Favipiravir menghambat:
• Menghambat aldehid oksidase (AO)
secara ireversibel bergantung pada Peningkatan level asam urat, diare,
dosis dan waktu, misal penurunan jumlah neutrofil,
mempengaruhi famsiklovir dan peningkatan AST dan ALT
sulindak (Berdasarkan hasil studi klinik di Jepang
Interaksi Obat dan studi fase III)
• CYP2C8 yang bergantung pada dosis.
• Aktivitas penghambatannya lemah Efek Samping
terhadap CYP1A2 (clozapine), 2D6
4
(kodein)
Obat Tanda dan gejala Mekanisme dan Faktor Risiko
Pirazinamid Asam urat darah meningkat Reabsorpsi asam urat dalam
tubulus ginjal secara aditif
ditingkatkan
Repaglinid Kadar repaglinid dalam darah mungkin Penghambatan CYP2C8 → Interaksi
meningkat, dan reaksi merugikan meningkatkan kadar repaglinid
terhadap replaginid dapat terjadi dalam darah Obat
Teofilin Kadar favipiravir dalam darah mungkin Interaksi dengan Xanthine Favipiravir
meningkat dan reaksi merugikan Oxidase (XO) → meningkatkan
terhadap favipiravir dapat terjadi kadar favipiravir dalam darah
Famsiklovir, Khasiat famsiklovir/sulindak dapat Penghambatan Aldehide
sulindak berkurang Oksidase (AO) oleh favipiravir
→ bentuk aktif
famsiklovir/sulindak dalam
darah menurun
WARNING!
Favipiravir (Avigan®)
• Favipiravir bersifat teratogenik. Penggunaan pada wanita yang berpotensi hamil harus
dipastikan dulu hasil uji kehamilan negatif sebelum pengobatan dimulai.
• Untuk wanita yang sedang menyusui → diharuskan untuk menghentikan menyusui
Kontraindikasi
• Gangguan retina atau penglihatan
• Hipersensitif terhadap senyawa 4-aminokuinolin.
• Perpanjangan interval QT pada baseline atau mengalami
peningkatan risiko aritmia.
Klorokuin Fosfat
• Mata: gangguan retina, penglihatan kabur, • Pada uji dengan hewan, toksisitas pada
kesulitan untuk memfokuskan pandangan perkembangan embrio-fetal pada dosis 3-16x
• Sistem saraf: kejang, psikosis, sakit kepala. dosis terapeutik maksimum.
• Gastrointestinal: mual, muntah, diare dan • Data praklinik: risiko potensial
kram. genototoksisitas pada beberapa sistem uji.
• Reaksi hipersensitisasi termasuk urtikaria • Pada manusia, studi observasional dan
dan angioderma metaanalisis, termasuk uji prospektif skala
• Supresi sumsum tulang kecil tidak menunjukkan peningkatan angka
• Dermatologi: perubahan pigmen kulit, pruritis, kecatatan lahir atau abortus spontan.
kerontokan rambut, erupsi kulit.
• Blok atrioventikular; porfiria dan psoriasis.
Klorokuin Fosfat
Interaksi Obat
KONTRAINDIKASI
• Perubahan retina/penglihatan dengan etiologi apapun.
• Hipersensitif terhadap senyawa 4-aminokuinolin.
• Kondisi perpanjangan interval QT pada baseline atau peningkatan risiko
aritmia.
13
3. HIDROKSIKLOROKUIN SULFAT
EFEK SAMPING PENGGUNAAN SAAT KEHAMILAN
• MATA: retinopati, gangguan penglihatan, • Uji pd hewan: toksisitas pd embrio-fetal dng dosis
perubahan pada kornea, makulopati. 3-16x dosis terapeutik maks berdasarkan
• JANTUNG: kardiomiopati, toksisitas kronis & perbandingan luas permukaan tubuh.
hipertrofi biventricular, perpanjangan interval QT,
aritmia ventrikel • Pd manusia: utk dosis profilaksis & pengobatan
• SISTEM IMUN: urtikaria, angioderma, malaria, studi observasional & metaanalisis, uji
bronkospasme prospektif skala kecil tidak menunjukkan
• JARINGAN KULIT DAN SUBKUTAN peningkatan angka kecatatan lahir atau abortus
• GASTROINTESTINAL: nyeri perut, mual, diare, spontan.
muntah
• SISTEM SARAF: sakit kepala, pusing, kejang- • Kajian manfaat-risiko jika akan diberikan pada
kejang wanita hamil
• TELINGA DAN LABIRIN: vertigo, tinnitus
• SISTEM DARAH DAN LIMFATIK: depresi sumsum INTERAKSI OBAT
tulang, anemia, anemia aplastik Lihat
• METABOLISME & GIZI: anoreksia, hipoglikemia,
porfiria
Klorokuin
PERINGATAN
• HATI: fungsi hati tdk normal, gagal hati fulminan
REMDESIVIR
A
EUA tersebut diterbitkan berdasarkan kaji ulang US-FDA
C terhadap uji klinik yang disponsori oleh Gilead dan uji
klinik yang dilakukan oleh National Institute of Allergy
B and Infectious Diseases (NIAID )
• Remdesivir dapat digunakan sewaktu-waktu saat gejala muncul pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit
• Seluruh pasien ranap harus memiliki estimated glomerular filtration rate (eGFR) sebelum diberikan remdesivir
• Tes laboratorium hepar harus dilakukan seluruh pasien sebelum diberikan remdesivir dan dilakukan tiap hari selama pengobatan
dengan remdesivir
B KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas terhadap remdesivir
REMDESIVIR
EFEK SAMPING
▪ Gangguan gastrointestinal,hepatotoksik.
▪ Dosis 150 mg IV 1 x sehari selama 7 – 14 hari pada manusia
menunjukkan:
› tidak ada kelainan uji laboratorium derajat 3 atau 4,
› terjadi peningkatan ALT dan AST derajat 1 atau 2 tanpa C
abnormalitas pada bilirubin total, fosfatase alkali atau albumin,
› tidak ada efek pada fungsi ginjal.
▪ Peningkatan kadar enzim di hati
▪ Pemberian obat melalui injeksi dapat menimbulkan nyeri, pendarahan,
BC
memar, bengkak, dan infeksi di daerah penyuntikan
REMDESIVIR
2. RENAL IMPAIREMENT
Tidak ada penyesuaian dosis untuk pasien dengan eGFR ≥ 30 mL/menit. Remdesivir tidak
direkomendasikan untuk pasien dewasa dan anak (usia > 28 hari) dengan eGFR < 30 mL/menit atau
bayi baru lahir (usia ≥7 hari hingga ≤28 hari) dengan serum kreatinin ≥1 mg/dL
3. HEPATIC IMPAIRMENT
Penggunaan pada pasien dengan hepatic impairment perlu mempertimbangkan manfaat yang lebih
besar dibandingkan dengan risikonya. Uji laboratorium hepatic impairment harus dilakukan pada
seluruh pasien sebelum diberikan remdesivir dan tiap hari selama pengobatan dengan remdesivir.
REMDESIVIR
WARNING!
1. Infusion-Related Reactions
Reaksi yang muncul adalah hipotensi, mual, muntah, diaphoresis, dan menggigil
Menginformasikan
1. Badan POM telah menyetujui penggunaan dalam rangka kedaruratan
2. Pasien dapat memilih untuk menerima atau menolak pemberian obat
3. Konsekuensi potensial jika menolak pemberian obat
4. Risiko dan manfaat signifikan yang diketahui dan potensial dari
pemberian obat
5. Produk lain yang tersedia serta manfaat dan risikonya
Melaporkan medication error dan kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi
kepada Badan POM dalam 7 hari kerja
Obat-obat yang diberikan EUA adalah obat yang belum memiliki data khasiat
dan keamanan yang lengkap untuk indikasi tertentu, namun memiliki potensi
digunakan untuk indikasi tersebut berdasarkan uji praklinik dan uji klinik awal