I.PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Jenis Kelamin :P
Umur : 50 tahun
No. Register :
Agama : Islam
Alamat : Kab. M
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Tanggal masuk RS : 31 mei 2020
Tanggal Pengkajian : 1 juni 2020
Diagnosa Medis : CVA Infaks
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. X
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Kab. M
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : ANAK
II.KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh lemas pada tangannya
Pola Eliminasi BAK : klien BAK lancer, tidak ada BAK : klien terpasang kateter produksi
BAK : darah, warna kuning bau khas urin urin 1000 cc/ 5jam
BAB : BAB : lancer, baukhas feses, sehari 1x BAB : klien sudah BAB
Pola Istirahat Tidur Klien tidur pulas sering terbangun saatKlien mengalami kesulitan tidur
tidur karena merasakan pusing yang
hebat. Tidur 6-7 jam/hari
Pola Kebersihan Diri (PH) Klien dapat mandi sendiri Dalam membersihkan diri klien dibantu
Mandi 2x sehari oleh perawat dan keluarga
Gosok gigi 2x/hari
Kramas 4x/ ,imggu
Aktivitas Lain Klien dirumah dapat beraktivitasSemua aktivitas klien dibantu oleh
mandiri, tanpa bantuan dan jugaperawat dan keluarga
bercocok tanam
B. Tanda-Tanda Vital
TD : 170/100 mmHg,
S : 36,5OC,
RR : 22 X/menit,
N : 80 X/menit.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+ ) ,Kelopak mata/palpebra oedem (-),
Konjunctiva anemis dan s c l e r a merah, Warna iris (hitam), Reaksi pupil terhadap
cahaya (miosis), Pupil (isokor), warna kornea hitam.
b. Hidung
Inspeksi dan palpasi: bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada pembengkakan, terpasang
kanul nasal 3 Lpm
c. Mulut
Bibir kering, terdapat karies, warna pucat, lidah kotor, bibir merot kekiri
d. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat nyeri tekan
4. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk simetris, rambut hitam, bersih.
b. Leher
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
tidak ada pembesaran JVP
Palpasi : tidak ada nyeritekan, posisi trakea simetris
5. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. Thorax
Inspeksi : Bentuk thorax normal, dada simetris, tidak ada jejas, kulit sama dengan
sekitar,tidak terdapat retraksi intercostae
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b . Pemeriksaan paru
Inspeksi
- Irama nafas teratur
- RR 22 x/menit
- Tidak menggunakan alat bantu pernafasan
Palpasi
Vocal fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi
Suara sonor
Auskultasi
Suara nafas vesikuler
c.Pemeriksaan jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Pulsasi pada dinding torak teraba kuat, pada ICS 5 terba ictus cordis
Perkusi: suara pekak
Auskultasi:
Bj1 terdengar keras tunggal
Bj2 terdengan tunggal, ada suara tambahan
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi: bentuk abdomen simetris kanan dan kiri, tidak terdapat bayangan vena, tidak ada
strie, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan
Auskultasi : frekuensi peristaltik usus 12x/menit
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: hipertympani
7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
a. Genetalia
Inspeksi : terpasang kateter, persebaran rambut merata, bersih tidak ada
lesi
b. Rektal
Inspeksi : bersih tidak ada hemoroid
8. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
Tidak ada lesi pada kulit punggung, tidak terdapat kelainan bentuk tulang belakang,
tidak terdapat deformitas pada tulang belakang, tidak terdapat fraktur, tdak ada luka
tekan atau lecet.
