2889 Antologi Administrasi Pendidikan 1406169 Riki Yusaeri
2889 Antologi Administrasi Pendidikan 1406169 Riki Yusaeri
Penulis:
Riki Yusaeri , Aan Komariah2, Taufani Chusnul Kurniatun3
1
ABSTRAK
Penulis1
Penanggung jawab penulis2
Penanggung jawab penulis3
EVALUATION OF SCHOOL LOCATIONS
IN DISTRIK SURADE SUKABUMI REGENCY
BASEN ON GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS
ABSTRACT
The need for educational services is a fundamental need for today's society. To meet these needs,
the existing educational facilities must be spread evenly so that they can be reached easily by the
community. Based on this, the researchers conducted research in the Surade Subdistrict of
Sukabumi Regency with the aim of: 1) knowing how the distribution of schools based on
population distribution, 2) knowing the comparison between the number of existing schools and the
population, 3) evaluating the suitability of school locations in the District Surade. The method used
in this study is the Geographic Information System method with a single variable that is the
suitability of the school location. Data collection techniques in the form of observation, field
measurement and marking and buffering. Data analysis uses neirest neighborhood analysis,
descriptive, marking and buffering. The results show that: 1) The distribution of school locations in
Surade Subdistrict is in clusters, 2) There is a difference between the number of schools available
and the ideal number of schools based on the population, so it can be said that the distribution of
school locations in Surade Subdistrict has not evenly, 3) Of the 62 school units evaluated, there
was 1 school in the "inappropriate" class, 11 schools were in the "quite appropriate" class and 50
schools were in the "appropriate" class.
Dalam kriteria minimum prasarana sekolah juga harus berada pada tempat
sekolah, lahan sekolah harus ditempatkan yang tidak terlalu jauh (dapat ditempuh
pada lokasi yang aman serta mudah dalam waktu maksimal 30 menit) serta
dijangkau oleh masyarakat setempat. mudah dijangkau dari permukiman
Permendiknas No. 24 Tahun 2007 juga meskipun dengan berjalan kaki (Jayadinata,
mengatur tentang lokasi sekolah terkait 1999, hlm.160).
lahan yang digunakan, diantaranya: Kecamatan Surade merupakan salah
pertama, lahan terhindar dari potensi satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi
bahaya yang mengancam kesehatan dan Provinsi Jawa Barat yang luasnya 14.471
keselamatan jiwa, serta memiliki akses Ha. Berdasarkan data Laporan
untuk penyelamatan dalam keadaan Kependudukan Kecamatan Surade tahun
darurat. Kedua, kemiringan lahan rata-rata 2018, Kecamatan Surade mempunyai
kurang dari 15%, tidak berada di dalam jumlah penduduk sebanyak 76.108 jiwa
garis sempadan sungai dan jalur kereta api. yang terdiri dari 38.260 jiwa laki-laki dan
Ketiga, lahan terhindar dari gangguan- 37.848 jiwa perempuan dengan sex ratio
gangguan seperti pencemaran air, 101,09. Sementara jumlah penduduk
kebisingan, dan pencemaran udara. Selain Kecamatan Surade berdasarkan usia
terkait dengan lahan, penempatan lokasi sekolah (7 – 18 tahun) berjumlah 15.994
sekolah di suatu daerah harus jiwa.
mempertimbangkan persebaran penduduk, Berdasarkan jumlah penduduk yang
itu artinya setiap sekolah harus dapat ada dapat diproyeksikan serta jumlah unit
memberikan layanan pendidikan sesuai sekolah yang dibutuhkan untuk
dengan jumlah penduduk yang ada. Lokasi memberikan layanan pendidikan terhadap
penduduk menurut usia sekolah yang ada. jumlah siswa di bawah 100 orang, 1
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Dasar sekolah menengah pertama dengan jumlah
dan Menengah Kementerian Pendidikan siswa 200 -300 orang, serta sisanya 4
dan Kebudayaan, jumlah unit sekolah dari sekolah menengah atas dan kejuruan yang
jenjang SD/sederajat sampai memiliki jumlah siswa diatas 200 orang.
