MAKALAH
DosenPengajar:
Ns. Mahmud Adi S.Kep
Kelompok 7/ 16B
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada tuhan YME, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnya kami bias menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan ini
dengan tepat waktu.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini denganpenuh rasa terima kasih
kepada Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga memberikan manfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................1
Kata pengantar..........................................................................2
Daftar isi....................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.....................................................................4
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
a. Menjelaskan definisi supervisi dalam manajemen keperawatan
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat supervisi dalam manajemen
keperawatan
c. Menjelaskan prinsip – prinsip supervisi dalam manajemen
keperawatan
d. Menjelaskan cara supervisi dalam manajemen keperawatan
Tujuan Khusus
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
6
ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah tercapainya tujuan suatu
organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah menjamin pelaksanaan
berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam
arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan
organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2008).
7
arahan serta mencegah dan memperbaiki kesalahan yang
terjadi. Cara supervisi terdiri dari :
1) Merencanakan
Seorang supervisor, sebelum melakukan supervisi harus
membuat perencanaan tentang apa yang akan disupervisi,
siapa yang akan disupervisi, bagaimana tekniknya, kapan
waktunya dan alasan dilakukan supervisi (Kron, 1987).
Dalam membuat perencanaan diperlukan unsur-unsur :
Objektif / tujuan dari perencanaan, Uraian Kegiatan,
Prosedur, Target waktu pelaksanaan, penanggung jawab
dan anggaran (Suarli, 2009).
2) Mengarahkan
Pengarahan yang dilakukan supervisor kepada staf meliputi
pengarahan tentang bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam
memberikan pengarahan diperlukan kemampuan
komunikasi dari supervisor dan hubungan kerjasama yang
demokratis antara supervisor dan staf. Cara pengarahan
yang efektif adalah : Pengarahan harus lengkap,
Menggunakan kata-kata yang tepat, Bebicara dengan jelas
dan lambat, Berikan arahan yang logis. Hindari
memberikan banyak arahan pada satu waktu, Pastikan
bahwa arahan dipahami. Yakinkan bahwa arahan
supervisor dilaksanakan sehingga perlu kegiatan tindak
lanjut.
3) Membimbing
Agar staf dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik,
maka dalam melakukan suatu pekerjaan, staf perlu
bimbingan dari seorang supervisor. Supervisor harus
memberikan bimbingan pada staf yang mengalami
kesulitan dalam menjalankan tugasnya, bimbingan harus
diberikan dengan terencana dan berkala. Staf dibimbing
8
bagaimana cara untuk melakukan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Bimbingan yang diberikan diantaranya dapat
berupa : pemberian penjelasan, pengarahan dan pengajaran,
bantuan, serta pemberian contoh langsung.
4) Memotivasi
Supervisor mempunyai peranan penting dalam memotivasi
staf untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan yang perlu
dilaksanakan supervisor dalam memotivasi antara lain
adalah (Nursalam, 2007) : Mempunyai harapan yang jelas
terhadap staf dan mengkomunikasikan harapan tersebut
kepada para staf, Memberikan dukungan positif pada staf
untuk menyelesaikan pekerjaan, Memberikan kesempatan
pada staf untuk menyelesaikan tugasnya dan memberikan
tantangan-tantangan yang akan memberikan pengalaman
yang bermakna, Memberikan kesempatan pada staf untuk
mengambil keputusan sesuai tugas limpah yang diberikan,
Menciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan
dengan staf, Menjadi role model bagi staf.
5) Mengobservasi (Nursalam, 2007)
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi staf dalam
melaksanakan tugasnya sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, maka supervisor
harus melakukan observasi terhadap kemampuan dan
perilaku staf dalam menyelesaikan pekerjaan dan hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh staf.
6) Mengevaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan,
apabila suatu pekerjaan sudah selesai dikerjakan oleh staf,
maka diperlukan suatu evaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya. Evaluasi juga digunakan untuk menilai apakah
pekerjaan tersebut sudah dikerjakan sesuai dengan
9
ketentuan untuk mencapai tujuan organisasi. Evaluasi dapat
dilakukan dengan cara menilai langsung kegiatan,
memantau kegiatan melalui objek kegiatan. Apabila suatu
kegiatan sudah di evaluasi, maka diperlukan umpan balik
terhadap kegiatan tersebut.
b. Supervisi Tidak Langsung
c. Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis, seperti laporan pasien
dan catatan asuhan keperawatan dan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan laporan lisan seperti saat timbang terima dan ronde
keperawatan. Pada supervisi tidak langsung dapat terjadi
kesenjangan fakta, karena supervisor tidak melihat langsung
kejadian dilapangan. Oleh karena itu agar masalah dapat
diselesaikan , perlu klarifikasi dan umpan balik dari supevisor dan
staf
2.6 Sasaran supervisi
Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola
10
2.7 Model-model supervise
Selain cara supervisi yang telah diuraikan, beberapa model supervisi dapat
diterapkan dalam kegiatan supervisi antara lain (Suyanto, 2008).
