BAB 1
PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
Mr Al Thumann, direktur eksekutif
asosiasi insinyur energi, mengatakan
dengan baik dalam kata pengantar. "Energi
'roller coaster' tidak pernah berhenti
dengan tikungan baru dan spiral yang
membuat untuk naik menantang. "Para
profesional yang menumpang pada akhir
70-an dan tetap berada di kapal telah
mengalami beberapa pasang surutnya.
Pertama, menjadi manajer energi seperti
menjadi seorang ibu, John Wayne. Semua
orang mendukung konsep dan sukses
berada di setiap tikungan. Kemudian,
merosotnya harga energi pada pertengahan
tahun 80-an menyebabkan beberapa orang
bertanya-tanya "apakah kita benar-benar
perlu melanjutkan pengelolaan energi?".
Pada akhir tahun 80-an, keputusan
dibuat. Manajemen energi adalah bisnis
yang baik tetapi perlu dijalankan oleh
profesional. Program manajer energi dari
asosiasi insinyur energi menjadi populer
dan memulai kurva pertumbuhan yang
sangat curam. AEE (Angka Efisiensi
Edukasi) terus tumbuh dalam posisi dan
keanggotaan.
Sekitar masa itu dampak undang-
undang kebijakan Gas alam mulai
dirasakan. Sekarang, manajer energi
menemukan mereka kadang-kadang bisa
menghemat sejumlah uang ditunjukkan
dengan membeli gas alam "spot pasar" dan
mengatur transportasi. Dengan kedatangan
undang-undang kebijakan energi tahun
1992, deregulasi listrik semakin dekat
dengan kenyataan, menciptakan
kesempatan dan kesepakatan terbaik dapat
ditemukan dan mendorong energi listrik
melalui grid. Beberapa negara bagian
menuju deregulasi listrik, dengan sedikit
keberhasilan. Tapi ada juga beberapa
kegagalan yang membuat industri energi
berhenti bekerja dan mundur. Prospek dari
deregulasi listrik dan infrastruktur jaringan
yang saling berbagi menyebabkan para
penyewa mengubah pandangan bisnis
mereka akan porsi jaringan listrik mereka.
Investasi untuk memperluas atau
meningkatkan infrastruktur ini menjadi
bisnis berisiko bagi fasilitas individual,
sehingga sebagian besar memilih untuk
mempertahankan jaringan jaringan yang
sudah ada yang mereka miliki, dengan
pendekatan menunggu-dan-lihat. Melalui
perdagangan listrik yang memanipulasi
penetapan harga, masalah dengan
implementasi mengubah kecenderungan
gerakan deregulasi listrik dari lambat
untuk berhenti. Karena hubungan bisnis
yang baik adalah baik bagi semua orang,
beberapa revisi pada persediaan
pencekalan EPACT-92 mungkin
diperlukan untuk melihat penerimaan yang
lebih baik, dan untuk mendukung konsep
dalam praktik. Untuk mendapatkan
kembali kepercayaan konsumen, suatu
tingkat pengawasan yang lebih besar dari
praktek bisnis dan berbagi infrastruktur
jaringan listrik as yang vital mungkin
diperlukan. Kebutuhan ini semakin
ditandaskan oleh kekhawatiran akan
keamanan dan keterandalan jaringan listrik
bangsa kita, yang didorong oleh peristiwa-
peristiwa nasional pada bulan September
2001 (9-11) dan agustus 2003 (padam).
Akan tetapi, dampak EPACT-1992
mencapai lebih jauh lagi. Jika utilitas harus
bersaing dengan produsen listrik lainnya,
maka mereka harus "ramping dan rata-rata.
"Karena mr Thumann menyebutkan dalam
kata pengantar, ini berarti banyak sisi
manajemen permintaan (DSM) dan
kegiatan konservasi lainnya dari utilitas
sedang dipotong atau disingkirkan. Naik
roller coaster itu terus melaju.
Pada 2005, pemerintahan Bush
memberlakukan undang-undang kebijakan
energi pada 2005. Aksi ini memberikan
peluang dan insentif baru untuk
peningkatan energi di negara tersebut,
termasuk insentif kuat untuk sumber
energi terbarukan dan penggunaan
internet. Diharapkan bahwa insentif pajak
yang diberikan berdasarkan undang-
undang ini akan menjadi alat bagi sektor
swasta untuk mendorong perubahan
dengan sistem perusahaan bebas. Mirip
dengan gaya dan program insentif utilitas
secara individu, keberhasilan undang-
undang tersebut akan sangat bergantung
pada kemampuan swasta swasta, seperti
konsultan, ESCOs, dan kontraktor kinerja,
untuk membangun kemitraan solusi untuk
menghubungkan mekanisme pendanaan
program dan poin penggunaan pelanggan.
EPACT-2005 juga memperbarui tujuan
perbaikan energi federal dengan tahun
dasar yang lebih baru dan lebih ketat
(2003) dan tatanan waktu baru untuk
kebutuhan pengurangan energi. Segmen
bangunan federal tetap menjadi target yang
sangat baik untuk perbaikan skala besar,
serta menetapkan contoh visibilitas tinggi
yang sangat penting untuk diikuti oleh
industri swasta.
