PIRANTI ORTODONTI LEPASAN
• Alat Ortodonsi lepasan/ removable appliance adalah Alat ortodonti yang
PIRANTI ORTODONTI LEPASAN dapat dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri ,
• Contoh:
• a. Plat Dengan
a Plat Dengan Pegas Pembantu
• b. Plat Dengan Peninggi Gigitan
• c. Plat Ekspansi
• d. Aktivator/Monoblock
• Dibagi menjadi:
• 1. Alat ortodonsi lepasan aktif
alat dgn klamer aktif untuk menggerakkan
Kuliah Ortodonti 2 (Modul 4.2)
Kuliah Ortodonti 2 (Modul 4 2) gigi‐geligi.
• 2. Alat ortodonsi lepasan pasif
Pengampu: alat dgn klamer pasif untuk mempertahankan
Dr. Nety Trisnawaty, Drg., Ph.D gigi‐geligi.
• Komponen alat lepasan terdiri dari :
• A. Plat Dasar /Baseplate
• D. Komponen Pasif :
• 1. Busur Lingual / Lingual Arch / Mainwire
• B. Komponen Retentif :
• 2. Peninggi Gigitan / Biteplane
• 1. Klamer / Clasp
• 2. Kait / Hook
• E. Komponen Penjangkar :
• 3. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow (dalam keadaan pasif)
a. Verkeilung,
b. Busur Labial dalam keadaan tidak aktif.
• C. Komponen Aktif :
c. Klamer‐klamer dan modifikasinya
• 1. Pegas Pembantu/ Auxilliary Springs
• 2. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow
• 3 Skrup Ekspansi / Expansion Screw
3. Skrup Ekspansi / Expansion Screw
• 4. Karet Elastik / Elastic Rubber
1
4/12/2015
• Syarat‐syarat alat ortodonti lepasan:
1. Harus seenak mungkin dipakai.
2. Siap dipasang pd pasien.
3. Dapat ditoleransi dgn baik oleh jaringan mulut.
4 Cukup kuat menahan tekanan dr otot2 mulut
4. Cukup kuat menahan tekanan dr otot2 mulut.
5. Cukup stabil dgn adanya keaktifan dr komponen aktif.
6. Mudah dibersihkan.
7. Stabil pd posisinya, tdk cenderung terungkit/ terangkat.
8. Mudah dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien.
9. Alat lepasan harus dibuat sederhana, dapat bertahap.
Gambar : Alat Ortodonti Lepasan
A Plat Dasar /Baseplate
A. Plat Dasar /Baseplate
B. Komponen Retentif
C. Komponen Aktif
D. Komponen Pasif
E. Komponen Penjangkar
• KOMPONEN ALAT LEPASAN • Stabilitas alat di dalam mulut yang bebas dari goncangan ketika mulut
berfungsi (mengunyah, bicara) akan memberikan kenyamanan pemakaian,
• A.Plat Dasar /Baseplate
mempertinggi akurasi /ketepatan tekanan spring, memperbesar reaksi
penjangkar di daerah rahang bagian depan .
• Merupakan rangka (frame work) dari alat ortodonti lepasan, umumnya berupa plat
akrilik, berfungsi untuk : • Untuk mencapai stabilitas alat yang maksimal ada beberapa hal yang
• 1. Mendukung komponen‐komponen yang lain , seperti tempat penanaman basis harus diperhatikan :
• pegas, klammer, busur labial dan lain‐lain. • 1. Lebar plat dibuat selebar mungkin tetapi disesuaikan dengan kebutuhan
• 2. Meneruskan kekuatan yang dihasilkan oleh bagian aktif ke gigi penjangkar. • karena plat yang terlalu lebar akan menggangu fungsi lidah dan
• 3. Mencegah pergeseran gigi‐gigi yang tidak akan digerakkan. • kenyamanan pemakaian.
• 4. Melindungi pegas‐pegas di daerah palatal. • 2. Plat dasar secara keseluruhan harus dapat beradaptasi dengan mukosa
• 5. Menahan dan meneruskan kekuatan gigitan • mulut, permukaan plat dapat menempel dengan baik tanpa
• Plat akrilik dibuat setipis mungkin agar tidak menyita rongga mulut sehingga bisa
• menimbulkan rasa menekan, tepi plat dapat beradaptasi dengan
enak dipakai oleh pasien (comfortable), tetapi cukup tebal agar tetap kuat jika
dipakai di dalam mulut. Umumnya ketebalan plat setebal 1 malam model (2mm). • k t
kontur permukaan cervical di palatal/lingual gigi‐gigi masuk dengan
k i l di l t l/li l i i i i kd
• Disain dan konstrusi plat sangat mempengaruhi efisiensi alat serta kenyamanan • pas di bagian interdental membentuk Verkeilung, tanpa ada celah
• pemakaian oleh pasien sehingga pasien mau mengikuti instruksi‐instruksi • tempat terselipnya sisa makanan.
pemakaian sampai perawatan selesai. Dengan demikian disamping plat yang
• 3. Plat di daerah gigi yang akan digerakkan harus dibebaskan sehingga
terlalu tebal dan lebar menutupi palatum, pemasangan pegas yang terlalu banyak
secara bersamaan akan sangat mengganggu kenyamanan pasien. • tidak tertahan setelah mendapat tekanan dari pegas atau busur labial
• yang telah diaktifkan.
