I.

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

1. Pengertian negara
Negara merupakan bentuk organisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang
mempunyai kekuasaan mengatur hubungan dengan menyelenggarakan ketertiban dan
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama.

2. Sifat organisasi negara

Sifat organisasi negara merupakan organisasi jabatan yang merupakan suatu kategori yang
bersifat historis, bukan kategori yang bersifat sistemis yang artinya ilmu hukum tata
negara itu sendiri hanya berkaitan dengan persoalan negara sebagai gejala historis.

3. Hubungan negara dengan warga negara

Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara
negara dan warga negara. Hubungan warga negara dengan negara tidak berlangsung
menurut gradasi tingkatan yang vertikal melainkan menjadi hubungan yang sederajat. Dan
masing-masing mempunyai nilai fungsional sendiri dan terjalin secara interaktif dalam
pemetaan secara sistemik.

Daftar pustaka :
 Ibrahim, Muh Nur El. 2010. Bentuk Negara dan Pemerintahan RI
 Jasin, Johan. 2014. Hukum Tata Negara
 Hamidi, Jazim dan Mustafa Lutfi. 2010. Antara Realitas Politik dan Implementasi
Hukumnya
 II. PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

1. Pengertian Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan tujuan bersama bangsa Indonesia yang di
implementasikan dalam pembangunan nasional yaitu merupakan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan.

2. Implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat

Mempunyai kedudukan yang istimewa dalam kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai alat penyelenggara negara yaitu alat perlengkapan negara yang
kedudukannya di bawah pembentuk negara wajib mengemban amanah Pancasila dan
mengamalkan secara objektif sebagai dasar penyelenggaraan negara dalam seluruh aspek
kehidupan masyarakat secara utuh dan menyeluruh.

Daftar pustaka :
 Ratno. 2012. Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta Timur Pulogadung
 Sudjito. Pancasila sebagai Philosophische Grondslag. Jakarta.
 III. IDENTITAS NASIONAL

1. Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa secara fisiologi yang
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Identitas nasional pada dasarnya
menunjuk pada identitas – identitas yang sifatnya nasional. Identitas nasional itu bersifat
buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena identitas itu dibuat, dibentuk, dan disepakati
oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder
karena identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan kesukubangsaan yang
memang telah dimiliki bangsa itu secara askriptip (ada sejak lahir). Dan sebelum memiliki
identitas nasional warga bangsa telah memiliki identitas primer, yaitu identitas
kesukubangsaan

2. Unsur-unsur pembentukkan identitas nasional

Unsur-unsur pembentukan identitas yaitu :
1. Suku Bangsa
Suku Bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
2. Agama
Agama – agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat – perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung – pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi
4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur ucapan
manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Daftar pustaka :
 Rahman, Abd
 Madiong, Baso
 Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi