PSIKOLOGI KESEHATAN
“JURNAL BIOPSIKOSOSIAL”
Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2019
Jurnal 1
Pendahuluan Selain rasa sakit dan cacat, pasien dengan kronis nyeri
punggung bawah sering mengalami konsekuensi psikososial
yang mempengaruhi kehidupan sosial, waktu luang, dan
pekerjaan mereka. Pengakuan konsekuensi biopsikososial dari
penyakit pada umumnya mengarah pada pengembangan
model biopsikososial. Dalam rehabilitasi multidisiplin, di
mana konsekuensi kecacatan dikelola, model biopsikososial
diterima secara luas. Rehabilitasi multidisiplin pasien dengan
nyeri punggung bawah kronis dianggap sebagai intervensi
kompleks yang dilakukan di lingkungan yang kompleks.
Tujuan Penelitian Untuk membuktikan dan menggambarkan program
rehabilitasi terintegrasi untuk pasien dengan penyakit nyeri
punggung bawah kronis sebelum evaluasi dalam uji coba
terkontrol secara acak.
Subjek Penelitian Departemen yang diteliti adalah pusat rehabilitasi
multidisipliner Asosiasi Denmark yang sangat khusus Sano
Aarhus. Tim multidisiplin terdiri dari rheumatologist,
konselor gizi, tiga perawat, tiga terapis okupasi dan enam
fisioterapis. Mayoritas penyedia dilatih dalam wawancara
motivasi. Karyawan lain adalah asisten administrasi, perawat
shift malam, petugas keamanan, koki, petugas kebersihan dan
manajer harian, semuanya berhubungan dekat dengan pasien.
Pasien dirujuk dari daerah pedesaan dan perkotaan Denmark
berdasarkan penyakit rematik atau muskuloskeletal dan
kemampuan serta motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam
program rehabilitasi. Sebuah kelompok baru yang terdiri dari
enam hingga delapan pasien dirawat setiap minggu, yang
berarti bahwa sekitar 28 pasien yang dibagi di antara empat
kelompok dirawat inap pada saat yang sama.
Metode Penelitian Daftar checklist untuk deskripsi dan replikasi intervensi
digunakan sebagai kerangka kerja struktural untuk deskripsi
program rehabilitasi terintegrasi. Sebagai bagian dari
deskripsi, pedoman Dewan Penelitian Medis,
'Mengembangkan dan mengevaluasi intervensi kompleks',
digunakan sebagai kerangka kerja untuk membenarkan
program rehabilitasi terintegrasi.
Hasil Penelitian Karena kerumitan program rehabilitasi terintegrasi, sulit jika
bukan tidak mungkin untuk mensintesis dan membenarkan
bukti yang mendukung masing-masing dari 38 kegiatan klinis.
Ini adalah premis bahwa deskripsi yang lengkap dan
terperinci dari intervensi yang kompleks, yang terdiri dari
beberapa aktivitas klinis, melibatkan tim multidisiplin,
sebagian dirancang dan peka terhadap konteksnya, tidak
mungkin. Program rehabilitasi terpadu dijelaskan pada tingkat
perincian yang dianggap memadai, karena fungsi utama
intervensi sekarang dijelaskan dengan jelas.