METODE 03 04 ANALISIS
KESIMPULAN 05 06 REKOMENDASI
01 PENDAHULUAN
Dalam rangka pencegahan penyebaran corona virus disease (COVID-19),
Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) mengimbau penyelenggaran
kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring. Pegawai, guru, dan
dosen juga diimbau untuk melakukan aktivitas bekerja, mengajar atau
memberi kuliah dari rumah (Bekerja Dari Rumah/BDR).
RESPONDEN
•1. Guru
•2. Siswa
•3. Orang Tua
Keterangan:
MEDIA PUBLIKASI
•1. Website
•2. Grup Whatsapp
04 HASIL
Profil Responden
15%
Guru
208.863
responden
Siswa 15%
70% Orang Tua
Profil Responden
dari sekolah
Mayoritas siswa, guru dan orang tua menilai bahwa sekolah telah siap untuk kembali
melaksanakan KBM di sekolah dalam menuju New Normal Pendidikan.
Siswa menunjukkan keyakinan yang lebih tinggi terhadap kesiapan sekolah menuju New
Normal Pendidikan SMK dibandingkan dengan keyakinan dari guru maupun orang tua.
Ketersediaan sarpras sekolah yang mendukung penerapan
protokoler kesehatan COVID-19
Persentase
ketersediaan sarpras
menurut guru
66.72% 55.48%
Persentase
52.73%
Persentase
ketersediaan sarpras
ketersediaan sarpras
menurut siswa
menurut orang tua
Mayoritas siswa, guru dan orang tua menilai bahwa sekolah mereka telah memiliki
sarana dan prasarana yang mendukung untuk penerapan pelaksanaan protokoler
kesehatan COVID 19.
74.17%
81.44%
63.67%
Persentase pelaksanaan
sosialisasi menurut siswa Persentase pelaksanaan
sosialisasi menurut guru
Persentase pelaksanaan
sosialisasi menurut orang tua
Mayoritas siswa, guru dan orang tua menyatakan bahwa sekolah telah
melakukan sosialisasi protokoler kesehatan COVID-19.
Sasaran sosialisasi protokoler kesehatan
Keterangan
Sasaran sosialisasi 93%
14% 16%
11%
37%
40% Keterangan:
Semester depan
Tahun depan
Guru
Setelah COVID-19 berakhir
lainnya
Kesiapan Sekolah dalam melaksanakan pembelajaran jarak
jauh
Hampir seluruh guru telah melaksanakan pembelajaran jarak jauh melalui daring. Namun PJJ
tersebut belum sepenuhnya diikuti dengan pemanfaatan LMS secara maksimal. Bahkan
persentase keikutsertaan guru pada pelatihan daring hanya sekitar sepertiga dari persentase
guru yang melaksanakan PJJ.
Materi, media, dan metode yang digunakan pada PJJ Format teks 69%
Audio/video
45%
simulasi
Literasi dan numerasi 61%
Multimedia 44%
Perilaku hidup bersih sehat dan
55%
Metode
gerakan masyarakat sehat
lainnya 14%
Pencegahan dan penanganan
51%
pandemi Covid-19 Alat peraga 03%
lainnya 10%
lainnya 13%
Media
Teleconference 05%
Materi
Efektivitas dan Kendala pembelajaran daring
Keterangan
17%
57% 43%
83%
Lebih dari separuh guru menganggap bahwa pembelajaran jarak jauh efektif dilakukan di tengah
pandemi COVID-19 sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Namun dalam pelaksanaannya, sebagian besar guru mengalami kendala yang mengganggu.
Secara umum kendala yang muncul disebabkan karena tidak semua siswa memilki perangkat
pendukung yang memadai, adanya keterbatasan jaringan serta ada beberapa pelajaran
keterampilan yang tidak bisa diajarkan secara daring dan hanya bisa melalui tatap muka.
Apakah pembelajaran di sekolah lebih efektif dibandingkan
pembelajaran di rumah?
Keterangan
Ya Tidak
5% 6% 6% 7%
89% 87%
14%
21%
65%
Sebagian besar siswa merasa sedih karena tidak bisa melakukan kegiatan belajar
di sekolah. Hal ini karena para siswa tidak dapat belajar diskusi secara langsung,
baik dengan sesama teman maupun dengan guru. Selain itu, para siswa juga
menghadapi beberapa kendala dalam pelaksanaan PJJ.
Kendala Pembelajaran Jarak Jauh