1. Model konvensional
Model supervisi dilakukan melalui inspeksi langsung untuk menemukan
masalah dan kesalahan dalam pemberian asuahan keperawatan. Supervisi
dilakukan untuk mengoreksi kesalahan dan memata-matai staf dalam
mengerjakan tugas. Model ini sering tidak adil karena hanya melihat sisi
negatif dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan para perawat pelaksana
sehingga sulit terungkap sisi positif, hal-hal yang baik ataupun
keberhasilan yang telah dilakukan
2. Model ilmiah
Supervisi dilakukan dengan pendekatan yang sudah direncanakan
sehingga tidak hanya mencari kealahan atau masalah saja. Oleh karena itu
supervisi yang dilakukan dengan model ini memilki karasteristik sebagai
berikut yaitu, dilakukan secaraberkesinambungan, dilakukan dengan
prosedur, insrument dan standar supervisi yang baku, menggunakan data
yang objektif sehingga dapat diberikan umpan balik dan bimbingan.
3. Model Klinis
Supervisi model klinis bertujuan untuk membantu perawat pelaksana
dalam mengembangkan profesionalisme sehingga penampilan dan
kinerjanya dalam pemberian asuahn keperawatan meningkat. Supervisi
dilakukan secara sistematis melalui pengamatan pelayanan keperawatan
yang diberikan oleh seorang perawat selanjutnya dibandingkan dengan
standar keperawatan.
4. Model artistic
Supervisi model artistic dilakukan dengan pendekatan personal untuk
menciptakan rasa aman sehingga supervisor dapat diterima oleh perawat
pelaksana yang disupervisi. Dengan demikian akan tercipta hubungan
saling percaya sehingga hubungna antara perawat dan supervisor akan
terbuka dam mempermudah proses supervisi.
11
Roleplay Supervisi
Skenario:
Cast:
1. Karu : yuka
2. PP1 :sherly
3. PA1 :tomi
4. PA2 :vina
5. Pasien 1 : anis
Diruang anak RS Harapan Bunda terdapat seorang pasien diare yang kondisinya
lemah dan memerlukan terapi cairan. Pada hari yang sama Kepala Ruangan akan
melakukan supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat.
Diruang keperawatan karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada
perawat primer dan perawat asosiasi.
Karu : selamat pagi, apa semuanya sudah lengkap?
PP : sudah pak,
Karu : ya, pagi ini saya akan menyampaikan tentang supervisi yg akan
dilakukan pada hari ini. Jadi, tujuan untuk dilakukannya supervisi
adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien kita.
PP : ow gitu bu, untuk sepervisi sendiri tindakan apa pak yang akan
dilakukan supervisi?
Karu : pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan
pemasangan infus yang akan dilakukan. Untuk pasien kita pada
hari ini adakah order dari dokter untuk dilakukannya pemasangan
infus?
PP : untuk hari ini, kita mendapatkan order dari dokter untuk
melakukan pemasangan infus terhadap pasien bernama An.(neo), 6
tahun dengan diagnosa medis diare. Sedangkan kondisi anak
tersebut sedang mengalami dehidrasi berat pak, dan dari order
12
dokter agar dilakukan pemasangan infus RL. Jadi untuk ners()
minta tolong untuk menyiapkan alat untuk pemasangan infus,.
PA1 : baik ners (), akan segera saya persiapkan.
PP :ners ema tolong dibantu juga ya ??
PA2 : iya ner() akan segera saya siapkan.
Karu : Baik, pada hari ini kita menpunya 2 pasien yang akan dilakukan
pemasangan infus. Jadi, untuk format penilaian yang akan
dilakukan pada supervisi pada hari ini adalah. Nanti saya akan
melakukan beberapa penilaian terhadap tindakan yang akan
dilakukan dan nanti saya akan memberikan penilaian terhadap
beberapa insrumet tindakan seperti teknik pemasangan infus yang
benar. Muungkin ini ada beberapa format/instrumen penilaian
silahkan di baca dulu(menyerahkan map kepada PP).
