Anda di halaman 1dari 10

SYARAT-SYARAT TEKNIS

PASAL 1. LINGKUP KEGIATAN

1. Lingkup kegiatan adalah sebagaimana telah disebutkan dalam halaman


Dokumen Pengadaan yaitu : Pembangunan Gedung. lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan meliputi : Rehab Gedung Tempat Pembinaan SDM Non
Pertandingan PON XX 2020.

Secara umum uraian pekerjaan untuk Pembangunan Gedung ini meliputi :


Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan Pondasi Tiang Kayu, Balok, Lantai & Dinding kayu
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Pengecetan
Pekerjaan listrik
Pekerjaan Sanitasi

1. Pemborong telah dianggap menguasai lokasi lengkap dengan kondisi lapangan.


2. Pemborong dianggap menguasai secara rinci mengenai tata cara dan teknis
pelaksanaan pekerjaan dan dianggap mengerti semua ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak dan RKS.
3. Halaman Kegiatanakan diserahkan kepada Pemborong sebagaimana keadaan
pada penjelasan pekerjaan (aanwijzing) untuk pelaksanaan pembangunannya.

PASAL 2. SYARAT-SYARAT BAHAN

Sebagai persyaratan/peraturan umum dalam teknis pelaksanaan adalah :


1. Peraturan umum dalam :
 Peraturan Umum Bahan-bahan Bangunan (PUBB)
 Peraturan Beton Indonesia (PBI)
2. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut agar terlebih
dahulu diberikan contoh kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pemakaian.
3. Apabila sesuatu dan lain hal, bahan yang ditentukan tidak dapat diperoleh
dipasaran atau pabrik, makapemborong dapat mengajukan usul perubahan
kepada Direksi lapangan sepanjang mutunya mendekati atau lebih tinggi dari
yang ditentukan, maka direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara
tertulis.
4. Bahan yang diafkir oleh Direksi/Pengawas Lapangan harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sejak diputuskan.
5. Apabila bahan yang diafkir oleh Direksi/Pengawas Lapangan tetap dipakai, maka
Direksi/Pengawas Lapangan berhak memerintahkan Pemborong untuk
membongkar tanpa alasan kerugian materi maupun pelaksanaan.
6. Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Pemborong
berkewajiban memeriksakan bahan tersebut ke Laboratorium Balai Penelitian
Bahan Bangunan dengan semua biaya menjadi tanggungan Pemborong, begitu
pula waktu yang tersisa tidak dapat untuk alasan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

PASAL 3. GAMBAR RENCANA

Gambar rencana terdiri atas; bestek, gambar detail dan gambar kosntruksi.
1. Gambar Rencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian
Pemborongan / Kontrak yang merupakan ketentuan fisik konstruksi yang akan
dilaksanakan oleh Pemborong.
2. Gambar rencana untuk pekerjaan ini harus disyahkan oleh Penanggung Jawab
Kegiatan.
3. Segala ketentuan, dimensi dan keterangan yang terdapat dalam Gambar
Rencana tidak diperkenankan untuk diubah, kecuali adanya kekeliruan /
kesalahan dalam Gambar Rencana, yang perubahannya harus melalui
kesepakatan bersama Konsultan Pengawas dengan Direksi/Pengawas Lapangan
dan disetujui oleh Pemberi Tugas/Penanggung Jawab Kegiatan.
4. Untuk gambar detail yang diperlukan guna kelengkapan pelaksanaan pekerjaan
harus dibuat oleh pengawas lapangan bersama Konsultan Pengawas yang harus
mendapat persetujuan Penanggung Jawab Kegiatan.
5. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan dari Gambar
Rencana sebagaimana dijelaskan pada ayat 3 diatas, maka pemborong harus
membuat gambar revisi untuk dikoreksi / di periksa oleh Konsultan Pengawas
untuk disyahkan Penanggung Jawab Kegiatan, sebelum dilaksanakan.