Perintah eksekutif presiden yang
disebutkan dalam bab 20 menciptakan
Program manajemen energi Federal
(FEMP) untuk membantu sektor Federal
dalam memenuhi tujuan-tujuan
pengelolaan energi Federal. Potensi
penghematan FEMP sangat besar dan
profesional baru yang berkembang biak
dengan pemerintah federal, serta
pemerintah negara bagian dan lokal telah
bergabung dengan jajaran manajer energi.
Namun, ketika kongres mengalami
perubahan kulit, FEMP dan bahkan DOE
sendiri mungkin menghadapi masa depan
yang tidak pasti. Perjalanan roller coaster
terus berlanjut.
FEMP mencoba menunjukkan
hasil. Gambar 1,3 garis besar tujuan yang
telah ditetapkan untuk FEMP dan laporan
menunjukkan bahwa tabungan tampaknya
tepat waktu untuk memenuhi semua tujuan
ini. Seperti semua program, pelaporan dan
pengukuran adalah berbeda dan kritis.
Namun, energi dan uang yang
diselamatkan tidak bisa disangkal. Namun,
yang lebih penting bagi kebanyakan
pembaca buku ini adalah program
peragaan dan pengumuman teknologi
teknologi yang diterbitkan oleh
laboratorium pasific. Barat laut Battelle
yang bekerja sama dengan amerika serikat.
Kedua program ini secara dramatis
mempercepat penggabungan teknologi
baru dan peringatan adalah sumber
informasi yang bagus bagi semua manajer
energi. (informasi tersedia di WEB).
Seiring dengan berkurangnya
program DSM swasta, sementara sektor
bisnis swasta dan pemerintah federal
memperluas kebutuhan mereka akan
program manajemen energi, pintu tersebut
terbuka bagi ESCOs (perusahaan layanan
energi), penyedia jasa bersama, kontraktor
kinerja, dan organisasi serupa lainnya.
Kelompok-kelompok ini menyediakan
audit, analisis energi dan ekonomi, modal
dan pemantauan untuk membantu
organisasi-organisasi lain mengurangi
konsumsi energi mereka dan mengurangi
pengeluaran mereka untuk layanan energi.
Dengan menjamin dan berbagi
penghematan dari peningkatan efisiensi
energi dan produktivitas, kedua kelompok
mendapat manfaat dan kemakmuran.
Secara keseluruhan, manajer energi
telah membuktikan berkali-kali, bahwa
manajemen energi itu efektif biaya. Selain
itu, manajemen energi sangat penting bagi
keamanan nasional, kesejahteraan
lingkungan, dan produktivitas ekonomi
kita. Hal ini akan dibahas dalam bagian
berikutnya.
1.2 Nilai Manajemen Energi
Bisnis, industri, dan organisasi
pemerintah semuanya berada di bawah
tekanan ekonomi dan lingkungan yang luar
biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Menjadi kompetitif secara ekonomi di
pasar global dan memenuhi meningkatnya
standar lingkungan untuk mengurangi
polusi udara dan air telah menjadi faktor
pendorong utama dalam sebagian besar
keputusan biaya operasional dan investasi
biaya modal baru-baru ini untuk semua
organisasi. Manajemen energi telah
menjadi alat penting untuk membantu
organisasi di dalam memenuhi tujuan-
tujuan penting untuk kelangsungan hidup
jangka pendek dan keberhasilan jangka
panjang mereka.
Masalah yang dihadapi organisasi
dari perspektif individu dan nasional
mereka mencakup:
• memenuhi standar kualitas
lingkungan yang lebih ketat, yang terutama
berkaitan dengan mengurangi pemanasan
global dan mengurangi hujan asam.
Manajemen energi membantu
meningkatkan kualitas lingkungan.
Misalnya, penyebab utama pemanasan
global adalah karbon dioksida, CO2.
Persamaan 1.1, sebuah persamaan kimia
yang seimbang yang melibatkan
pembakaran metana (gas alam kebanyakan
adalah metana), memperlihatkan bahwa
2,75 pon karbon dioksida diproduksi untuk
setiap pon pembakaran metana. Jadi,
manajemen energi, dengan mengurangi
pembakaran metana dapat secara drastis
mengurangi jumlah karbon dioksida di
atmosfer dan membantu mengurangi
pemanasan global. Penggunaan energi
komersial dan industri menghasilkan
sekitar 45 persen karbon dioksida yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
fosil, dan sekitar 70 persen emisi sulfur
dioksida dari sumber-sumber yang tidak
bergerak.
CH4 + 2 O2 = CO2 + 2 H2O
(12 + 4*1) +2(2*16) =
(12 + 2*16) + 2(2*1 +16)
Dengan demikian, 16 kilogram
metana menghasilkan 44 kilogram karbon
dioksida; Atau 2,75 pon karbon dioksida
diproduksi untuk setiap pon metana
dibakar.
