PRAKTIKUM SUBNETTING
Nama Kelompok :
2019
MODUL 5
SUBNETTING
A. Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang dimaksud dengan subnetting ?
2. Jika diketahui sebuah jaringan kelas C dengan IP Address 192.164.1.0/22, jika
dilakukan subnetting pada IP address tersebut, tentukanlah :
Jumlah Subnet
Jumlah Host per Subnet
Blok Subnet
Alamat Host-Broadcast
3. Sebutkan dan jelaskan cara cara subnetting!
B. Pembahasan
1. Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan.
Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian
NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut.
Percobaan
1. Konfigurasi IPv6 DHCP Server dan IPv6 Client pada Mikrotik.
2. Pertama-tama buat pool untuk DHCP Server pada router 1 terlebih dahulu,
dengan mengklik menu IPv6 lalu pilih pool.
3. Klik icon + (plus), tambahkan Name, Prefix, dan Prefix Length seperti gambar
dibawah ini, lalu klik ok.
4. Selanjutnya konfigurasi IPv6 DHCP Server, klik menu IPv6 pilih DHCP Server.
5. Klik tanda + (plus), untuk Name bisa dibiarkan default saja, untuk Interface bisa
dipilih sesuai dengan port yang akan di hubungkan dengan router 2, di sini
penulis menggunakan port eth2 pada router 1 untuk menghubungkan ke router 2
sedangkan untuk Address Pool6 menggunakan nama pool yang dibuat
sebelumnya, pastikan penulisan nama pool nya benar lalu setelah itu klik ok.
Hasil konfigurasi IPv6 DHCP Server.
6. Setelah konfigurasi pool dan DHCP Server selesai di lakukan pada router 1,
selanjutnya konfigurasi DHCP Client pada router 2. Klik menu IPv6 lalu pilih
DHCP Client.
7. Pertama, klik icon + (plus), kedua pilih Interface yang digunakan untuk menerima
IP DHCP dari server disini penulis menggunakan ether2, berikutnya Pool Name
di isi dengan nama pool yang sudah dibuat sebelumnya pada DHCP Server, Pool
Prefix Length isi dengan angka 62. Lalu klik apply nanti pada kotak nomor 3 pada
seperti gambar dibawah ini akan terisi otomatis, maka setelah itu statusnya akan
bound, setelah berhasil lalu klik ok.
Jika sudah berhasil tampilannya akan seperti gambar dibawah ini.
8. Langkah berikutnya adalah meguji hasil konfigurasi yang sudah dilakukan,
dengan klik menu new terminal ketikan perintah untuk masuk ke IPv6 berikut
“ipv6 dhcp-client” lalu untuk melihat hasil konfigurasi ketikkan perintah “print”,
untuk melihat lebih detail ketikan perintah “print detail”
9. Selesai.
Ruangan A
Network : 192.168.1.0
Host : 192.168.1.1 - 192.168.1.6
Broadcast : 192.168.1.7
Ruangan B
Network : 192.168.1.8
Host : 192.168.1.9 – 192.168.1.14
Broadcast : 192.168.1.15
E. Tugas
1. Pada sebuah perusahaan terdapat 5 gedung, Gedung A, B, C, D, dan gedung E.
2. Perusahaan tersebut mempunyai IP 192.168.2.0/24 yang akan di bagi ke setiap
gedung. Gedung A mempunyai 30 host, gedung B 80 host, gedung C 12 host,
gedung D 60 host, dan gedung E 7 host. Tentukanlah Network Address, Range IP
dan IP Broadcast di masing masing gedung.
3. Buatlah sebuah DHCP-Server pada mikrotik dan 2 DHCP Client dan masing
masing Client mendapatkan IP DHCP dari DHCP Server.
Jawab :
Urutan jumlah host :
1. Gedung B = 80 host
2. Gedung D = 60 host
3. Gedung A = 30 host
4. Gedung C = 12 host
5. Gedung E = 7 host
NetMask Forma Jumlah
NetMask Biner
Decimal t CIDR Host
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 /24 254
255.255.255.12 11111111.11111111.11111111.10000000
/25 126
8
255.255.255.19 11111111.11111111.11111111.11000000
/26 62
2
255.255.255.22 11111111.11111111.11111111.11100000
/27 30
4
255.255.255.24 11111111.11111111.11111111.11110000
/28 14
0
255.255.255.24 11111111.11111111.11111111.11111000
/29 6
8
255.255.255.25 11111111.11111111.11111111.11111100
/30 2
2
1. Gedung B = 80 host
80 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host)
80 ≤ 27 – 2
80 ≤ 128 – 2
80 ≤ 126
Network Address : 192.168.2.0/25
Range IP Address : 192.168.2.1 – 192.168.2.126
Broadcast Address : 192.168.2.127
2. Gedung D = 60 host
60 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host)
60 ≤ 26 – 2
60 ≤ 64 – 2
60 ≤ 62
Network Address : 192.168.2.128/26
Range IP Address : 192.168.2.129 – 192.168.2.190
Broadcast Address : 192.168.2.191
3. Gedung A = 30 host
30 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host)
30 ≤ 25 – 2
30 ≤ 32 – 2
30 ≤ 30
Network Address : 192.168.2.192/27
Range IP Address : 192.168.2.193 – 192.168.2.222
Broadcast Address : 192.168.2.223
4. Gedung C = 12 host
12 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host)
12 ≤ 24 – 2
12 ≤ 16 – 2
12 ≤ 14
Network Address : 192.168.2.224/28
Range IP Address : 192.168.2.225 – 192.168.2.238
Broadcast Address : 192.168.2.239
5. Gedung E = 7 host
7 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host)
7 ≤ 24 – 2
7 ≤ 16 – 2
7 ≤ 14
Network Address : 192.168.2.240/28
Range IP Address : 192.168.2.241 – 192.168.2.254
Broadcast Address : 192.168.2.255
F. Kesimpulan
Dengan melakukan subnetting pada suatu IP dapat membagi satu jaringan
menjadi beberapa sub-jaringan atau jaringan yang lebih kecil, serta dapat mengurangi
traffic atau lalu lintas jaringan, sehingga data yang lewat atau sedang di transfer tidak
akan bertabrakan (collision) dan kinerja jaringan menjadi lebih maksimal.