Anda di halaman 1dari 12

Bab 1

Pendahuluan

A.Latar belakang
Masa Pubertas adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental anak laki-laki
dan anak perempuan yang disebabkan perubahan hormon. Masa pubertas
disebut juga masa akil balig (usia remaja). Masa pubertas adalah merupakan
masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa.Masa pubertas pada anak laki-
laki dan perempuan tidak sama. Ada yang lebih dulu mengalami dan ada yang
lambat. Biasanya anak perempuan mengalami masa pubertas pada usia 8-13
tahun, sedangkan anak laki-laki pada usia 10-15 tahun.

B.Rumusan masalah
1.apa saja tanda seks sekunder bagi pria dan wanita?
2.bagaimana cara kerja hormon dalam pertumbuhan seks sekunder?
3.apa saja fungsi organ reproduksi pria dan wanita?
4.bagaimana psikologis perkembangan manusia?

C.Tujuan
1.untuk mengatahui tanda seks sekunder bagi pria dan wanita
2.untuk mengetahui cara kerja hormon dalam pertumbuhan seks sekunder
3.untuk mengetahui fungsi organ reproduksi pria dan wanita
4.untuk mengetahui psikologis perkembangan manusia
Bab 2
Pembahasan

A.Tanda seks sekunder pria dan wanita


Pada masa pubertas, tubuh laki-laki dan perempuan mengalami perubahan. ada
dua jenis perubahan yang terjadi pada masa pubertas, yaitu perubahan primer
dan perubahan sekunder. perubahan primer disebut juga perubahan utama yang
terjadi di dalam tubuh. perubahan tersebut memungkinkan seorang laki-laki dan
perempuan pada masa pubertas menghasilkan bayi. perubahan primer diiringi
perubahan sekunder. Perubahan sekunder disebut perubahan fisik atau
perubahan yang ciri-cirinya tampak pada tubuh laki-laki dan perempuan. 
ciri ciri sekunder pada wanita:
1.Tumbuh rambut pada sekitar alat kelamin dan di ketiak. (Tumbuhnya rambut
rambut halus seperti rambut, tetapi rambut pada bagian ini agak kasar)
2.Pinggul semakin lebar
3.Payudara akan mengembang.
4.Kulit semakin halus.
5.Suara semakin nyaring (melengking)

Ciri kelamin sekunder pada pria adalah:


1.Tumbuh kumis dan janggut pada muka, rambut pada dada, rambut pada
sekitar alat kelamin, rambut pada ketiak dan sebagainya.
2.Nada suara. (Hal ini suara dari awal lebih lembut akan menjadi keras dan
berat
3.Dan kebanyakan akan tumbuh prominentia laryngea atau jakun.
4.Jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori - pori tampak membesar
5.Mulai muncul jerawat di sekitar wajah
6.Mulai tampak ada otot -otot yang berkembang lebih besar dan menonjol
7.Dada terlihat bidang

Ciri kelamin sekunder akan berkembang saat memasuki masa pubertas.


Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis,
dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan biasanya
dimulai saat berumur delapan sampai sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang
di usia 20. tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung dengan cepat. Pada wanita, pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada pria ditandai
dengan mimpi basah.

