)

3.16.7 Kalimantan, Indonesia


Di Kalimantan Tengah dan Selatan, sekitar 43.000 orang hidup sebagai
penambang emas illegal. Masalah dengan pertambangan emas skala kecil
adalah, menggunakan merkuri untuk mengikat emas sebagai bagian dari proses

52
produksi. Oleh karenanya, dalam rumah para penambang emas, banyak
dilepaskan uap merkuri yang terjebak di dalam rumah. Selain itu, membakar
merkuri untuk peleburan emas menjadi limbah beracun yang bocor ke dalam
saluran air, yang kemudian disalurkan ke sungai. Pada 2008, Sungai Kahayan di
Kalimantan Tengah dilaporkan mencapai tingkat konsentrasi merkuri sebesar
2.260 ng / L yang merupakan jumlah lebih dari dua kali standar Indonesia
untuk keseluruhan merkuri dalam air minum sebesar 1.000 ng / L. Artinya,
konsentrasi merkuri yang ditemukan di sungai Kahayan lebih dari dua kali
standar dianjurkan. Logam berat yang dilepaskan ke air, dapat terakumulasi
dalam ikan dan air.
Gambar 17 Situasi Pertambangan di Kalimantan
Sumber : Krunk (2016)

3.16.8 Matanza Riachuelo, Argentina


Sungai Matanza-Riachuelo di Argentina dianggap jalur air yang paling
penting di Buenos Aires. Namun, diperkirakan 15.000 industri secara aktif
melepaskan limbah ke sungai sehingga tidak cocok untuk tempat tinggal
manusia. Pemandangan berbagai pipa limbah ilegal terlihat langsung dialirkan
ke sungai. Sekitar 60% dari sekitar 20.000 orang tinggal di sepanjang tepi
sungai meski tidak ada akses ke air minum.
Sebuah studi pada 2013 menunjukkan bahwa 80% sumur dekat aliran
sungai tidak aman untuk dikonsumsi sebagai air minum. Hal ini disebabkan
tingginya tingkat kontaminasi timbal, tembaga, kromium, nikel, dan seng yang
mengarah ke penyakit gastrointestinal seperti penyakit pernapasan, kanker.
Sementara itu, diare juga sebagai masalah kesehatan masyarakat yang
signifikan bagi orang-orang bergantung pada sungai.

53
Gambar 18 Kondisi Sungai Matanza-Riachuelo, Argentina
Sumber : Krunk (2016)

3.16.9 Sungai Niger Delta, Nigeria


Menurut sebuah laporan Blacksmith Institute dan Green Cross, terdapat
rata-rata 240.000 barel minyak mentah yang tumpah di sungai Delta Niger di
Nigeria setiap tahun, yang disebabkan kegagalan mekanis dan banyak penyebab
lain yang tidak diketahui.
Tumpahan minyak itu tidak hanya terkontaminasi pada permukaan dan air
tanah delta, tetapi juga ke udara dan tanah yang ditanami, termasuk adanya
karsinogen seperti hidrokarbon aromatik polisiklik yang mempengaruhi
lingkungan dan kesehatan penduduk. Pada 2013, sebuah artikel yang
diterbitkan Medical Journal di Nigeria, diperkirakan bahwa pencemaran
tersebut dapat menyebabkan penurunan ketahanan pangan rumah tangga
sebesar 60% dan peningkatan 24% dari kekurangan gizi pada anak.

54
Gambar 19 Pencemaran Sungai Niger Delta
Sumber : Krunk (2016)

3.16.10 Norilsk, Rusia


Kota Norilsk mengandung logam berat kompleks terbanyak di dunia akibat
peleburan logam terbesar dari tahun 1935 sampai 1999. Akibatnya, 130.000
warga lokal terkena udara yang terkontaminasi dengan hampir 500 ton tembaga
dan nikel oksida. Selain itu, 2 juta ton sulfur dioksida dilepaskan setiap
tahunnya menyebabkan harapan hidup bagi pekerja pabrik menjadi 10 tahun di
bawah rata-rata orang Rusia, karena adanya peningkatan tingkat penyakit

pernafasan, kanker paru-paru dan sistem perncernaan.

Gambar 20. Situasi Pabrik di Norilsk, Rusia


Sumber​ : ​Krunk (2016​)

55
3.16.11 Linfen, China
Di wilayah ini, anak-anak dari Provinsi Shanxi memiliki tingkat keracunan
timbal yang tinggi karena polusi udara berlebihan. Polusi industri
menghitamkan udara di setiap saat. Di klinik kesehatan, banyak warga yang
terjangkit bronchitis, pneumonia dan kanker paru-paru. Banyak pula yang
menderita Arsenikosis, yakni penyakit yang disebabkan karena minum air yang
terkontaminasi Arsenik, yang sudah menjadi epidemi di daerah itu.

Gambar 21 Suasana di Linfen, China


Sumber : Krunk (2016)
3.16.12 Sungai Yamuna, India

56
Sungai Yamuna sangat pekat terkontaminasi karena diperkirakan 58 %
sampah kota dialirkan ke sungai ini. Air sungai mengandung tanah yang
terkontaminasi sehingga tumbuhan yang tumbuh di sungai itu juga
terkontaminasi logam – logam berat. Terdapat konsentrasi tinggi dari timbal,
nikel dan chromium dalam darah dari penduduk di tepi Yamuna,

Gambar 22 Situasi Sungai Yamuna, India


Sumber : Krunk (2016)
3.16.13 La Oroya, Peru
Di La Oroya, sebuah kota pertambangan di Andes Peru, pengujian telah
mengungkapkan bahwa tanah di wilayah itu terkontaminasi timbal, arsenik
dan cadmium serta sudah merebak ke seluruh kota, karena smelter
pertambangan milik Amerika itu telah mencemari kota sejak 1922. Di kota ini,
99% anak-anak memiliki kadar timbal dalam darah yang melebihi batas yang
dapat diterima.
57
Gambar 23. Suasana di Kota La Orota, Peru
Sumber : Krunk (2016)

58
IV. Upaya Penyelamatan Lingkungan
​ aur Ulang
4.1 Recycling/D
Recycling atau daur - ulang adalah proses mengambil bahan lama dan
produk limbah dan menggunakannya untuk membuat produk lain demi
melengkapi siklus, bukan hanya membuang begitu saja. Sebagian besar produk
yang digunakan untuk kemasan saat ini seperti kertas, plastik, kaca, logam,
elektronik, kaleng aluminium sudah didaur - ulang. Dengan kata lain,
daur-ulang produk lama dapat menghasilkan pasokan segar produk yang sama
tetapi baru. Daur - ulang baik untuk lingkungan, dalam arti, kita menggunakan
bahan lama dan limbah produk yang tidak berguna dan kemudian mengubahnya
kembali ke produk baru yang sama. Dengan kata lain, kita menghemat
sumberdaya dan menghasilkan sampah yang berkurang ke tempat pembuangan
sampah, sehingga membantu dalam mengurangi polusi udara dan air. Konsumsi
energi juga berkurang dengan daur - ulang karena energi yang dibutuhkan lebih
sedikit. Sebagai contoh, untuk membuat botol kaca baru dari suatu daur-ulang
membutuhkan suhu lebih rendah dari bahan baku jika botol lama dilelehkan.
Apalagi botol itu digunakan kembali dengan hanya membersihkannya.
Pada dasarnya, daur-ulang mempunyai dua tujuan: Pertama, mengurangi
pembuangan sampah dan membantu mengurangi polusi udara dan air dan
kedua, bahan berharga seperti kaleng aluminium dan plastik dan kaca
digunakan kembali dalam bentuk lain sehingga tidak sia-sia. Daur ulang dapat
dimulai dari rumah sendiri. Siapa saja menggunakan produk lama untuk sesuatu
yang baru, hal itu disebut sebagai daur ulang. Contohnya, menggunakan botol
susu plastik atau botol jus plastik menjadi bunga atau anyaman tempat majalah.

59
Pada tingkat yang lebih besar, barang-barang konsumen lama dikumpulkan dan
diproses untuk membuat produk-produk baru. Kertas, plastik, kaca, kaleng
aluminium adalah contoh dari beberapa produk yang didaur ulang dalam jumlah
besar.

4.1.1 Fakta tentang Daur Ulang


Banyak masyarakat yang telah mengetahui dan memahami pentingnya
daur ulang. Fakta berikut ini hendaknya diketahui dan dipahami bagi mereka
yang belum pernah mendengarnya :
Fakta 1: Daur ulang adalah proses untuk membuat item baru dari bahan lama
dan dapat digunakan kembali. Hal ini membantu mengurangi energi dan dapat
menggunakan kembali bahan berpotensi daripada terbuang.
Fakta 2: Daur ulang adalah bagian dari hirarki pembuangan limbah : ​Reduce,
Reuse, Recycle​.
Fakta 3: Aluminium kaleng yang didaur-ulang, dapat ditemui kembali sebagai
produk baru dalam kurun 2 bulan.
Fakta 4: Aluminium kaleng mungkin item yang paling sering didaur – ulang di
Amerika Serikat. Fakta 5: Daur ulang aluminium dapat menghemat banyak
energi
Fakta 6: Hampir semua kemasan kaleng aluminium untuk makanan dapat
didaur-ulang
Fakta 7: Jika tidak didaur-ulang, aluminium membutuhkan waktu 500 tahun
untuk bisa digunakan lagi.

