Anda di halaman 1dari 3

Cara memakai indikator rsi singkat

Tip 1: Pada keadaan trend yang kuat, abaikan overbought dan oversold
indikator RSI.

Ketika harga bergerak trending dengan kuat pada jangka waktu yang relatif panjang, metode
entry dengan mengandalkan overbought dan oversold indikator RSI menjadi tidak akurat lagi.

Indikator ini dibuat dengan membandingkan jumlah perubahan harga yang positif (lebih
tinggi) dengan perubahan harga yang negatif (lebih rendah) untuk periode tertentu. Rasio
tersebut diplot dalam range 0 hingga +100. Jika setelah periode waktu tersebut pergerakan
harga tidak berubah (seperti ketika trending dengan kuat), maka RSI akan tetap pada kondisi
overbought (ketika kondisi uptrend) atau oversold (ketika kondisi downtrend).

Perhatikan contoh kasus pada grafik GBP/USD berikut ini:

Pada contoh GBP/USD di atas, pergerakan downtrend sedang kuat dan RSI tetap berada pada
area oversold untuk periode waktu yang cukup lama. Dalam kasus ini, apabila
melakukan buy ketika oversold, maka akan menyebabkan kerugian.

Solusinya, sebelum mengamati indikator RSI, trader harus melihat indikator trend terlebih
dahulu. Indikator kekuatan trend yang sering digunakan adalah MACD, Bollinger Bands dan
ADX.

 
Tip 2: Perhatikan level 50 pada indikator RSI (center line).

Semua indikator tipe oscillator mempunyai level tengah atau center line, biasanya pada level
50, atau 50%. Demikian juga pada indikator RSI. Center line yang sering kali diabaikan ini
menunjukkan momentum pergantian arah pergerakan harga ketika terjadi retracement, atau
bahkan saat ada pergantian arah trend.

Apa fungsi center line pada indikator RSI?

Ketika RSI menembus center line ke arah atas, maka itu mengisyaratkan sinyal buy. Dan
sebaliknya, ketika menembus center line ke arah bawah, maka mengisyaratkan sinyal sell.
Contohnya sebagai berikut:

Pada contoh grafik GBP/USD di atas, tampak center line berfungsi sebagai level support.
Ketika indikator RSI break untuk kedua kalinya, harga beralih ke pergerakan downtrend.

Tip 3: Penggunaan parameter indikator RSI perlu disesuaikan dengan time


frame trading.

Biasanya, parameter periode waktu default pada platform trading untuk hampir semua
indikator tipe oscillator adalah 14, termasuk RSI. Berdasarkan pengalaman, periode 14
cocok untuk time frame Daily, tetapi kurang akurat untuk time frame trading yang
lebih rendah.
Pembuat indikator RSI, Welles Wilder, juga menganjurkan untuk menggunakan periode 14
pada time frame Daily. Menurut Wilder, semakin kecil periode waktu pengukuran, maka
akan semakin sensitif, sehingga menyulitkan pengamatan; sedangkan jika periode waktu
semakin besar, maka akan semakin kurang sensitif, sehingga mempengaruhi akurasi
pengukuran.

Jadi, apabila akan menggunakan indikator RSI pada time frame lebih rendah atau lebih tinggi
dari Daily, sebaiknya tidak berdasarkan parameter default. Kalau begitu, bagaimana
penyesuaiannya?

Pada dasarnya, semakin kecil setting periode, maka sinyal trading akan semakin sering
dihasilkan. Trader Harian dengan time frame 1 jam ke bawah biasanya menggunakan RSI
periode 9, sedangkan Scalper menggunakan periode 7. Sementara trader jangka menengah
dan panjang menggunakan periode 14 atau 25.

Anda mungkin juga menyukai