2
4/12/2015
• Plat dasar di daerah gigi‐gigi yang akan digerakan dapat dibebaskan • Ada beberapa hal khusus yang perlu di perhatikan :
sehingga pegas penggerak gigi tersebut tampak terbuka (gambar di atas), • 1. Plat rahang atas :
tetapi dalam keadaan tertentu untuk menghindari terganggunya lidah, Plat dibuat selebar mungkin, tepi distal sampai mencapai daerah
atau pada pemasangan pegas di bawah bite plane anterior plat masih perbatasan palatum molle dan palatum durum, di bagian tengah
tetap menutupi pegas tapi tetap dalam keadaan bebas dalam box/ruangan melengkung ke anterior sehingga cukup luas daerah palatinal yang
di bawah plat.
di bawah plat. bebas agar tidak menggangu fungsi lidah sewaktu mengunyah dan
bebas agar tidak menggangu fungsi lidah sewaktu mengunyah dan
bicara.
• Bagian kawat yang tertanam di dalam plat (basis spring) ujungnya harus • 2. Plat rahang bawah :
dibengkokkan untuk retensi agar tidak mudah lepas, dan bagian retensi Daerah di bagian lingual mandibula sempit maka untuk memperkuat
tersebut harus berada dalam ketebalan platnya. plat perlu dipertebal menjadi satu setengah ketebalan malam (3mm), di
daerah sulcus lingualis tempat perlekatan frenulum linguale plat
dipersempit agar tidak mengganggu gerakan lidah.
• Di regio molar dibagian lingual biasanya terdapat daerah undercut yang
cukup dalam meluas sampai pangkal lidah, di daerah ini ujung kawat
basis klamer tidak boleh menempel tapi tegak lurus turun ke bawah, tepi
plat dibagian bawah dipertebal sehingga jika diperlukan pengurangan
ketebalan plat untuk mempermudah insersi tepi plat tidak menjadi
terlalu tipis dan kawat basis yang tertanam di dalam plat tidak
terpotong.
• B. Klamer/Clasp dan Modifikasinya • Macam‐macam klamer dan modifikasinya yang di pakai sebagai
Klamer adalah suatu bengkokan kawat merupakan bagian/komponen komponen retentif pada alat ortodonti lepasan adalah :
retentif dari alat ortodontik lepasan . 1. Klamer C / Simple/Buccal Clasp.
• Bagian retensi dari Alat Lepasan umumnya berupa cangkolan/ klamer/ 2. Klamer Adams / Adams Clasp.
clasp dan kait/ hook, berfungsi untuk :
a. Menjaga agar plat tetap melekat di dalam mulut. 3. Klamer kepala panah / Arrow Head Clasp
b. Mempertahankan stabilitas alat pada saat mulut berfungsi. 4 B
4. Bentuk modifikasi (Kawat tunggal, Ring, Triangulair, Arrowhea, Pinball)
k difik i (K l Ri T i l i A h Pi b ll)
c. Membantu fungsi gigi penjangkar/anchorage, menghasilkan kekuatan
pertahanan yang berlawanan arah dengan kekuatan yang dihasilkan • 1. Klamer C (Simple/Bukal Clasp)
oleh bagian aktif untuk menggerakkan gigi. • Klamer ini biasanya dipasang pada gigi molar kanan dan kiri tetapi bisa
d. Klamer dapat diberi tambahan hook untuk tempat cantolan elastik. juga pada gigi yang lain. Pembuatannya mudah, tidak memerlukan tang
khusus, tidak memerlukan banyak materi kawat, tidak melukai mukosa ,
• Klamer dipasang pada gigi dapat memberikan tahanan yang cukup retensinya cukup, tetapi tidak efektif jika dikenakan pada gigi sulung atau
terhadap kekuatan yang dikenakan terhadap gigi yang digerakkan. Dapat
terhadap kekuatan yang dikenakan terhadap gigi yang digerakkan. Dapat gg p
gigi permanen yang baru erupsi.
y g p
menahan gaya vertikal yang dapat mengangkat plat lepas dari rahang dan • Ukuran diameter kawat yang dipakai :
menggangu stabilitas alat .
gigi molar 0,8 – 0,9 mm,
• Pemilihan jenis , jumlah dan letak penempatan klamer pada gigi
anchorage tergantung kepada: jumlah pegas yang dipasang, letak pegas, gigi premolar dan gigi anterior 0,7 mm.
serta bentuk dan jumlah gigi penjangkarnya.
3
4/12/2015
• Bagian‐bagiannya terdiri dari:
• • Lengan:
Berupa lengkung kawat dari ujung membentuk huruf C memeluk
leher gigi di bagian bukal dari mesial ke distal di bawah lingkaran
terbesar (daerah undercut), satu milimeter di atas gingiva dengan
ujung telah ditumpulkan.
• • Pundak:
Merupakan lanjutan dari lengan dibagian distal gigi berbelok ke
lingual/palatinal menelusuri daerah interdental. kawat di daerah
ini hindari jangan sampai tergigit.
• • Basis:
Gambar : Klamer C
Merupakan bagian kawat yang tertanam di dalam plat akrilik,
Merupakan bagian kawat yang tertanam di dalam plat akrilik,
ujungnya diberi bengkokkan untuk retensi.
• 2. Klamer Adams (Adams Clasp)
• Klamer Adams merupakan alat retensi plat aktif yang paling umum
digunakan
• Biasanya dikenakan pada gigi molar kanan dan kiri, gigi premolar atau gigi
anterior.
anterior
• Diameter kawat yang digunakan :
• 0,7 mm untuk gigi molar dan premolar
• 0,6 mm untuk gigi anterior.