4.1.2 Keuntungan Daur Ulang


1. Melindungi Lingkungan : manfaat utama daur ulang adalah membantu
melindungi lingkungan dengan cara yang paling seimbang. Sementara

60
banyak pohon-pohon terus menerus ditebang, maka kertas daur ulang yang
terbuat dari pohon tertentu apabila bisa digunakan kembali berulang kali
berarti hal ini meminimalkan penebangan / deforestasi. Demikian pula
dengan bahan lain
2. Mengurangi Konsumsi Energi: sejumlah besar energi yang dikonsumsi
dengan mengolah bahan baku pada saat pembuatan. Daur ulang membantu
untuk mengurangi konsumsi energi, yang sangat penting untuk produksi
besar-besaran, pertambangan tersebut atau penyulingan. Hal ini juga
membuat proses produksi yang sangat hemat biaya dan menguntungkan
bagi produsen.
3. Mengurangi Polusi: limbah industri saat ini adalah sumber utama dari
semua jenis polusi. Daur ulang produk industri seperti kaleng, kimia,
plastik dapat membantu untuk mengurangi tingkat polusi karena bahan ini
digunakan kembali.
4. Mengurangi Sampah: dengan adanya daur ulang, maka sampah yang
sesungguhnya dapat berkurang. Hal ini juga karena didukung oleh banyak
pihak yang menyertakan simbol daur ulang yang banyak terlihat di
berbagai kemasan. Pendidikan sejak dini melalui : ​Reduce, Reuse, Recycle
hendaknya tetap dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian
pula tulisan “​Conserve ​Natural ​Resources”​ dapat terus dilakukan demi
menyelamatkan lingkungan.

4.1.3 Fakta Menarik tentang Daur Ulang Aluminium


Daur Ulang aluminium adalah proses limbah aluminium yang diproses
untuk digunakan kembali sebagai produksi baru. Aluminium mudah didaur
ulang, terutama jika digunakan untuk wadah minuman kaleng seperti Coca Cola

61
kaleng, yang umum disebut sebagai UBC (​Used ​Beverage Can)​ , Selain itu
produk aluminium daur ulang juga dilakukan pada bahan bangunan (kusen
pintu dan jendela, kawat, pipa), dan mobil serta komponen elektronik. Tahapam
proses daur ulang aluminium adalah sebagai berikut :
1. Bahan aluminium bekas misalnya kaleng minuman, nampan aluminium
foil (untuk makanan), kertas aluminium untuk membungkus makanan
(terutama makanan premium), kaleng aerosol, an lain-lain bentuk
aluminium, dikumpulkan untuk diproses ulang. Kadang – kadang dicampur
dengan kaleng baja. Bahan aluminium bekas ini kemudian disetorkan ke
pabrik pengolahan.
2. Dalam pabrik pengolahan, aluminium dan baja disortasi dan dibersihkan.
Bahan aluminium dipres menjadi bal, demikian pula dengan yang baja.
Langkah ini penting untuk memastikan aluminum dipisahkan dengan
logam lainnya. Sebab ada kemasan yang terbuat dari aluminum saja atau
baja saja.
3. Bahan bekas aluminium itu kemudian diproses menjadi kaleng minuman
baru, yang umumnya sudah menggunakan teknologi tinggi yang hygeinis.
4. Bahan bekas aluminium jika didaur-ulang akan menghemat energi
dibanding membuat produk baru dari bahan aluminium baru

Karena sumberdaya aluminium terbatas dan tidak bisa diperoleh


kembali kecuali dalam kurun waktu yang sangat lama (mulai membusuk 80 –
100 tahun), maka daur ulang aluminium adalah sebuah keharusan. Aluminium
juga bisa membahayakan jika terurai menjadi nitrit logam.

62
4.1.4 Daur Ulang Ban Kendaraan
Mendaur-ulang ban kendaraan berarti mendaur-ulang karet, karena ban
kendaraan hampir semua terbuat dari karet. Ban bekas adalah salah satu
sumberdaya yang paling bermasalah karena sulit terurai dan berbentuk limbah
padat. Apalagi ban bekas dari kendaraan besar maka volume limbah padat juga
besar dan bersifat kuat/tahan lama. Oleh karenanya ban bekas menimbulkan
ancaman bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar, seperti menjadi sarang
nyamuk dan tikus yang membawa banyak penyakit. Diperkirakan lebih dari
250.000.000 ban dibuang setiap tahunnya. Karena jumlah ban bekas cukup
tinggi, sifat ketahanannya dan non-biodegradasi, maka ban adalah target utama
untuk didaur ulang. Salah satu isu utama dalam daur ulang ban adalah daya
tahan ban karena mereka sangat sulit untuk dipecah. Jika para pemulung
melihat ban bekas, hampir selalu mereka tidak tertarik mengambilnya karena
ukuran yang besar dan berat. Oleh karenanya, ban bekas juga relatif lebih sulit
mendapat pasar karena membutuhkan transportasi untuk mengangkutnya. Bagi
ban berukuran tidak terlalu besar, ban bekas dapat dimanfaatkan sebagai tempat
sampah atau pot tanaman. Namun ban bekas kendaraan yang cukup besar
seperti tronton, damtruk dan truk besar lainnya, maka cukup menjadi masalah.
Adapun daur ulang yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Ban bekas dikumpulkan dalam suatu tempat untuk kemudian diangkut ke
tempat proses daur ulang. Umumnya kegiatan mengumpulkan ban bekas
juga memerlukan biaya karena ada seseorang yang khusus
mengumpulkannya dan diangkut dengan kendaraan tertentu karena ukuran
ban yang besar dan berat.

63
2. Beberapa jenis ban bekas dapat digunakan sebagai kursi dan meja, namun
peminat meja dan kursi dari bahan ban bekas masih terbatas,
3. Terdapat beberapa usaha yang “mengukir” ban bekas yang gundul sehingga
bisa digunakan kembali. Sebab beberapa ban yang berkualitas baik,
mempunyai ketebalan yang cukup untuk dilakukan ‘pengukiran’ atau
dikerat kembali sehingga menyerupai ban baru, sehingga ban tidak lagi
‘gundul’. Namun demikian, tidak semua konsumen mau menggunakan ban
bekas karena menilai lebih baik menggunakan ban baru. Selain itu, hanya
ban bekas tertentu yang dapat diukir. Beberapa ban yang meski tampak
masih bagus tetapi rusak karena sobek akibat menabrak trotoar, tidak dapat
digunakan lagi. Sebab ban yang sudah sobek, tidak ada cara untuk
menjadikannya dapat digunakan lagi, bagaimana pun bagusnya kualitas
merekatkannya, Akibatnya, jumlah ban bekas masih saja cukup banyak.
5. Di AS, ban bekas masih bisa didaur-ulang dengan teknologi tinggi , namun
di negara-negara lain, daur ulang ban bekas masih sangat terbatas.

4.2 Restoration Ecology/ Tropical Ecology


Sumberdaya alam yang sudah rusak, seperti di beberapa lokasi di
Indonesia, misalnya di wilayah hutan-hutan di Kalimantan, perlu dilakukan
restorasi ekologi, yang sesungguhnya cukup rumit jika kondisi awal dapat
dihadirkan kembali. Lingkungan yang sudah rusak, memerlukan waktu cukup
lama untuk bisa dikembalikan ke kondisi asal sebelum rusak. Sebab sebuah
lingkungan yang rusak, berarti banyak habitat tempat bernaung banyak mahluk
hidup yang turut lenyap pula. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan
jika dilakukan upaya penyelamatan lingkungan melalui restorasi ekologi.
Restorasi ekologi adalah suatu upaya untuk memperbaiki kembali kondisi yang

64
sudah rusak agar lingkungan semula dapat hadir kembali. Sebagai contoh :
restorasi ekologi hutan tropis di suatu lokasi di wilayah equator /Katulistiwa.
Dengan letak lokasi di wilayah Katulistiwa, sebenarnya relatif lebih mudah
dibandingkan daerah lain (misalnya wilayah berilkim dingin) karena banyaknya
sumberdaya alam yang mendukung, seperti sinar matahari, hujan, kelembaban
dan temperatur yang sesuai bagi perkembangan mahluk hidup. Untuk
menhidupkan sebuah sistem ekologi baru. Hutan-hutan yang dahulunya
dilakukan pembabatan, yang hanya diambil pohon-pohonnya lalu dibiarkan
kering-kerontang, sebagian kini direstorasi dalam bentuk kebun kelapa sawit.
Namun bagi lokasi bekas tambang-tambang yang menganga dan dibiarkan
begitu saja, meninggalkan lubang dan tanah tandus, memerlukan restorasi yang
lebih serius. Pertama, sifat tanah yang rusak akibat penggalian yang tidak
bertanggungjawab. Kedua, tidak ada upaya untuk mengembalikan kondisi
semula, atau paling sedikit memperbaiki secara minimal. Hal yang kritis
memerlukan pengertian dan pemahaman pentingnya sebuah lingkungan, adalah
dengan tidak lagi merusak hutan yang tersisa, yang hingga kini diyengarai
masih saja terjadi. Hutan yang tersisa, masih saja dikuras menjadi kebun sawit.
Oleh karenanya, informasi terbaru menyebutkan bahwa Perancis yang
mengimpor minyak sawit dari Indonesia, telah menaikkan restribusi impor
sawit karena adanya informasi tentang pembabatan hutan yang tersisa.
Negara-negara lain, seperti Australia, bahkan tidak mau mengimpor minyak
sawit dari Indonesia sebagai protes bahwa minyak sawit yang diproduksi
Indonesia, tidak bersahabat dengan alam. Meski sebenarnya perusahaan kelapa
sawit yang cukup besar juga merupakan investor dari Australia (Wilmar).
Pembukaan lahan baru bagi perkebunan kelapa sawit ditengarai telah