Manajemen energi mengurangi
beban pada pembangkit listrik, sehingga
kebutuhan listrik kilowatt berkurang. Jika
sebuah tanaman membakar batu bara atau
minyak bakar, berarti dihasilkan curah
hujan asam yang signifikan dari belerang
dioksida yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik itu. Permasalahan hujan
asam telah berkurang melalui pengelolaan
energi.
Kurangnya konsumsi energi berarti
kurangnya pengembangan minyak bumi
dan polusi lapangan berikutnya.
Konsumsi energi yang lebih sedikit
berarti lebih sedikit polusi termal pada
pembangkit listrik dan lebih sedikit
pembuangan air pendingin. Penggunaan
alat pendingin yang berkurang atau
kepuasan yang lebih efisien dari kebutuhan
itu berarti lebih sedikit penggunaan CFC
dan mengurangi penipisan lapisan ozon di
stratosfer. Daftarnya bisa berjalan hampir
tanpa batas waktu, tetapi intinya adalah
bahwa manajemen energi membantu
meningkatkan kualitas lingkungan.
• Menjadi atau terus menjadi
kompetitif secara ekonomis di pasar
global, yang membutuhkan pengurangan
biaya produksi atau layanan, mengurangi
intensitas energi industri, dan memenuhi
kebutuhan layanan pelanggan untuk
kualitas dan waktu pengiriman.
Penghematan energi dan dolar yang
signifikan tersedia melalui manajemen
energi. Sebagian besar fasilitas (pabrik,
sekolah, rumah sakit, gedung perkantoran,
dll) dapat melakukan penghematan sesuai
dengan profil yang ditunjukkan pada
Gambar 1.1. Bahkan lebih banyak
penghematan yang telah dilakukan oleh
beberapa program.
 Kegiatan berbiaya rendah pada
tahun pertama atau kedua: 5% hingga 15%
 Biaya sedang, upaya signifikan,
tiga hingga lima tahun: 15% hingga 30%
 Potensi jangka panjang, biaya lebih
tinggi, lebih banyak rekayasa: 30% hingga
50%
Gambar 1.1 Tipe Tabungan
Melalui Manajemen Energi
Dengan demikian, penghematan
besar sering dapat dicapai dengan
pengembalian investasi yang tinggi dan
pengembalian yang cepat. Manajemen
energi dapat membuat perbedaan antara
keuntungan dan kerugian dan dapat
membangun tambahan kompetitif yang
nyata bagi kebanyakan perusahaan.
Manajemen energi dalam bentuk
implementasi teknologi efisiensi energi
baru, material baru dan proses manufaktur
baru dan penggunaan teknologi baru dalam
peralatan dan bahan untuk bisnis dan
industri juga membantu perusahaan
meningkatkan produktivitas mereka dan
meningkatkan kualitas produk atau
layanan mereka. Seringkali, penghematan
energi bukanlah faktor pendorong utama
ketika perusahaan memutuskan untuk
membeli peralatan baru, menggunakan
proses baru, dan menggunakan bahan
berteknologi tinggi baru. Namun demikian,
kombinasi dari peningkatan produktivitas,
peningkatan kualitas, mengurangi emisi
lingkungan, dan berkurangnya biaya
energi memberikan insentif yang kuat
untuk
perusahaan dan organisasi untuk
mengimplementasikan teknologi yang baru
ini.
Total Quality Management (TQM)
adalah tekanan lain yang dikembangkan
banyak bisnis dan organisasi lain selama
dekade terakhir. TQM adalah pendekatan
terintegrasi untuk mengoperasikan
fasilitas, dan pengendalian biaya energi
harus dimasukkan dalam program TQM
secara keseluruhan. TQM didasarkan pada
prinsip bahwa karyawan garis depan harus
memiliki wewenang untuk membuat
perubahan dan keputusan lain pada tingkat
operasi terendah dari suatu fasilitas. Jika
karyawan memiliki pelatihan manajemen
energi, mereka dapat membuat keputusan
dan rekomendasi tentang biaya operasi
energi.
• Mempertahankan pasokan
energi yaitu:
- Tersedia tanpa gangguan yang
signifikan, dan
- Tersedia dengan biaya yang tidak
fluktuasi terlalu cepat.
Sekali lagi, negara ini menjadi
tergantung pada minyak impor. Selama
masa krisis harga minyak 1979, AS
mengimpor hampir 50% dari total
konsumsi minyak. Pada 1995, AS sekali
lagi mengimpor 50% dari total konsumsi
minyak. Hari ini (2003) Negara kita
mengimpor lebih banyak lagi (sekitar
54%), dan harganya telah meningkat
secara dramatis. Dengan demikian, AS
sekali lagi rentan terhadap embargo
minyak atau gangguan pasokan lainnya.
Perbedaan utama adalah bahwa ada
keseimbangan pasokan minyak yang lebih
baik di antara negara-negara yang ramah
terhadap AS. Namun, banyak minyak yang
digunakan di negara ini tidak diproduksi di
negara ini . Neraca perdagangan akan jauh
lebih menguntungkan jika kita mengimpor
lebih sedikit minyak.