• Bagian‐bagiannya terdiri dari :
• • Cross bar :
• Merupakan bagian kawat sepanjang 2/3 mesiodistal gigi anchorage yang
p g p j g gg g y g
akan dipasangi, posisi sejajar permukaan oklusal, terletak 1 mm di sebelah
bukal permukaan bukal , tidak tergigit ketika gigi beroklusi.
• • U loop :
• Terletak di ujung mesial dan distal cross bar. Menempel pada permukaan
gigi di daerah undercut bagian mesiobukal dan distobukal.
Gambar : Klamer Adams
4
4/12/2015
• Pundak: Merupakan lanjutan dari U loop yang melewati daerah
interdental dibagian oklusal sisi mesial dan distal gigi anchorage. Tidak
tergigit sewaktu gigi beroklusi.
• Basis : Ujung kawat pada kedua sisi tertanam di dalam plat akrilik, diberi
bengkokan untuk retensi.
• Bentuk‐bentuk modifikasi klamer Adams :
• a.Klamer Adams dengan satu loop (single spur): Biasanya dipasang
pada gigi molar paling distal, di mana daerah di bagian distal
belum jelas. U loop hanya dibuat pada sisi mesial saja.
• b.Klamer Adams dengan tambahan tube yang dipatrikan pada
cross bar. Tube berfungsi sebagai tempat perlekatan busur labial
Gambar : Klamer Adams
Gambar : Klamer Adams
atau tempat mengaitkan elastik.
ik l ik
• c.Klamer Adams dilengkapi dengan coil (circular traction hook) pada
pertengahan crossbar, yang juga berfungsi untuk tempat
mengaitkan elastik.
• d.Klamer Adams dengan 3 loop (triple spur). Cross bar dengan satu U
loop tambahan dipatrikan pada pertengahan cross bar klamer Adams
lainnya. Klamer jenis ini dikenakan pada dua gigi secara bersama‐ sama
dengan tujuan untuk mempertinggi retensi.
• e.Klamer Adams pada gigi anterior (double anterior spur), memeluk dua
p gg ( p ),
gigi anterior secara bersama‐sama.
• f. Klamer Adams yang dilengkapi dengan kait (standard traction hook),
berfungsi untuk tempat mengaitkan elastik.
Gambar : Bentuk modifikasi klamer Adam
5
4/12/2015
• 4. Klamer Modifikasi
Modifikasi klamer berupa tekukan kawat yang ujungnya mencengkram
permukaan interdental dua buah gigi bersebelahan
• Bagian‐bagiannya terdiri dari :
• Basis yaitu bagian kawat yang tertanam dalam plat akrilik, ujungnya
y g y g p , j g y
diberi tekukan agar tidak mudah lepas dari dasar.
• Pundak bagian dari kawat yang melewati daeran interdental
dipermukaan oklusal dua gigi bersebelahan
• Ujung (End) bagian yang mencengkram daerah inter dental gigi
menghasilkan kemampuan retentif untuk alat lepasan
• Modifikasi klamer jenis ini biasanya dipasang di daerah interdental pada
gigi posterior, pemasangannya bisa dikombinasikan dengan klamer C
gigi posterior, pemasangannya bisa dikombinasikan dengan klamer C
• Dibuat dari kawat berdiameter 0,7 mm
Gambar : Klamer kepala panah
6
4/12/2015
• Macam‐macam bentuk ujung modifikasi klamer :
o Kawat tunggal ujung kawat ditekuk dan di tumpulkan
o Ring berbentuk lingkaran kecil
o Segi tiga /Trianguler
o Kepala panah /Arrowhead
/
o Bundar / Pin ball (buatan pabrik)
Gambar : Modifikasi klamer dengan ujung
bundar (pinball) di daerah interdental gigi
(p ) gg
Gambar : Modifikasi bentuk klamer
• Keuntungan : • 1. Pegas Jari / Finger spring
• ‐ pembuatannya mudah • Pegas jari merupakan bagian retentif dari alat ortodontik lepasan yang
• ‐ daya retensi cukup tinggi menyerupai jari‐jari
• ‐ dapat dipakai pada gigi permanen atau gigi sulung
• sebuah lingkaran memanjang dari pusat lingkaran ke sisi lingkaran
• Kerugian :
( g g g g ),
(lengkung gigi),
• ‐ tidak efektif jika daerah interdental renggang
tidak efektif jika daerah interdental renggang
• ‐ ujung kait dapat melukai gingiva
• C. Pegas Pembantu/ Auxilliary Springs
• Pegas pembantu (auxilliary springs) adalah pegas ortodonti yang
digunakan untuk menggerakkan gigi‐gigi yang akan dikoreksi baik secara
individual atau beberapa gigi secara bersama‐sama.
• Macam‐macam spring :
M i
• 1. Pegas Jari / Finger spring
• 2. Pegas Simpel / Simple spring
Gambar : Posisi Pegas Jari di bawah busur lingual
• 3. Pegas Lup / Loop spring / Buccal retractor spring
• 4. Pegas Kontinyu / Continous spring
7
4/12/2015
• Klamer ini terdiri dari bagian‐bagian :
• a. Lengan : bagian yang memeluk mahkota gigi kemudian memanjang ke
arah pusat lingkaran
• berfungsi untuk mendorong gigi ke arah mesial atau distal sepanjang
lengkung gigi.