65
menghilangkan ekologi hutan tropis dan melenyapkan tempat bernaung
orangutan sebagai salah satu mahluk yang dianggap telah langka. Bahkan
seringkali terjadi perselisihan antara pengelola perkebunan sawit dengan
pemerhati lingkungan. Pengelola kelapa sawit seringkali membunuh orangutan
yang dianggap mengganggu atau merusak hutan sawit, sementara hutan tempat
mereka tinggal telah lenyap. Sementara itu, orangutan dianggap sebagai satwa
liar langka yang dilindungi dari kepunahan sehingga diperjuangkan untuk
diselamatkan. Jika hutan tropis semakin berkurang, mustahil orangutan dapat
tumbuh dan berkembang karena tidak ada habitat tempat mereka hidup.
Sementara itu, hutan tropis perlu dipelihara sebagai paru-paru dunia dan dapat
menghambat proses ​global warming.
Hampir semua masalah lingkungan di dunia dihadapkan dengan persoalan
rumit seperti kejadian tersebut dan hingga kini masih saja menjadi perdebatan
karena masing-masing pihak mempunyai alasan sendiri yang dianggap paling
benar. Contoh tanaman kelapa sawit yang dinilai menurunkan kualitas tanah
karena tanaman itu dinilai mengambil terlalu banyak unsur hara tanah, yang
disanggah oleh para ahli tanah dengan alasan bahwa penanaman kelapa sawit
yang benar tidak akan mengakibatkan kekawatiran yang ada. Bahkan kemudian
pihak lain berpendapat bahwa berkembangnya minyak sawit bisa membawa
pengaruh kepada harga minyak bumi karena kelapa sawit dianggap sebagai
renewable resources​, yang oleh karenanya perlu dicegah pengembangannya.
Di sisi lain, kelapa sawit dianggap sebagai sumberdaya alam yang
menyelamatkan manusia dari kebutuhan pangan dunia, meski pihak lain lagi
beranggapan bahwa kelapa sawit sebagai komoditi yang berorientasi kepada

66
keuntungan semata tanpa memperdulikan akibat lingkungan yang
ditimbulkannya.
Oleh karenanya, margarine yang terbuat dari minyak kelapa sawit yang
dihasilkan oleh Unilever, pernah diupayakan untuk tidak dikonsumsi melalui
peringatan yang disebarkan oleh pemerhati lingkungan dunia. Akibatnya,
Unilever pernah memperoleh peringatan atas produksi margarine yang
dihasilkannya (Blue Band), karena dinilai Unilever tidak mendukung gerakan
lingkungan hidup yang menyelamatkan dunia. Para pemerhati lingkungan
hingga kini terus berjuang berupaya agar lingkungan dunia terselamatkan bagi
anak-cucu di masa depan, meski kadang-kala dicurigai bahwa aktivitas mereka
ditunggangi oleh kelompok lain yang dinilai mempunyai tujuan bisnis, yakni
menyelamatkan harga miyak bumi agar tidak jatuh karena adanya persaingan
sumberdaya alam.
Lepisto (2013) menguraikan salah satu strategi untuk menjawab tantangan
deforestasi global yakni solusi berbasis komoditas yang dikenal sebagai REDD
(​Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation ​atau
Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan). Melalui REDD,
negara-negara maju membayar negara berkembang untuk menjaga hutan
mereka agar tetap berlangsung. Dengan menciptakan nilai keuangan untuk
karbon yang tersimpan di hutan, negara-negara berkembang memiliki insentif
untuk mengurangi emisi dari lahan hutan dan berinvestasi di jalur pembangunan
rendah karbon. Namun yang menjadi permasalahan adalah, banyak hutan yang
paling kaya karbon dan keanekaragaman hayati di dunia adalah di daerah di
mana kepemilikan tanah tidak jelas, diperebutkan atau tidak aman. Sementara
tanah itu sering dikelola oleh masyarakat setempat dengan adat istiadatnya dan

67
hutan itu sebagai penghidupan mereka sementara mereka tidak memegang
sertifikat atas tanah tersebut.
Pemerintah yang seharusnya bertindak dan mengambil alih sumber
penghidupan mereka dan sumber itu diperoleh dari REDD. Namun hal ini tidak
terjadi. Hal yang dilakukan negara seringkali ,menganggap hutan milik negara,
kemudian memberikan ijin HPH kepada investor, yang lebih sering melakukan
kepentingan sendiri seperti penebangan dan penambangan tanpa
memperhatikan lingkungan. Oleh karenanya sering terjadi kesalahpahaman dan
berebut tanah antara investor dengan masyarakat setempat. Pihak lemah selalu
menjadi korban tanpa diperhatikan hak-hak masyarakat atas hutan yang
dianggap penting bagi kehidupan mereka. Pemerintah memperoleh keuntungan
ganda dari REDD dan investor serta melupakan rakyat sebagai penjaga hutan
sebelumnya dan sebenarnya. Jika saja Pemerintah berkenan untuk bertindah
adil, maka restorasi ekologu dapat cepat tercapai.

4.3 Mempertahankan ​Environmental Sustainability (​Kelestarian


Lingkungan​)
Kelestarian lingkungan adalah suatu situasi untuk mempertahankan dan
melestarikan sumberdaya alam agar tetap terjaga sekaligus dapat dimanfaatkan.
Sebagai contoh adalah menjaga sebuah sungai agar tetap jernih dan aliran
sungai itu pun dapat digunakan sebagai pembangkit listrik serta alam sekitarnya
tetap terjaga dari polusi dan tidak ada hal-hal yang membahayakan lingkungan.
Dengan demikian, kelestarian lingkungan itu merupakan sebuah prinsip yang
harus dipegang oleh umat manusia sehingga dunia dapat terus berlangsung,
tidak saja untuk 30 atau 100 tahun ke depan, tetapi juga seribu tahun lagi.

68
Upaya kelestarian lingkungan, seperti penanaman kembali hutan,
melestarikan lahan basah dan melindungi daerah alami dari pemanenan sumber
daya seringkali bertentangan dengan kebutuhan masyarakat yang dimanfaatkan
oleh industri, terutama di negara-negara berkembang. Oleh karenanya,
pemerintah harus turut dan turun tangan untuk menyelamatkan lingkungan
sebagai bagian dari menyelamatkan dunia. Jika masyarakat mendukung dalam
pelestarian lingkungan, pemerintah tidak punya lagi alasan untuk tidak bergerak
melayani keinginan masyarakat.

4.4 Membentuk Sustainable Development ​ embangunan


(P yang
Berkelanjutan​)
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu aktivitas mengembangkan
sumberdaya alam (lahan, air, udara) dengan cara sedemikian rupa sehingga
tidak memberi dampak bagi lingkungan namun tetap dapat mengambil manfaat
dari aktivitas tersebut. Sebagai contoh : memanfaatkan sinar matahari dengan
memasang panel surya untuk membangkitkan listrik, memasang generator
angin di pabrik, memberdayakan berbagai alat hemat energi membangkitkan
tenaga listrik dari aliran sungai dan lain-lain.
Pada 1987, terbitlah suatu gagasan untuk mengetengahkan pentingnya
pembangunan berkelanjutan dengan “​Our Common ​Future​” (Masa Depan
Kita) oleh Komisi Brundtland yang berbunyi: "Pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri." Adapun tujuan pembangunan berkelanjutan adalah: (1)
meminimalkan menipisnya sumber daya alam, (2) mempromosikan

69
pembangunan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan dan (3)
memanfaatkan praktik ramah lingkungan.
Biasanya sumberdaya tidak dapat dikonsumsi dalam bentuk aslinya,
melainkan melalui pengembangan sumberdaya menjadi komoditas yang lebih
bermanfaat dan bernilai. Dengan meningkatnya populasi, permintaan untuk
sumber daya meningkat. Permintaan sumberdaya yang meningkat harus
dikelola dengan bijaksana agar distribusi sumberdaya tidak menyebabkan
ketimpangan ekonomi antar daerah atau negara. Sebagai contoh, negara-negara
maju menggunakan lebih banyak sumberdaya alam dari negara berkembang
sedangkan negara-negara berkembang kurang dapat menikmati sumberdaya itu
bahkan menanggung beban dengan kehilangan sumberdaya alam mereka
dengan tidak setimpal, sehingga menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Oleh karenanya, pembangunan berkelanjutan harus dilaksanakan dengan pola
penggunaan sumber daya yang benar, yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia sambil menjaga lingkungan. Pembangunan berkelanjutan
diartikan bahwa sumberdaya harus diexploitasi dengan hati-hati untuk
memenuhi kebutuhan manusia masa kini tanpa mengorbankan kebutuhan
generasi mendatang. Praktek tiga R – Reduce (mengurangi), menggunakan
kembali ​(Reuse) dan daur ulang ​(Recycle​) harus dilaksanakan untuk
menyelamatkan dan memperpanjang ketersediaan sumberdaya.
Sebagaimana pendapat Kelompok Brundtland tentang Pembangunan
Berkelanjutan (​Sustainable Development = SD) didefinisikan sebagai
"pembangunan yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri", maka dengan demikian, pembangunan berkelanjutan adalah