PASAL 4. GAMBAR KERJA DAN PERSYARATAN TEKNIS TERTULIS

1. Pelaksanaan pekerjaan harus berdasarkan pada persyaratan teknis yang


tertulis dalam gambar kerja, Spesifikasi Teknis serta perubahan yang
terjadi pada penjelasan (Aanwizjing) pekerjaan.
2. Pemborong harus menyediakan minimal 4 (empat) eksemplar Spesifikasi
Teknis dan gambar rencana dengan perincian sebagai berikut :
 1 (satu) berkas untuk Konsultan Pengawas
 (satu) berkas untuk Direksi Teknis.
 1 (satu) berkas dapat digunakan selama pemeriksaan pekerjaan di
lokasi Kegiatan
 1 (satu) berkas dipergunakan pelaksana lapangan
PASAL 5. PEMBERSIHAN LOKASI

Meliputi pekerjaan, pembersihan lokasi dari kotoran sampah, tumpukan kayu atau
lainnya pada lokasi kgiatan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Sisa
pembersihan harus dibuang keluar lokasi pekerjaan.

PASAL 6. PAPAN NAMA KEGIATAN

Pemborong harus membuat dan memasang 1 (satu) buah papan nama Kegiatan
berukuran minimal 80x120 cm dari papan dan tiang kayu cukup kuat sampai selesainya
pekerjaan, dipasang ditempat yang mudah terbaca/terlihat dari jalan. Dicat putih
dengan tulisan warna hitam, yang mencantumkan :
Nama Kegiatan
Nama pekerjaan yang dilaksanakan
Nama instansi pemberi tugas/pekerjaan
Nama pemborong yang melaksanakan
Nama konsultan perenacana
Nama konsultan pengawas
Jangka waktu pelaksanaan (tanggal mulai s/d selesainya pekerjaan)
Biaya pembuatan termasuk dalam usulan biaya (RAB) borongan.

PASAL 7. PENGUKURAN, PEMATOKAN DAN PASANG BOUWPLANK

1. Steak out dan pengukuran lainnya dilakukan oleh pemborong atas petunjuk
direksi. Pengukuran harus dilakukan secara cermat dan teliti dimana pemborong
bertanggung jawab penuh atas ketelitian dari hasil pengukuran terhadap semua
akibatnya.
2. Dalam pengukuran dan pematokan, pemborong harus berpedoman pada titik-
titik referensi yang telah ditentukan oleh Direksi.
3. Dalam rangka menerapkan perencanaan berdasarkan gambar rencana, yang
mencakup elevasi/ketinggian dan dimensi ruang, maka Kontraktor harus
memasang bouwplank.
4. Bouwplank harus dijaga kedudukannya agar tetap kuat dan tidak berubah
selama masa pelaksanaan. Papan bangunan (bouplank) harus memakai papan
yang baik dengan tebal 2,5 - 3 cm tidak melengkung dengan sisi atas disekap /
diserut rata dengan patok kayu ukuran 5/10 cm terpancang kuat.
5. Bentuk profil bauwplank harus disesuaikan dengan bentuk profil konstruksi yang
akan dikerjakan termasuk ketinggian/elevasi yang disesuaikan dengan elevasi
konstruksi yang diinginkan.
6. Direksi / Pengawas Lapangan berhak untuk melakukan pengukuran dan
pemeriksaan ulang bila seandainya hasil pengukuran terdapat kekeliruan atas
biaya Kontraktor.
7. Peil + 0,00 adalah muka lantai utama bangunan.
8. Ukuran dibawah peil 0,00 dinyatakan dengan (-)
9. Ukuran distas peil 0,00 dinyatakan (+)

PASAL 8. PERALATAN

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini dapat diuraikan sebagai berikut :

NOMOR JENIS ALAT JUMLAH KETERANGAN


1 Pick up/dump truck 4 Unit Milik/sewa beli
2 Mesin molen 2 Unit Milik/sewa beli
3 Genset 2 Unit Milik/sewa beli
4 Peralatan tukang batu 1 set Milik/sewa beli
5 Peralatan tukang kayu 1 set Milik/sewa beli
6 Theodolit 1 buah Milik/sewa beli

PASAL 9. PEKERJAAN KAYU BALOK GELAGAR, BALOK LANTAI, LANTAI


PAPAN, TIANG, DINDING DAN PAGAR PENGAMAN

I. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk
pekerjaan pasangan kayu dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan
Spesifikasi Teknis.