PP : iya pak (menerima map).
Karu : ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut??
PP : tidak ada bu,,
Karu : baik kalo begitu langsun aja kepada ners() untuk melakukan
tindakan tersebut. Dan untuk semuanya Selamat bekerja.,
Di nurse stasion,
PP : ners(), ners() tolong bantu saya mempersiapkan peralatan infus
untuk pasien bernama An.()
PA1 & PA2 : iya ners().
PA1 : mabk devi set sterilnya mana ya??
Panjaga ners station : ini mbak, sudah saya siapkan (sambil memberikan set
steril)
Karu : gimana perlengkapan untuk pemasangan infus?? Sudah lengkap??
PP : sudah pak,.
Karu : oke, kita pasien sekarang ya,.
13
Ibu & Bapak Pasien 1 : ya pagi,.
PP : gimana de kabarnya???
Pasien1 : iyaaaa, sakit bu,
PP : sakitnya kenapa de,??
Pasien1 : lemas bu, sakit perut,..
PP : pak, kami akan memasang infus pada anak bapak, tujuannya agar
asupan cairan pada anak bapak. Gimana pak apa diperbolehkan??
Bapak Pasien1: ya, silahkan bu??
PP : ada yg ditanyakan sebelumnya pak???
Bapak Pasien1: tidak ada bu??
PP : adek, kita pasang infusnya dulu ya??
Pasien1 : iya bu,..
PP : ners mega dan ema bisa dibantu untuk melakukan pemasangan
infus???
PA1 : Iya ners (), saya akan lakukan pemasangan infusnya (sambil
membawa troli ke dekat pasien)
PA2 : adek kita pasng infusnya dulu ya,,
Pasien : sakit ga??
PA1 : enggak kok cuman kayak digigt semut,,
Pasien : tapi saya takut,,..
PA2 : gak pa2 adek kan anak pinter,, pasti nanti kalo udah dipasang
infusnya nanti adek bisa sehat lagi,...
PA1 : adek kalo udah gede pengen jdi apa??/
Pasien : pengen jadi astronot,,.
PA2 : brarti adek udh pinter dong kalo dipasang infus,, gak usah taku
lagi ya de??
Pasien : iya dehh
Kemudian PA1&2 melakukan pemasangan infus kepada An neo...
Setelah melakukan pemasangan infus,.
PP : bapak kami sudah memasangkan infus ke anak bapak, kami minta
izin untuk ke pasien selanjtnya pak,.
Ibu & Bapak Pasien : iya bu,,.
14
Karu : gimana pak sebelumnya ada yg ditanyakan???
Kakak pasien : adik saya kapan ya sembuhnya??
Karu : kita tunggu perkembangan anak bapak selanjutnya ya.,
Kakak pasien: : oww iya pak??
Paman pasien : de,, jangan nagis lagi ya udh slesai kok masang infusnya
Pasien : iya omm, huhuhuh
Karu : baik pak, bu,, kalo gitu kami kembali keruangan dulu ya,.. slamat
pagi
Keluarga : pagii
Diruangan karu,..
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan di rumah sakit, supervisi bukan berarti menghukum tetapi
memberikan pengarahan dan petunjuk agar perawat dapat menyelesaikan
tugasnya secara efektif dan efisien.
Supervisor diharapkan mempunyai hubungan interpersonal yang memuaskan
dengan staf agar tujuan supervisi dapat tercapai untuk meningkatkan motivasi,
kreativitas dan kemampuan perawat yang pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
3,2 Saran
1. Untuk Institusi
Agar dijadikan referensi, sehingga mahasiswa dapat menekankan supervisi
dalam manajemen keperawatan.
2. Untuk Mahasiswa.
Agar mahasiswa mampu menerapkan supervisi dalam manajemen
keperawatan. Dan memahami manfaat, tujuan, prinsip supervisi dalam
manajemen keperawatan
16
Daftar pustaka
http://yulitautari.blogspot.com/2017/04/manajemen-keperawatan-makalah-
supervisi.html
https://www.academia.edu/32814469/PROPOSAL_SUPERVISI_Manajemen_Ke
perawatan
https://evilprincekyu.wordpress.com/2013/12/11/supervisi-klinik-keperawatan-
dalam-manajemen-keperawatan/
17