• b. Koil adalah lanjutan lengan yang membentuk lingkaran satu atau dua
kali putaran dengan diameter 2 mm, merupakan sumber kelentingan
pegas yang menghasilkan kekuatan aktif untuk menggerakkan gigi.
• c. Basis adalah bagian pegas yang merupakan lanjutan dari koil yang
dipatrikan pada mainwire atau di tanam dalam plat akrilik.
• Pegas jari tunggal digunakan untuk menggerakkan sebuah gigi ke arah
Gambar 10 : Lintasan pergerakan gigi :
A Posisi koil tepat pada garis bisectris gigi bergerak ke mesial pada lengkung gigi
A. Posisi koil tepat pada garis bisectris, gigi bergerak ke mesial pada lengkung gigi.
mesial atau distal sepanjang lengkung gigi sedangkan pegas ganda (double
B. Posisi koil berada di mesial garis bisectris gigi bergerak ke arah mesiolabial finger spring) digunakan untuk menggerakkan dua buah gigi secara
C. Posisi koil berada di distal garis bisectris gigi bergerak ke arah bersama‐sama seperti pada kasus diastema sentral.
mesiopalatal/lingual
• Supaya efektif dapat menghasilkan gerakkan gigi sepanjang lengkung gigi
perlu diperhatikan penempatan koil sebagai fulkrum kekuatan :
• ‐ Koil terletak di pusat lingkaran atau disepanjang garis bisektris yang
membagi sudut lintasan gigi dari titik awal (starting point) ke titik akhir
(finishing point). Gambar : Pegas simpel yang dipatrikan pada
p g y g p p
• ‐ Untuk pegas yang ditanam dalam plat akrilik posisi koil diusahakan mainwire
sedekat mungkin dengan tepi plat sebelum masuk ke dalam plat agar
pusat gerakan lengan terletak pada koil.
• ‐ Jika posisi koil tidak tepat gerakan gigi akan menyimpang dari lengkung
gigi.
• Diameter kawat yang dipakai 0,5 – 0,6 mm tergantung panjang lengan pir.
• 2. Pegas Simpel / Simple spring
• Berfungsi untuk menggerakkan gigi individual ke arah labial atau bukal.
f
Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik pada mainwire,
membentuk sudut 45° terhadap garis singgung lingkaran mainwire
kemudian dibengkokkan sejajar mainwire mendekati dan menempel pada
gigi yang akan digerakkan dari arah palatinal/lingual. Gambar : Pegas simpel dengan modifikasi koil
8
4/12/2015
• Untuk meningkatkan kelentingan, bisa dibuat bentuk modifikasi : • Bentuk‐bentuk modifikasi :
• ‐ Belokan bisa ditingkatkan menjadi dua belokan dengan arah berlawanan • ‐ Dengan dua U lup (Double U loop spring) untuk meningkatkan
(double simple spring) atau beberapa belokan. kelentingan dan memperbanyak tempat pengaktifan.
• ‐ Diberi tambahan koil pada setiap belokan disebut Cantilever Spring • ‐ Dengan memberi tambahan koil untuk meningkatkan kelentingan.
(Simple/double cantilever spring)
(Simple/double cantilever spring) • ‐ Dengan memberi tabung (tube) pada kaki lup bagian belakang untuk
Dengan memberi tabung (tube) pada kaki lup bagian belakang untuk
• Ukuran kawat adalah 0.5 ‐ 0,6 mm. memperkokoh kedudukan spring.
• 4. Pegas Kontinyu / Continous spring
• Pegas ini berfungsi untuk mendorong dua gigi atau lebih
Gambar : Pegas lup bukal / Buccal retractor
secara bersama‐sama ke arah labial/bukal misalnya gigi‐gigi
spring insisivus, kaninus atau premolar. Pemasangan bisa dengan
dipatrikan pada mainwire atau basisnya ditanam dalam plat
akrilik. Basis yang dipatrikan pada mainwire membentuk
sudut 45° kemudian dibelokkan sejajar dengan main wire,
pada satu sisi dari gigi‐gigi yang akan digerakkan membelok
kemudian menempel pada permukaan palatal/lingual
membentuk busur pendorong untuk kemudian membelok
kembali ke arah berlawanan membentuk basis dengan
kembali ke arah berlawanan membentuk basis dengan
pematrian pada sisi sebelahnya
Gambar : Beberapa bentuk modifikasi pegas
retraktor bukal
9
4/12/2015
• Bentuk modifikasinya:
‐ Dengan menambahkan beberapa belokan kawat (lup) sebelum
membentuk busur pendorong
‐ Dengan memberi tambahan koil pada setiap belokan untuk
meningkatkan kelentingan
‐ Basis spring tidak dipatrikan pada main wire tapi ditanam dalam plat
Gambar : Pegas kontinyu yang dipatrikan pada
Gambar : Pegas kontinyu yang dipatrikan pada
akrilik
k ilik
main wire
‐ Biasanya dibuat dari kawat berdiameter 0,6 atau 0,7 mm, tergantung
panjang kawat yang membentuk spring
• D. Busur Labial/Labial Arch/Labial Bow
merupakan kawat melengkung yang menempel pada permukaan labial
gigi‐gigi.
• • Fungsi Busur labial :
• a. Meretraksi gigi‐gigi depan ke arah lingual/palatal.
• b. Mempertahankan lengkung gigi dari arah labial.
• c. Mempertinggi retensi dan stabilitas alat.