II. Bahan – Bahan


Seluruh bahan kayu memenuhi persyaratan yang tercantum pada Peraturan
Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI) 1961 NI-5, yaitu kayu harus baik dan sehat
dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang
berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi
nilai konstruksi (bangunan).

III. Persyaratan Bahan


Pengukuran
Kayu kasar yang belum dikerjakan harus menurut ukuran-ukuran yang
ditentukan kecuali sedikit variasi atau perubahan dalam menggergaji, dapat
diterima. Kayu kasar harus diketam, dibor atau jika tidak dikerjakan dengan
mesin, menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang tertera dalam gambar.
Dimana ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah
dikerjakan maka potongan (kekuarangan) sebanyak 3 mm diperbolehkan
untuk tiap permukaan yang sudah dikerjakan.
Mata-mata Kayu
Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan
kayu yang akan dicat, asalkan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 3
cm.
Susut (Mengkerut)
Persiapan penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halus
sedemikian rupa hingga susut dibagian mana dank ke arah manapun tidak
akan mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan
kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang
bersentuhan.

IV. Pelaksanaan
Pekerjaan Gelagar, Balok Lantai, Papan lantai, Tiang dan Pagar pengaman
disini terbuat dari kayu besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau
melengkung.

i. Balok gelagar dari kayu ukuran 10/10 cm dipasang menjepit ujung atas
pondasi tiang kayu dua sisi vertikal yg telah ditakik diperkuat dengan
paku.
ii. Balok lantai dari kayu ukuran 5/10 cm dipasang diatas gelagar kayu
dengan jarak as ke as 50cm diperkuat dengan paku dan klos kayu.
iii. Papan lantai dari kayu klas I ukuran 3/20 cm, seluruh permukaan
disekap halus dan rata dan dipasang diatas balok lantai yang diperkuat
dengan paku. Celah antara dua papan lantai dalam arah panjang papan
maksimum 1 cm.
iv. Tiang dari kayu ukuran 10/10 cm dipasang vertical bersambung dengan
ujung atas pondasi tiang kayu dihubungkan dengan sambungan lurus
v. Dinding terdiri dari rangka dinding, papan dinding dan list dinding :
a. Rangka dinding terdiri dari rangka utama batang tegak kayu klas I
ukuran 5/10cm dan batang horizontal kayu klas I ukuran 5/10cm
b. Papan dinding dari kayu klas I ukuran 2/20 cm,seluruh permukaan
disekap halus dan rata dan dipasang dalam arah vertical yang
diperkuat dengan paku secukupnya pada batang horisontal.
vi. Pagar Pengaman dipasang pada teras depan ukuran kayu disesuaikan
gambar rencana.

PASAL 10. PEKERJAAN RANGKA KAP DAN ATAP

1. Pekerjaan Rangka Kap


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan material, peralatan dan tenaga kerja serta
pemasangan rangka kap kayu. Pada kedudukan sebagaimana tertera pada
gambar rencana.
b. Kwalitas kayu untuk jenis yang ditentukan dalam gambar rencana adalah
kayu klas I yang berkwalitas baik, kering, tidak bergetah, tidak retak, tidak
c. bermata kayu yang lepas, berserat sejajar dan searah panjang payu, tidak
ada bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.
d. Semua ukuran kayu didalam gambar rencana adalah ukuran kayu yang
terpasang dan telah dikerjakan atau diserut.
e. Sistem pembuatan kuda-kuda seperti yang ditunjukkan dalam rencana,
setiap pertemuan / buhul yang saling menjepit. Batang-batang kayu rangka
harus lurus, (tidak bengkok) dan ujung kayu harus padat dan berserat lurus
searah panjang kayu.
f. Sambungan masing-masing batang rangka tidak boleh dipaksa atau pada
saat pemasangan sambungan tidak terjadi tegangan sekunder, tekuk atau
lendutan pada maing-masing batang kayu yang disambung.
g. Pemasangan rangka dilaksanakan sesuai dengan dudukan yang sebenarnya
yaitu dipasang vertikal pada posisi/dudukan yang tepat.
h. Jarak kuda-kudan sesuai jarak tiang yaitu as ke as 2m~3m.