• Membantu menyelesaikan
masalah nasional lainnya yang meliputi:
- Perlunya menciptakan
pekerjaan baru
- Perlunya meningkatkan
keseimbangan pembayaran dengan
mengurangi biaya energi impor
- Perlu meminimalkan dampak
gangguan pasokan energi potensial yang
terbatas
Tak satu pun dari masalah ini dapat
dipenuhi secara memuaskan tanpa
memiliki ekonomi yang efisien energi.
Manajemen energi memainkan peran kunci
dalam membantu bergeraknya ekonomi
hemat energi ini.
1.3 PROFESI MANAJEMEN ENERGI
Keterampilan manajemen energi
penting bagi orang-orang di banyak
organisasi, dan tentunya bagi orang-orang
yang melakukan tugas seperti sebagai
audit energi, manajemen fasilitas atau
bangunan, analisis energi dan ekonomi,
dan pemeliharaan. Jumlah perusahaan
yang mempekerjakan manajer energi yang
terlatih secara profesional berjumlah
sangat besar dan terus bertambah. Daftar
sebagian jabatan diberikan pada Gambar
1.2. Meskipun ini hanya sebagian daftar,
luasnya menunjukkan kekokohan profesi.
Bagi sebagian orang, manajemen
energi akan menjadi tugas utama mereka ,
dan mereka perlu memperoleh
keterampilan mendalam dalam analisis
energi serta pengetahuan tentang energi
yang ada dan yang baru menggunakan
peralatan dan teknologi. Bagi yang lain —
seperti manajer perawatan — keterampilan
manajemen energi hanyalah satu bidang
lagi yang harus dicakup dalam tugas dan
harapan yang sudah penuh. Penulis sedang
menulis Buku Pegangan Manajemen
Energi ini untuk kedua kelompok pembaca
dan pengguna ini.
Dua puluh tahun yang lalu,
beberapa anggota fakultas universitas
akan menyatakan minat utama mereka
adalah manajemen energi. Namun hari ini
ada banyak fakultas yang dengan jelas
menyebutkan manajemen energi sebagai
spesialisasi utama milik mereka. Pada
tahun 2003, ada 26 universitas di seluruh
negara yang terdaftar oleh DOE sebagai
Pusat Pengkajian Industrial atau Analisis
Energi dan Pusat Diagnostik. Universitas
lain menawarkan kursus dan / atau
melakukan penelitian dalam manajemen
energi tetapi tidak memiliki salah satu
pusat diatas. Akhirnya, beberapa Jurnal
dan Majalah profesional sekarang
menerbitkan secara eksklusif untuk para
manajer energi sementara kita tahu tidak
ada manajer energi yang ada 15 tahun
yang lalu.
Kebutuhan untuk manajemen
energi di fasilitas federal ada sebelum
Departemen Energi A.S. Sejak 1973,
Presiden dan Kongres telah meminta
lembaga-lembaga federal untuk memimpin
dengan memberi contoh dalam konservasi
dan pengelolaan energi dalam fasilitas,
kendaraan, dan operasinya sendiri. Baik
Presiden dan Kongres telah membahas
masalah peningkatan efisiensi energi di
fasilitas federal beberapa kali sejak
pertengahan 1970-an. Setiap bagian baru
dari undang-undang dan perintah eksekutif
telah menggabungkan pengalaman masa
lalu dengan pendekatan baru dalam upaya
mempromosikan peningkatan efisiensi
lebih lanjut di lembaga-lembaga federal.
Federal Energi Manajemen Program
(FEMP) didirikan
pada awal 1970-an untuk
mengoordinasikan pelaporan lembaga
federal, analisis penggunaan energi dan
untuk mendorong konservasi energi dan
masih memimpin upaya itu hingga saat ini.
Perintah Eksekutif 13123, Menghijaukan
Pemerintah Melalui Efisien Manajemen
Energi, ditandatangani oleh Presiden
Clinton pada bulan Juni 1999, adalah
direktif terbaru untuk badan-badan federal.
Ringkasan singkat tujuan dari perintah
eksekutif tersebut diberikan pada Gambar
1.3. Selain tujuan, Perintah Eksekutif
13123 diuraikan beberapa persyaratan
lainnya untuk badan-badan federal yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
energi , mengurangi gas rumah kaca dan
emisi lainnya, meningkatkan penggunaan
energi terbarukan, dan mempromosikan
kepemimpinan federal dalam manajemen
energi.
Seperti manajemen energi itu
sendiri, program utilitas DSM mengalami
pasang surut. Upaya DSM memuncak di
akhir 80-an dan awal 90-an, dan telah
sejak itu PHK secara signifikan sebagai
deregulasi utilitas dan pergerakan ke roda
ritel telah menyebabkan utilitas untuk
mengurangi staf dan memangkas biaya
sebanyak mungkin. Pemotongan biaya
jangka pendek ini dipandang oleh banyak
utilitas sebagai satu-satunya cara mereka
untuk menjadi pesaing pemasok tenaga
listrik berbiaya rendah. Setelah pelanggan
besar memilih pasokan listrik mereka,
mereka ingin dapat berpegang pada
pelanggan ini dengan menawarkan harga
yang bersaing dengan produsen lain di
seluruh negeri. Di sementara itu, layanan
energi lainnya yang disediakan oleh
utilitas sedang dikurangi atau dihilangkan
di perusahaan ini sebagai upaya
perampingan.
