Anda di halaman 1dari 17

BIDAN SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PROMOSI KESEHATAN

(ANC, INC, PNC, BBL)

Dosen Pengampu :
Ibu Adenia Dwi Ristanti, S.Tr.Keb, M.Tr.Keb

Kelompok 5

1. Nabila Fitri
2. Bella Ayu F
3.Rizqy Dwi R
4.Fatma Yuda
5. Risma Pramudhita

Prodi S1 Kebidanan
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah dengan judul
Bidan Sebagai Motivator Dalam Promosi Kesehatan (ANC, INC, PNC, BBL) ini bisa selesai
pada waktunya.
Dengan disusunnya makalah ini kami berharap agar para pembaca lebih mudah dalam
mempelajari dan memahami bagaimana peran bidan sebagai motivator dengan baik.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penulis

Surabaya, 14 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN …………………………………………………… i
KATA PENGANTAR .…………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………. 2
D. Manfaat Penulisan …………………………………………....... 2
BAB 2. PEMBAHASAN …………………………………………….… . 3
A. Pengertian promosi kesehatan ………………………………… 3
B. Tujuan promosi kesehatan ….………………………………….. 4
C. Peran bidan sebagai motivator dalam promosi kesehatan ……… 5
D. Kategori tugas bidan sebagai motivator ……………………….. 7
E. Peran serta fungsi bidan dalam promosi kesehatan …………… . 10
BAB 3. PENUTUP …………………..…………………………………... . 12
A. Kesimpulan …………………………………………................. 12
B. Saran …………………………………………………….......... 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. iv

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tuntutan berat terhadap tugas bidan adalah selalu berhadapan dengan sasaran dan
target pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan
memperkuat kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang telah
diterima dan berguna bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena
kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh
sebuah masyarakat itu senantiasa berubah. Selain itu, tantangan dalam kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat saat ini sgt berat karena banyak perilaku masyarakat yang saat ini
menimbulkan masalah kesehatan.
Bidan dan tenaga kesehatan lainnya harus berkompetensi dalam meningkatkan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Untuk menghadapi masyarakat, seorang bidan
harus bisa mempersiapkan segenap kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi
segala bentuk perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan bidan
dapat menjadi agen pembaharu yang mengambil peran besar, dan peran ini akan dapat
dimainkan oleh bidan jika atasannya memang mendayagunakannya secara optimal.
Masalah ketenagaan atau bidan merupakan masalah besar yang dihadapi para
pemimpin instansi pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya terhadap kebutuhan untuk
mengembangkan sumber daya manusia itu (bidan) terutama pada saat bertugas di desa
pada lingkungan yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam (Wahyuni, 1996 ;
158). Tantangan besar ini umumnya tidak akan bisa dijawab oleh Kepala Puskesmas
yang seringkali hanya banyak melontarkan wacana retorik, sebaliknya tidak
membuktikan diri memiliki kemampuan kerja profesional (Gerbang, 2004 ; 47).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu promosi kesehatan?
2. Apa tujuan dari promosi kesehatan?
3. Bagaimana peran bidan sebagai motivator dalam promosi kesehatan?
4. Apa saja fungsi bidan dalam promosi kesehatan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian promosi kesehatan.
2. Mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai dalam promosi kesehatan.
3. Memahami peran bidan sebagai motivator dalam promosi kesehatan.
4. Mengetahui fungsi bidan dalam pormosi kesehatan.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca mengetahui dan lebih
memahami apa itu promosi kesehatan dan peran fungsi bidan sebagai motivator.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN


Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2014).
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu
untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan
sebagainya).
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan
intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan
terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya
sebagai objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu
pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian. Dan agar promosi kesehatan
berjalan secara efektif dan efesien  maka pesan harus sesuai dengan karakteristik serta
kebutuhan / masalah sasaran. Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat
khususnya perilaku masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif
apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada masyarakat,
oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan.

3
B. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN
Adapun tujuan promosi kesehatan sebagaimana yang kami kutip dari buku Modul
Pelatihan Pengangkatan Pertama Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Ahli yang diterbitkan oleh Pusat Promosi Kesehatan Bekerja Sama Dengan Pusdiklat
Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013, adalah sebagai
berikut:
a) Tujuan Umum
Meningkatknya PHBS individu, keluarga dan masyarakat serta berperan aktif
dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan
yang terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.
b) Tujuan Khusus

1. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari


para pengambilan kebijakan dari berbagai pihak.

2. Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta


antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta sebagai subjek


atau penyelenggaraan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan.

4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan


masyarakat yang efektif dengan mempertimbangkan kearifan lokal.

5. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat dengan seluruh program dan sektor terkait,
di pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana
strategis kementerian kesehatan.

4
C. PERAN BIDAN SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PROMOSI KESEHATAN
Memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan meningkatkan kesadaran pihak
yang dimotivasi (dukun, kader kesehatan, masyarakat) untuk tumbuh kembang kearah
pencapaian tujuan yang diinginkan. Bidan ingin memotivasi dukun, kader kesehatan,
masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
terutama KIA/KB.
Upaya yang di lakukan bidan sebagai pendamping adalah menyadarkan dan
mendorong kelompok untuk mengenali potensi dan masalah, dan dapat mengembangkan
potensinya untuk memecahkan masalah itu. Sebagai motivator, bidan berperan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan diri masyarakat dalam hal kesehatan.
Bidan memotivasi masyarakat untuk melakukan aktivitas guna mencapai tujuan yang
direncanakan. Berikut ini merupakan upaya yang dilakukan bidan sebagai motivator
sesuai masanya :
1. Masa remaja
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa. Orang dikatakan remaja ketika rentang umurnya berada diantara
umur 11 tahun sampai 21 tahun. Pada masa ini, bidan sebagai motivator
adalah melakukan :
a) Memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan reproduksi.
b) Memberikan informasi tentang penyakit-penyakit reproduksi.
c) Memberikan informasi tentang bahayanya melakukan pergaulan
bebas.
d) Memberikan informasi tentang bahaya kehamilan dini.

