Contoh Kasus Askep Gerontik Dengan Hiper
Contoh Kasus Askep Gerontik Dengan Hiper
I. PENGKAJIAN
2) Imobilitas
a) Tingkat imobilitas : ada
b) Penyebab : kaki kanan bengkak, bengkok (struktur mengalami gangguan), dan nyeri
c) Aktif dan pasif selama mobilisasi : aktif
3) Nutrisi
a) Jumlah makan yang dikonsumsi sehari. Frekuensi makan 3 x / hari, porsi sedang dan 1 piring
yang dihabiskan, terdiri dari nasi, ikan, sayur dan buah kadang-kadang
b) Sayur / buah : sayur 2 x/ hari, buah kadang-kadang
c) Kebiasaan makan : sendiri
d) Vitamin dan mineral : cukup dalam makanan
e) Intake cairan : 4 gelas/hari
f) Perubahan rasa : tidak ada
g) Perubahan berat badan : tidak ada
4) Eliminasi
a) BAK : 7 x/hari
b) BAB : 1 x/hari
5) Perlindungan diri
a) Respon terhadap suhu/lingkungan : Klien masih dapat merasakan panas pada sianghari dan
dingin pada malam hari
Penanggulangan :
- Kalau dingin pada malam hari, klien menggunakan mantel dan pada waktu tidur menggunakan
selimut
- Klien tidak pernah keluar dari wisma
b) Perlindungan perawatan kulit : tidak ada
c) Perawatan kulit : pada waktu mandi
d) Perawatan rambut : 1 minggu 2 x mencuci rambut
6) Fungsi sensorik pendengaran
a) Masalah : Tidak ada
b) Alat bantu : Tidak ada
7) Fungsi sensorik penglihatan
a) Masalah : tidak ada, visus : 5/6
b) Alat bantu : tidak ada
8) Fungsi sensorik perabaan
a) Adekuat : Adekuat
terhadap nyeri : dapat merasakan nyeri jika diberi stimulus
9) Fungsi sensorik penciuman
a) Adekuat : ya
b) Respon terhadap debu : Tidak alergi
c) Alergi : tidak ada
10) Fungsi sensorik perasa
a) Adekuat terhadap manis/asin : adekuat
b) Perawatan mulut : kumur-kumur dan gosok gigi waktu mandi
c) Penggunaan alat bantu makan : tidak ada
11) Status mental
a) Kognitif : Klien dapat berhitung 1 – 20, daya pikir menurun, memori jangka panjang dan pendek
berkurang
uasana hati) : senang meskipun memikirkan penyakit
munikasi : baik, Kooperatif
y image : klien mengatakan puas dan masih measa berguna
as
- Persepsi terhadap jenis kelamin : klien mengatakan bangga sebagai perempuan
- Hubungan dengan teman sejenis : akrab, harmonis
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum pasien : Cukup
b. Ukuran tubuh : TB : 52 cm
BB : 49 kg
c. Tanda-tanda vital
TD : 240 / 110 mmHg
N : 88x/menit
R : 20 x/menit
d. Status mental : kesadaran : Compos mentis
e. Sensitivitas kulit : klien masih dapat merasakan suhu panas dan dingin, ada hiperpigmentasi
pada kulit
f. Kepala/leher : rambut beruban, dan tersebar rata dan terurai sampai leher. Leher : tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
g. Penglihatan/mata : simetris kiri kanan, konjungtiva tidak anemis
visus : 5/6
aran / telinga : baik, tidak mengalami gangguan, tidak ada serumen
i. Hidung/penciuman, tidak ada sekret, ada silia, nasal septum ditengah
j. Mulut : gigi tinggal 2. kebersihan mulut : kotor
k. Bunyi dada dan pernafasan : tidak mengalami gangguan
Abdomen : datar, lemas, bu + normal, tidak ada nyeri tekan.
m. Anus : tidak ada hemorhoid
n. Pembuluh darah perifer : masih normal
o. Tangan dan kaki
- Tangan : merasa kram, teraba hangat, ada berjolan kecil pada jari jempol tangan kanan
- Kaki : ada nyeri, bengkak, gangguan struktur (bengkak) dan kulit berwarna hitam karena gatal
(digaruk)
p. Muskuloskeletal :
Mengalami gangguan karena ada bengkak di sekitar lutut pada kaki dan gangguan struktur tulang
pada kaki kanan.
Kekuatan otot : Tonus otot :
PENGELOMPOKKAN DATA
Ds : - Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan merasa tegang pada leher dan pusing serta bengkak
pada kaki kanan
- Klien mengeluh kesulitan dalam beraktifitas akibat nyeri pada kaki/sulit berjalan
- Klien mengatakan merasa rendah diri pada teman-teman seunitnya
- Klien mengatakan tidak pernah memeriksa kesehatanya ke puskesmas
- Klien mengatakan tidak mau minta tolong pada teman sekamarnya.
