Anda di halaman 1dari 4

RESENSI

Kupilih Jalan Gerilya


Wulan/19/XIIA.1/2019

Judul Buku : Panglima Besar Jenderal Soedirman


Editor : Amrin Imran
Penerbit : PT Mutiara Sumber Widya
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 1992
Ukuran Buku : 21cm x 15cm / 88 halaman
Jenis Buku : Nonfiksi
Harga Buku : Rp. 35.000,-

Jenderal Soedirman lahir Dukuh Rembang,Purbalingga,Jawa Tengah pada


tanggal 24 Januari 1916.Ia lahir dari pasangan Karsid dan Sijem,tetapi dari kecil ia
dirawat dan di asuh oleh Pak Tjokro.
Soedirman melakukan aksi perang GERILYA dengan kemauan yang kuat dan
juga karena ia telah berjanji dan bersumpah untuk membela dan menjaga keutuhan
Negara Indonesia saat ia dilantik menjadi Panglima Besar angkatan bersenjata
Republik Indonesia. Jenderal Soedirman melakukan gerilya dalam keadaan sakit
parah dan bertahan hanya dengan satu paru-paru yang berfungsi dengan baik.
Jederal Soedirman  wafat pada usia 34 tahun di rumah peristirahatan tentara di
taman Badakan,Magelang pada sore hari sekitar pukul18.30.Beliau di makamkan di
Taman Makam Pahlawan (TMP) Semaki,Yogyakarta ke esokan harinya. 
Dengan kisah ini, pembaca bisa dapat membedakan atau membayangkan
kehidupan pada masa penjajahan dengan kehidupan sekarang. Alur cerita yang
tersusun baik serta latar cerita yang jelas membuat pembaca lebih cepat
memahaminya. Tampilan sampul buku yang menarik dan ukuran buku
segenggaman jari memudahkan pembaca membawa buku kemana saja dan dapat
dibaca dimana saja. Pembaca juga dapat memahami dengan jelas pesan yang
terdapat di dalam cerita tetapi karena buku ini di tulis pada tahun 1992,banyak kata
yang belum menggunakan EYD seperti sekarang dan ada beberapa kata yang sulit
untuk di mengerti.
Buku ini dapat mengajarkan kita tentang perjuangan untuk tetap
mempertahankan kesatuan,persatuan, dan keamanan Republik Indonesia dan juga
dapat menambah rasa nasionalisme para pembaca.
Resensi

Sang Bangsawan
Dhiva/15/XIIA.1/2019

Judul : Pahlawan
Pengarang : Karim Raslan
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman : 164 Halaman
Jenis Buku : Fiksi
Harga Buku : Rp. 40.000,-

Kumpulan cerita pendek Karim Raslan menelanjangi kehidupan bangsawan


Malaysia. Gaya bahasanya lugas, tajam, dan sarkastis. Puluhan tahun ia
menggenggam rahasia itu. Segala tentang dia luar biasa cerdas, tampan, lajang, dan
santun. Kecuali suatu hal, kakinya, suatu peristiwa tragis terjadi sesudah itu sang
kaki lumpuh. Nazrin, nama lelaki itu.
Ia masih 20-an tahun ketika peristiwa itu terjadi, 30 Mei 1969 di Penang
waktu ia menemani seorang utusan perdana mentri. Aksi kekerasan meletup, tulang
kakinya remuk sedangkan utusan menghilang. Kisah bangsahan pengecut yang
menjaga citra sebagai lelaki heroic ini adalah para pahlawan, cerita pendek karya
sastrawan kolumnis Malaysia, Karim Raslan.
Karim memang bercerita selubung, dalam para pahlawan, ia membongkar
rahasia diujung cerita. Nazrin san si bangsawan bertemu tanpa rencana melalui
orang ketiga, yakni putrid sang bangsawan pengagum berat ayahnya senidri. Sampai
akhirnya ia menjumpai diantara kumpulan cerita pendek Karim Raslan. Pahlawan
dan cerita membuat delapan kisah seperti yang terkasih pada pahlawan, makan
siang tahun baru, dijalan kiapeng, warisan, puan gundik, sara dan perkawinan.
Ceritanya benar – benar menyentuh hati, banyak nilai – nilai yang tercantum
dalam cerita novel ini. Pemilihan gaya berbahasa sederhana dan jelas. Novel ini
memberikan kesan dan pesan moral pendidikan yang sangat dalam. Tapi ingatlah
dibalik kesuksesan ada orang tua yang selalu mendoakan kita. Jadi kita harus
menghormati dan berbakti kepada orang tua.

Anda mungkin juga menyukai