Anda di halaman 1dari 7

DINAS KESEHATAN

    PUSKESMAS KAMBATA MAPAMBUAHANG


KECAMATAN KAMBATA MAPAMBUHANG

KERANGKA ACUAN PENGELOLA ISPA DI PUSKESMAS KAMBATA


MAPAMBUHANG
A. Pendahuluan
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang organ
saluran pernafasan mulai dari hidung, sinus, laring, hingga alveoli disebut juga Under
Respiratory infection (RUI).
Pnemonia adalah proes infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru ( alveoli ) yang
dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda-tanda klinis lainnya dan pemeriksaan
penunjang (Rontgen,Laboraturium).
Penmonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, ternasuk infeksi oleh bakteria,
virus, jamur, prasit, juga dapat disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak
minum alkohol.
Kesehatan adalah hak dasar manusia yang merupakan karunia Tuhan yang sangat
tinggi nilainya. Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu senantiasa perlu dipelihara dan
ditingkatkan. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak
sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat. Untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, perlu dan wajib
dilaksanakan penyuluhan kesehatan.
B. Latar Belakang
Petugas kesehatan dan juga masyarakat, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan perlu
mengenal anak-anak yang sakit serius khususnya usia balita 0-59 bulan dengan gejala
batuk atau sukar bernafas yang membutuhkan pengobatan dengan Antibiotika,yaitu
Pneumonia (Infeksi Paru) yang ditandai dengan nafas cepat dan mungkin juga tarikkan
dinding dada bagian bawah ke dalam . Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang tanda dan gejala Pneumonia ,maka angka kematian Balita bisa di
turunkan dan akan membantu mempermudah pelacakkan kasus Balita dengan Pneumonia
C. Tujuan
I. Tujuan Umum :
Sebagai pedoman mendapatkan informasi tentang penemuan kasus
ISPA/Pneumonia yang ada di wilayah kerja puskesmas.
II. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui dan memahami penyebab timbulnya penyakit ISPA/Pneumonia pada
pasien yang terjadi di masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami terapi dan pencegahan yang dilakukan pada pasien
yangmenderita ISPA/Pneumonia yang terjadi dimasyarakat.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Mengumpulkan data tentang pasien dengan ISPA/Pneumonia pada tiap desa baik
dari masyarakat, kader maupun pembina wilayah
2. Survey hasil pendataan ke desa untuk pelacakkan pasien dengan ISPA/Pneumonia
yang ada di wilayahnya
3. Pengkajian pada pasien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kesehatan (penyuluhan pada keluarga tentang perawatan pasien
yang menderita penyakit ISPA/Pneumonia)
5. Memantau perkembangan pasien yang sering terserang penyakit Pneumonia
tiap bulan

E. Cara Melakukan Kegiatan


1. Data diperoleh dari Kader dan pembina wilayah
2. Petugas program ISPA/Pneumonia melakukan kunjungan rumah untuk meihat kondisi
pasien dan pola kehidupan keluarga setiap harinya
3. Petugas program ISPA/Pneumonia melakukan Tanya jawab pada keluarga tentang
kondisi pasien
4. Petugas program ISPA/Pneumonia memberikan asuhan kesehatan pada keluarga
tentang cara pencegahan penyakit ISPA/Pneumonia dan menjaga pola kehidupan yang
sehat dan bersih
5. Memotivasi keluarga untuk menjaga kondisi kesehatan anaknya atau keluagannya
yang mudah terserang penyakit ISPA/Pneumonia
6. Membantu proses pengobatan dan perawatan pasien dengan ISPA/Pneumonia di
fasilitas kesehatan yang memadai
7. Evaluasi dan rencana tindak lanjut
8. Pencacatan dan pelaporan
F. Sasaran
1. Pasien ISPA/Pneumonia
2. Tokoh masyarakat
3. Kader kesehatan
4. Keluarga pasien
5. Petugas kesehatan pemegang program ISPA/Pneumonia

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seluruh hasil pelacakkan kasus ISPA/Pneumonia
yang sudah dilaksanakan oleh pemegang program. Evaluasi dapat dilakukan dengan melihat
perkembangan jumlah penderita ISPA/Pneumonia setiap bulan yang di laporkan oleh pemegang
program dan puskesmas setiap bulan

H. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan didokumentasikan. Pelaporan kegiatan
dilakukan setiap bulan kepada petugas koordinator PKM. Evaluasi kegiatan keseluruhan dapat
dilakukan setiap semester bulan meliputi hasil pelaksanaan, kendala dan masalah yang
ditemukan di lapangan.