70
prinsip untuk mempertahankan sumberdaya yang terbatas meski diperlukan
agar dapat menyediakan kebutuhan kehidupan generasi masa depan di planet
ini. Ini adalah proses mempersiapkan keadaan masa depan yang diinginkan
untuk masyarakat mendatang agar kondisi masyarakat kelak dapat hidup
dengan sumberdaya itu. Diharapkan sumberdaya alam digunakan secara
bijaksana memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak "integritas, stabilitas
dan keindahan" dari sistem biotik alami.
Pembangunan berkelanjutan dapat digambarkan dalam tiga dimensi, domain
atau pilar yakni "ekonomi, lingkungan dan sosial" atau "ekologi, ekonomi dan
ekuitas" sebagai berikut:

Gambar 24. Sustainable Development

Dalam gambar 9 tampak dimensi environment jika bertemu dengan dimensi


sosial akan timbul interseksi dimensi “​bearable​” (mendingan/lumayan). Jika
dimensi sosial bertemu dengan dimensi ekonomi akan timbul interseksi
dimensi “​equitable​”(adil), dan dimensi ekonomi jika bertemu dengan dimensi
environment, timbul interseksi dimensi “​viable”​ (giat/bersemangat) serta jika
semua dimensi itu digabungkan, muncullah dimensi “​sustainable​”

71
(berkelanjutan). Kini beberapa penulis memperluas dengan menyertakan pilar
keempat : budaya, lembaga atau pemerintahan.
Penelitian dan pengembangan lebih lanjut masih diperlukan untuk membuat
rekayasa dan konstruksi pilihan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan tujuan
lingkungan berkelanjutan. Sebab jika tidak, lingkungan yang buruk akan terus
mengikis masa depan setiap orang dan oleh karenanya lingkungan yang
berkelanjutan saat ini tergantung pada perawatan hari ini untuk melestarikan
sumberdaya alam dan masih ada kesempatan untuk mengembangkan cara yang
lebih baik dari kondisi saat ini.

http://www.conserve-energy-future.com/wp-content/uploads/2013/06/Industrial_Po
llution.jpg

Gambar 25. Pekatnya Polusi Pabrik

4.5 Proteksi Sumberdaya Alam


Pada 1982, Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk ​World Charter for
Nature oleh karena dinilai pentingnya kebutuhan untuk melindungi alam dari
penurunan lebih lanjut akibat aktivitas manusia. Langkah-langkah harus segera
diambil di semua tingkat masyarakat per individu secara internasional, untuk
melindungi alam. Langkah – langkah tersebut dibutuhkan agar pemanfaatan

72
sumberdaya alam harus berkelanjutan dan perlindungan sumberdaya alam harus
dimasukkan ke dalam sistem nasional dan hukum internasional oleh karena
pentingnya melindungi sumberdaya alam lebih lanjut. Pada 1990,
organisasi-organisasi dunia seperti WWF dan UNEP mengembangkan Etika
Dunia Berkelanjutan, yang menetapkan delapan nilai berkelanjutan, termasuk
kebutuhan untuk melindungi sumber daya alam dari deplesi.
Salah satu langkah signifikan adalah konservasi biologi, yakni studi ilmiah
tentang sifat dan status keanekaragaman hayati bumi dengan tujuan melindungi
spesies, habitat mereka, dan ekosistem dari kepunahan. Langkah selanjutnya
adalah konservasi habitat yakni praktek pengelolaan lahan yang berupaya untuk
melestarikan, melindungi dan memulihkan daerah habitat tumbuhan dan satwa
liar, terutama spesies bergantung konservasi, dan mencegah kepunahan mereka.

4.6 Natural Resource Management ​(Pengelolaan Sumberdaya Alam)


Pengelolaan sumberdaya alam adalah disiplin ilmu dalam pengelolaan
sumber daya alam seperti tanah, air, tumbuhan dan hewan, dengan fokus
khusus pada pengelolaan sumberdaya alam agar dapat meningkatkan kualitas
hidup bagi generasi sekarang dan mendatang.
Pengelolaan sumber daya alam mengatur kapan dan bagaimana sumberdaya
digunakan tergantung pada kondisi lokal. Sebuah keberhasilan pengelolaan
sumberdaya alam harus melibatkan masyarakat karena sifat dari sumberdaya
alam sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Para pengguna sumberdaya
alam memiliki hak untuk merancang lembaga manajemen sendiri dan
merancang rencana proyek di bawah pengakuan pemerintah. Hak atas
sumberdaya alam meliputi tanah, air dan perikanan. Para pengguna atau pihak
yang bertanggung jawab kepada pengguna harus secara aktif memantau dan

73
memastikan kepatuhan pemanfaatan sumberdaya dengan aturan dan
menjatuhkan hukuman bagi yang melanggar aturan. Setiap konflik harus
diselesaikan dengan cepat dan murah melalui cara keterlibatan lembaga lokal
sesuai dengan keseriusan dan konteks pelanggaran. Organisasi global berbasis
ilmu pengetahuan untuk membahas pengelolaan sumberdaya alam adalah
Sumber Daya Forum Dunia, yang berbasis di Swiss.

4.7 Sustainable Agriculture ​(Pertanian Berkelanjutan)


Pertanian berkelanjutan adalah cara bercocok tanam atau pemeliharaan
ternak tanpa merusak ekosistem alam dan menggunakan metode ramah
lingkungan sehingga mencegah dampak buruk terhadap tanah, air,
keanekaragaman hayati, mulai hulu hingga hilir. Konsep pertanian
berkelanjutan meluas antar generasi, dan hendaknya dilestarikan. Elemen
pertanian berkelanjutan termasuk ​permaculture, agroforestry​, pertanian
campuran, ​multiple cropping,​ dan rotasi tanaman.
4.7.1 Permaculture
Permaculture adalah sistem pertanian yang menggunakan prinsip disain
pertanian yang memanfaatkan pola dalam ekosistem alam. Sistem ini dapat
menyelamatkan bumi dari kerusakan.
4.7.2 Agroforestry
Agroforestry adalah sistem pertanian yang menggunakan lahan di dalam
hutan, sehingga sistem pertanian diterapkan pada lahan yang telah ditumbuhi
pohon dan semak atau ditanam di antara tanaman. Dengan demikian, hutan
benar-benar termanfaatkan dan tanah hutan dapat tertutupi oleh tanaman.

74
4.7.3 Mixed Farming
Pertanian campuran adalah sistem pertanian yang menggunakan lahan untuk
bertanam sekaligus beternak pada waktu yang sama. Sistem ini dapat saling
memanfaatkan bagi pertanian dan peternakan yang dikelola.
4.7.4 Multiple Cropping
Multiple cropping adalah sistem pertanian yang menerapkan dua atau
lebih tanaman pada lahan yang sama selama satu musim tanam. Maksudnya
agar sistem pertanian yang diterapkan dapat menghasilkan panen dua atau lebih
produk yang ditanam, sekaligus menyelamatkan tanah dari kekurangan hara
akibat dari hanya satu tanaman (terutama Nitrogen), sementara tanaman lain
dapat melengkapinya dari hasil Nitrogen yang diikat oleh bakteri pengikat
Nitrogen pada bintil akar tanaman kacang-kacangan. Air seni dan kotoran
hewan serta kompos dapat menghasilkan Nitrogen. Tanaman mendapatkan
Nitrogen umumnya dari siklus Nitrogen, yakni dari air tanah sebanyak 78%
dalam bentuk Oksida Nitrat, yang kemudian diuraikan oleh air hujan sehingga
Oksigen dan Nitrogen terurai dan diserap oleh akar​.

4.7.5 Crop Rotation


Crop rotation​ adalah sistem pertanian yang menerapkan pergantian tanaman
pada lahan yang sama di musim berikutnya. Hal ini perlu dilakukan daripada
kegiatan membajak tanah yang lebih sering menimbulkan erosi tanah.
4.7.6 Sertifikasi (​Certification​)
Sertifikasi merupakan suatu pengakuan dari lembaga tertentu yang
dikeluarkan terkait kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman.
Sebagai contoh : ​Organic certification.​ Sistem sertifikasi diterapkan jika

75
kegiatan tersebut memenuhi sejumlah standar berkelanjutan dalam konteks
sustainable agriculture practices (praktik pertanian berkelanjutan). Beberapa
standar lainnya misalnya : ​Rainforest Alliance​, ​Fair Trade​, Bird Friendly, and
the Common Code for the Coffee Community (4C).

76
V. ​Ecology Movement /Environmental Movement

Gerakan lingkungan (​ecology movement)​ atau kadang-kadang disebut


sebagai gerakan ekologi(​ecology movement) adalah gerakan ilmiah, sosial dan
politik yang beragam untuk menangani isu-isu lingkungan. juga termasuk
konservasi dan politik hijau, Gerakan ini merupakan gerakan ilmiah, sosial, dan
politik yang beragam untuk menangani isu-isu lingkungan. Pemerhati
lingkungan menganjurkan pengelolaan sumberdaya berkelanjutan dan
pengelolaan lingkungan diberi kebijakan publik sehingga memungkinkan
perubahan pada perilaku individu dalam menghadapi ekosistem. Contohnya :
politik hijau dan bentuk ajakan konservasi lainnya. Manusia dianggap sebagai
peserta dalam memelihara ekosistem, bukan musuh. Gerakan ini umumnya
berorientasi kepada ekologi, kesehatan, dan hak asasi manusia.
Gerakan lingkungan umumnya merupakan sebuah gerakan internasional,
yang diwakili oleh berbagai organisasi, dari besar hingga kecil (ke akar
rumput/​grass root) dan bervariasi dari satu negara ke negara lain. Karena
keanggotaannya besar, bervariasi dan mempunyai keyakinan yang kuat, maka
gerakan lingkungan tidak selalu bersatu dalam tujuan-tujuannya. Gerakan ini
juga mencakup beberapa gerakan lainnya dengan fokus yang lebih spesifik,
seperti gerakan iklim. Beberapa diantaranya mempunyai bidang yang meluas,
misalnya berdasarkan profesi, agama, politisi, ilmuwan, organisasi nirlaba dan
lain-lain.