5
2. Masa kehamilan (ANC)
Masa kehamilan adalah suatu masa yang di mulai dengan pembuahan
antara sperma dan sel telur dan berakhir dengan permulaan persalinan. Ibu
mengandung selama 9 bulan 10 hari, tidak jarang ibu mengalami hal ini:
Perdarahan dari kemaluan. Oedem (bengkak) dimuka atau anggota gerak
(tangan dan Kaki). Pada masa ini, peran bidan sebagai motivator adalah
melakukan :
a) Memberikan informasi tentang kehamilan yang baik seperti apa.
b) Memberikan informasi makanan yang baik dikonsumsi ibu hamil.
c) Memberikan informasi kegiatan apa saja yang boleh dan tidaknya
dilakukan oleh ibu hamil.
d) Memberikan informasi pentingnya nutrisi dan gizi yang dalam
masa perkembangan janin dan untuk ibu hamil.
e) Memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan
tubuh ibu hamil.

3. Masa persalinan (INC)


Masa Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo,
2002). Persalinan merupakan titik tertinggi dari seluruh persiapan yang
telah dipersiapkan. Beberapa wanita akan menyambut persalinan dengan
gembira. Pada masa ini, peran bidan sebagai motivator adalah melakukan :
a) Memberikan informasi tentang macam-macam persalinan
b) Memberikan informasi tentang persalinan yang baik untuk dipilih
sesuai kondisi ibu hamil.
c) Memberikan informasi kegiatan apa saja yang dapat membantu
melancarkan proses persalinan.

6
4. Masa nifas (PNC)
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan
atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah
melahirkan. Selama masa nifas, seorang perempuan dilarang untuk salat,
puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya. Pada masa ini, peran
bidan sebagai motivator adalah melakukan :
a) Memberikan informasi bagaimana melewati masa nifas.
b) Memberikan informasi bagaimana menjaga kebersihan alat
reproduksi saat nifas.

5. Bayi Baru Lahir (BBL)


Bayi dikatakan sebagai bayi baru lahir adalah apabila bayi tersebut berusia
0 sampai 28 hari. Pada masa ini, peran bidan sebagai motivator adalah
melakukan :
a) Memberikan informasi bagaimana merawat bayi yang baru lahir.
b) Memberikan informasi bagaimana menjaga kebersihan bayi yang
baru lahir.
c) Memberikan informasi kemungkinan apa saja yang terjadi pada
bayi baru lahir.

D. KATEGORI TUGAS BIDAN SEBAGAI MOTIVATOR


Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
1. Tugas mandiri
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:
a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.

7
b) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan
melibatkan mereka sebagai klien.
c) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
(ANC)
d) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien/keluarga. (INC)
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. (BBL)
f) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien/keluarga. (PNC)
g) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
h) Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta.
i) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan
keluarga
2. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
b) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi. (ANC)
c) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga. (INC)

8
d) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
(PNC)
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruraran yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga. (BBL)
f) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko cinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi betsamut klien dan keluarga.
3. Tugas ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
a) Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
b) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan. (ANC)
c) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga. (INC)
d) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga. (PNC)
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan keluarga. (BBL)
f) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.

9
E. PERAN SERTA FUNGSI BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Fungsi bidan adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga,
serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa
praperkawinan.
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,
kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan
risiko tinggi.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko
tinggi.
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah
h. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal
dan menopause sesuai dengan wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga,kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

10
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana.
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai
dengan bidang tanggung jawab bidan.
c. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan
praktik di klinik dan di masyarakat.
d. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai
dengan bidang keahliannya.

4. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

11
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri
serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (SK Menkes
No. 1193/Menkes/SK/X/2014). Sedangkan menurut WHO Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna,
baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan meningkatkan kesadaran pihak
yang dimotivasi (dukun, kader kesehatan, masyarakat) untuk tumbuh kembang kearah
pencapaian tujuan yang diinginkan. Bidan ingin memotivasi dukun, kader kesehatan,
masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
terutama KIA/KB.
Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu :
1. Tugas mandiri.
2. Tugas kolaborasi.
3. Tugas ketergantungan (rujukan).
Fungsi bidan adalah sebagai berikut.
1. Fungsi pelaksana
2. Fungsi pengelola
3. Fungsi pendidik

12
B. SARAN
Setelah melihat bagaimana kehidupan bermasyarakat saat ini, yang artinya
kehidupan bermasyarakat saat ini tidak sesuai dengan perilaku masyarakat sehingga
menimbulkan masalah kesehatan, diharapkan dengan adanya peran bidan sebagai
motivator ini dapat mengurangi permasalahan tersebut. Selain itu, diharapkan kehadiran
bidan di masyarakat dapat diterima dengan baik dikalangan masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mitrakesmas.com/2017/12/pengertian-dan-tujuan-promosi-kesehatan.html
https://www.afdelinasusari.wordpress.com
https://www.academia.edu/9417834/PERAN_DAN_FUNGSI_BIDAN_DALAM_PROMKES
https://dokumen.tips/download/link/peran-bidan-dalam-promkes
https://id.wikipedia.org › wiki › Remaja
https://doktersehat.com › apa-itu-kehamilan
eprints.ums.ac.id › BAB._I.pdf
https://id.wikipedia.org › wiki › Nifas

iv

Anda mungkin juga menyukai