2. Pekerjaan Gording.
a. Kayu gording harus lurus, kering dengan perletakan pada kuda-kuda
memakai klos penahan dan tiap sambungan harus diklem. Ukuran gording
5/10 cm.
b. Jarak gording yaitu as ke as 80 cm

3. Pekerjaan Penutup Atap


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pemasangan penutup atap seperti tampak pada
gambar rencana.
b. Penutup atap dari bahan atap metalroof yaitu kualitas “Long span Bjls 30”
atau jenis lain yang kualitasnya sama.
c. Ukuran dan warna atap harus seragam dan tidak diperkenankan
menggunakan atap yang tidak seragam.
d. Sebelum mendatangkan bahan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan kepada Direksi / Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan.
e. Atap tidak cacat, lecet, karatan atau penyot atau yang diaggap cacat oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Atap yang dianggap cacat ini harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan.
f. Pemasangan atap disusun sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik
pembuatnya. Dudukan gelombang pada sambungan atap harus tepat dan
g. tidak ada celah, bila hal tersebut terjadi, atap harus diganti sampai diperoleh
sambungan gelombang atap yang tepat tanpa celah.
h. Penutup nok harus dipasang saling overlapping tanpa celah dengan jarak
overlapping sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.

4. Pekerjaan Lipsplank Papan


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pemasangan listplank papan seperti tampak pada gambar
rencana.
b. Listplank terbuat dari kayu besi tebal 2 cm lebar 20 cm kualitas terbaik,
kering, lurus / tidak melengkung dan tidak retak-retak.
c. Bila diperlukan adanya penyambungan, maka harus memakai sambungan
model ekor burung dan diberi lem kayu.
d. Permukaan yang tampang halus disekap halus, rata, waterpass dan tidak
bergelombang.
e. Sebelum dilakukan pemasangan, listplank harus diberi lapisan meni
sebanyak 2 lapis.

5. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA DAN JALUSI


Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap).
Daun pintu dibuat model pintu panil kayu untuk semua pintu-pintu masuk
dan pintu ruangan dan diteak oil.
1. Daun pintu dibuat model pintu kayu lapis seng plat untuk pintu KM/Wc.
2. Daun Jendela dibuat model panil kaca bebing 5 mm (jendela ungkit) dan
jendela kaca lover 7 klip.
3. Papan jalusi dari kayu besi ukuran 2/10 cm dipasang mendatar atau
vertikal sesuai gambar, disekap halus dan rata, dimeni dan dicat.

6. PEKERJAAN RANGKA DINDING.


 Rangka dinding dari kayu klas II ukuran 5/10 cm dipasang dalam arah
vertikal dan horisontal dengan metode pemasangan antara lain:
 Semua balok harus disekap rata dan lurus tidak melengkung dengan ukuran
bersih 5/10 cm.
 Balok vertikal dipasang pada jarak as ke as maksimum 100 cm, terdiri dari
balok menerus dari pondasi ke ringbalk. Pada ujung atas dihubungkan
dengan ringbalk dan pada ujung bawah/kaki harus dikakukan terhadap
batang rangka vertikal lainnya dengan batang horisontal ukuran yang sama.
 Balok horisontal berfungsi sebagai balok pengaku balok vertikal dipasang
pada jarak as ke as maksimum 120 cm. terdiri dari kayu menerus atau
antero.
 Hubungan batang vertikal dengan horisontal dengan cara di kep berkait dan
dikapu kuat dan bukan ditempel

7. PEKERJAAAN PLAFON DAN RANGKA


Plafon terdiri dari tripleks 4mm dengan kayu matoa ukuran 5/10 cm untuk balok
induk dan 5/5 untuk balok pembagi dengan tiap-tiap pertemuan rangka memakai
kayu klos. Sisi bawah rangka harus disekap rata (waterpass), sedang
pemasangan tripleks memakai alur/naad lebar 5 mm.
Pada sisi tepi keliling ruangan dipasang lat/list kayu 1/4 cm dicat, warna
ditentukan kemudian.

8. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG


1. Tiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dengan engsel type kupu-
kupu ring nylon ukuran besar dari kualitas terbaik dengan pamasangan
memakai sekrup dan tidak boleh dipaku.
2. Tiap daun pintu dipasang 1(satu) buah kunci tanam dengan kunci 2 slaag
ukuran besar daru kualifikasi warna brown (abu-abu).
3. Untuk daun jendela ungkit, setiap daunnya dipasang 2 (dua) buah engsel
type kupu-kupu ring nylon ukuran kecil, 1 (satu) buah slot/gendel kecil
dan 2 (dua) buah kaitan (hak angin), seluruh pemasangan harus memakai
sekrup.

9. PEKERJAAN PENGECATAN CAT KILAP KAYU

a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan sebaik-baiknya, dengan hasil
yang tidak mengglembung, mengelupas atau cacat lainnya.
2. Apabila terjadi hal-hal tersebut diatas, maka Pemborong harus
mengadakan perbaikan/pengecatan ulang hingga Konsultan Pengawas
dan Pejabat pembuat Komitmen merasa puas. Biaya perbaikan tersebut
menjadi beban Pemborong.

b. Bahan-bahan
- Cat minyak sekualitas Junior 66
c. Pelaksanaan
Sebelum diadakan pengecatan dasar, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
- Dinding dan bagian yang akan dicat harus bebas dari retak-retak, pecah
atau kotoran yang menempel harus dibersihkan.
- Permukaan dinding sudah rata/kering dan halus serta rapi, dianggap wajar
oleh Konsultan Pengawas untuk dilapisi dengan lapisan dasar (pertama).
- Semua proses pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat
cat tersebut.

10. PEKERJAAN SANITASI

1. Perlengkapan sanitair
Seluruh perlengkapan sanitair sebelum dipasang harus mendapat
persetujuan dari Pemberi tugas/Direksi/Pengawas lapangan. Perlengkapan
sanitair tersebut meliputi :
a. Membuat lantai KM/Wc cor beton diatas lantai papan
b. Pekerjaan klosed, Klosed dipasang pada tempat yang ditunjukkan
dalam gambar atau yang ditunjukkan oleh Direksi/Pengawas
Lapangan.
c. Membuat septictank sederhana dilengkapi pipa air kotor/pembuangan
Semua pipa pembuangan dari PVC dia 3”. Pipa yang menempel
langsung pada tiang atau lantai harus diklem dengan kuat dan tidak
bocor

11. PEKERJAAN LISTRIK


Pemasangan instalasi listrik ini meliputi pemasangan jaringan (instalasi)
dalam bangunan dan pemasangan lampu.
1. Pemasangan jaringan harus menggunakan bahan yang memenuhi
persyaratan PLN, untuk jaringan plafon harus inbouw.
2. Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan SII dan PLN. Semua kabel harus baru dan jelas ditandai
mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua
kabel dengan penampang 6 mm2 harus terbuat secara dipilin, instalasi
listrik harus berpenampang minimal 2,5 mm2.
3. Pemasangan lampu meliputi :
 Pemasangan lampu SL 18 Wtt lengkap dengan kondensator.
 Pemasangan lampu Pijar 14watt lengkap dengan kondensator.
 Pemasangan stop kontak
 Pemasangan saklar tunggal dan ganda
 Sekring kas (box).

12. PEKERJAAN PENYELESAIAN


Pekerjaan penyelesaian ini terdiri dari pembersihan umum lokasi Kegiatan dari
sisa-sisa bahan bangunan / bongkaran sisa-sisa galian maupun kotoran lainnya,
termasuk perbaikan-perbaikan akibat dari kerusakan / pembongkaran yang
diakibatkan pelaksanaan pekerjaan sehingga waktu penyerahan pekerjaan lokasi
Kegiatan sudah harus bersih dan rapih.

13. PENUTUP
Jika terdapat bagian-bagian pekerjaan yang belum dijelaskan dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, pemborong dapat menanyakan terlebih dahulu
kepada Direksi/Pengawas Lapangan atau Pemberi Tugas.

Jayapura, 2020
CV. MARADORI

YERMIAS DAWAN
Direktris

Anda mungkin juga menyukai