I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S Nama :
Umur : 44 tahun Umur :
Jenis Kelamin : P Jenis Kelamin :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pekerjaan :
Pekerjaan : Alamat :
Gol. Darah : Hubungan
Alamat : dengan klien :
Genogram :
Tn. T Ny. A
Tn. P Ny. S
3. Riwayat Psikologi
Klien menerima sakit yang di deritanya dengan ikhlas. Klien tampak berhati-hati
dalam berbicara, komunikasi spontan, tidak menolak untuk diajak komunikasi,
komunikasi klien jelas, tidak menggunakan bahasa isyarat, tipe kepribadian klien
terbuka.
4. Riwayat Sosial
Klien percaya orang terdekat klien kakak kandung sendiri.
5. Riwayat Spiritual
Kebutuhan untuk beribadah terpenuhi walaupun dengan bantuan keluarga.
melakukan dzikir dll
C. Pemeriksaan Wajah
a) Mata :
I: mata lengkap, simetris, warna iris hitam, konjungtiva anemis,
sklera putih, pupil isokor, tidak ada oedema, tidak ada lesi, reaksi
pupil miosis
P : tidak ada nyeri tekan
b) Hidung
I : Terlihat nafas pendek, tidak ada Pernafasan cuping hidung, , tidak
ada lesi, tidak ada oedema, tidak ada sekret, tidak ada pembengkokan
tulang hidung, tidak ada pendarahan, tidak ada pembesaran polip
P : tidak ada nyeri tekan
c) Mulut
I : Bentuk dan letak simetris, bibir tampak lembab, gigi tampak putih,
tidak ada lesi, tidak ada caries, tidak ada palatoschisis
d) Telinga
I : bentuk dan letak simetris dan telinga elastis, warna sama dengan
sekitarnya, tidak ada lesi
P : Tidak ada nyeri tekan
e) Pemeriksaan Kepala Dan Leher
Kepala
I : bentuk kepala simetris, bulat, kulit bersih tidak ada luka,
pertumbuhan rambut merata, tidak ada ketombe, tidak ada oedem di
area kepala
P : tidak ada nyeri tekan pada area kepala
Leher
- I : Bentuk simetris , bersih, ada distensi vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada massa
- P : tidak ada nyeri tekan
f) Pemeriksaan Thoraks/dada
Thoraks
- I : bentuk thorak normal, RR 29x/m, tidak ada oedema, keadaan kulit
bersih, kulit bersih, ada retraksi intercosta, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada jejas pada area thoraks dan jantung.
- P : terdapat nyeri tekan pada dada sebelah kiri
- P : sonor
Paru – paru
- I : pergerakan dada sama, ada retraksi intercoste, tidak ada lesi,
posisi pasien supinasi, frekuensi nafas 29x/ menit
- P : vokal fremitus kiri dan kanan sama
- P : sonor
- A : suara nafas ronchi
Jantung
- I : pulsasi ictus cordis tidak tampak
- P : denyut jantung teraba di ICS 5 mitclavikula sinistra
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas kiri : ICS V mid clavicula sinistra
Batas kanan : ICS IV mid sternalis dextra
- P : pekak
- A : bunyi jantung S1 dan S2 terdengar tunggal dan tidak ada suara
tambahan S3 dan S4
g ) Pemeriksaan Abdomen
- A : Bising usus 14x/m
- I : simetris, tidak ada lesi, bersih, bentuk cembung, terdapat asites
- P : tidak ada penumpukan feses, ada nyeri tekan pada ulu hati,
nyeri seperti tertindih, skal 4 ketika ditekan
- P : timpani
h) Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
- I : Penyebaran bulu pubis merata, tidak ada lesi, tidak ada luka,
tidak terpasang terpasang DC dengan ada produksi urin 400 cc/8
jam
i) Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
- I : Tidak ada kelainan pada bentuk punggung dan tulang
belakang, tidak ada luka di punggung, tidak ada fraktur, terdapat
nyeri tekan, tidak ada deformitas pada tulang belakang.
j) Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Fraktur edema Ko
- - - - 5 5
- - + + 5 5
k) Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan
Pendengaran : normal , pasien masih bisa mendengar dengan baik
Penghindu : normal, pasien masih bisa membedakan bau –bauan.