• d. Tempat pematrian pegas‐pegas (auxilliary springs)
Gambar : Posisi pegas kontinyu pada palatal
gigi anterior
• Bagian‐bagiannya :
a. Basis : merupakan bagian yang tertanam dalam plat akrilik.
b. Pundak :Merupakan kawat lanjutan dari basis keluar dari plat akrilik di
ujung Verkeilung melewati daerah interdental gigi.
c. Lup : berbentuk huruf “U” sehingga disebut U loop
p gg p
• Macam‐macam U loop :
1. Lup vertikal : yaitu lup U dalam arah vertikal, berguna untuk
mengaktifkan busur labial dengan menyempitkan kaki lup ketika
meretraksi gigi‐gigi ke palatal/lingual.
Gambar : Busur labial
a. Lengkung labial, b. U lup
10
4/12/2015
• 2. Lup Horisontal : untuk menjaga kedudukan busur labial dalam arah
vertikal dan dapat dipakai untuk mengintrusikan dan mengekstrusikan
gigi‐gigi anterior.
Gambar : Busur labial dengan lup vertikal
Gambar : Busur labial dengan lup horisontal
• 3. Lup kombinasi vertikal dan horisontal: Lup kombinasi ini dimaksudkan • 4. Lup ganda (double U loop) : Yaitu lup vertikal dengan dua belokan
agar dapat digunakan untuk meretraksi dan mengintrusi atau berbentuk huruf U
mengekstrusi gigi‐gigi anterior
• dimaksudkan untuk memperbanyak tempat pengaktifan sehingga retrusi
• Posisi lup ini tergantung kepada macam busur labial yang digunakan gigi anterior dapat dilakukan lebih besar lagi dari pada lup tunggal
umumnya 1mm di atas permukaan mukosa gingiva, bebas dari vornic yaitu
kira kira setinggi pertengahan jarak cervico vornic
kira‐kira setinggi pertengahan jarak cervico‐vornic.
Gambar : Busur labial dengan lup ganda
Gambar : Busur labial dengan lup kombinasi
vertikal dan horisontal
11
4/12/2015
• 5. Lup terbalik ( inverted loop): yaitu lup yang pengaktipannya merupakan • d. Lengkung labial : Lanjutan dari lup U membelok membentuk sudut 90°
kebalikan yaitu dengan memperbesar/melebarkan kaki lup. Pembuatan dalam arah horisontal melengkung dan menempel pada permukaan labial
busur labial dengan lup terbalik ini dimaksudkan agar dapat menahan gigi anterior umumnya setinggi sepertiga panjang mahkota dari tepi insisal
permukaan labial gigi anterior lebih banyak tanpa perlu memindah posisi gigi atau dapat juga bervariasi lebih ke servikal atau lebih ke insisal
pundak ke gigi lebih ke distalnya lagi. tergantung dari gerakan gigi yang diinginkan:
• ‐ Untuk dapat menghasilkan gerakan gigi secara bodily letaknya lebih ke
U kd h ilk k i i b dil l k l bih k
arah servikal.
• ‐ Agar menghasilkan gerakan tiping/tilting letaknya lebih kearah insisal.
Gambar : Busur labial dengan lup terbalik
g p
Gambar : Posisi lengkung labial
• Macam‐macam busur labial : • 2. Busur labial tipe medium (Medium Labial Arch)
1. Busur labial tipe pendek (Short Labial Arch):
‐ Pundak busur labial tipe ini setelah keluar dari plat lewat di daerah • ‐ Bentuknya sama dengan busur labial tipe pendek terdiri dari basis,
interdental antara gigi C dan P1 atau c dan m1 sulung, kemudian pundak, lup U dan lengkung labial tetapi letak pundak di daerah
membentuk U lup arah vertikal setinggi pertengahan antara vornic – interdental gigi P1 dan P2 atau antara gigi m1 dan m2 sulung.
cervical gigi, dilanjutkan dengan belokan 90° melengkung horisontal • ‐ Lengkung labial menempel pada permukaan labial gigi anterior dari gigi
g g p p p gg gg
mengikuti permukaan labial gigi gigi anterior dari satu sisi ke sisi
mengikuti permukaan labial gigi‐gigi anterior dari satu sisi ke sisi
sebelahnya kemudian dengan cara yang sama membentuk belokan 90° kaninus kanan sampai kaninus kiri sehingga dapat dipakai untuk
arah vertikal membentuk U lup dan pundak pada sisi sebelahnya. meretraksi ke enam gigi anterior.
‐ Berguna untuk meretraksi ke dua atau ke empat gigi insisivus yang • ‐ Diameter kawat yang biasa dipakai: 0,7mm/0,8 mm untuk pemakaian
inklinasinya terlalu ke labial/protrusif. aktif dan 0,9 mm untuk pemakaian retentif (sebagai retainer).
‐ Diameter kawat yang dipakai bervariasi tergantung kegunaannya : 0,7
mm untuk tujuan aktif (retraksi) dan 0,8 mm ‐ 0,9 mm untuk tujuan
retentif (retainer) untuk mempertahankan hasil perawatan.
