Mardhotillah, Salma Nurul. 2018. Ekstraksi Senyawa Fenol dari Bio-oil
Hasil Pirolisis Tongkol Jagung. Skripsi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Dewi Selvia Fardhyanti, S.T., M.T.
Jagung merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Salah satu limbah
terbesar dari jagung adalah tongkolnya, karena jagung terdiri dari 30% limbah yang berupa tongkol jagung. Tongkol jagung adalah biomassa belignoselulosa dengan kadar serat 38,99%, sehingga berpotensi dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bio-oil, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti bahan bakar minyak. Pengolahan limbah pertanian (biomass) menjadi bio-oil dilakukan dengan menggunakan proses pirolisis dengan hasil berupa cairan (bio-oil), gas dan padat (arang). Pirolisis ini dilakukan pada 2 suhu yaitu 500 oC dan 600oC. Dari analisis menggunakan GC-MS, diketahui komponen yang terkandung pada bio-oil berjumlah 16 senyawa pada suhu 500oC dan 19 senyawa pada suhu 600oC yang didominasi oleh senyawa furfural, asam fosfonik dan senyawa fenol beserta turunannya, dari masing-masing suhu mengandung senyawa fenol sebesar 61,36% dan 58,06%. Senyawa fenol dalam bio-oil perlu dihilangkan karena bersifat korosif, sehingga dapat meningkatkan kualitas bahan bakar. Pemungutan senyawa fenol dari bio-oil hasil pirolisis ini dapat dilakukan dengan cara ekstraksi cair-cair, dengan menggunakan metanol 80% sebagai pelarut polar untuk menjerap senyawa fenol dan klorofoam sebagai pelarut non polar yang akan menjerap senyawa organik pada bio-oil.
Kata kunci : tongkol jagung, pirolisis, bio-oil, ekstraksi cair-cair, metanol,