Pengurangan insentif listrik dan
potongan harga program ini, serta
pengurangan dukungan pelanggan, telah
menghasilkan kesenjangan dalam bantuan
layanan energi yang dipenuhi oleh sektor
yang berkembang dari perusahaan
pemasok peralatan dan perusahaan
konsultan layanan energi yang bersedia
dan mampu memberikan bantuan teknis
dan keuangan bahwa banyak organisasi
sebelumnya mendapatkan utilitas listrik
mereka dari lokal. Peluang bisnis baru dan
banyak pekerjaan baru sedang dibuat
dalam pergeseran ini dari utilitas dukungan
untuk dukungan perusahaan layanan
energi. Keterampilan manajemen energi
sangat penting dalam hal ini dengan cepat
memperluas lapangan, dan bahkan penting
bagi perusahaan-perusahaan itu berada
dalam bisnis mengidentifikasi
penghematan energi dan memberikan
jaminan hasil penghematan.
• Manajer Energi Pabrik
• Manajer Energi Bangunan /
Fasilitas
• Auditor Utilitas Energi
• Analis Energi Utilitas
• Analis Energi Badan
Negara
• Analis Energi Federal
• Konsultasi Manajer Energi
• Konsultasi Insinyur Energi
• Auditor / Manajer DSM
Gambar 1.2 Jenis Pekerjaan
Manajemen Energi
• Sec. 201. Tujuan
pengurangan gas rumah kaca. Mengurangi
emisi gas rumah kaca yang dikaitkan
dengan penggunaan energi fasilitas sebesar
30% pada tahun 2010 dibandingkan
dengan tahun 1990.
• Sec. 202. Tujuan
peningkatan efisiensi energi. Konsumsi
reduksi energi per kaki persegi kotor
fasilitas sebesar 30% pada 2005 dan 35%
pada 2010 dibandingkan tahun 1985.
• Sec. 203. Fasilitas industri
dan laboratorium. Konsumsi energi per
kaki persegi, per unit produksi atau per
unit lain sebagaimana berlaku sebesar 20%
pada tahun 2005 dan 25% pada tahun 2010
dibandingkan tahun 1990.
• Sec. 204. Energi
terbarukan. Berusaha keras untuk
memperluas penggunaan energi
terbarukan. Pemerintah federal harus
berusaha untuk memasang 2.000 sistem
energi surya di fasilitas federal pada akhir
tahun 2000, dan 20.000 sistem energi
surya di fasilitas federal pada tahun 2010.
• Sec. 205. Minyak. Setiap
agen harus mengurangi penggunaan
minyak dalam fasilitasnya. (Meskipun
tidak ada tujuan spesifik yang
diidentifikasi.).
• Sec. 206. Sumber energi.
Pemerintahan federal harus berusaha untuk
mengurangi penggunaan energi total
seperti yang diukur pada sumbernya.
(Meskipun persyaratan pelaporan agensi
untuk konsumsi energi didasarkan pada
energi tapak, bagian ini memungkinkan
egensi untuk menerima kredit untuk
kegiatan dimana sumber energi berkurang
tetapi energi tapak meningkat seperti
dalam sistem kogenerasi).
• Sec.207. Konservasi air.
Kurangi komsumsi air dan penggunaan
energi terkait di fasilitas mereka untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
Sekretaris Energi. (sekretaris energi,
melalui DOE Federal Energy
Management Programme, mengeluarkan
panduan untuk menetapkan tujuan
peningkatan efisiensi air untuk agen-agen
federal pada Mei 2000. Lihat pada
www.eere.energy.gov/femp/resources/wat
erguide.html untuk detail lebihnya.
Pada gambar 1.3. Sasaran Badan
Federal yang didirikan dengan perintah
ekslusif 13123
Dengan demikian, masa depan
untuk manajemen energi sangat
menjanjikan. Itu hemat biaya,
meningkatkan kualitas lingkungan ,
membantu mengurangi defisit
perdagangan , dan membantu mengurangi
ketergantungan pada pasokan bahan bakar
asing. Manajemen energi akan terus
tumbuh dalam ukuran dan kepentingan.
1.4 Beberapa prinsip yang disarankan
untuk manajemen energi.
Bapak Roger Sant yang saat
itu menjadi direktur pusat produktivitas
energi institut penelitian Carnegiec Mellon
di Arlington, VA , menulis bagian ini
untuk edisi pertama. Edisi ini tidak
berubah sampai edisi kedua. Sekarang,
edisi keempat sedang dicetak. Prinsip-
prinsip yang dikembangkan dalam bagian
ini masih baik. Beberapa dari angka yang
dikutip sekarang mungkin sudah cukup
tua, tetapi prinsip-prinsipnya masih sama.
Jika produktivitas energi
merupakan peluang penting bagi bangsa
secara keseluruhan , itu merupakan suatu
keharusan bagi perusahaan perorangan. Ini
merupakan peluang nyata bagi manajemen
kreatif untuk mengurangi komponen biaya
produk yang meningkat paling tinggi sejak
tahun 1973.