DO: - TTV : TD : 240/110 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
SB : 370C
- Tampak disekitar lutut dan pahakaki kanan bengkak
- Adaya gangguan strukturtulang pada kaki kanan (kaki kanan bengkak)
- Klien tampak meringis pada waktu berjalan
- Klien berjalan tertatih-tatih
- Lantai kamar mandi licin
- Tidak ada pegangan di kamar mandi
- Klien sering menyendiri di dapur
- Kuku tangan dan kaki kotor
- Mulut kotor
- Rambut tidak tertata rapih
- Pakaian tidak rapih
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d peningkatan beban kerja jantung
2. Nyeri b/d edema dan struktur tulang
3. Resiko cedera b/d penurunan fungsi tubuh, nyeri dan lingkunganyang kurang baik.
4. ganggua interaksi social berhubungan dengan ketidakpercayaan klien klien pada teman
seunit/sekamar.
5. Defisit perawatan diri berhubunag dengan penurunan kekuatan dan daya tahan sekunder akibat
kondisi musculoskeletal yang nyeri.
6. Ketidakmampuan klien menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan nyeri
pada kaki.
ANALISA DATA
N MASALA
DATA ETIOLOGI
O H
trauma
1 Nyeri
DS : - Klien mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki
- Lien mengatakan sulit berjalan
karena nyeri
DO : - Klien tampak meringis saat berjalan
Resiko cedera
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMEN
NO RASIONALI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI TASI
SASI
1 Resiko tinggi Klien dapat berpartisipa-si- Pantau tanda-tanda- Untuk - Jam 08.00 Tgl 2 Mei Juli 2014
terhadap penurunan dalam aktivitas yang vital tiap 4 jam mengetahui TD : Jam 21.00
curah jantung menurunkan tekanan terutama tekanan keadaan 240/110 : Klien mengata-kan
berhubungan dengan darah/ beban kerja jantung darah umum klien mmHg tidak pusing lagi
peningkatan beban setelah diberikan tindakan dan N : 88 x/m dan tidak merasa
kerja jantung keperawatan selama 3 hari perbandingan R : 20 x/m tegang pada leher
ditandai dengan dengan kriteria hasil : dari tekanan - Jam 12.00 O : TD : 150/90 mmHg
Klien mengeluh DS : Klien mengatakan tidak memberikan TD :: Masalah teratasi
pusing dan merasa pusing dan tidak gambaran 210/100 sebagian.
tegang pada merasakan tegang pada yang lebih mmHg :
punggung dan leher leher dan punggung lengkap N : 80 x/m- Pantau TTV tiap 4
TD : 250/110 mmHg: - TD Normal yaitu tentang R : 20 x/m jam
berada pada keterlibatan/bi- Jam 16.00 - Berikan lingku-
- Sistole : 100-140 mmHg dang masalah TD : 160/90 ngan yang tenang
- Diastole 70 –85mmHg vaskular mmHg - Batasi aktivitas
N : 80 x/m- Berikan pijatan
R : 20 x/m punggung dan leher
- Jam 20.00 - Anjurkan untuk
TD : 150/80 melakukan teknik
mmHg relaksasi
N : 72 x/m- Anjurkan untuk
- Berikan lingkungan R : 20 x/m mengurangi minum
yang tenang, - Jam 02.00 kopi
nyaman kurangi TD : 150/90
aktivitas/keributan mmHg
lingkungan N : 76 x/m
R : 20 x/m
- Anjurkan dan - Jam 11.20
- Membantu Menganjurka
pertahankan
untuk
pembatasan n para lansia-
menurunkan
aktivitas yaitu
rangsang
lansia yang
istirahat di tempat berada
simpatis
tidur
meningkatkan diwisma
relaksasi pejuang
untuk
mengurangi
- Menurunkan aktivitas
stres dan yang dapat
ketegangan membuat
yang kebisingan/k
mempengaruhi eributan yang
tekanan darah dapat
dan perjalanan mengganggu
penyakit
hipertensi orang lain
- Jam 11.30
Menganjurka
n dan
mempertahan
kan
pembatasan
aktivitas
yaitu istirahat
di tempat
tidur
Hari/
DX Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal
Rabu, 2 06.10 Memantau tanda-tanda vital 1-8-2006 jam 21.00
30-04- TD : 200/100 mmHg Diagnosa 2 :
2014 N : 76 x/menit S : Klien mengatakan nyeri
R : 20 x/menit berkurang/dapat
2 06.30 Mengkaji tingkat nyeri klien melaporkan nyeri, dan klien
Klien mengatakan nyeri berulang mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 - menghebat bila berjalan
7 O : - Klien tampak rileks
2 06.40 Memberi kompres hangat pada - Adanya bengkak
daerah nyeri yaitu kaki kanan sekitar
A : Masalah belum teratasi
daerah lutut dan paha selama 10
menit Pantau TTV terutama nadi
nyaman / tenang
Menganjurkan klien untuk banyak
(makan)
17.15 Memberi kompres hangat pada
lingkungan wisma
Lantai kamar mandi/WC licin tidak
kamar mandi/WC
2 08.30 Membantu klien untuk mandi
untuk berobat
1 10.30 Menganjurkan klien untuk istirahat
1 12.45 (bersitirahat)
Menjelaskan pada klien tentang