SMA/sederajat pada tahun 2018 yang Ketidakmerataan jumlah siswa tersebut
terdapat di Kecamatan Surade adalah 62 dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah
unit. satunya adalah penempatan lokasi sekolah.
Jumlah penduduk menurut usia Untuk menjamin pemerataan kesempatan
sekolah di Kecamatan Surade yang pendidikan tersebut, maka pemerintah
mencapai 15.994 jiwa setidaknya harus diantaranya harus mampu menyediakan
mendapatkan layanan pendidikan dari 62 fasilitas pendidikan yang bisa melayani
sekolah yang ada. Jika merujuk pada kebutuhan seluruh penduduk dan tentunya
peraturan Standar Pelayanan Minimal bisa diakses dengan mudah oleh penduduk
(SPM) Pendidikan, maka 62 unit sekolah untuk memanfaatkannya dengan
akan dirasa kurang untuk memberikan pengorbanan biaya yang sama (Iskandar,
layanan pendidikan terhadap 15.994 jiwa 2009).
penduduk yang dimaksud. Selain itu, Evaluasi lokasi sekolah dapat
sekolah-sekolah tersebut juga harus dilakukan dengan berbagai cara, salah
tersebar secara merata untuk dapat satunya dengan berbasis SIG (Sistem
memberikan layanan pendidikan yang Informasi Geografis). Sistem informasi
maksimal. Oleh karena itu, persebaran geografis adalah kombinasi perangkat keras
lokasi sekolah harus disesuaikan dengan dan perangkat lunak komputer yang
persebaran penduduk yang ada di daerah berfungsi mengelola (manage),
tersebut. menganalisa, dan memetakan informasi
Penempatan lokasi sekolah secara spasial data atributnya dengan akurasi
tidak langsung berpengaruh terhadap kartografis (Prahasta, 2014, hlm.100).
persebaran peserta didik di tiap-tiap Estes (dalam Suryantoro, 2013,
sekolah yang ada. Berdasarkan hlm.136) menyebutkan bahwa terdapat
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Dasar empat kemampuan aplikasi SIG,
Dan Menengah Kementerian Pendidikan diantaranya adalah pengukuran
dan Kebudayaan (Kemendikbud) (measurment), pemetaan (mapping),
Kecamatan Surade tahun 2018, persebaran pemantauan (monitoring), dan pembuatan
peserta didik di jenjang sekolah dasar tidak model (modelling). Dengan kemampuan
tersebar dengan seimbang. Dari 47 unit tersebut, SIG dapat digunakan untuk
sekolah dasar, terdapat 8 sekolah dengan memetakan persebaran lokasi sekolah yang
jumlah siswa di bawah 100 orang, 34 akan di-overlay dengan variabel penelitian
sekolah dasar dengan jumlah siswa 100 dalam bentuk layers. Hasil overlay tersebut
-200 orang, serta sisanya hanya 5 sekolah akan membentuk sebuah informasi baru
dasar yang memiliki jumlah siswa diatas sesuai dengan yang diharapkan.
200 orang. Untuk sekolah menengah Berdasarkan pemaparan tersebut,
pertama, dari 9 sekolah, terdapat 4 sekolah penelitian ini akan mengkaji kesesuaian
dengan jumlah siswa di bawah 100 orang, 1 lokasi sekolah di Kecamatan Surade,
sekolah menengah pertama dengan jumlah Kabupaten Sukabumi. Sesuai data yang ada
siswa 100 -200 orang, serta sisanya hanya 4 di lapangan, peneliti memiliki anggapan
sekolah menengah pertama yang memiliki bahwa lokasi sekolah mempunyai peran
jumlah siswa diatas 200 orang. Semetara penting terhadap minat dan persebaran
untuk sekolah menengah atas dan kejuruan, peserta didik di tiap sekolah. Oleh sebab
dari 6 sekolah terdapat 1 sekolah dengan itu, diperlukan evaluasi lokasi sekolah di
Kecamatan Surade dengan memanfaatkan kriteria kondisi fisik lahan mencakup
Sistem Informasi Geografis. Hal ini perlu topografi lahan, bentuk lahan, luas lahan,
dilakukan untuk mengetahui tingkat kondisi tanah, sarana dan prasarana
kesesuaian lokasi sekolah sehingga bisa pemukiman, pencapaian lokasi, gangguan
menjadi langkah awal untuk meningkatkan alam serta gangguan lingkungan
angka partisipasi sekolah dalam persebaran (Departemen PU, 1997/1998).