B.cara kerja hormon dalam pertumbuhan seks sekunder


Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing
hormone (GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem
endokrin yang kompleks yang melibatkan sistem umpan balik negatif dan
positif. Selanjutnya, sekuens ini akan diikuti dengan timbulnya tanda-tanda seks
sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan untuk reproduksi. Gonadotropin releasing
hormone disekresikan dalam jumlah cukup banyak pada saat janin berusia 10
minggu, mencapai kadar puncaknya pada usia gestasi 20 minggu dan kemudian
menurun pada saat akhir kehamilan. Hal ini diperkirakan terjadi karena maturasi
sistim umpan balik hipotalamus karena peningkatan kadar estrogen perifer.
Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah pengaruh estrogen
dari plasenta hilang. Keadaan ini berlangsung sampai usia 4 tahun ketika
susunan saraf pusat menghambat sekresi GnRH.Pubertas normal diawali oleh
terjadinya aktivasi aksis hipotalamus–hipofisis–gonad dengan peningkatan
GnRH secara menetap.Kontrol neuroendokrin untuk dimulainya pubertas masih
belum diketahui secara pasti. Terdapat berbagai faktor yang dianggap berperan
dalam awitan pubertas, antara lain faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan
lainnya.Secara genetik terdapat berbagai teori yang mengatur awitan pubertas,
antara lain pengaturan oleh gen GPR54, suatu G-coupled protein receptor.
Mutasi pada gen GPR54 dapat menyebabkan terjadinya hipogonadotropik
hipogonadisme idiopatik. Pada tikus percobaan, defisiensi gen GPR54
menyebabkan volume testis tikus jantan menjadi kecil, sedangkan pada tikus
betina menyebabkan terlambatnya maturasi folikel dan pembukaan vagina.Pada
tahun 1971, Frisch dan Revelle mengemukakan peran nutrisi terhadap awitan
pubertas.Frisch dan Revelle menyatakan bahwa dibutuhkan berat badan sekitar
48 kg untuk timbulnya menarke, sedangkan pada penelitian selanjutnya
dinyatakan bahwa dibutuhkan perbandingan lemak dan lean body mass tertentu
untuk timbulnya pubertas dan untuk mempertahankan kapasitas
reproduksi.Leptin, suatu hormon yang dihasilkan di jaringan lemak (white
adipose) yang mengatur kebiasaan makan dan termogenesis diperkirakan juga
berperan dalam mengatur awitan pubertas. Pada keadaan puasa kadar leptin
menurun,begitu pula dengan kadar gonadotropin. Penemuan ini menunjang
hipotesis peran nutrisi dalam pengaturan pubertas. Pada penelitian selanjutnya
ternyata hal ini masih dipertanyakan karena kadar leptin tetap stabil selama pre-
dan pasca pubertas.Di samping itu terdapat berbagai faktor lain yang
diperkirakan mempengaruhi awitan pubertas, seperti pertumbuhan janin
intrauterin, migrasi ke negara lain, dan faktor lingkungan lainnya.Pada saat
remaja atau pubertas, inhibisi susunan saraf pusat terhadap hipotalamus
menghilang sehingga hipotalamus mengeluarkan GnRH akibat sensitivitas
gonadalstat. Selama periode prepubertal gonadalstat tidak sensitif terhadap
rendahnya kadar steroid yang beredar, akan tetapi pada periode pubertas akan
terjadi umpan balik akibat kadar steroid yang rendah sehingga GnRH dan
gonadotopin akan dilepaskan dalam jumlah yang banyak.Pada awalnya GnRH
akan disekresi secara diurnal pada usia sekitar 6 tahun. Hormon GnRH
kemudian akan berikatan dengan reseptor di hipofisis sehingga sel-sel
gonadotrop akan mengeluarkan luteneizing hormone (LH) dan follicle
stimulatinghormone (FSH). Hal ini terlihat dengan terdapatnya peningkatan
sekresi LH 1-2 tahun sebelum awitan pubertas. Sekresi LH yang pulsatil terus