Tenggorokan : tidak mengalami nyeri tekan, tidak ada nyeri saat menelan
l) Pemeriksaan Fungsi Penglihatan
Pasien dapat melihat dengan baik
Lapang pandang baik
m) Pemeriksaan Fungsi Neurologis
- Kesadaran Composmentis
- GCS : 4 5 6
Respon membuka mata (4)
Respon verbal bicara (5)
Respon motorik gerak (6)
- Pemeriksaan nervus
n) Pemeriksaan Kulit/Integument
- I : kulit tampak kering, terdapat bintik2 di tubuh, terdapat
oedem
- P : turgor kulit dapat kembali >2 detik, CRT kembali dalam
>2 detik
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
• Ureum : 196.00 mg/dl (normal : 10-50)
• Creatinin : 17,75 mg/dl (normal : 0.6-1.3)
• Asam urat : 6.0 mg/dl (normal : 2.5-7.0)
• GDA : 139 mg/dl
• HB : 8,6 g/dl
• RBC : 2,96 µ
ANALISA DATA
Nama : Ny. S No. Reg. : 02XXX
Umur : 44 tahun
Q : nyeri seperti
tertusuk – tusuk
S:6
T : nyeri hilang
timbul dan pada saat
aktivitas
DO :
KU : lemah dan
lemas
Klien tampak
menahan rasa sakit
Klien tampak pucat
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 110x/menit
RR : 29 x menit
DO :
KU : klien tampak
pucat
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 29 x/menit
3. 01/06/2020 DS : klien mengatakan kurangnya Ansietas
cemas tentang penyakit Pengetahuan
yang dideritanya tentang penyakit
DO :
TD : 120/80 mmHg
Ansietas
N : 110 x/menit
RR : 29x/menit
Nama : Ny.S
Umur : 44 thn
No reg : 02XXX
No Diagnosa Tujuan/ Intervensi TTD
Keperawatan kriteria hasil
1 Ketidakefektifan Respiratory status Airway management ES
:ventilation - Buka jalan napas,
pola napas
Respiratory status : gunakan teknik chin
berhubungan lift atau jaw thrust
airway patency
dengan Vital sign status bila perlu
hiperventilasi - Posisikan pasien
Kriteria Hasil : untuk
1. Mendemontrasikan memaksimalkan
batuk efektif dan ventilasi
suara napas yang - Identifikasi pasien
bersih, tidak ada perlunya pemasangan
sianosis dan dyspneu alat jalan napas
(mampu buatan
mengeluarkan - Lakukan fisioterapi
sputum, mampu dada jika perlu
bernapas dengan - Auskultasi suara
mudah, tidak ada napas, catat adanya
pursed lips) suara tambahn
2. Menunjukkan jalan Oxygen terapi
napas yang paten
(klien tidak merasa - Pertahankan jalan
tercekik, irama napas yang paten
napas, frekuensi - Monitor aliran
pernapasan dalam oksigen
rentang normal, - Observasi adanya
tidak ada suara tanda-tanda
napas, abnormal) hipoventilasi
Nama : Ny.S
Umur : 44 thn
No reg : 02XXX
No. Tanggal/ jam Tindakan Keperawatan Respon TTD
Dx
1 01-06-2020 1. Memposisikan 1. Pasien kooperatif Enggar
08 : 35 WIB pasien untuk
memaksimalkan
08 : 45 WIB ventilasi 2. Pasien tidak
2. Melakukan menolak tindakan
09:00 WIB fisioterapi dada 3. Pasien kooperatif
pada pasien Tidak ada suara
3. Mengauskultasi tambahan
09:15 WIB suara nafas dan 4. Pasien kooperatif
mendengarkan
adanya suara 5. TTD :
tambahan TD : 120/80 mmHg
4. Mempertahankan N : 110x/menit
jalan nafas yang RR : 29x/menit
paten
5. Memonitor tanda –
tanda vital pada
pasien
ventilasi S : 36 C
3. Memonitor TTV pada RR : 29 X /menit
pasien N : 110 x /menit
pasien S : 36,7 c
1 02-06-2020 ICPS
21.30 1. Memposisikan pasien 1. Pasien dalam posisi
untuk memaksimalkan semifowler
ventilasi
21.40 2. Melakukan fisioterapi 2. Pasien merasa
dada pada pasien nyaman
22.00 3. Mengauskultasi suara 3. Tampak retraksi
nafas dan intercostae dan
mendengarkan adanya terdengar ronkhi
suara tambahan
22.30 4. Memonitor tanda – 4. TTD :
tanda vital pada pasien TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 28 x/menit
2 02-06-2020 ICPS
22.40 1. Memposisikan pasien 1. Pasien dalam posisi
untuk memaksimalkan semi fowler
ventilasi
05.00 2. Memonitor TTV pada 2. TD: 120/80 mmHg
pasien S : 36,7 ºC
RR : 28 X /menit
N : 100 x /menit
05.20 3. Memonitor rata – rata 3. Pasien tampak nafas
kedalaman. Irama dan pendek
usaha respirasi
05.50 4. Mencatat pergerakan 4. Tampak retraksi
dada dan amati intercostae
kesimetrisan
3. Memonitor rata –
10.10 3. Pasien tampak nafas
rata kedalaman. pendek
Irama dan usaha
respirasi
4. Mencatat
11.00 4. Tampak retraksi
pergerakan dada intercostae dan
dan amati tidak ada suara
kesimetrisan tambahan