Mengetahui, Pengelola ISPA


Kepala Puskesmas Kambata Mapambuhang,

Amki Ludji Mase, A.Md.Kep Elisabeth Ivon


NIP:19810419 200112 1 002 NIP: -
DINAS KESEHATAN
    PUSKESMAS KAMBATA MAPAMBUAHANG
KECAMATAN KAMBATA MAPAMBUHANG

KERANGKA ACUAN PENGELOLA DIARE DI PUSKESMAS KAMBATA


MAPAMBUHANG

A. Pendahuluan

Diare merupakan penyakit yang dapat dialami oleh setiap orang tanpa melihat umur dan
jenis kelamin akan tetapi tingkat bahaya lebih banyak dialami pada bayi maupun anakanak
dikarenakan berbagai macam faktor diantaranya kebersihan dan gaya hidup. Menurut WHO,
diare adalah buang air besar (defekasi) dalam benluk cairan atau setengah cair lebih dari tiga
kali dalam satu hari, Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah
(IDAI,2011).

Diare dapat menyebabkan seseorang kekurangan cairan. Penyebab diare bermacammacam,


diantaranya infeksi (bakteri maupun virus) maupun alergi makanan (khususnya susu atau
laktosa). Diare pada anak harus segera ditangani karena bila tidak segera ditangani, diare dapat
menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa berakibat fatal.

B. Latar belakang

Diare masih menjadi masalah kesehehatan masyarakat di negara berkembang termasuk


Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan pada anak, terutama di
baah usia 5 tahun. Di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahunnya karena diare dan
sebagian besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus

Tujuan Umum

Mencegah terjadinya diare dengan komplikasi yang berat.


Tujuan Khusus

1. Penanganan dan pengobatan sesuai standar operasional prosedur

2. Masyarakat yang diare segera berobat ke fasilitas kesehatan tingkat pertama.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan diare.

4. Mencegah terjadinya kematian karena diare

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1. Kegiatan pencegahan diare dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan diare
kepada masyarakat di sekitar wilayah kerja Puskesmas Kambata Mapambuhang yang
dilaksanakan oleh Penanggung jawab maupun pelaksana Program dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

a. Pengelola program membuat jadwal, tempat, sasaran dan judul sesuai dengan
masukan masyarakat, dan capaian kegiatan program.

b. Melaporkan jadwal, tempat, sasaran dan judul kepada kepala puskesmas untuk
menentukan petugas yang akan memberikan penyuluhan

c. Kepala Puskesmas menyetujui usulan Pengelola Program untuk melaksanakan


penyuluhan kelompok

d. Pengelola program berkoordinasi dengan TU dalam pembuatan surat tugas

e. TU membuat surat tugas untuk petugas melakukan penyuluhan kelompok

f. Petugas menyiapkan alat dan media penyuluhan

g. Petugas datang ke tempat yang sudah ditentukan

h. Petugas memberi daftar hadir untuk ditanda tangani peserta

i. Petugas melakukan penyuluhan berkelompok


j. Diskusi dan tanya jawab antara petugas dan sasaran.

k. Pengelola program mengevaluasi hasil penyuluhan

l. Pengelola Program mendokumentasikan laporan

m. Pencatatan dan pelaporan

2. Penanganan kasus diare dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Kerjasama dengan Pembina wilayah dan kader dalam pendataan kasus diare di
wilayah kerja Puskesmas Kambata Mapambuhang

b. Pemeriksaan dan pengobatan diare sesuai dengan standar operasional prosedur

c. Cara melaksanakan kegiatan

 Pendataan jumlah penderita diare

 Sosialisasi dan penyuluhan

 Diskusi dan tanya jawab

 Pemeriksaan dan pengobatan kasus diare sesuai dengan standar operasional prosedur

 Sasaran Masyarakat di sekitar wilayah kerja Puskesmas Kambata Mapambuhang

E. Peran lintas sektor

Kader Poyandu memberikan kontribusi dalam penyediaan tempat dan mengkoordinir peserta
dalam kegiatan sosialisasi dan penyuluhan

F. Jadwal pelaksanaan kegiatan

I. Penyuluhan dilakukan setiap bulan sekali di wilayah kerja Puskesmas, bertempat di


Posyandu Lansia maupun Posyandu BALITA dan waktu menyesuaikan dengan kegiatan
Posyandu

II. Penanganan dan pengobatan penderita diare dilakukan sesuai dengan kunjungan penderita
ke layanan kesehatan
G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

 Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan meliputi kesesuaian
jadwal, sasaran serta hambatan dan kendala pelaksanaan kegiatan

 Pelaporan kegiatan ada di dalam laporan bulanan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap
bulan.

H. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan

 Pencatatan Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dilakukan pada form laporan dinas, dan
notulensi kegiatan penyuluhan,

 Pelaporan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan di lakukan setelah selesai kegiatan meliputi
surat tugas, undangan, notulen, daftar hadir peserta dan foto kegiatan, pelaporan kasus diare
pada form laporan bulanan kemudian setiap bulan diserahkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumba Timur

 Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan

Mengetahui, Pengelola DIARE


Kepala Puskesmas Kambata Mapambuhang,

Amki Ludji Mase, A.Md.Kep Elisabeth Ivon


NIP:19810419 200112 1 002 NIP: -

Anda mungkin juga menyukai