77
Gambar 26. Thorntonbank Wind Farm, Belgium

Pada gambar tampak suatu kegiatan yang memanfaatkan angin sebagai


sumberdaya alam yang dapat menggerakkan listrik dengan turbin 5MW di
Thorntonbank Wind Farm​ yang berada 28 km (17 mill) dari garis pantai
Belgia. Kegiatan ini pastinya didukung oleh kelompok-kelompok pemerhati
lingkungan.
Awal dari kegiatan lingkungan sebagian besar dimulai dari tahun
1850-1950, yang ditengarai adanya mitigasi polusi udara yang merupakan
kegiatan utama dari pemerhati lingkungan dunia. Mitigasi adalah suatu upaya
mengurangi dampak buruk dari sebuah bencana. Kelompok pencegah asap
batubara dibentuk tahun 1898 yang menjadi salah satu LSM lingkungan tertua
dunia, yang didirikan oleh seniman Sir William Blake Richmond, yang merasa
frustrasi dengan asap batubara; meski saat itu batubara sedang digunakan di
semua tungku pada 1875.
John Ruskin, seorang pemikir berpengaruh juga seorang pemerhati
lingkungan pada akhir abad ke 10(1870-an), yang mencetuskan gerakan reaksi

78
terhadap industrialisasi, pertumbuhan kota-kota, dan memburuknya polusi
udara dan air.

Gambar 27. John Rushkin

John Rushkin dengan rekan-rekannya membentuk ​Commons Preservation


Society pada tahun 1865, yakni gerakan memperjuangkan pelestarian pedesaan
terhadap gangguan-gangguan industrialisasi. Bersama dengan Robert Hunter,
seorang pengacara, Hardwicke Rawnsley, Octavia Hill, John Ruskin
memimpin mencegah pembangunan kereta api yang membawa hasil tambang
batu tulis, yang saat itu akan merusak lembah murni Newlands dan Ennerdale.
Pada tahun 1893 Hill, Hunter dan Rawnsley sepakat untuk mendirikan sebuah
badan nasional untuk mengkoordinasikan upaya-upaya pelestarian lingkungan
di seluruh negeri yang diresmikan pada 1894.
Gerakan ​"Back-to-Nature" ​merupakan gerakan gerakan environmentalisme
modern yang dianjurkan oleh para intelektual seperti John Ruskin, William
Morris, dan Edward Carpenter, yang semuanya melawan konsumerisme,

79
polusi dan kegiatan lain yang berbahaya bagi alam. Gerakan itu merupakan
reaksi terhadap kondisi perkotaan dari kota-kota industri, yang mempunyai
kondisi sanitasi pada tingkat mengerikan, banyaknya polusi dari perumahan
sangat sempit. John Ruskin berpendapat bahwa orang harus kembali ke
sepotong tanah kecil di Inggris yang indah, damai, dan mempunyai tanaman
berbuah. Dikatakannya : “Kami tidak akan memiliki mesin uap di atasnya …
kita akan memiliki banyak bunga dan sayuran. . . kita akan memiliki beberapa
musik dan puisi; anak-anak akan belajar untuk menari dan menyanyi..”.
Gerakan lingkungan di Amerika Serikat dimulai akhir abad ke 10 yang
melindungi sumberdaya alam dari wilayah barat, dicetuskan oleh John Muir
dan Henry David Thoreau. Thoreau tertarik pada hubungan masyarakat dengan
alam dan belajar hidup dengan alam melalui kehidupan sederhana.
Pengalaman hidupnya dituangkan dalam buku Walden yang mengetengahkan
bahwa manusia harus hidup dekat dengan alam.

https://en.wikipedia.org/wiki/File:Walden_Thoreau.jpg
Gambar 28.Original Title Page of Walden by Henry David Thoreau

80
Pada 1892, mulailah muncul taman-taman nasional dengan prinsip-prinsip
konservasi serta keyakinan akan hak mempertahankan alam yang menjadi
landasan environmentalisme modern, meski banyak pihak yang mempunyai
pandangan berlawanan.
Pada abad ke-20, ide-ide lingkungan terus tumbuh sehingga populer dan
memperoleh pengakuan. Upaya perlindungan beberapa satwa liar dilakukan,
terutama bison Amerika. Pada 1907, presiden AS Theodore Roosevelt
menyerukan tentang pentingnya konservasi. Dikatakannya :”Konservasi
sumberdaya alam adalah masalah mendasar. Jika kita bisa mengatasinya, maka
masalah lain menjadi lebih mudah diselesaikan”.
Pada 1916 National Park Service didirikan oleh Presiden AS Woodrow
Wilson sebagai pelopor gerakan manajemen lebih efisien dan profesional
terhadap sumberdaya alam. Para pemerhati lingkungan bertambah untuk
berjuang dalam reformasi karena mereka percaya kerusakan hutan, tanah yang
subur, mineral, satwa liar dan sumberdaya air akan menyengsarakan rakyat.
Gerakan LSM di AS terus bertambah hingga setelah Perang Dunia II,
mereka mencetuskan adanya biaya kelalaian lingkungan, penyakit, dan polusi
udara dan air pasca-Perang Dunia II. Aldo Leopold menulis "​A Sand County
Almanac"​ pada 1940-an. Dia percaya dalam etika tanah, mempertahankan
"keindahan, integritas, dan kesehatan sistem alam" adalah sebagai imperatif
moral dan etika. Buku lain yang penting dalam promosi gerakan lingkungan
adalah "​Silent Spring​" karya Rachel Carson tentang menurunnya populasi
burung karena DDT, insektisida, polusi dan upaya manusia untuk
mengendalikan alam melalui penggunaan zat sintetis. Buku ini terjual lebih dari
dua juta kopi.

81
Hari Bumi yang pertama dirayakan pada tanggal 22 April 1970.
Pendirinya, mantan Senator Wisconsin, Gaylord Nelson yang terinspirasi untuk
membuat hari itu sebagai hari pendidikan lingkungan dan kesadaran setelah
melihat tumpahan minyak lepas pantai Santa Barbara di 1969. Greenpeace
diciptakan pada tahun 1971 sebagai organisasi yang percaya bahwa advokasi
politik dan undang-undang dapat memberi solusi efektif atau tidak efisien tanpa
aksi kekerasan. Pada 1980, muncullah kelompok dengan pandangan ecocentric
dunia, yang percaya bahwa manusia dan semua spesies di bumi mempunyai
kesetaraan hak untuk berkembang dan memerlukan kebijakan untuk hal itu.
Pada 1950, 1960, dan 1970-an, pemerhati lingkungan menggambarkan
besarnya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia. Pada tahun
1954, tes bom hidrogen di Bikini Atoll mengenai 23 awak kapal nelayan
Jepang Lucky Dragon 5 dan juga kejatuhan radioaktif. Pada 1967 kapal tanker
minyak Torrey Canyon kandas di lepas pantai Cornwall, dan pada 1969 minyak
tumpah dari lepas pantai Santa Barbara Channel, California. Pada 1971,
gugatan masyarakat di Jepang menarik perhatian dunia internasional terhadap
efek keracunan merkuri pada orang-orang di Minamata. Pada saat yang sama,
muncul penelitian ilmiah terhadap ancaman terhadap lingkungan dan
kemanusiaan. Paul R. Ehrlich, dengan bukunya The Population Bomb (1968)
menghidupkan kembali kekhawatiran Malthusian tentang dampak
pertumbuhan penduduk eksponensial. Ahli Biologi Barry Commoner
membangun perdebatan tentang pertumbuhan, kemakmuran dan "teknologi
cacat." Selain itu, sebuah asosiasi ilmuwan dan pemimpin politik yang dikenal
sebagai Club of Rome mempublikasikan laporan mereka ​The Limits to Growth

82
pada 1972, dan menarik perhatian karena membahas tekanan terhadap
penggunaan sumberdaya alam dari aktivitas manusia.
Pada 1972, Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia diadakan
di Stockholm, dan untuk pertama kalinya terselenggaranya perwakilan dari
beberapa pemerintah dalam diskusi yang berkaitan dengan keadaan lingkungan
global. Dalam konferensi ini sekaligus dimulainya Program Lingkungan PBB.
Pada pertengahan 1970-an aktivisme anti-nuklir dimulai dan memperoleh
banyak perhatian, terutama di Inggris Raya dan Amerika Serikat. Kejadian
kecelakaan nuklir pada 1979, menggiring banyak demonstrasi massa, yang
terbesar di New York City pada bulan September 1979 dan melibatkan 200.000
orang.
Sejak 1970-an, kesadaran masyarakat, ilmu lingkungan, ekologi, dan
teknologi telah maju terhadap penipisan ozon, perubahan iklim global, hujan
asam, dan berpotensi membahayakan organisme yang dimodifikasi secara
genetik (GMO=Genetically Modified Organism).
Dengan demikian, gerakan konservasi pada awal abad ke-20, akar gerakan
lingkungan kontemporer Murray Bookchin, Paul R. Ehrlich (​The Population
Bomb)​ , dan Rachel Carson (​Silent Spring​), dan ahli lingkungan hidup Amerika
telah berkampanye menentang senjata nuklir dan tenaga nuklir di tahun 1960-an
dan 1970-an, hujan asam pada 1980-an, penipisan ozon dan deforestasi di tahun
1990-an, dan baru-baru ini tentang perubahan iklim dan pemanasan global.
Amerika Serikat telah meluncurkan undang-undang lingkungan di tahun
1970-an, seperti Air Bersih Act, Clean Air Act, Endangered Species Act, dan
Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional. Semua itu sebagai dasar