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Umur : 44 thn
No reg : 12345
No Tanggal/jam Perkembangan TTD
Dx
1 01/06/2020 S : klien mengatakan masih nyeri dada sebelah kiri Enggar
12:30 WIB P : nyeri pada dada sebelah kiri
Q : nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : area dada sebelah kiri
S:6
T : nyeri hilang timbul dan pada saat aktivitas
O:
KU : lemah dan lemas
Klien tampak menahan rasa sakit
Klien tampak pucat
Klien tampak nafas pendek
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 110x/menit
RR : 29 x menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3
2 01/06/2020 S : klien mengatakan sesak nafas Enggar
12:30 WIB O:
KU : klien tampak pucat
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 29 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lamjutkan intervensi 1,2,3
3 01/06/2020 S : klien menyatakan cemas akan penyakitnya mulai Enggar
12:30 WIB berkurang setelah mendapatkan penjelasan
O : berbicara dengan hati-hati
Merasa mendapat dukungan dari keluarga
Lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah
praktis
TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
RR : 29 X /menit
N : 110 x /menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3
1 1 juni 2020 S : klien mengatakan sudah tidak nyeri tetapi merasa MMP
19.30 sesak
O:
KU : lemah dan lemas
Terdapat suara nafas tambahan ronki
Klien tampak pucat
Klien tampak nafas pendek
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/menit
RR : 28x/menit
S : 36,7 c
Terdapat retraksi
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/menit
RR : 28x/menit
S : 36,7 C
A : masalah belum teratasi
P : lamjutkan intervensi 1,2,3
3 1 juni 2020 S : klien menyatakan cemas berkurang dan merasa MMP
19.30 lebih tenang
O : berbicara dengan hati-hati
Merasa mendapat dukungan dari keluarga
Lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah
praktis
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
1 02/06/2020 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri tetapi merasa Ar
07.00 sesak
O:
KU : lemah dan lemas
Terdapat suara nafas tambahan ronki
Klien tampak pucat
Klien tampak nafas pendek
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/menit
RR : 28 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Lakukan fisioterapi dada
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
2 02/06/2020 S : Klien mengatakan sesak nafas Ar
07.00 O:
KU : Klien tampak pucat
Terdapat retraksi
Suara tambahan ronki
Klien tampak sesak
Irama nafas ireguler, penggunaan otot bantu nafas
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 29 x/menit
S : 36,7 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan usaha
respirasi
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
4. Memonitor tanda – tanda vital
5. Monitor masukan makanan / cairan
6. Mencatat pergerakan dada dan amati
kesimetrisan
1 02-06-2020 S : Klien mengatakan nyeri sudah hilang tetapi masih Enggar
13.30 merasa sesak
O:
KU : sedikit membaik dan lemas
Terdapat suara nafas tambahan ronki
Klien tampak pucat
Klien tampak nafas pendek
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/menit
RR : 28 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Lakukan fisioterapi dada
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
2 02-06-2020 S : Klien mengatakan masih sesak nafas dan sulit Enggar
13.30 bernafas
O:
KU : Klien tampak pucat
Terdapat retraksi
Suara tambahan ronki
Klien tampak sesak
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 29 x/menit
S : 36,7 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan usaha
respirasi
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
4. Memonitor tanda – tanda vital
5. Monitor masukan makanan / cairan
1 02-06-2020 S : Klien mengatakan masih merasa sesak Ar
20.30 O:
KU : Lemas
Terdapat suara nafas tambahan ronki
Klien tampak pucat
Klien tampak nafas pendek
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 105x/menit
RR : 30 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Lakukan fisioterapi dada
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
2 02-06-2020 S : Klien mengatakan masih sesak nafas dan sulit Ar