siswa di setiap satuan pendidikan yang Menurut Sumaatmadja (1988,
tersebar di Kecamatan Surade, Kabupaten hlm.129) penentuan lokasi pusat-pusat
Sukabumi. kegiatan seperti sekolah merupakan
Adapun tujuan penelitian adalah: persoalan pokok bagi kelangsungan pusat-
(a) Mengetahui bagaimana persebaran pusat kegiatan tersebut dalam memenuhi
sekolah berdasarkan pada persebaran kebutuhan hidup masyarakat serta
penduduk di Kecamatan Surade Kabupaten kehidupan pusat-pusat kegiatan yang
Sukabumi. (b) Mengetahui bagaimana bersangkutan. Oleh karena itu, penentuan
perbandingan antara jumlah sekolah yang lokasi ini harus didasarkan atas hasil
ada dengan jumlah penduduk di Kecamatan penelitian yang cermat berbagai dari faktor
Surade Kabupaten Sukabumi. (c) penunjang dan pengaruhnya. Berdasarkan
Mengevaluasi tingkat kesesuaian lokasi asas pembangunan yang berwawasan
sekolah di Kecamatan Surade Kabupaten lingkungan , analisis dampak lingkungan
Sukabumi dengan memanfaatkan Sistem (AMDAL) bagi pusat kegiatan yang akan
Informasi Geografis. dibangun wajib dilaksanakan, sedangkan
bagi pusat kegiatan atau proyek yang sudah
Kriteria Lokasi Sekolah berjalan, analisis manfaat dan risiko
Pembangunan unit sekolah akan lingkungan (AMRIL) wajar sekali untuk
bermanfaat secara maksimal jika dibangun dilakukan demi meningkatnya manfaat
pada lokasi yang tepat. Penentuan lokasi pusat kegiatan atau proyek tersebut di masa
sekolah di Indonesia, mengacu pada mendatang. Adapun kelangsungan hidup
Peraturan Pemerintah Departemen pusat-pusat kegiatan tadi ditunjang serta
Pekerjaan Umum yang tertuang dalam dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
buku pedoman dan mekanisme penentuan faktor yang dimaksud antara lain
lokasi sekolah (1997/1998). Berdasarkan penyediaan air, kemiringan lahan,
pada itu, penentuan lokasi untuk lahan kesuburan tanah, aliran sungai, aliran udara
pembangunan harus sesuai dengan kriteria (angin) dan lain sebagainya.
peta pendidikan, ketersediaan dokumen Kartono, dkk (1989, hlm.24)
administrasi, rencana penentuan lahan dan mengungkapkan bahwa tiap jenis pusat
kondisi fisik lahan. pelayanan seperti sekolah, untuk bisa
Kriteria kesesuaian dengan peta betahan hidup membutuhkan jumlah
pendidikan mencakup jumlah populasi penduduk minimal (threshold population).
siswa dan jumlah sekolah pendukung. Apabila jumlah penduduk yang dilayani
Sementara kriteria ketersediaan dokumen kurang dari jumlah penduduk minimal,
administrasi mencakup status hukum, surat pemberi pelayanan itu akan mati atau kerdil
tanah serta dokumen administrasi terkait tumbuhnya. Terdapat pusat-pusat
lahan yang digunakan untuk bangunan pelayanan yang karena sesuatu hal
sekolah. Lalu kriteria rencana penentuan memperoleh kesempatan untuk tumbuh
lahan mencakup Advis Planning, yaitu lebih besar dari pusat pelayanan yang lain.
ketentuan penataan bangunan, peta lokasi Kesempatan untuk tumbuh itu berarti
tanah, data tanah dan peruntukan lahan penduduknya meningkat lebih cepat.
tersebut serta keterangan camat. Terakhir Peningkatan jumlah penduduk biasanya
Riki Yusaeri | Evaluasi Lokasi Sekolah di Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi 4
Berbasis Sistem Informasi Geografis
5 | Antologi Administrasi Pendidikan | Volume 6, Nomor 3, Oktober 2018
METODE
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Surade berdasarkan sebaran penduduk
Evaluasi Lokasi Sekolah di Kecamatan dikatakan merata.
