PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
tetap.hal ini penyebabkan tingginya ahli fungsi ruang terbuka menjadi
terbangun.sehingga apabila terjadi hujan,selalu terdapat genangan.
(Awaliana Kandow)
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kualitas air bersih dan air minumyang memenuhi syarat ?
2. Bagaimana permasalahan air diperkotaan ?
3. Bagaimana akibat pencemaran air ?
4. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Bagaimana pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Bagaimana mengurangi genangan air tanpa menghambat
pembangunan ?
7. Bagaimana pengolahan air laut menjadi air bersih?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kualitas air bersih dan air minum yang memenuhi syarat ?
2. Mengetahui permasalahan air diperkotaan dan solusinya ?
3. Mengetahui akibat pencemaran air ?
4. Mengetahui Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan
perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Mengetahui pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Mengetahui cara mengurangi genangan air tanpa menghambat
pembangunan ?
7. Mengetahui cara pengolahan air laut menjadi air bersih?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kualitas Air
3
perbandingan lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu
proses penyerapan air hujan kedalam tanah; (3) Pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi dan aktifitas domestik, industri, erosi, dan pertanian;
dan (4) Eksploitasi tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh gedung-
gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen,
pengusaha loundry, dan bangunan lainnya.
Kedua,masih kecilnya cakupan pelayanan PDAM keseluruh pelosok
Indonesia. Secara umum, pelayanan air bersih di perkotaan di Indonesia
sampai tahun 2000 baru mencapai 39% atau 33 juta penduduk, yang
berarti bahwa sekitar 119 juta penduduk belum memiliki akses terhadap
air bersih.
Pada saat ini, kinerja pelayanan air bersih dikawasan perkotaan masih
sangat kurang terutama di kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan
kota kecil. Sebagai contoh, Provinsi DKI Jakarta yang merupakan kota
metropolitan, pada tahun 2012 jumlah penduduk yang terlayani air bersih
baru sekitar 61,06% (PDAM Propinsi DKI jakarta,2012).
Ketiga, pergantian musim yang menyebabkan pasokan air tidak merata.
Pergantian antara musim hujan dan musim kemarau di indonesia terlihat
menjadi sangat kontras dimana pada musim hujan terjadi banjir tapi pada
saat musim kemarau terjadi krisis air bersih. Jakarta merupakan salah satu
contoh kawasan perkotaan yang kontras pada kedua musim. Ironisnya, di
tengah ancaman kelangkaan air tersebut, potensi hujan di Jakarta yang
mencapai 2.000 juta m³/tahun tidak terserap optimal karena hanya 26,6%
yang terserap ke dalam tanah dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut.
Sudah saatnya, pengelolaan air bersih di perkotaan dilakukan secara
integratif. Bank Dunia misalnya, memperkenalkan pendekatan manajemen
air perkotaan terintegrasi (integrated urban water management/IUWM), di
mana para pembuat kebijakan didorong untuk mengadopsi pandangan
yang holistik, seperti apakah penggunaan air dan irigasi di hulu berdampak
kepada ketersediaan dan kualitas air di hilir.
Solusi
Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat menjadi contoh keberhasilan
pemerintah
daerah dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. Karena
prestasinya itu, kota ini mendapatkan anugerah Indonesia Millennium
Development Goals Awards 2011 kategori akses ke air minum layak dan
sanitasi dasar. Sebagai daerah yang sangat peduli dengan air bersih dan
sanitasi, Payakumbuh mampu melampaui
4
target pencapaian MDGs yang telah disepakati 190 negara anggota PBB,
2009 lalu. Akhir Desember 2011, cakupan pelayanan air bersih di
Payakumbuh dari PDAM mencapai 93,4%. Padahal, target air bersih
perkotaan dalam MDGs 2015 hanya 80%.
5
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas empat kelompok,yaitu
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform
telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan
terjadinya pencemaran tersebut.
6
Solusi Penanggulangan terjadinya pencemaran air
7
kemarau sehingga mempengaruhi jumlah air baku yang digunakan
PDAM untuk pasokan kepada pelanggan, kemudian penggunaan
mesin hisap yang dapat merugikan pelanggan dan PDAM itu
sendiri, pemadaman listrik oleh PLN juga turut andil dalam proses
pelayanan, apalagi pada saat pembayaran rekening tagihan.
Solusi
Di adakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat
mengalir dengan lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan
PDAM nya sehingga apa bila warga setempat melaporkan kejadian
mengenai kerusakan pada pipa atau saluran air dapat diperbaiki
dengan cepat tanpa menunggu berhari-hari baru kemudiaan
diperbaiki.mengginggat air merupakan salah satu faktor utama
kebutuhan manusia yang sangat penting dan dibutuhkan setiap hari.
(Rini Febriani)
8
3. Tidak adanya biaya untuk menciptakan lembaga penyelenggara
pelayanan publik alternative.