20.30 bernafas
O:
KU : Klien tampak lemas
Terdapat retraksi
Suara tambahan ronki
Klien tampak sesak
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 30 x/menit
S : 36,7 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan usaha
respirasi
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
4. Monitor TTV
5. Monitor masukan makanan / cairan
1 03-06-2020 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri tetapi merasa ICPS
07.00 sesak
O:
- KU : lemah dan lemas
- Terdapat suara nafas tambahan ronkhi
- Klien tampak nafas pendek
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 28 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Lakukan fisioterapi dada
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
2 03-06-2020 S : Klien mengatakan masih sesak nafas dan sulit ICPS
07.00 bernafas
O:
- KU : Klien tampak lemas
- Terdapat retraksi
- Suara tambahan ronkhi
- Klien tampak sesak
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,7 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan usaha
respirasi
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
4. Monitor TTV
5. Monitor masukan makanan / cairan
1 03-06-2020 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri dan sesak Enggar
13.30 berkurang
O:
- KU :lemas
- Tidak terdapat suara tambahan
- Klien tampak nafas pendek
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 28 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
2 03-06-2020 S : Klien mengatakan sesak nafas sudah berkurang Enggar
13.30 O:
- KU : Klien masih tampak lemas
- Terdapat retraksi
- Suara tambahan ronkhi sudah tidak terdengar
- Klien tampak sesak
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,7 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan usaha
respirasi
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
4. Monitor TTV
1 03-06-2020 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri dan sesak masih Dika
20.30 ada
O:
- KU : lemas
- Tidak terdapat suara tambahan
- Klien tampak nafas pendek
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 27 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
a. Posisikan semi fowler
b. Auskultasi suara nafas dan suara
tambahan
2 03-06-2020 S : Klien mengatakan sesak nafas masih ada Dika
20.30 O:
- KU : Klien masih tampak lemas
- Terdapat retraksi
- Suara tambahan ronkhi sudah tidak terdengar
- Klien tampak sesak
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 27 x/menit
S : 36,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semi fowler
2. Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan
usaha respirasi
3. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
4. Monitor TTV
1 04-06-2020 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri dan sesak masih SW
06.30 ada
O:
- KU : lemas
- Tidak terdapat suara tambahan
- Klien tampak nafas pendek
- TTV :
TD: 120/70 mmHg
S : 36,8 ºC
RR : 29 X /menit
N : 90 x /menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Pertahankan posisi semi fowler
2. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
3. Monitor TTV
4. Askultasi suara nafas secara berkala
5. Lakukan pemerksaan lab DL
2 04-06-2020 S : Klien mengatakan sesak nafas masih ada SW
06.30 O:
- KU : Klien masih tampak lemas
- Terdapat retraksi
- Suara tambahan ronkhi sudah tidak terdengar
- Klien tampak sesak
- TTV :
TD: 120/70 mmHg
S : 36,8 ºC
RR : 29 X /menit
N : 90 x /menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Posisikan semi fowler
- Monitor rata – rata kedalaman. Irama dan usaha
respirasi
- Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
- Monitor TTV
- Monitor masukan makanan / cairan
- Rencana ro thorax ulang
1 4-06-2020 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri dan sesak masih
13.00 ada
O:
- KU : lemas
- Tidak terdapat suara tambahan
- Klien tampak nafas pendek
- TTV :
TD: 130/800 mmHg
S : 36,8 ºC
RR : 25 X /menit
N : 93 x /menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Pertahankan posisi semi fowler
2. Auskultasi suara nafas dan suara tambahan
3. Monitor TTV
4. Askultasi suara nafas secara berkala