Surade Kabupaten Sukabumi Berbasis 2. Selain melakukan analisis buffering,
Sistem Informasi Geografis yang telah penilaian persebaran lokasi sekolah di
dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik Kecamatan Surade juga dilakukan
kesimpulan sebagai berikut: dengan menggunakan Analisis
1. Persebaran lokasi sekolah berdasarkan Tetangga Terdekat. Dari analisis yang
sebaran penduduk di Kecamatan dilakukan dapat diketahui bahwa
Surade dikatakan merata. Hal tersebut tingkat persebaran lokasi sekolah di
dilihat dari jarak jangkauan sekolah Kecamatan Surade adalah tersebar
terhadap sebaran permukiman bergerombol (claster) dengan rincian
penduduk. Jarak jangkauan sekolah sebagai berikut:
terhadap permukiman penduduk - Tingkat persebaran Sekolah
diketahui melalui analisis buffering Dasar di Kecamatan Surade
peta persebaran sekolah. Berdasarkan adalah bergerombol (claster).
hal tersebut, dapat dilihat bahwa - Tingkat persebaran Sekolah
permukiman penduduk terjangkau oleh Menengah Pertama di
polygon dari proses buffer yang Kecamatan Surade adalah
dilakukan. Hal tersebut dapat tersebar merata (dispersed).
disimpulkan bahwa di Kecamatan - Tingkat persebaran Sekolah
Surade sudah mendapatkan layanan Menengah Atas di Kecamatan
pendidikan. Dengan demikian Surade adalah tersebar merata
persebaran penduduk di Kecamatan (dispersed).
Riki Yusaeri | Evaluasi Lokasi Sekolah di Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi 10
Berbasis Sistem Informasi Geografis
11 | Antologi Administrasi Pendidikan | Volume 6, Nomor 3, Oktober 2018
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna
Adisasmita, Rahardjo. 2012. Analisis Tanah dalam Perencanaan
Tata Ruang Pembangunan. Pedesaan Perkotaan dan Wilayah.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Bandung: ITB.
Arikunto, Suharsimi & Cepi Safrudin. Kartono, Hari dkk. 1989. Esensi
2009. Evaluasi Program Pembangunan Wilayah dan
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Penggunaan Tanah Berencana.
Aksara. Jakarta: Geo FMIPA UI.
Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Pidarta, Made. 2000. Landasan
Informasi Geografis: Menggunakan Kependidikan: Stimulus ilmu
ArcView GIS. Yogyakarta: ANDI. pendidikan bercorak Indonesia.
Daldjoeni. 1992. Geografi Baru: Jakarta: PT Rineke Cipta.
Organisasi Keruangan dalam Pidarta, Made. 2005. Perencanaan
Praktek dan Teori. Bandung: Pendidikan Partisipatori dengan
Alumni. Pendekatan Sistem. Jakarta: PT
Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Rineke Cipta.
Jakarta: PT Rineke Cipta. Prahasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi
Depdikbud & Departemen Pekerjaan Geografis Konsep-Konsep Dasar
Umum. 1997/1998. Pedoman dan (Perspektif Geodesi & Geomatika)
Mekanisme Penentuan Lokasi Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
Sekolah. Jakarta: Depdikbud, Rafi’I, Suryatna. 1985. Teknik
Direktorat Jendral Pendidikan Evaluasi. Bandung: Angkasa
Dasar dan Menengah & Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, Suharto, Edi. (2005). Analisis
Direktorat Jendral Cipta Karya. Kebijakan Publik: Panduan Praktis
Djojodipuro, Marsudi. 1992. Teori Mengkaji Masalah dan Kebijakan
Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Sosial. Bandung: Alfabeta.
