Disusun Oleh
MUSDALIFAH
19.04.059
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
A. Definisi
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal
care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa
Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
Asuhan antenatal adalah suatu program terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat
bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standart minimal
pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu; timbang berat badan, ukur tinggi
badan, ukur tekanan darah, pemberian iminisasi TT, ukur tinggi fundus, dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
1. Laboratorium
a) Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)
b) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
c) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)
2. USG
a) Jenis kelamin
b) Taksiran kelahiran, taksiran berat janin, jumlah cairan amnion
3. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
1) Inspeksi.
a. Daerah kepala : kebersihan, bentuk, keadaan rambut
b. Daerah muka : apakah ada clausma garvidarum, keadaan
konjungtiva, edema pada wajah dan bagaimana keadan lgigi serta
lidah.
c. Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe distensi vena
jugolaris.
d. Payudara : bentuk, pigmentasi, puting susu, pengeluaran
kolestrum.
e. Abdomen : membesar kedepan atau kesamping, linea alba, stie
grafidarum, kontraksi uterus.
f. Vulva : varices, tanda chekwic, flour albus, kebersihan dan
keadaan perineum.
g. Tungkai bawah : varices, edema
2) Palpasi
Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit
lebih tinggi dengan memakai bantal, pemeriksa berdiri disebelah kanan
ibu hamil dengan sikap hormat melakukan palpasi bimanual terutama
padapemeriksaan perut dan mamae, palpasi perlu untuk menentukan :
1) Besardan konsistensi rahim
2) Bagian-bagian janin, letak persentasi
3) Gerakan janin,
4) Kontraksi rahim.
Cara palpasi ada bermacam-macam yakni menurut Leopold,
menurut Knebel, menurut Budin, menurut Ahlfied. Namun cara yang
paling sering digunakan adalah leopold :
a. Leopold I
Tujuan : untuk menentukan tinggi fundus uteri, untuk menentukan
presentasi dengan caramengidentifikasi bagian tubuh fetus apa
yang teraba di fundus.
Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi fundus Uteri diatas Simfhisi,
menurut Mur sprelgelberg :
a. 22 -28 Minggu (24 – 26 cm)
b. 28 Minggu (26,7 cm)
c. 30 - 32 Minggu (29,5 - 30 cm)
d. 34 - 36 Minggu (31 - 32 cm)
e. 38 Minggu (33 cm)
f. 40 Minggu (37,7 cm)
b. Leopold II
Tujuan : untuk menentukan batassamping rahim kiri dan kanan,
menentukan letak punggung janin dan letak lintang tentukan
dimana kepala janin
c. Leopold III
Tujuan : menentukan bagian terbawajanin apakah bagian terbawah
sudah masuk atau masih goyang.
d. Leopold IV
Tujuan : menetukan bagian terbawah apa dan berapa jauh janin
masuk masuk PAP
3) Auskultasi
Dilakukan dengan mengunakan steteskop monokuler, kepala atau
deptone dengan steteskop dapatdidengarbermacam-macam bunyi yang
berasal dari :
a. Dari anak
a. Bunyi jantung anak : dapat didengar pada akhir bulan ke V
b. Sifat bunyi jantung anak : mendengar 3x 5 detik kemudian
dijumlahkan kemudian dikalikan 4
c. Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim
b. Dari ibu
a. Bising rahim
b. Bunyi aorta dan Bising usus
4) Perkusi
Dilakukan pada refleks lutut : lutut (-) pada hypovitaminose BI
dan penyakit urat saraf
5) Pemeriksaan pangul
a. Untuk mengetahui pangul sesesorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Ukuran-ukuran pangul : Distansia spinarum ( 23 – 26 cm ), distansia
kristarum ( 26 – 29 cm ), conyugata eksterna ( 18 – 20 cm ) dan
lingkar panggul ( 80 – 90 cm ).
6) Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
a. Hari + 7
b. Bulan (1-3) + 9, Bulan (4-12) – 3
c. Tahun (1-3) + 0, Tahun (4-12) + 1
7) Perhitungan Taksiran Berat Janin
a. TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr
b. TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr
8) Frekuensi Kunjungan
a. Kunjungan I (12-24 minggu) ; Anamnesis lengkap,
pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium,
antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE
b. Kunjungan II (28-32 minggu) ; Anamnesis, USG, penilaian
resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara dan senam
hamil), vaksin TT I
c. Kunjungan III (34 minggu) ; Anamnesis, pemeriksaan ulang
laboratorium, vaksin TT II
d. Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 minggu) ; Anamnesis ,
perawatan payudara dan persiapan persalinan
Jadwal pemeriksaan kehamilan :
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat 1 bulan.
2) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber,
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan status kesehatan klien
(Nursalam, 2001).
1. Identitas
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi; nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan
alamat.
2. Keluhan utama
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya pendarahan
pervaginam berulang
3. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT, HTP
b. Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang
terjadi)
c. Masalah atau tanda-tanda bahaya
d. Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan
e. Penggunaan oba-obatan
f. Kehawatiran-kehawatiran yang dirasakan
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke
Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam
di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan
b. Riwayat kesehatan masa lalu yaitu menegenai kehamilan sebelumnya
agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada
kehamilan sekarang
c. Riwayat pembedahan; Kaji adanya pembedahan yang pernah di alami
oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan
tersebut berlangsung.
d. Riwayat penyakit yang pernah dialami; Kaji adanya penyakit yang
pernah di alami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah
ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga; Yang dapat di kaji melalui genogram dan
dari genogram tersebut dapat di identifikasi mengenai penyakit
turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
f. Riwayat mentruasi; Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi,
lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe
serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluhan yang
menyertainya.
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas; Kaji bagaimana keadaan
anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana
keadaan kesehatan anaknya.
h. Riwayat seksual; Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis
kontrasepsi yang di gunakan serta keluhan yang menyertainya.
i. Riwayat pemakaian obat; Kaji riwayat pemakaian obat-obatan
kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.
j. Pola aktivitas sehari-hari; Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dan BAK), istrahat tidur, hygiene, ketergantungan,
baik sebelum dan saat sakit.
k. Riwayat imunisasi; Memberikan imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya
telah mendapatkan.Dengan jadwal sebagai berikut :
Antigen Interval Lama %
(selang Waktu minimal) perlindungan Perlindungan
TT1 Pada kunjungan - -
antenatal
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 99
tahun/seumur
hidup
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan denganAgen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis),
kerusakan/trauma jaringan, dan pembesaran jaringan atau distensi efek-
efek hormonal, Kontraksi Uterus.
2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan
3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuhb/d perubahan
nafsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolic.
4. Ketidakseimbangan Nutrisi; KurangLebih Dari Kebutuhan Tubuh b/d
intake berlebihan, obesitas.
5. Kekurangan Volume Cairanb/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
6. Kelebihan Volume Cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi
natrium/air, edema.
7. Perubahan eliminasi urine b/d penekanan pada vesika urinaria.
8. Gangguan Pola Tidurb/d stress psikologik, perubahan pola tingkat
aktivitas, sesak.
9. Gangguan Mobilitas Fisikberhubungan dengan Gangguan metabolisme
sel, Pengobatan , Kehilangan integritas struktur tulang, Terapi
pembatasan gerak, Tidak nyaman, Penurunan kekuatan otot.
10. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman
pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria
Masalah Kolaborasi Intervensi
Hasil
Nyeri berhubungan NOC : NIC :
dengan: Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri
Agen injuri (biologi, pain control, secara komprehensif termasuk
kimia, fisik, psikologis), comfort level lokasi, karakteristik, durasi,
pembesran jaringan, Setelah dilakukan frekuensi, kualitas dan faktor
perubahan fisik, pengaruh tinfakan keperawatan presipitasi
hormonal, kontraksi selama …. Pasien tidak Observasi reaksi nonverbal
uterus. mengalami nyeri, dengan dari ketidaknyamanan
kriteria hasil: Observasi adanya kram pada
DS: Mampu mengontrol kaki dan anjurkan klien
- Laporan secara verbal nyeri (tahu penyebab meluruskan kaki.