berlanjut sampai awal pubertas.Pada anak perempuan, mula-mula akan terjadi
peningkatan FSH pada usia sekitar 8 tahun kemudian diikuti oleh peningkatan
LH pada periode berikutnya. Pada periode selanjutnya, FSH akan merangsang
sel granulosa untuk menghasilkan estrogen dan inhibin. Estrogen akan
merangsang timbulnya tanda-tanda seks sekunder sedangkan inhibin berperan
dalam kontrol mekanisme umpan balik pada aksis hipotalamus-hipofisis-gonad.
Hormon LH berperan pada proses menarche dan merangsang timbulnya
ovulasi.10Hormon
androgen adrenal, dalam hal ini dehidroepiandrosteron (DHEA) mulai
meningkat pada awal sebelum pubertas, sebelum terjadi peningkatan
gonadotropin. Hormon DHEA berperan pada proses adrenarke.Proses menarche
normal terdiri dalam tiga fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal
(sekretori).Pada fase folikuler, peningkatan GnRH pulsatif dari hipotalamus
akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH dan LH yang kemudian
merangsang pertumbuhan folikel. Folikel kemudian akan mensekresi estrogen
yang menginduksi
proliferasi sel di endometrium. Kira-kira tujuh hari sebelum ovulasi terdapat
satu folikel yang dominan. Pada puncak sekresi estrogen, hipofisis mensekresi
LH lebih banyak dan ovulasi terjadi 12 jam setelah
peningkatan LH. Pada fase luteal yang mengikuti fase ovulasi ditandai dengan
adanya korpus luteum yang dibentuk dari proses luteinisasi sel folikel. Pada
korpus luteum kolesterol dikonversi menjadi estrogen
dan progesteron. Progesteron ini mempunyai efek berlawanan dengan estrogen
pada endometrium yaitu menghambat proliferasi dan perubahan produksi
kelenjar sehingga memungkinkan terjadinya implantasi ovum. Tanpa terjadinya
fertilisasi ovum dan produksi
human chorionic gonadotropine (hCG), korpus luteum tidak bisa bertahan.
Regresi korpus luteum mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan
estrogen yang menyebabkan terlepasnya endometrium,
proses tersebut dikenal sebagai menstruasi. Menstruasi terjadi kira-kira 14 hari
setelah ovulasi.
Pada anak laki-laki, perubahan hormonal ini dimulai dengan peningkatan LH,
kemudian diikuti oleh peningkatan FSH. Luteinising hormon akan menstimulasi
sel Leydig testis untuk mengeluarkan testosteron yang selanjutnya akan
merangsang pertumbuhan seks sekunder, sedangkan FSH merangsang sel sertoli
untuk mengeluarkan inhibin sebagai umpan balik terhadap aksis hipotalamus-
hipofisis-gonad. Fungsi lain FSH menstimulasi perkembangan tubulus
seminiferus menyebabkan terjadinya pembesaran testis. Pada saat pubertas
terjadi spermatogenesis akibat pengaruh FSH dan testosteron yang dihasilkan
oleh sel Leydig.Pada periode pubertas, selain terjadi perubahan pada aksis
hipotalamus-hipofisis-gonad, ternyata terdapat hormon lain yang juga memiliki
peran yang cukup besar selama pubertas yaitu hormon
pertumbuhan (growth hormone/GH). Pada periode pubertas, GH dikeluarkan
dalam jumlah lebih besar dan berhubungan dengan proses pacu tumbuh selama
masa pubertas. Pacu tumbuh selama pubertas memberi kontribusi sebesar 17%
dari tinggi dewasa anak laki-laki dan 12% dari tinggi dewasa anak perempuan.
Hormon steroid seks meningkatkan sekresi GH pada anak laki-laki dan
perempuan. Pada anak perempuan terjadi peningkatan GH pada awal pubertas
sedangkan pada anak laki-laki peningkatan ini terjadi pada akhir pubertas.
Perbedaan waktu peningkatan GH pada anak laki-laki dan perempuan serta
awitan pubertas dapat menjelaskan perbedaan tinggi akhir anak laki-laki dan
perempuan.