12
4/12/2015
13
4/12/2015
• Komponen aktifnya dapat berupa : • Plat Dengan Pegas‐pegas Pembantu
• a. Pegas‐pegas Pembantu (auxilliary springs) • A. Pengertian :
• b Sekrup Ekspansi (expansion screw) • Plat Aktif dengan pegas pembantu (auxilliary springs) merupakan alat
• c. Karet elastik (elastic rubber). ortodonti lepasan yang dilengkapi dengan pegas‐pegas ortodonti
berfungsi untuk menggeser letak gigi yang malposisi
berfungsi untuk menggeser letak gigi yang malposisi
• B. Macam‐macam dan modifikasi Plat Aktif : • B Konstruksi Plat Aktif terdiri atas bagian‐bagian :
• a. Plat dengan pegas‐pegas pembantu biasanya disebut plat aktif • a. Plat dasar/base plate
• b. Plat dengan skrup ekspansi biasanya disebut plat ekspansi • b. Klamer/cangkolan/Clasp
• c. Plat dengan pegas‐pegas pembantu dikombinasikan dengan skrup • c. Busur labial/Lengkung labial/Labial Arch (Labial Bow)
ekspansi, karet elastik (bentuk modifikasi) • d. Busur Lingual / Lingual arch / Mainwire
g g
• e. Pegas‐pegas Pembantu/Auxilliary Springs
• C. Fungsi dan Mekanisme kerja
• Pemakaian plat aktif untuk mengoreksi maloklusi dilakukan dengan pegas
pembantu untuk mengeser letak gigi yang malposisi ke dalam lengkung
normalnya :
• a. Pegas jari untuk mengeser gigi ke arah mesial/ distal
• b. Pegas simpel untuk mengeser gigi ke arah labial/
b Pegas simpel untuk mengeser gigi ke arah labial/ lingual dan
lingual dan
mengoreksi rotasi
• c. Pegas retraktor bukal untuk menarik ke distal gigi kaninus dan premolar
• D. Indikasi dan kontra indikasi Pemakaian:
• a. Indikasi:
• Maloklusi yang disebabkan kelainan letak gigi pada rahang (tipe dental)
Gambar: Konstruksi Plat Aktif • 1. Maloklusi klas I Angle, dengan gigi berjejal (crowding)
• 2 M l kl i kl I A l d
2. Maloklusi klas I Angle, dengan gigi renggang (spacing)
i i ( i )
• 3. Maloklusi klas I Angle, dengan gigi anterior maju (protrusive)
• 4. Maloklusi klas II Angle tipe dental.
• 5. Maloklusi klas III Angle tipe dental.
• b. Kontra indikasi : Maloklusi tipe skeletal
14
4/12/2015
• E. Bentuk dan desain :
• Bentuk dan desain plat aktif dapat bervariasi disesuaikan dengan
kasusnya. • 2. Kasus pencabutan P1 kanan dan kiri
• Contoh :
• 1. Kasus koreksi gigi anterior berjejal (Crowding)
gg j j ( g)
Gambar : Gambar :
Plat aktif dilengkapi dengan : Plat aktif dilengkapi dengan :
Pegas simpel untuk mendorong gigi insisivus ke labial Pegas jari untuk menarik gigi kaninus ke distal
• 3. Kasus dengan maksud untuk menggeser M1 yang miring ke mesial
akibat adanya premature loss gigi m2 (sulung).
• 3. Kasus pencabutan gigi m2 (sulung), untuk tujuan menggeser P1 ke distal
Gambar : Gambar :
Plat aktif dilengkapi dengan : Plat aktif dilengkapi dengan :
Pegas jari untuk menarik gigi P1 dan C ke distal Pegas jari untuk menarik gigi M1 dan P2 ke distal
sedangkan P1 ditarik dengan pegas retraktor bukal
15
4/12/2015
PLAT DENGAN PENINGGI GIGITAN • 3. Busur labial, untuk meretraksi gigi anterior ke palatal/lingual dan untuk
(BITE RISER) mempertinggi retensi dan stabilitas alat.
• 4. Pada keadaan tertentu jika diperlukan dapat pula diberi tambahan
• A. Pengertian : pegas pembantu untuk mengoreksi gigi‐gigi yang malposisi.
• Plat dengan peninggi gigitan (Bite Riser) adalah alat ortodonti lepasan
yang dilengkapi dengan peninggi gigitan (Biteplane) yaitu penebalan
yang dilengkapi dengan peninggi gigitan (Biteplane), yaitu penebalan
akrilik disebelah palatal/lingual gigi anterior atau di sebelah oklusal gigi‐
gigi posterior sehingga beberapa gigi di regio lainnya tidak berkontak saat
beroklusi.
• Alat ini bisa bersifat pasif hanya untuk membebaskan gigi‐gigi di regio lain
atau fungsional yaitu menyalurkan kekuatan gigitan pada saat mulut
melaksanakan fungsi pengunyahan.
• Alat ini terdiri dari bagian‐bagian :
• 1. Plat dasar, umumnya berupa plat akrilik berfungsi untuk mendukung
komponen alat lainnya disertai dengan penebalan plat pada tempat‐
tempat tertentu.
• 2. Bagian retensi, untuk melekatkan alat pada gigi‐gigi di dalam mulut Gambar : Plat dengan peninggi gigi anterior
biasanya berupa klamer pada gigi penjangkar (anchorage) M1 kanan dan
kiri
• Indikasi pemakaian : • Mekanisme kerja dari bite plane :
• 1. Pada perawatan maloklusi yang disertai dengan overbite yang
berlebihan (deep overbite atau excessive overbite). • 1. Memberi kesempatan pada rahang bawah untuk tumbuh dan
• 2. Untuk perawatan sendi rahang/TMJ (Temporo Mandibular Joint) yang berkembang ke arah anterior.
terasa sakit akibat gangguan dimensi vertikal karena adanya oklusi gigi • Kedudukan madibula ini setelah maju akan difiksasi oleh oklusi gigi‐gigi
yang salah. y g
yang telah elongasi, jaringan disekitar mulut dan pertumbuhan kondilus.
g ,j g p
• 3. Untuk merawat gigitan terbalik (cross bite) diregio anterior
3 U k i i b lik ( bi ) di i i
• 4. Untuk menghilangkan kebiasaan jelek (bad habit) seperti night grinding • 2. Memberi kemungkinan perkembangan lengkung mandibula pada regio
/bruxism. interkaninus.