Fakultas Ekonomi UI. Sumaatmaja, Nursid. 1982. Studi
Indarto. 2013. Sistem Informasi Geografi Suatu Pendekatan dan
Geografis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Analisa Keruangan. Bandung:
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Alumni
Pendidikan dan Sosial. Jakarta:
Gaung.
Sumaatmaja, Nursid. 1988. Geografi Batununggal Kota Bandung dengan
Pembangunan. Jakarta: Departemen Memanfaat-kan SIG. Bandung:
Pendidikan dan Kebudayaan. ITB.
Suryantoro, Agus. 2013. Integrasi Rahayu, Sri. 2008. Peranan GIS dalam
Aplikasi Sistem Informasi Dunia Pendidikan. Semarang:
Geografis. Yogyakarta: Ombak. UNDIP.
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan http://www.scribd.com/doc/969361
Pembangunan Wilayah. Bandung: 67/Sig-Pada-Pendidikan. Diakses
Bumi Aksara. tanggal 5 Maret 2017.
Tarigan, Robinson. 2006. Ekonomi Ramdan, Agus Mochamad. 2014.
Regional: Teori dan Aplikasi. Evaluasi Sebaran Lokasi dan Daya
Jakarta: Bumi Aksara. Tampung Sekolah di Kecamatan
Yousman, Yeyep. 2004. Sistem Lebakgedong Kabupaten Lebak.
Informasi Geografis dengan Bandung: UPI.
MapInfo Professional. Yogyakarta. Satria, Desi. 2013. Evaluasi Sebaran
ANDI. Lokasi Fasilitas Pendidikan
Yusuf, Farida. 2000. Evaluasi Terhadap Tempat Tinggal Peserta
Program. Jakarta: PT. Rineke Didik SMP dan SMA di Kota Solok.
Cipta. Padang: Universitas Negeri Padang.
Publikasi Ilmiah: Suryani, Siti, dkk. 2012. Sistem
Aini Anisah. 2007. Sistem Informasi Informasi Geografis Pemetaan
Geografis: Pengertian dan Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar
Aplikasinya. Yogyakarta: STMIK dan Menengah di Kota Serang.
AMIKOM Semarang: UNDIP.
Budiman, Amin. 2008. Manfaat GIS Yoto. 2011. Faktor-faktor Penyebab
Bagi Dunia Pendidikan. Rendahnya Angka Melanjutakan
http://amin- Sekolah pada Jenjang Sekolah
budiman.blogspot.co.id/2008/08/ma Menengah Pertama (Studi Kasus di
nfaat-gis-bagi-dunia- Kecamatan Sukra dan Kecamatan
pendidikan.html?m=1 Diakses Cikedung, Kabupaten Indramayu).
tanggal 03 September 2016. Jakarta: UI.
GeoITHub. 2017. Geography
Information System in Education: A Peraturan Pemerintah:
Critical UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor
Review.http://geoithub.com/wp- 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang dasar,
content/uploads/2017/01/GIS-IN- fungsi, dan tujuan pendidikan
EDUCATION.pdf. Diakses tanggal Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
14 maret 2017. RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Gustiandi, Isvany Septa. 2014. Analisis Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Lokasi Sekolah di Kecamatan BPS. 2016. Statistik daerah Kec.
Parongpong Kabupaten Bandung Surade. BPS Kabupaten Sukabumi.
Barat. Bandung: UPI. KEMENDIKBUD. 2016. Data
Maharani, Ade Rahmi. 2003. Evaluasi referensi Kementrian Pendidikan
Distribusi Fasilitas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan
Sekolah Dasar di Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi.
Biodata Penulis
1. Riki Yusaeri adalah mahasiswa S-1 tingkat akhir Departemen Administrasi
Pendidikan FIP-UPI.
2. Prof. Dr. Hj Aan Komariah, M. Pd adalah Dosen Departemen Administrasi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Dr. Taufani Chusnul Kurniatun, M. Si adalah Dosen Departemen Administrasi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia