PRAKTIKUM IP ADDRESS
Nama Kelompok :
2019
MODUL 4
IP ADDRESS
A. Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang dimaksud dengan IP Versi 4?
2. Apakah yang dimaksud dengan IP Versi 6?
3. Jelaskan perbedaan antara IPV 4 dan IPV6!
B. Pembahasan
1. IP Versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang
totalnya adalah 32-bit. Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi
desimal bertitik (dotted-decimal notation) yang dibagi ke dalam empat buah oktet
berukuran 8-bit. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar
antara 0 hingga 255 . Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi
dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua bagian, yaitu :
a. Network Identifier (NetID) atau Network Address yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Version mengindentifikasi versi IP, yang dimana untuk IPV4 nilai diset menjadi 4
Header (IHL) berfungsi mengidentifikasi ukuran header IP .
TOS (Type of service) digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah
datagram IP.
Total Length dapat didefinisikan panjang keseluruhan dari datagram IP, dimana
mencakup header IP dan muatan yang didalamnya dalam bentuk byte. Minimum-
panjang datagram adalah 20 byte (header 20-byte + 0 byte data) dan maksimal
adalah 65.535 byte.
Indetification merupakan bagian yang digunakan mengindentifikasi sebuah paket
IP yang tertentu yang akan difregmentasikan.
Flag digunakan untuk mengontrol apakah router diperbolehkan untuk fragmen dan
untuk menunjukkan bagian-bagian dari sebuah paket ke receiver.
Fragment Offset merupakan jumlah byte dari awal paket yang dikirim. Selain itu
Fragment Offset digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen
yang dimulai.
Time to Live digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan
di mana sebuah datagram IP dapat berjalan .
Protocol mendefinisikan protokol yang digunakan dalam bagian data dari datagram
IP.
Header Checksum berguna untuk melakukan pengecekan integritas terhadap
header IP. Header Checksum berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field
dari header paket IP.
Source address adalah sebuah alamat IPv4 yang menunjukkan pengirim paket.
Destination address adalah sebuah alamat IPv4 yang menunjukkan penerima paket
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCPv6 Server
sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static
address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP
Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika
konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address
configuration. Pada IPv6 terdapat 3 jenis tipe alamat IP yaitu :
a. Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point,
secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
b. Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan
sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama.
Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
c. Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data
kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam
komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya
sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada
router, bukan kepada host-host biasa.
001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100000010101
0101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Struktur IPv6
Secara struktur penulisan alamat IPv6 dibagi menjadi 2 yaitu Network Prefix dan
Interface ID. Network Prefix adalah alokasi alamat yang diberikan dari RIR
(Regional Internet Registry) dan juga alokasi dari ISP. Untuk Interface ID merupakan
pengalamatan pada sisi host/perangkat di jaringan.
d. Keamanan
Untuk menjaga keamanan IPv4 mengggunakan IPsec, sebagai fitur
keamanannya. Tetapi fitur ini hanya sebagai fitur tambahan. Sedangkan di
IPv6, IPsec secara default telah digunakan. Jadi setiap proses akan melewati
IPsec terlebih dahulu.
2. Hubungkan port ethernet 2 pada router mikrotik R1 dengan kabel cross over ke
port ethernet 2 pada router mikrotik R2, untuk port ethernet 1 pada mikrotik R1
dihubungkan ke port ethernet laptop menggunakan kabel cross over.
3. Setelah semua kabel terhubung, selanjutnya pastikan konfigurasi ip adapter
ethernet pada laptop tidak static agar ip pada router mikrotik tedeteksi,
konfigurasilah ke DHCP seperti pada gambar dibawah ini.
4. Selanjutnya jalakan WinBox pada laptop, jika belum memiliki WinBox bisa
mendownloadnya di link berikut : https://mikrotik.com/download
5. Setelah terbuka maka tampilannya akan seperti dibawah ini, pada tab Neighbors
akan mucul secara otomatis list MAC Address dari router mikrotik. Jika tidak
muncul MAC Address dapat menekan tombol refresh dan jika masih tidak muncul
dapat mengecek kembali routernya dan kabelnya. Pastikan indikator LED
ethernet menyala pada router mikrotik. Lalu klik MAC Address pada list, maka
akan otomatis masuk ke Connect To, untuk Login username default nya adalah
admin dan password nya kosong, setelah itu klik tombol Connect.
Tampilan awal setelah berhasil masuk ke router mikrotik.
6. Mikrotik pada umumnya tidak mengaktifkan fitur IP versi 6 secara default, maka
untuk menjalankan IPv6 perlu mengaktifkan package yang terdapat pada mikrotik
dengan cara mengklik menu System lalu pilih Package.
7. Pada Package List, pilih paket IPv6 lalu klik tombol enable, setelah itu reboot
dengan cara klik menu system lalu pilih reboot dan tunggu beberapa saat hingga
selesai merestart.
8. Selanjutnya konfigurasi IPv6, dengan klik menu IPv6 lalu pilih Address.
11. Setelah kedua router selesai dikonfigurasi lakukan tes ping pada terminal, dengan
cara klik menu new terminal lalu ketikan perintah “ipv6 address” lalu “/ ping
2001:DB8::1” pada router 1. Lalu ketikan perintah yang sama ping ke router 2
dengan IP router 2 “/ ping 2001:DB8::2”. Hingga muncul status echo reply
12. Selesai.
4. Selanjutnya konfigurasi IP pada ethernet client, untuk IPv4 cara settingnya seperti
biasa, untuk IP nya bisa seperti gambar dibawah ini.
PC Client 1
PC Client 2
5. Konfigurasi untuk IPv6, pilih Internet Protocol Version 6 lalu klik properties.
6. Konfigurasi IPv6 pada masing-masing PC Client.
PC Client 1
PC Client 2
9. Selesai.
D. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum IP Address ini adalah IPv4 dan IPv6 memiliki
karateristik masing-masing, dari segi pengalamatan IP, IPv4 terbagi menjadi 5 kelas
A, B ,C, D dan E sedangkan IPv6 terbagi menjadi 3 yaitu Unicast, Multicast, dan
Anycast. Dari segi routing IPv4 lebih lambat dari dalam melakukan routing dari pada
IPv6. Dari segi Mobile IP, IPv4 sangat kurang dalam dukungan IPv4 sering
mengalami roaming sedangkan IPv6 sangat mendukung perangkat mobile. Dari segi
Keamanan IPv4 mengggunakan IPsec, sebagai fitur keamanannya. Tetapi fitur ini
hanya sebagai fitur tambahan. Sedangkan di IPv6, IPsec secara default telah
digunakan. Jadi setiap proses akan melewati IPsec terlebih dahulu.