• 3. Memberi kesempatan gigi‐gigi di regio posterior untuk berelongasi,
• Kontra indikasi : besar elongasi yang dapat dicapai dibatasi oleh besar‐kecilnya free way
• 1. Jika overbite lebih kecil dari normal/gigitan dangkal (shalow bite). space pasien
• 2. Pada kasus gigitan tepi lawan tepi (edge to edge bite) • 4. Gigi‐gigi anterior bawah akan tertekan pada saat menguyah sehingga
• 3. Pada kasus gigitan terbuka ( open bite) terjadi intrusi
terjadi intrusi
• 5. Pada peninggi gigitan diregio posterior dapat membebaskan gigi‐gigi
anterior yang terkunci karena cross bite untuk dikoreksi dengan pir‐pir
pembantu.
16
4/12/2015
• B. Macam‐macam bite plane :
• b. Bite plane anterior (Anterior Bite Plane ):
• Menurut letaknya peninggi gigitan dibedakan atas : • Plat dengan dataran gigitan di regio anterior berfungsi untuk mencegah kontak
• a. Bite plane posterior (Posterior Bite Plane) : oklusal gigi posterior sehingga gigi‐gigi tersebut dapat elongasi, dan dapat
mengintrusi gigi‐gigi anterior bawah.
• Plat peninggi gigitan ini berupa plat dengan perluasan yang berbentuk
p
penebalan dipermukaan oklusal gigi‐gigi posterior kanan dan kiri,
p gg gg p , • Menurut
Menurut fungsinya :
fungsinya :
berfungsi untuk mencegah kontak oklusal gigi‐gigi anterior sehingga gigi‐ • A. Plat peninggi gigitan datar rahang atas (maxillary flat bite plane):
gigi yang cross bite/malposisi di regio anterior dapat dikoreksi dengan • Yaitu peninggi gigitan pada rahang atas dengan bidang gigitan merupakan
pegas‐pegas pembantu/auxilliary springs. Peninggi gigitan posterior bukan bidang datar yang sejajar dengan bidang oklusal di regio anterior.
untuk mengintrusi gigi‐gigi posterior. • Indikasi pemakaian :
• ‐ Untuk merawat maloklusi Angle klas I yang disertai dengan deep over
bite.
• ‐ Untuk merawat maloklusi Angle klas II yang disertai dengan deep
overbite
• ‐ Dilengkapi dengan busur labial dapat dipakai untuk meretrusi gigi‐gigi
anterior rahang atas yang protrusif.
• Fungsi peninggi gigitan ini untuk menekan gigi‐gigi depan rahang bawah
dan gigi‐gigi posterior dapat berelongasi sehingga dapat memperkecil
Gambar : Plat dengan peninggi gigitan posterior overbite.
• B. Plat peninggi gigitan dataran miring rahang atas (maxillary inclined
• c. Peninggi gigitan miring rahang bawah (Mandibular inclined bite plane)
bite plane)
• Peninggi gigitan ini berupa plat pada rahang bawah dengan perluasan
• Yaitu plat dengan peninggi gigitan dengan dataran gigitan berbentuk
berupa penebalan plat membentuk dataran miring pada permukaan
bidang miring pada permukaan palatal gigi‐gigi anterior rahang atas, atau
lingual gigi‐gigi anterior rahang bawah.
membuat sudut dengan bidang oklusal.
• Indikasi pemakaian :
p
• Besar kemiringan sudut tergantung tujuan, umumnya 45°
B k ii d tt t t j 45° agar memberi
b i
efek proklinasi gigi gigi anterior rahang bawah dan mendorong madibula • ‐ Kasus‐kasus maloklusi Angle klas I (neutroklusi) yang disertai dengan
maju ke depan cross bite atau palatoversi gigi anterior atas, pemakaian alat ini gunanya
agar gigi‐gigi anterior atas proklinasi dan cross bite terkoreksi.
• Indikasi pemakaian :
• ‐ Kasus‐kasus maloklusi Angle klas III (mesioklusi) dengan cross bite
• 1. Pada kasus maloklusi Angle klas II (distoklusi) untuk mengubah
anterior gunanya untuk mendorong mandibula ke belakang dan proklinasi
kedudukan mandibula agar lebih ke depan.
gigi anterior rahang atas.
• 2. Pada kasus Maloklusi Angle klas I (neutroklusi) dengan linguoversi gigi‐
• ‐ Kasus
Kasus‐kasus
kasus maloklusi Angle klas II divisi 2 untuk proklinasi gigi anterior
maloklusi Angle klas II divisi 2 untuk proklinasi gigi anterior
gigi anterior bawah agar gigi tersebut proklinasi.
atas kemudian diikuti pemakaian maxillary inclined bate plane untuk
• . mendorong mandibula maju ke depan.