9. Pemeriksaan Ekstermitas/Muskulos keletal
I : terdapat gerakan yang tidak terkontrol pada lengan kanan, pergerakan bebas
P
Fraktur Odema kontraktur Kekuatan otot
- - - - - - 3 3
- - - - - - 4 4
Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga
untuk mengobservasi kulit
jika ada lsi atau laserasi
Gunakan sarun tangan
untuk proteksi
Batasi gerakan pada
kepala, leher dan punggung
Monitor kemampuan
BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan mengenai
penyebab perubahan sensasi
2 Hambatan mobilitas fisik bdSetelah dilakukan tindakanExercise therapy :
ambulation
kekuatan otot menurunselam 2x24 jam hambatan
Monitoring vital sign
Hemiplegia mobilitas fisik dapatsebelm/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat
berkurang dengan kriteria
latihan
hasil : Konsultasikan dengan
terapi fisik tentang rencana
1. Klien meningkat dalam
ambulasi sesuai dengan
aktivitas fisik
kebutuhan
2. Mengerti tujuan dari
Bantu klien untuk
peningkatan mobilitas
menggunakan tongkat saat
3. Memverbalisasikan
berjalan dan cegah terhadap
perasaan dalam
cedera
meningkatkan kekuatan
Ajarkan pasien atau
dan kemampuan
tenaga kesehatan lain tentang
berpindah
teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai
kemampuan
Dampingi dan Bantu
pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
ADLs ps.
Berikan alat Bantu jika
klien memerlukan.
Ajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan
Latihan ROM pasif baik
secara mandiri atau dengan
bantuan perawat
XI. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. S No. Reg. : 34xxx
Umur : 50 Tahun
No. Tanggal Tidakan keperawatan Respon TTD
1 01-06-2020 1. Memberikan posisi head up 1. Klien merasanya nyaman dan5.
berguna untuk menurunkan TIK,
posisi kepala 30o untuk
meningkatkan saturasi O2.
2. Kolaborasi pemberian O2 2. 3 lpm klien merasanyaman dan tidur
menjadi nyanyak
3. Menganjurkan klien untuk3. Klien memahami
menbatasi gerakan pada daerah
kepala
4. Mengobservasi TTV 4. TD : 170/100 mmHg,
S : 36,5OC,
RR : 22 X/menit,
N : 80 X/menit.
2 01-06-2020 1) Membiarkan klien tetap pada1. Mengurangi pergerakan berlebihan
posisinya pada kepala dan leher
2) Menganjurkan klien untuk2. Mencegah terjadinya kontraktur
melatih gerakan pada tangan dan
kaki secara ringan
3) Merubah posisi klien setiap 53. Mengurangi tirah baring lama pada
jam sekali pasien
1 1-06-2020
14. 30 1. Monitoring status neurologis 1. Klien mengatakan tidak nyeri kepala
2. Klien merasa nyaman tidak nampak
16.00 2. Memberikan injeksi: menahan rasa sakit dan klien
-
Citicolin 2x500 mg kooperatif
-
Mecobalamin 2x500 mg
-
Ondansentron 3x4 mg
-
Antrain 3x500 mg
-
Lanzoprazole 3x40 mg 3. Klien merasanya nyaman dan
16.30 3. Memberikan posisi head up 30o berguna untuk menurunkan TIK,
posisi kepala 30o untuk
meningkatkan saturasi O2.
4. Kolaborasi pemberian O2 4. Pemberian O2 3 lpm klien merasa
17.00 nyaman dan tidur menjadi nyanyak
5. Menganjurkan klien untuk5. Klien memahami
18.00 menbatasi gerakan pada daerah
kepala
6. Mengobservasi TTV 6. TD : 150/100 mmHg, S : 36,6OC, RR
18.30 : 20 X/menit, N : 80 X/menit SPO2 :
98%
2 1-06-2020 SW
19.00 1. Membiarkan klien tetap pada 1. Mengurangi pergerakan berlebihan
posisinya pada kepala dan leher
19.30 2. Menganjurkan klien untuk 2. Mencegah terjadinya kontraktur
melatih gerakan pada tangan dan
kaki secara ringan
20.10 3. Merubah posisi klien setiap 5 3. Mengurangi tirah baring lama pada
jam sekali pasien
16.05 2. Merubah posisi klien setiap 5 2. Mengurangi tirah baring lama pada
jam sekali pasien