Mereka yang
memanfaatkan peluang ini telah
melakukannya karena niat dan komitmen
yang jelas dari eksekutif puncak. Setelah
komitmen itu dipahami, manajer dapat dan
 Function Dollar Percent Of Percent of Total
memang menanggapi dengan serius Expenditure expenditure Btu
(Billions)
peluang yang ada. Tanpa kepemimpinan Machine Drive 19 35 12
Feedstocks 16 29 35
itu, program manajemen energi yang Process Steam 7 13 23
Direct Heat 4 7 13
dirancang terbaik menghasilkan sedikit Indirect Heat
Electrolysis
4
4
7
7
13
3
hasil. Selain itu, kami ingin merayakan Space conditioning
and Lighting
1 1 1

empat prinsip dasar yang jika diadopsi Total 55 100 100

dapat memperluas efektivitas program

manajemen energi yang ada atau
memberikan titik awal upaya baru.
Pertama adalah mengontrol
biaya fungsi energi atau layanan yang
diberikan tetapi bukan energi. Seperti yang
diketahui oleh kebanyakan orang yang
beroperasi, energi hanyalah sarana untuk
menyediakan layanan atau manfaat.
Dengan kemungkinan pengecualian bahan
baku untuk produksi petrokimia, energi
tidak dikonsumsi secara langsung. Itu
selalu dikonversi menjadi beberapa fungsi
yang bermanfaat. Data yang ada tidak
selengkap yang diinginkan, tetapi
mengidentifikasikan beberapa kejutan.
Pada tahun 1978, misalnya, pengeluaran
industri agregat untuk energi adalah $55
Miliar pada semua tingkatan organisasi.
Tiga puluh lima persen dari yan dihabiskan
untuk pengerak mesin dari kotor listrik
29% bahan baku, 27% proses panas , 7%
fungsi elektrolitik, dan 2% pengkondisian
ruang dan cahaya. Seperti yang
ditunjukkan pada tabel 1.1 sangat kontras
untuk mengukur fungsi-fungsi di dalam.
Pengerak mesin misalnya alih-alih 35%
dari dolar hanya membutuhkan 12%.
Disebagian besar
organisasi, membayar untuk menjadi lebih
Kegunaan yang merespon panas
diletakkan. Dalam beberpa kasus juga
berguna untuk memecahkan panas dalam
hal suhu sehingga peluang untuk
mencocokkan sumber panas dengan
kebutuhan kerja dapat dimanfaatkan.
Selain biaya energi , berguna untuk
mengukur depresiasi, pemeliharaan, tenaga
kerja, dan biaya pengoperasian lainnya
yang terlibat dalam menyediakan peralatan
konversi yang diperlukan untuk
memberikan layanan yang diperlukan.
Biaya ini menambah sebanyak 50% dari
biaya bahan bakar. Biaya total fungsi-
fungsi ini yang harus dikelola dan
dikendalikan, bukan Btu energi. Perbedaan
besar dalam biaya berbagai Btu energi
dapat membuat ukuran Btu yang umum
digunakan sangat menyesatkan. Pada
bulan November 1979, biaya 1 Btu listrik
sembilan kali lipat dari 1 Btu uap batu
bara. Tabel 1.2 menunjukkan bagaimana
nilai dan rasio ini dibandingkan pada tahun
2005.
Tabel 1.2 Biaya energi industri per
juta Btu 1979 dan 2005
Fuel Cost (1979) Cost (1979) Cost (2005) Pet Change in
Adjusted to 25 years
2004 Dollars (constant
Industrial 1.11 2.32 1.78 -23%
dollars)

spesifik tentang fungsi yang disediakan. Coal

Natural Gas 2.75 5.75 8.41 +46%
Sebagai contoh, evaporasi, penyulingan, Residual
Fuel
2.95 6.17 8.74 +41%

Distillate 4.51 9.65 10.82 +12%

pengeringan, dan pemanasan ulang Fuel
Eletricity 10.31 21.58 17.57 -18%
semuanya tipikal.
Approximated Source: EIA
Tabel 1.1 Fungsi Energi Industri as 3% inflation
per year over 25
annual energy
outlook, 2004
menurut pengeluaran dan Btu 1978 year. dolars per
million Btu.
 Salah satu keterampilan yang
paling diinginkan dan paling tidak dapat
diandalkan untuk seorang manajer energi
adalah memperkirakan biaya energi di
masa depan. Sejauh biaya energi
meningkat dalam harga di luar tingkat
inflasi umum, pengembalian investasi akan
dipersingkat, tetapi tentu saja kebalikannya
juga benar. Pandangan sekilas pada tabel
1.2 menunjukkan inkonsistensi perubahan
harga energi secara keseluruhan selama
periode waktu ini. Bahkan konsepsi
populer bahwa harga energi selalu naik
tidak berlaku untuk periode ini. Ketika
dinormalisasikan ke dolar konstan.
Ketidakstabilan dalam penetapan harga
energi ini dapat menyebabkan beberapa
keputusan bisnis yang tampak terlalu
konservatif dalam menetapkan tingkat
pengembalian atau pengembalian periode
pengembalian barang.
Ketersediaan juga berbeda den
biaya pemeliharaan fleksibelitas bahan
bakar dapat mempengaruhi biaya produk.
Seperti yang ditunjukkan sebelumnya
kenaikan harga rata-rata tahunan gas alam
hampir tiga kali lipat dari listrik. Oleh
karena itu sistem manajemen energi yang
mengontrol Btu per unit produk mungkin
benar-benar kehilangan efek dari
perubahan ekonomi dan ketersediaan
alternatif energi dan perbedaan utama
dalam kemampuan masing-masing bahan
bakar. Mengontrol total biaya fungsi
energi jauh lebih dekat dengan salah satu
kepentingan utama para eksekutif dari
sebuah organisasi yang mengendalikan
biaya.
Catatan: rekomendasi untuk
mengonrol energi, bukan Btus tidak selalu
berlaku. Misalnya :melacak penggunaan
energi gedung pertahun untuk
perbandingan dengan tahun-tahun
sebelumnya paling baik dilakukan dengan
Btus karena hal itu meniadakan efek dari
volatilitas harga energi. Demikian pula
membandingkan pemanasan penggunaan
fasilitas komersial terhadap tolak ukur
segmen industri dengan menggunakan
biaya saja dapat menghasilkan hasil yang
liar jika, misalnya satu bangunan
menggunakan gas alam untuk
memanaskan sementara yang lain
menggunakan hambatan listrik ini adalah
kasus lain dimana menggunakan Btus
menghasilkan hasil yang lebih bermakna.
Prinsip kedua manajemen energi
adalah mengontrol fungsi energi sebagai
biaya produk, bukan sebagai bagian dari
manufaktur atau overhead umum. Sungguh
mengejutkan betapa banyak perusahaan
masih menyatukan semua biaya energi ke
dalam satu akun overhead umum atau
manufaktur tanpa mengidentifikasi
produk-produk dengan biaya fungsi energi
tertinggi. Dalam kebanyakan kasus, fungsi
energi harus menjadi bagian dari sistem
biaya standar sehingga setiap fungsi dapat
dinilai untuk dampak spesifiknya pada
biaya produk.
Pengeluaran energi teoritis
minimum untuk menghasilkan produk
tertentu biasanya dapat ditentukan dalam
perjalanan untuk menetapkan biaya energi
standar untuk produk tersebut. Misalnya,
Detik 25-hp drive motor, menit yang
diperlukan dalam tungku 2200 ° F untuk
memanaskan bagian baja untuk pabrikasi,
atau menit dari 5-V listrik yang diperlukan
untuk membuat pemisahan elektrolitik,
dapat ditentukan sebagai minimum teoritis
dan dibandingkan dengan angka yang
sebenarnya. Seperti dalam semua fungsi
biaya produksi, standar minimum
seringkali sulit dipenuhi, tetapi dapat
berfungsi sebagai indikator ukuran
peluang.
 Dalam membandingkan
nilai aktual dengan nilai minimum, empat
pendekatan yang mungkin dapat diambil
untuk mengurangi varians, yaitu:
1. Sistem kontrol per jam atau
harian dapat dipasang untuk menjaga biaya
fungsi pada tingkat yang diinginkan.
2. Persyaratan bahan bakar dapat
diubah ke bentuk yang lebih murah dan
lebih tersedia.
3. Suatu perubahan dapat dilakukan
pada metodologi proses untuk mengurangi
kebutuhan akan fungsi tersebut.
4. Peralatan baru dapat dipasang
untuk mengurangi biaya fungsi.
Titik awal untuk
mengurangi biaya harus dalam mencapai
biaya minimum yang mungkin dengan
peralatan dan proses saat ini. Menginstal
sistem kontrol manajemen dapat
menunjukkan apa penggunaan energi
serendah mungkin dalam situasi yang
terkontrol dengan baik. Hanya pada saat
itulah perubahan dalam konfigurasi proses
atau peralatan harus dipertimbangkan.
Perubahan peralatan sebelum
meminimalkan pengeluaran di bawah
sistem saat ini dapat menyebabkan
oversize peralatan baru atau mengganti
peralatan untuk fungsi yang tidak perlu.
Prinsip ketiga adalah
mengontrol dan mengukur hanya fungsi
energi utama — sekitar 20% yang
merupakan 80% dari biaya. Seperti yang
ditunjukkan oleh Peter Drucker beberapa
waktu lalu, beberapa fungsi biasanya
merupakan sebagian besar biaya. Penting
untuk memfokuskan kontrol pada hal-hal
yang mewakili biaya yang berarti dan
menggabungkan item yang tersisa dalam
kategori umum. Banyak pabrik di Amerika
Serikat hanya memiliki satu meter, yang
mengarah dari gas utama atau listrik utama
ke pabrik dari sumber luar. Terlepas dari
kewajaran biaya standar yang ditetapkan,
ketidakmampuan untuk mengukur
konsumsi aktual terhadap standar itu akan
membuat sistem seperti itu tidak berguna.
fungsi utama Submetering dapat
memberikan informasi, tidak hanya untuk
mengukur tetapi untuk mengontrol biaya
dalam interval waktu yang singkat. Biaya
pengukuran dan pengesahan biasanya
insidental dengan potensi untuk
mewujudkan peningkatan biaya yang
signifikan dalam fungsi energi utama dari
sistem produksi.