17
4/12/2015
• d. Peninggi gigitan Sved (Sved Bite Plane) • e. Peninggi gigitan berongga (Hollow Bite Plane):
• Alat ini terdiri dari plat yang dibuat dari plat akrilik membentuk dataran • Konstrusi alat ini dilengkapi klamer pada gigi penjangkar busur labial
gigitan pada rahang atas dengan perluasan plat menutupi tepi insisal dengan penebalan plat membentuk dataran gigitan yang berongga pada
sampai permukaan labial gigi‐gigi anterior atas setinggi : +2 mm dari tepi permukaan palatal gigi‐gigi anterior atas. Rongga ini berfunsi untuk
insisal.
menempatkan pegas‐pegas agar tetap bebas di bawah plat untuk
• Guna penutup akrilik:
Guna penutup akrilik: mengoreksi gigi yang malposisi.
ki i i l ii
• 1. Sebagai retensi plat bila gigi posterior tidak ada, seperti pada akhir
perode mix dentition di mana gigi Molar permanen belum erupsi • Indikasi :
sempurna untuk dijadikan penjangkar. • 1. Deep overbite dengan sentral diastema dengan alat ini gigi insisivus
• 2. Sebagai pegangan pada gigi‐gigi anterior untuk mencegah spreading gigi sentral dapat dirapatkan sambil mengintrusi gigi anterior bawah.
anterior atas. • 2. Pada deep overbite dengan gigi anterior labioversi, dengan pemakian
• 3. Untuk menggantikan fungsi busur labial sebagai alat retentif. alat ini dapat dilakukan retrusi gigi‐gigi anterior atas bersama‐sama
• Indikasi pemakaian : untuk mengoreksi deep overbite dengan memberi dengan intrusi gigi anterior bawah.
efek intrusi pada gigi anterior atas dan bawah.
• Keuntungan: alat ini dapat dipakai pada periode akhir mixed dentition
• Kerugian: Dapat terjadi perubahan warna pada insisal gigi insisivus yang
tertutup terlalu lama.
• SEKRUP EKSPANSI/ EXPANSION SCREW
• Dibuat untuk menggerakakan gigi secara langsung atau dengan cara
memisahkan basis akrilik menjadi dua bagian atau lebih.
• Keuntungannya: dapat diaktifkan sendiri oleh pasien.
• Aktifasi dilakukan seminggu sekali dan pasien harus diyakinkan bahwa alat
harus dapat terletak baik sesudah diaktifkan.
• Cara aktifasi:
Pada sekrup ekspansi terdapat tanda arah putaran, dengan seperempat
putaran setiap minggu akan menghasilkan pergerakan gigi sebesar 1 mm
setiap bulan.
Gambar : Macam‐macam bentuk dataran gigitan :
Macam‐macam sekrup ekspansi:
A. Maxillary plate bite plane
B. Maxiilary inclined bite pane 1. Badcock (sekrup dgn 1 guide pin)
C. Mandibulary inclined bite plane 2 Gl
2. Glenross (sekrup dgn 2 guide pin)
( k d 2 id i )
D. Maxiilary Sved bite plane 3. Robbin
E. Maxiillary hollow bite plane 4. Fischer
5. Tischer
18
4/12/2015
Keuntungan penggunaan sekrup ekspansi:
1. Dapat digunakan untuk mendorong satu atau sekelompok gigi.
2. Pasien dapat mengaktifasi sendiri.
3. Besarnya ekspansi dapat disesuaikan dengan tepat (1/4 atau ½ putaran)
4. Cara aktifasinya relatif mudah.
Kerugian:
1. Plat menjadi lebih tebal.
2. Harga relatif lebih mahal dibandingkan dgn menggunakan pegas Coffin. Gambar :
Plat Ekspansi transversal Rahang
Bawah ( Anterior Ekspansi)
Macam‐macam arah pergerakan sekrup ekspansi:
A. Ekspansi transversal/ lateral
1. Ekspansi Bilateral : 1.1. Anterior
1 2 Anterior posterior
1.2. Anterior posterior
2. Ekspansi Unilateral
B. Ekspansi sagital/ mesio‐distal
C. Ekspansi transversal‐sagital/ anterior & posterior
Gambar :
Gambar :
Plat Ekspansi transversal Rahang Atas
Plat Ekspansi transversal Rahang Atas
( Anterior Ekspansi)
(Anterior Ekspansi)
19
4/12/2015
Gambar :
Plat Ekspansi transversal Rahang Atas
(Posterior Ekspansi) dengan anterior
bite plane
Gambar :
Plat Ekspansi transversal Rahang Atas
(Eccentric Ekspansi/ Eksentrik Ekspansi)
Biasa digunakan pada pasien lip dan
palatal cleft.
Gambar : Gambar :
Plat Ekspansi kombinasi transversal dan Plat Ekspansi kombinasi transversal dan
anterior ‐posterior (Plat Y) pd Rahang anterior –posterior Rahang Bawah
Atas
Untuk mendorong gigi anterior ke labial
Plat Y dilengkapi dengan 3 sekrup dan gigi posterior ke distal
Untuk mendorong gigi anterior ke labial
dan gigi posterior ke distal
20
4/12/2015
Rahang Bawah
Macam‐macam Klamer pada Praktikum ortodonti
Rahang Atas
2
3 1
Gambar : 4 Gambar :
1. Finger Koil 1. Bumper Terbuka
2. Bumper Finger 2. Bumper Tertutup
5 3. Caninus Retractor 3. Labial Bow
4. Eye Let 3 4. Adam Klamer
6 1 2 5. Double Mershon
5. Single lus + Kait
4 6. Adam klamer + Kait
Thank
Thank you very much
you very much
for your attention
21