DO: nyeri, mampu Bantu pasien dan keluarga
- Posisi untuk menahan menggunakan tehnik untuk mencari dan
nyeri nonfarmakologi untuk menemukan dukungan
- Tingkah laku berhati- mengurangi nyeri, Kontrol lingkungan yang
hati mencari bantuan) dapat mempengaruhi nyeri
- Gangguan tidur (mata Melaporkan bahwa seperti suhu ruangan,
sayu, tampak capek, nyeri berkurang dengan pencahayaan dan kebisingan
sulit atau gerakan kacau, menggunakan Kurangi faktor presipitasi
menyeringai) manajemen nyeri nyeri
- Terfokus pada diri Mampu mengenali Kaji tipe dan sumber nyeri
sendiri nyeri (skala, intensitas, untuk menentukan intervensi
- Fokus menyempit frekuensi dan tanda Ajarkan tentang teknik non
(penurunan persepsi nyeri) farmakologi: napas dala,
waktu, kerusakan proses Menyatakan rasa relaksasi, distraksi, kompres
berpikir, penurunan nyaman setelah nyeri hangat/ dingin
interaksi dengan orang berkurang Berikan analgetik untuk
dan lingkungan) Tanda vital dalam mengurangi nyeri: ……...
- Tingkah laku distraksi, rentang normal Tingkatkan istirahat
contoh : jalan-jalan, Tidak mengalami Berikan informasi tentang
menemui orang lain gangguan tidur nyeri seperti penyebab nyeri,
dan/atau aktivitas, berapa lama nyeri akan
aktivitas berulang- berkurang dan antisipasi
ulang) ketidaknyamanan dari
- Respon autonom prosedur
(seperti diaphoresis, Monitor vital sign sebelum
perubahan tekanan dan sesudah pemberian
darah, perubahan nafas, analgesik pertama kali
nadi dan dilatasi pupil) Observasi untuk beberapa
- Perubahan autonomic gejala, yaitu : dispneu,
dalam tonus otot mual/muntah, pusing,
(mungkin dalam rentang palpitasi, keinginan untuk
dari lemah ke kaku) BAK
- Tingkah laku ekspresif Anjurkan pada pasien
(contoh : gelisah, memberitahukan kepada
merintih, menangis, perawat ketika terjadi chest
waspada, iritabel, nafas pain
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan
10. Ansietas
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria
Masalah Kolaborasi Intervensi
Hasil
Kecemasan berhubungan NOC : NIC :
dengan - Kontrol kecemasan Anxiety Reduction
Faktor keturunan, Krisis - Koping (penurunan kecemasan)
situasional, Stress, Setelah dilakukan asuhan
Gunakan pendekatan yang
perubahan status selama ……………klien
menenangkan
kesehatan, ancaman kecemasan teratasi dgn
Nyatakan dengan jelas
kematian, perubahan kriteria hasil:
harapan terhadap pelaku
konsep diri, kurang Klien mampu
pasien
pengetahuan dan mengidentifikasi dan
Jelaskan semua prosedur
hospitalisasi mengungkapkan
dan apa yang dirasakan
gejala cemas
selama prosedur
DO/DS: Mengidentifikasi,
- Insomnia mengungkapkan dan Temani pasien untuk
Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)
Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran uterus Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat vesika urinaria pencernaan menurun psikologis
Bobak, M.I. 2005. Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung: Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran.
Mansjoer. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : EGC
Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
(Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC). Penerbit Buku
kedokteran EGC Jakarta
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis.Jakarta : Salemba Medika.
Farrer, H. 2008. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Ed.3. Media Aesculapius
FK UI. Jakarta.
Raden. 2010. Proses persalinan. http://radenbeletz.com/proses-kehamilan.html. Diakses
tanggal 03 Desember 2013
Salmah at all (2006). Asuhan kebidanan antenatal care. EGC: Jakarta