Prinsip keempat adalah
menempatkan upaya besar dari program
manajemen energi dalam memasang
kontrol dan mencapai hasil untuk
menemukan pengetahuan umum tentang
bagaimana sejumlah besar energi dapat
dihemat di pabrik. Unsur yang hilang
adalah disiplin yang diperlukan untuk
mencapai penghematan potensial ini.
Setiap langkah dalam menghemat energi
perlu dimonitor cukup sering oleh manajer
atau penyelia lini pertama untuk melihat
perubahan yang nyata. Pencatatan
penggunaan bahan bakar yang penting atau
pengamatan perilaku, hampir selalu
diperlukan sebelum hasil penghematan
tertentu dapat direalisasikan. Oleh karena
itu, sangat penting bahwa direktur atau
komite energi memiliki wewenang dari
kepala eksekutif untuk menginstal kontrol,
bukan hanya memberi nasihat kepada
manajemen lini. Para manajer energi yang
telah mencapai pengurangan biaya terbesar
sebenarnya menginstal sistem dan kontrol;
mereka tidak hanya memberikan saran
yang bagus.
Seperti yang disarankan
sebelumnya, potensi keseluruhan untuk
meningkatkan produktivitas energi dan
mengurangi biaya layanan energi sangat
besar. Peningkatan sekitar 20% dalam
produktivitas energi industri sejak awal
1972 hanyalah permulaan. Dikutip dari
direktur energi sebuah perusahaan kimia
besar: "Hasil jangka panjang akan jauh
lebih besar."
Meskipun tidak ada yang
tahu persis berapa banyak kita dapat
meningkatkan produktivitas dalam
praktiknya, American Physical Society
menunjukkan dalam studi konservasi
energi 1974 mereka, bahwa secara teori
dimungkinkan untuk mencapai
peningkatan delapan kali lipat dari rasio
energi / produksi 1972. Tentunya, kita jauh
dari peluang kejenuhan ekonomi.
Argumen umum bahwa tidak banyak yang
dapat dilakukan setelah peningkatan 15
atau 20% telah direalisasikan.Untuk itu
produktivitas energi memberikan peluang
yang berkembang. Bab-bab dalam buku ini
memberikan informasi yang diperlukan
untuk memanfaatkan peluang itu di setiap
organisasi.
Referensi
1. Abstrak Statistik Amerika
Serikat, Kantor Percetakan Pemerintah AS,
Washington, DC, 1999. 2. Energy User
News, 14 Januari 1980.
3. JOHN G. WINGER et al.,
Outlook untuk Energi di Amerika Serikat
hingga 1985, The Chase Manhattan Bank,
New York, 1972, p 52.
4. DONELLA H. MEADOWS et
al., Batas untuk Pertumbuhan, Universe
Books, New York, 1972, hlm. 153-154.
5. JIMMY E. CARTER, 15 Juli
1979, “Address to the Nation,”
Washington Post, 16 Juli 1979, hlm. A14.
6. Tinjauan Energi Bulanan, Januari 1980,
Departemen Energi AS, Washington, DC,
hlm. 16.
7. Tinjauan Energi Bulanan,
Januari 1980, Departemen Energi AS,
Washington DC, hlm. 8; Abstrak Statistik
Amerika Serikat, Kantor Percetakan
Pemerintah AS, Washington, DC, 1979,
Tabel 1409; Berita Pengguna Energi, 20
Januari 1980, hlm. 14.
8. Asosiasi Amerika untuk
Kemajuan Ilmu Pengetahuan, “Permintaan
Energi AS: Sejumlah Masa Depan Energi
Rendah,” Sains, 14 April 1978, hlm. 143.
9. Studi Musim Panas American
Physical Society tentang Aspek Teknis
Pemanfaatan Energi Efisien, 1974.
Tersedia sebagai WH CARNAHAN et al.,
Efisiensi Penggunaan Energi, Perspektif
Fisika, dari NTIS PB242-773, atau dalam
Penggunaan Energi Efisien, Vol. . 25 dari
Prosiding Konferensi Institut Fisika
Amerika.
10. RW SANT, Strategi Energi
Tanpa Biaya, Carnegie-Mellon University
Press, Pittsburgh, Pa., 1979
11. Kantor Kongres AS Penilaian
Teknologi (OTA). Efisiensi Energi di
Pemerintah Federal: Pemerintah dengan
Contoh yang Baik? OTA-E-492, Kantor
Percetakan Pemerintah AS, Washington
DC, Mei 1991.
12. Angkatan Udara AS. Buku
Pegangan Manajer Energi DOD Volume 1:
Manajemen Energi Instalasi. Washington
DC, April 1993.