Sedangkan mekanisme voice biasanya tidak efektif karena :
1. Pengetahuan dan kepercayaan terhadap mekanisme yang ada;
2. Aksesibilitas serta biaya untuk mempergunakan mekanisme tersebut.
Teori exit dan voice ini sejalan dengan teori publik klasik yang
menyatakan bahwa kekuasaan cenderung untuk korup/disalahgunakan ,
sedangkan kekuasaan yang absolute sudah pasti akan disalahgunakan.
Dengan demikian untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik
diperlukan adanya kesetaraan posisi tawar antara konsumen/klien dengan
lembaga penyelenggara pelayanan. Secara teoritis kesetaraan posisi tawar
ini akan dapat dicapai dengan cara :
1. Meningkatkan posisi tawar klien/konsumen, atau dengan kata lain
memberdayakan klien.
2. Mengontrol kewenangan/kekuasaan lembaga penyelenggara
pelayanan publik (Nuryana Ahmad)
. A.Sasaran
9
3. Pelayanan Prima
B. Strategi
C. Kebijakan
10
menggangu siklus hidrologi dan penataan air akan menimbulkan daya
rusak bagi sarana prasarana terbangun serta menimbulkan penurunan
kesehatan apabila sampai terjadi genangan yang masuk kebangunan
hunian.
11
7. Semaksimal mungkin saluran air hujan tidak ditutup
bangunan,melainkan ditutup ram besi,sehingga memberikan
kontribusi positif dalam menampung air hujan.saluran yang boleh
ditutup bangunan adalah saluran drainase air limbah,tetapi tidak
sepanjang saluran ditutup.
8. Memberikan jalur pengarah aliran air menuju saluran air
hujan,semacam inlet pengarah,agar air mengalir menemukan
jalannya menuju saluran penampung air hujan,dimana saluran
dimaksud adalah saluran pracetak berlubang agar peresapan air
hujan tetap berfungsi.
9. Membuat kolam resapan bagi perumahan bagi perumahan formal
pada topografi cekungan sehingga,air hujan jatuh dijalan
lingkungan perumahan formal mengalir menuju kolam resapan.
(Awaliana Kandow)
12
pemeliharaannya sehingga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk
pengoperasiannya. Perencanaan yang baik dari segi teknis maupun
ekonomis penyaluran air dari fasilitas pengolahan air ke rumah-rumah
penduduk sangat diperlukan agar penyediaan air bersih dapat dilakukan
dengan cara yang efektif, efisien dan produk yang dihasilkan dapat
dijangkau oleh penduduk
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air
minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna. Dari aspek kimiawi, air tidak boleh mengandung
partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya
Hg,Ni,Pb,Zn, dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa
hidrokarbon dan detergen. Sedangkan dari aspek biologis air
minum tidak boleh mengandung bakteri sedangkan air bersih non
perpipaan masih diperbolehkan 50 kuman per 100 ml air dan air
perpipaan 10 kuman per 100 ml air.
2. Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang
dapat dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di
Indonesia, di antaranya: (1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang
disertai dengan pengawasan yang ketat; (2) Pemberian surat IMB
(izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban penyediaan
lahan terbuka; (3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan
mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaatan sebagaimana
yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air; (4) Setiap
pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih;
dan (5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan
sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah
3. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas
kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak
menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang
sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah
industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai,
danau ataupun kedalam selokan
4. Dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan
penyediaan air oleh PDAM, perlu diadakan perbaikan pada sumber
air PDAM agar air dapat mengalir dengan lancar,dan lebih
ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM nya sehingga apa bila
warga setempat melaporkan kejadian mengenai kerusakan pada
pipa atau saluran air dapat diperbaiki dengan cepat
5. Peningkatan pelayanan PDAM dapat ditingkatkan melalui analisa
masalah di tempat PDAM itu berada,serta menentukan
sasaran,strategi dan kebijakan yang berorientasi untuk
meningkatkan pelayanan PDAM pada masyarakat sekaligus
mensejahterakan pegawai PDAM itu sendiri.
14
6. Perlu disinergikan antara penataan kawasan yang bersifat fisik
pembangunan dengan konservasi air, sehingga tercipta penataan
ruang daratan dengan memberikan ruang yang semestinya bagi air
untuk dapat masuk secara maksimal ke dalam tanah melalui proses
infiltrasi atau peresapan, agar pembangunan(penambahan ruang
terbangun) tidak menimbulkan genangan. Secara spasial, teknologi
drainase yang diperlukan yaitu drainase ramah lingkungan. Eko-
drainase ini merupakan kombinasi atara pola detensi
(penampungan sementara) dan pola retensi (meresapkan).
7. Mengingat sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar
pesisir memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang
rendah maka diperlukan teknologi penyediaan air bersih yang
mudah pemeliharaannya sehingga tidak memerlukan biaya yang
mahal untuk pengoperasiannya
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16