C.Fungsi organ reproduksi


1.Fungsi organ reproduksi wanita
Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur untuk
pembuahan. Selain itu, organ-organ ini juga berfungsi sebagai tempat
berkembangnya janin.Agar fungsinya bisa berjalan dengan baik, sistem
reproduksi wanita memiliki struktur tersendiri untuk mempertemukan sperma
dan sel telur.Sistem reproduksi wanita memproduksi sendiri hormon yang
dibutuhkan untuk mengontrol siklus menstruasi bulanan. Hormon ini lah yang
kemudian akan memicu perkembangan sel telur serta pelepasannya setiap bulan.
Proses ini disebut juga dengan ovulasi.Jika salah satu sel telur ada berhasil
dibuahi oleh sperma, maka akan terjadi kehamilan.Hormon-hormon tersebut
juga akan membantu mempersiapkan rahim, agar bayi dapat berkembang
dengan baik di dalamnya, dan menghentikan proses ovulasi selama kehamilan.

Alat reproduksi wanita terdiri dari berbagai bagian yang saling mendukung,
agar proses reproduksi bisa berjalan dengan baik. Terdiri dari bagian luar dan
dalam, organ-organ tersebut perlu dikenali lebih rinci agar Anda dapat lebih
optimal dalam menjaga kesehatannya.
Ada dua fungsi utama dari alat reproduksi wanita bagian luar, yaitu untuk
memudahkan sperma masuk ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta
melindunginya dari organisme penyebab infeksi.
Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu dalam
area yang disebut sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem
reproduksi wanita bagian luar.
1. Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini
mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang
meningkatkan daya tarik seksual.

2. Labia mayor
Labia mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi
wanita bagian luar lainnya. Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Pada
labia mayor, terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang memproduksi
cairan lubrikasi.
Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai
ditumbuhi oleh rambut kemaluan.

3. Labia minor
Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi
pembukaan vagina serta uretra (saluran yang membawa urine dari kandung
kemih, ke luar tubuh).Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap
individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga
membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.

4. Klitoris
Labia minor sisi kiri dan kanan, bertemu di tengah atas, yaitu pada klitoris.
Klitoris adalah benjolan kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Bisa
dibilang, organ ini memiliki fungsi serupa penis pada pria.Klitoris ditutupi oleh
lipatan kulit yang dinamakan prepuce. Seperti halnya penis, klitoris juga dapat
mengalami ereksi.

5. Vestibular bulbs
Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina, yang
berisi jaringan erektil. Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan
terisi banyak darah, dan membesar.Setelah wanita mengalami orgasme, darah di
dalam jaringan tersebut akan kembali mengalir ke tubuh.

6. Kelenjar bartolin
Kelenjar bartolin memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada
di pembukaan vagina. Fungsi organ ini adalah untuk mengeluarkan lendir dan
melumasi vagina, saat melakukan hubungan seksual.

Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi wanita bagian dalam. Berikut
ini adalah bagian-bagian yang termasuk di dalamnya.
1. Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan
berotot. Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang
sekitar 7,5-10 cm.
Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian bawahnya
terbuka ke arah luar.Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual,
vagina akan merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah, sebagai
persiapan dari penetrasi. Vagina juga merupakan saluran tempat keluarnya
lendir seviks dan darah menstruasi.Saat proses persalinan, bayi akan keluar dari
uterus menuju ke saluran vagina.

2. Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan
rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung, yang berfungsi untuk
melindungi rahim dari infeksi, dan sebagai jalan masuk sperma saat
berhubungan seksual.

3. Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir
dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara
kandung kemih dan rektum.

4. Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel
pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel
telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim.
Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan
terjadi, sel telur yang telah dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk
ditanamkan di dinding rahim.

5. Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di
rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks
perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.

2.Fungsi organ reproduksi pria


Berikut ini organ reproduksi laki-laki yang termasuk dalam bagian eksternal.
1. Penis
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
Batang penis
Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat
menjalani sunat.

Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari
saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan
urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap
rangsangan.

2. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya
berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa
disebut dengan testis.Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh
darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat
memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu
yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.

3. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam
skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis
berfungsi untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada
pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.

4. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ
ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi
di testis.Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang
dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya
dalam membuahi sel telur.

6 Organ reproduksi laki-laki bagian internal


Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori.
Ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:
1. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke
rongga panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens
berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.

2. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada
vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam
memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.

3. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.

4. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari
kandung kemih ke luar tubuh.

5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum
atau anus. Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma,
saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

6. Kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi
cairan yang melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu
menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.