83
untuk standar lingkungan saat ini.

https://en.wikipedia.org/wiki/File:Earth_Day_2007_at_City_College_San_Diego.J
PG
Gambar 29. Memperingati Earth Day di City College, San Diego,

VI. Conservation Movement

Konservasi adalah manajemen sumber daya alam dalam upaya


penyelamatan lingkungan dengan tujuan ​sustainability(​ berkelanjutan).
Konservasi sudah perlu dilakukan agar kehidupan planet dapat bertahan lebih
lama. Dengan jumlah populasi dunia hampir mencapai 8 milyar, maka
diperlukan pengelolaan sumber daya dengan baik. Dengan kata lain, konservasi
sudah harus mulai dilakukan. Masalah yang sering terjadi adalah, negara di
dunia ketiga terus menjalankan industrialisasi, mengikuti keinginan permintaan,
yang berarti kebutuhan sumber daya lebih meningkat.
Untuk mengatasi bertambahnya limbah, sebuah perusahaan makanan di
India, Strongg Root di Hyderabad telah memproduksi sendok, garpu, chopstick
yang semula diciptakan dari plastik. Karena peralatan dari plastik seperti ini
seringkali digunakan sekali pakai, akibatnya peralatan ini dikawatirkan akan
menambah beban sampah plastik bagi dunia. Oleh karenanya, terciptalah
peralatan makan dari bahan pangan yang bisa dimakan sehingga tidak
menimbulkan sampah. Tindakan seperti ini dapat digolongkan kepada

84
conservation movement yang cukup berhasil. Peralatan ini berbahan beras dan
bahan pangan India seperti Upma, Idli sambar, dan lain-lain. Campuran bahan
pangan ini dibuat sedemikian rupa sehingga tidak meleleh jika digunakan pada
makanan atau minuman panas atau dingin (bertahan 10 menit jika terendam)
dan bertahan sampai makan berakhir. Bahkan dikatakan bahwa produk ini
sangat baik bagi tumbuh gigi bayi untuk mengunyah dan orang sakit, karena
terbuat dari bahan bergizi dan diproses secara higienis.
Sebagai contoh : sendok makan (​lunch spoon)​ berbahan tepung beras,
gandum, jowar (sorghum) dan air tanpa bahan pengawet, pewarna maupun
kandungan lemak. Produk ini dapat bertahan selama 18 bulan tanpa kemasan
atau 24 bulan jika tersimpan dalam kemasan.

Gambar 30 Peralatan Makan yang Dapat Dimakan


Sumber : Anonymous​2​(2016)
India merupakan negara yang cukup peduli dengan lingkungan
dibandingkan Indonesia. Peralatan makan seperti piring sangat lazim terbuat
dari daun yang ditumpuk beberapa lapis kemudian dipres dengan besi panas
hingga tercetak seperti piring. Piring-piring sejenis ini diperjualbelikan dengan
harga cukup murah untuk konsumsi sekali pakai. Sebagaimana dengan produk
sendok dan chopstick, piring jenis ini juga aman jika dibuang karena aman bagi

85
lingkungan. Produk sendok memerlukan waktu 3-7 hari musnah karena
dimakan insek, anjing, dan burung.
Menggunakan barang-barang bekas pakai merupakan hal yang lumrah
dilakukan oleh setiap orang di India, seperti berkirim surat dengan amplop
bekas. Demikian pula dengan membawa tas kain ke pasar untuk berbelanja,
telah dilakukan oleh sebagian besar orang-orang di India sejak lama.
Penggunaan tas plastik tidak sepopuler di Indonesia dan penggunaan kain
sebagai pengganti tissue telah dilakukan sejak lama. Tindakan ​conservation
movement ​telah menjadi bagian dari ​way of life​ orang India.
Hampir orang di seluruh dunia mengenal India sebagai tempat dimulainya
gerakan ​conservation movement​. Tidaklah mengherankan jika Pemerintah India
telah melarang penggunaan botol plastik sekali pakai untuk air minum yang
dijual. Demikian pula sendok garpu dan piring plastik sekali pakai sudah tidak
digunakan lagi karena Pemerintah India telah mengeluarkan pelarangan
menggunakan alat – alat makan plastik sekali pakai.
Gerakan konservasi modern pertama diwujudkan di hutan India, dengan
aplikasi praktis dari prinsip-prinsip konservasi ilmiah. Etika konservasi yang
mulai berevolusi termasuk tiga prinsip utama: bahwa aktivitas manusia merusak
lingkungan, bahwa ada kewajiban warga negara untuk menjaga lingkungan
untuk generasi mendatang, dan bahwa metode berbasis empiris harus
diterapkan untuk memastikan apakah telah terjadi kerusakan di hutan. Sir James
Ranald Martin tampil dalam mempromosikan ideologi ini, menerbitkan banyak
medico-topografi laporan yang menunjukkan skala kerusakan yang terjadi
melalui skala besar deforestasi dan pengeringan, dan melobi secara ekstensif
untuk pelembagaan kegiatan konservasi hutan di British India melalui

86
pembentukan departemen hutan dimulai pada 1842, dipimpin oleh Alexander
Gibson, seorang ahli botani profesional yang sistematis mengadopsi program
konservasi hutan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah. Inilah pertama kali
dilaksanakannya manajemen hutan di dunia. Akhirnya, pemerintah kolonial
Inggris waktu itu, di bawah Gubernur Jenderal Lord Dalhousie
memperkenalkan program konservasi hutan skala besar permanen dan pertama
di dunia pada tahun 1855, sebuah model yang segera menyebar ke koloni
lainnya( karena saat itu India merupakan jajahan Inggris) serta Amerika Serikat.
Pada tahun 1860, pemerintah kolonial Inggris telah melarang penggunaan
perladangan berpindah, sedangkan di Indonesia masih dilakukan oleh beberapa
suku dalam di Kalimantan hingga kini. Pada 1861 diterbitkan panduan oleh Dr.
Hugh Cleghorn ini yang dilaksanakan secara meluas di India. Pada 1865, Sir
Dietrich Brandis bergabung dengan layanan Inggris sebagai pengawas dari
hutan jati divisi Pegu di Burma timur. Selama waktu itu hutan jati Burma
dikuasai oleh suku-suku Karen militan. Dia memperkenalkan "taungya" sistem,
yakni penduduk desa Karen menyediakan tenaga kerja untuk kliring,
penanaman dan penyiangan perkebunan jati. Ia merumuskan undang-undang
kehutanan baru dan membantu mendirikan penelitian dan pelatihan lembaga:
The Imperial Forest School di Dehradun.

87
VII. ​Wildlife
Wildlife adalah suatu istilah untuk kehidupan satwa liar, maksudnya suatu
kehidupan yang memungkinkan satwa liar hidup sesuai dengan alam yang
memelihara mereka. Setelah aktivitas konservasi hutan dicetuskan, muncullah
suatu aktivitas untuk menyelamatkan satwa liar pada akhir abad ke 19. Alfred
Newton memulai upaya pelestarian hewan asli antara 1872 dan 1903.
Undang-undang melindungi hewan dari perburuan dilaksanakan 1889, termasuk
jenis burung-burung sehingga tidak memungkinkan untuk memelihara buruang
dalam sangkar maupun memakai pakaian dari bahan bulu binatang. Pada 1869
terbitlah hukum perlindungan alam pertama di dunia. Berbeda dengan
Indonesia, banyak masyarakat yang mempunyai kegemaran memelihara burung
88
dalam sangkar dan sebagian menggemari pajangan dari hewan langka dari
hewan yang dilindungi.

VIII. ​Environmental Ethics

Etika lingkungan adalah cabang dari ilmu Etika yang mempelajari


hubungan manusia dan lingkungan dan bagaimana etika berperan dalam
hubungan tersebut. Etika lingkungan memasukkan manusia sebagai bagian dari
semua makhluk hidup, termasuk tanaman dan hewan. Setiap bagian menjadi
sangat penting dari dunia dan dianggap menjadi bagian fungsional dari
kehidupan manusia. Dengan demikian, adalah penting untuk menghormati dan
menggunakan moral dan etika ketika manusia berhadapan dengan
makhluk-makhluk lainnya.

89
Definisi lain mengatakan bahwa Etika Lingkungan adalah cabang ilmu
filsafat terapan yang mempelajari dasar-dasar konseptual nilai-nilai lingkungan
dan masalah yang lebih konkret seputar sikap manusia, termasuk tindakan dan
kebijakan untuk melindungi dan mempertahankan keanekaragaman hayati dan
sistem ekologi.
Pendapat lain menafsirkan Etika Lingkungan adalah bagian dari filosofi
lingkungan yang menganggap etika tradisional diperluas sehingga etika itu
tidak sebatas untuk manusia ke manusia semata, tapi juga termasuk dunia
non-manusia (lingkungan). Dalam hal ini, ilmu Etika Lingkungan memiliki
kaitan dan pengaruh dengan berbagai macam disiplin ilmu termasuk hukum
lingkungan, sosiologi lingkungan, ​ecotheology​, ekonomi ekologi, ekologi dan
geografi lingkungan.
Manusia dianggap sebagai spesies yang paling cerdas yang hidup di bumi.
Manusia digolongkan sebagai satu-satunya mahluk atau spesies di bumi yang
beradab selama beberapa dekade. Saat ini, manusia membanggakan diri
sebagai mahluk paling unggul dibanding semua hewan-hewan lainnya, namun
jika Etika Lingkungan sering dilanggar, apakah arti penggunaan kecerdasan
manusia?
Menebang pohon adalah suatu hal yang banyak dilakukan manusia untuk
keuntungan mereka sendiri, tanpa memberi kepedulian terhadap hewan yang
bergantung pada pohon untuk bertahan hidup. Manusia menggunakan fosil
bahan bakar untuk industrialisasi, kemudian menyebabkan polusi sehingga
keseimbangan ekologi terganggu dan semua ini disebabkan aktivitas manusia.
Bukan karena hanya manusia yang bisa memanfaatkan sumberdaya alam, untuk
kemudian manusia merasa memiliki semua sumberdaya itu. Bukan karena

90
hanya manusia yang bisa memanfaatkan sumberdaya itu sehingga mereka dapat
menggunakan sumberdaya itu tanpa mempertimbangkan kebutuhan generasi
mendatang. Bukan karena hanya manusia yang memiliki kecerdasan, lalu
manusia dapat menggunakan sumber daya dengan cara apapun tanpa menjaga
lingkungan untuk anak cucu mereka. Etika lingkungan menjadi bagian yang
paling penting saat manusia akan memanfaatkan semua sumberdaya alam yang
ada. Etika ini menetapkan hubungan antara manusia dengan isi bumi. Dengan
etika lingkungan, manusia harus bisa memastikan bahwa mereka yang menjaga
lingkungan secara aman dan terlindungi. Setiap kali pohon ditebang untuk
membuat rumah atau setiap kali mengambil sumberdaya alam, manusia harus
memahami bahwa sumberdaya itu tidak kembali lagi, kecuali memakan waktu
yang sangat lama.
Manusia harus menyadari bahwa penggunaan sumberdaya alam yang ada
akan menimbulkan bahaya jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan penuh
pertimbangan. Pemanasan global sebagai akibat perubahan iklim global,
penggundulan hutan menyebabkan bencana banjir bandang dan longsor, polusi
udara menyebabkan berbagai penyakit, degradasi sumberdaya sebagai ancaman
kepunahan satwa liar, semua kondisi tadi merupakan akibat dari ulah manusia.
Ditambah situasi peningkatan pesat dalam populasi dunia, konsumsi
sumberdaya alam telah meningkat beberapa kali dari sebelumnya sehingga
kemampuan planet bumi telah terdegradasi untuk menyediakan layanan bagi
kebutuhan umat manusia. Semakin lama, konsumsi sumberdaya alam terus
tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada kemampuan bumi mengisi
kembali. Etika lingkungan dibangun di atas pemahaman ilmiah dengan
membawa nilai-nilai kemanusiaan, prinsip-prinsip moral, dan meningkatkan

91
pengambilan keputusan dengan kajian ilmu pengetahuan. Hari Bumi yang
diperingati pada 1970, membantu mengembangkan ilmu etika lingkungan di
AS, dan segera setelah itu etika lingkungan dikembangkan di negara-negara
lain termasuk Kanada dan Amerika Utara. Etika lingkungan telah menghasilkan
ilmu filsafat lingkungan. Banyak ilmuwan memberi peringatan dari aspek
filosofis tentang bahaya lingkungan sehingga etika lingkungan saat ini menjadi
perhatian utama dunia.
Penerapan Ilmu Etika Lingkungan juga dibarengi dengan penerapan ilmu
keseimbangan lingkungan, bahwa suatu musibah yang terjadi, tanah longsor
misalnya, adalah akibat dari dampak penebangan hutan di bagian lain yang
menyebabkan hilangnya keseimbangan alam dalam mengikat tanah di beberapa
tempat lainnya. Banjir bandang, sungai meluap, banjir berkepanjangan
hendaknya dikaji dari sisi keseimbangan alam dan lingkungan sehingga
penyelesaian masalah dapat segera dilakukan. Beberapa lokasi yang seringkali
timbul banjir yang berkepanjangan, datang secara periodik, hampir tidak pernah
dicari penyebabnya dan demikian kejadian itu berulang setiap tahun. Hampir
tidak pernah ada pihak yang mengkaji mengapa wilayah itu kebanjiran setiap
tahun, mengapa tanah di daerah itu sering longsor. Padahal hal itu dapat
ditelusuri dengan pengetahuan yang sudah banyak ditimba oleh para ahli
lingkungan hidup. Pemerintah yang mempunyai padat jadwal pembangunan
kereta api cepat, jalan penghubung selat antar pulau, namun disayangkan tidak
memperhatikan kaum lemah yang sudah lama bersabar menerima bencana yang
datang berulang kali. Bahkan beberapa desa yang selalu kebanjiran dari sungai
Bengawan Solo yang meluap secara periodik, seolah dibiarkan menerima
kondisi yang dilumrahkan. Pihak-pihak lemah selalu menjadi korban dan tetap

92
tidak menyisakan harapan baru yang lebih baik di masa depan, memberi arti
bahwa Etika Lingkungan masih belum dilaksanakan dengan baik.
Industrialisasi telah menimbulkan polusi dan ketidakseimbangan ekologi.
Jika suatu industri yang menyebabkan polusi, seharusnya industri itu yang
harus mengatasi hal itu. Namun nyatanya semua manusia harus menanggung
beban polusi itu. Sebagai contoh, kebakaran hutan yang membuat tercengang
warga dunia karena ulah para pelaku yang umumnya para pengelola hutan
sebagai usaha, tidak juga ditelusuri dengan seksama siapa para pelaku itu dan
belum ada tindakan tegas dari Pemerintah. Kejadian itu terus beulang setiap
tahun dan rakyat yang harus menanggung akibatnya. Etika Lingkungan menjadi
terabaikan. Dua tempat di Indonesia yang masuk dalam daftar sepuluh tempat
tercemar di dunia itu menjadi saksi bahwa Etika Lingkungan masih belum
dijalankan dengan baik.

93
Gambar 31 Suasana Sampit Saat Diselimuti Kabut Asap Kebakaran Hutan
Sumber : Krunk (2015)

Oleh karenanya, Etika Lingkungan menjadi bagian yang sangat penting


dalam ilmu pengetahuan saat ini yang harus dikuasai agar bumi terselamatkan.

http://www.conserve-energy-future.com/wp-content/uploads/2014/03/Environment
alEthics.jpg
Gambar 32. Selamatkan Bumi

94
IX. Penutup

Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan merupakan suatu


pengetahuan yang penting diketahui oleh setiap insan, khususnya bagi mereka
yang akan berkiprah di bidang ekonomi yang mendayagunakan sumberdaya
alam sebagai bahan bakunya. Pemanfaatan sumberdaya alam harus dilakukan
dengan bijaksana dan sebaik-baiknya karena semua manusia berkepentingan
didalamnya. Setiap langkah dalam menjalankan usaha, tidak saja ditilik dari sisi
ekonomi, namun juga dipikirkan dan direncanakan secara seksama agar tidak
merusak lingkungan. Tidak ada satu pihakpun yang merasa mempunyai
kekuatan untuk mengabaikan pentingnya lingkungan, apapun alasannya tanpa
memandang derajat kekuasaan, pendidikan, kedudukan, ataupun harta sekalipun
. Hal yang penting diketahui adalah bahwa dunia merupakan satu planet
yang harus dilindungi bersama karena semua manusia tinggal didalamnya
bersama-sama, sehingga setiap orang wajib menjaga dan memeliharanya demi
berlanjutnya proses berlangsung dunia hingga sampai generasi-generasi
berikutnya. Gerakan penyelamat lingkungan yang marak akhir-akhir ini,
hendaknya ditanggapi secara lebih serius. Sebagai contoh, kebakaran hutan
yang berulang kali terjadi di Pulau Kalimantan, terutama, dan diprotes oleh
organisasi-organisasi penyelamat lingkungan, hendaknya dapat direnungkan
apakah tindakan protes mereka benar. Menurut Greenpeace (2016), kerusakan
hutan menyebabkan perubahan iklim dengan dua cara. Pertama, membakar
hutan akan melepaskan karbondioksida ke atmosfir. Kedua, wilayah hutan
sebagai penyerap karbon akan berkurang seiring dengan berkurangnya hutan.
Oleh karenanya, jika Pemerintah membiarkan hutan berkurang, tentunya

95
perubahan iklim bertambah cepat terjadi. Padahal peran hutan dalam mengatur
iklim sangat penting. Selain itu, seperti diketahui, hutan adalah rumah bagi
keanekaragaman hayati dunia – jutaan binatang dan tumbuhan. Terlebih lagi,
masyarakat asli dan satwa hutan yang ada, bergantung kepada hutan sebagai
sumber kehidupan mereka.
9.1. Pendayagunaan Sumberdaya Alam yang Efisien dan
Berkelanjutan
Pendayagunaan sumberdaya alam, tidak saja dipikirkan secara ekonomi,
namun juga dipertimbangkan dari dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
Meski secara ekonomi memuaskan, namun jika hal itu akan merusak
lingkungan, maka rencana pelaksanaan pendayagunaan sumberdaya alam
tersebut patut dipertimbangkan. Jika memungkinkan, pendayagunaan
sumberdaya alam tersebut hendaknya bersifat berkelanjutan, sehingga tidak
terjadi eksplorasi yang tidak terkendali, namun dapat berlanjut dan
diperbaharui.

9.2 Perlunya Tindakan yang Bertanggungjawab


Tindakan yang marak diperbincangkan adalah peralihan hutan menjadi
lahan kelapa sawit, yang menyisakan kepedihan terutama satwa liar orang utan
tersingkir dari habitatnya dan manusia tidak peduli kemana mereka berpindah.
Bukan tidak setujunya membangun sebuah perkebunan kelapa sawit sebagai
upaya pemberdayaan lahan menjadi peningkat produksi sektor pertanian,
namun memperhatikan bagaimana satwa liar tidak tersisih dan punah menjadi
hal utama yang dipikirkan dalam perluasan lahan baru. Lahan-lahan yang
dibakar demi hanya untuk efisiensi biaya pemeliharaan lahan yang akan
dibangun, juga menjadi pemikiran bersama, apakah cara demikian dapat

96
ditolerir. Jika dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan sangat besar
daripada perkiraan efisiensi yang dijadikan alasan bagi pengusaha pembakar
hutan, maka Pemerintah menjadi pihak pertama yang seharusnya bertindak.
Tindakan yang bertanggung jawab, diuraikan oleh Greenpeace (2013)
saat Pemerintah Kabupaten Siak membuka perkebunan sawit yang
bertanggungjawab yang dilakukan warga Desa Dosan, Kabupaten Siak,
Provinsi Riau. Masyarakat desa tersebut menerapkan praktik baik perkebunan
sawit yang mengutamakan peningkatan produktifitas lahan daripada melakukan
ekspansi ke kawasan hutan. Masyarakat Dosan juga telah berkomitmen untuk
tidak menebang sisa hutan di desanya. Proyek ini membuktikan bahwa kelapa
sawit berkelanjutan itu mungkin dilakukan sehingga citra negatif sektor industri
kelapa sawit Indonesia di beberapa negara pengimpor berangsur akan hilang.

9.3 Memelihara yang Sudah Ada


Lahan gambut Indonesia menjadi salah satu aset langka dunia, karena
gambut itu terbentuk ketika genangan air menghambat pembusukan bahan
organik - kebanyakan vegetasi - dan terkumpul selama ribuan tahun. Secara
global, gambut menyerap 25-30% emisi karbondioksida setiap tahunnya dan
tanahnya mengandung 1.200 kali lebih banyak karbon dibandingkan pepohonan
(Greenpeace, 2013). Selanjutnya diuraikan, ketika gambut dikeringkan,
cadangan karbon bereaksi dengan oksigen di atmosfir. Lahan gambut
Indonesia, menutupi permukaan bumi sebesar 0,1 persen, namun dengan
mengeringkan lahan gambut dan membakarnya telah menyumbang 4 persen
emisi global per tahun, menjadikan Indonesia menjadi negara ketiga terbesar
penyumbang emisi. Hal yang penting diketahui, lahan gambut mengandung 20
persen sumber air tawar dunia, berperan penting dalam mengatasi kekeringan

97
dan pencegahan terhadap banjir. Selain itu, gambut di lahan tropis, merupakan
hunian bagi keanekaragaman hayati, yang patut dipelihara.

Sumber : Greenpeace Indonesia (2017)


Gambar 33. Lahan Gambut di Sumatera
Pada Gambar 33 memperlihatkan situasi hutan gambut di Sumatera,
yang terbentuk secara akumulasi selama ribuan tahun. Secara grafis dapat
ditunjukkan bahwa lahan gambut mampu membentuk kubah pengikat air
berdiameter 5-50 kilometer. Gambar di bawah ini akan menjelaskan lebih
detil.

Sumber : Greenpeace (2016)


Gambar 34. Lahan Gambut
Tampak pada Gambar 34, lahan gambut membentuk kubah sepanjang
5-50 km dan mampu menangkap CO​2 di udara. Ketebalan tanah gambut dapat
mencapai 1 -10 meter di bawah permukaan tanah. Apabila terjadi kekeringan,
maka daya mengangkap CO​2 pun ​ menurun. Jika kekeringan terjadi terus
menerus, tidak mustahil terjadi kebakaran, yang apabila kebakaran menyebar ke
seluruh tanah gambut, maka tanah gambut di bawah permukaan tanah akan
98
ambles. Oleh karenanya, upaya pencegahan dapat terus dilakukan demi
kemaslahatan bersama.

9.4 Belajar dari Kesalahan Masa Lalu


Kesalahan masa lalu dapat dijadikan pelajaran untuk kondisi yang lebih
baik di masa mendatang. Misalnya, kebakaran hutan yang belum lama terjadi,
kini diawasi secara serius bahkan peta hutan yang semula tertutup, kini terbuka
dan dapat diakses oleh siapa saja. Dengan demikian, pelaku pembakaran hutan
tidak lagi dapat ditutupi. Dari segi peraturan yang dapat dimanfaatkan secara
sepihak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kini mulai diatur kembali
dengan baik.

9.5. Turut Aktif dalam Pergerakan Penyelamatan Bumi


Upaya penyelamatan lingkungan sudah dirintis oleh banyak pihak.
Namun tetap saja kerusakan terjadi, yang bahkan dilakukan oleh pihak-pihak
yang sangat kuat dalam sisi ekonomi, namun tidak peduli dengan penyelamatan
lingkungan. Oleh karenanya, sudah saatnya untuk turut bergerak dalam
penyelamatan bumi, yang dapat dimulai dari tempat yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari, seperti menghindari penggunaan bahan-bahan kimia,
memisahkan sampah secara aktif dalam kehidupan sehari-hari, menanam lahan
yang belum tertutup tanaman, dan lain-lain yang tidak dapat diuraikan satu per
satu. Melakukan sesuatu merupakan tindakan yang lebih baik daripada tidak
melakukan apapun, demi penyelamatan bumi dan seluruh manusia didalamnya.

99
100
Daftar Pustaka
1​
Anonymous​ . 2016. What is Natural Resources?
http://www.conserve-energy-future.com/list-10- natural-
resources.php. March 6​, 2016
Anonymous​2​. 2016. Edible Cutlery. ​http://www.bakeys.com/Products.html​.
March 19, 2016
Anonymous​3​. 2016. Rainforest Facts, The Dissapearing Rainforest.
http://www.rain- tree.com/facts.htm#.V2_6StIdAfU. June 24,
2016.
Berger, Michele. 2013. The 10 Most Toxic Place in the World.
Published: Nov 7 2013 03:44 PM EST. The Weather Channel.
https://weather.com/science/news/10-most-toxic-places-
world-20131106. June 22​, 2016.
Cleveland, Cutler and Kaufmann, Robert. 2015. Environment Science 2015.
www. trunity.com​. ​March 3, 2016
Draggan, Sydney. 2016. Agricultural and Resource Economics : Integrated
Farm System Model.
http://www.eoearth.org/view/article/51cbf1437896bb431f6a4e4f/?topic
=51cbfc78f702fc2 ba8129ea2. March 3, 2016
FAO, 2010. Global Forest Resources Assessment. Main Report.
http://www.fao.org/docrep/013/i1757e/i1757e.pdf. June 23​, 2016
Government of Canada. 2016. Canada natural resource wealth at a glance.
http://www.statcan.gc.ca/pub/16-002-x/2007003/10454-eng.htm. March
5​, 2016
Greenpeace Indonesia. 2017. Selamatkan Hutan Selamatkan Indonesia.
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam
-terakhir/​. January 14, 2017.
Fill, Puneet, 2016. Thirteen of the Most Toxic Places on Earth Where
Human Survival is at High Risk.
https://www.scoopwhoop.com/Most-Toxic-Places-On-Earth/​. June 22,
2016.
Harris, Jim. 2016. How Much Can Business Influence the Environment?.
http://www.jimharris.com​. June 14, 2016
Hogan, C.Michael. 2016. Ecological Economics
Deforestration.http://www.eoearth.org/view/article/51cbed607896bb431
f691d77/?topic=4 953 6, March 4, 2016
Krunk, Kid. 2015. These Are The Top Most Toxic Places On The Planet.
http://atchuup.com/most-toxic-places-on-the-planet/​. June 24, 2016

101
Long, Francesca. 2017. Fatu-Hiva - French Polynesia.
http://www.easyvoyage.co.uk/french-polynesia/fatu-hiva-2826​. January
13, 2017.
Lepisto, Meghan. 2013. Forces Against Deforestration.
http://www.nelson.wisc.edu/news/in-
common/winter-spring2013/story.php?s=1426​. June 24, 2016
Pearce, David and Turner, R. Kerry. 1989. Economics of Natural Resources and
the Environment. Johns Hopkins University Press. ISBN :
9780801839870.
https://jhupbooks.press.jhu.edu/content/economics-natural-resources-an
d-environment. March 3​, 2016
GLOSARIUM

102

Anda mungkin juga menyukai