Fungsi organ reproduksi pria dimulai saat masa puber


Peran utama dari semua organ yang telah disebutkan di atas adalah untuk
bekerjasama memproduksi dan mengeluarkan semen ke sistem reproduksi
wanita, saat melakukan hubungan seksual. Namun, fungsi ini tidak langsung
berjalan begitu saja.Saat bayi baru lahir, semua organ reproduksi tersebut sudah
terbentuk. Namun, fungsi reproduksi baru akan berjalan saat seorang laki-laki
memasuki masa pubertas. Saat masa puber dimulai, kelenjar pituitari akan mulai
memproduksi hormon yang dapat menstimulasi testis untuk menghasilkan
testosteron. Sebutan lain dari testosteron adalah hormon seks pada pria.

4.Perubahan psikologis manusia


Perubahan fisik yang cepat dan terjadi secara berkelanjutan pada remaja
menyebabkan para remaja sadar dan lebih sensitif terhadap bentuk tubuhnya
dan mencoba membandingkan dengan teman-teman
sebaya. Jika perubahan tidak berlangsung secara lancar maka berpengaruh
terhadap perkembangan psikis dan emosi anak, bahkan terkadang timbul
ansietas, terutama pada anak perempuan bila tidak
dipersiapkan untuk menghadapinya. Sebaliknya pada orangtua keadaan ini
dapat menimbulkan konflik bila proses anak menjadi dewasa ini tidak dipahami
dengan baik.Perubahan psikososial pada remaja dibagi dalam tiga Tahap yaitu
remaja awal (early adolescent), pertengahan (middle adolescent), dan akhir (late
adolescent).
Periode pertama disebut remaja awal atau early adolescent, terjadi pada usia
usia 12-14 tahun. Pada masa remaja awal anak-anak terpapar pada perubahan
tubuh yang cepat, adanya akselerasi pertumbuhan, dan perubahan komposisi
tubuh disertai awal pertumbuhan seks sekunder. Karakteristik periode remaja
awal ditandai oleh terjadinya perubahan-perubahan psikologis seperti,
• Krisis identitas,
• Jiwa yang labil
• Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri
• Pentingnya teman dekat/sahabat
• Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua, kadang-kadang berlaku kasar
• Menunjukkan kesalahan orangtua
• Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua
• Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan,dan
• Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group)terhadap hobi dan cara
berpakaian.
Pada fase remaja awal mereka hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan
masa depan, sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan
terhadap lawan jenis tetapi masih bermain berkelompok dan mulai
bereksperimen dengan tubuh seperti masturbasi. Selanjutnya pada periode
remaja awal, anak juga mulai melakukan eksperimen dengan rokok, alkohol,
atau narkoba. Peran peer group sangat dominan, mereka berusaha membentuk
kelompok, bertingkah laku sama, berpenampilan sama, mempunyai bahasa dan
kode atau isyarat yang sama.
Periode selanjutnya adalah middle adolescent terjadi antara usia 15-17 tahun,
yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan sebagai berikut,
• Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya,
• Sangat memperhatikan penampilan,
• Berusaha untuk mendapat teman baru,
• Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua,
• Sering sedih/moody,
• Mulai menulis buku harian,
• Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif, dan
• Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua.
Pada periode middle adolescent mulai tertarik akan intelektualitas dan karir.
Secara seksual sangat memperhatikan penampilan, mulai mempunyai dan sering
berganti-ganti pacar. Sangat perhatian terhadap
lawan jenis. Sudah mulai mempunyai konsep role model dan mulai konsisten
terhadap cita-cita.
Periode late adolescent dimulai pada usia 18 tahun ditandai oleh tercapainya
maturitas fisik secara sempurna. Perubahan psikososial yang ditemui antara
lain,
• Identitas diri menjadi lebih kuat,
• Mampu memikirkan ide,
• Mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata,
• Lebih menghargai orang lain,
• Lebih konsisten terhadap minatnya,
• Bangga dengan hasil yang dicapai,
• Selera humor lebih berkembang, dan
• Emosi lebih stabil.

Pada fase remaja akhir lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang
diinginkan nantinya. Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis, dan
mulai dapat menerima tradisi dan kebiasaan
lingkungan.
Bab 3
Penutup
A.kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai