Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOLOGI OLAHRAGA

(STRESS DALAM PERTANDINGAN)

Dosen :

April, S.Pd,.M.Pd

Septri, S.Si,.M.Pd

OLEH :

YUDI RAMAWAN (19089105)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada teman-teman
yang memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak


kekurangan, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan makalah kami. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman

Padang,19 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2

A. Pengertian Stress.................................................................................2
B. Tanda-tanda Stress..............................................................................3
C. Dampak dan penyebab Stress.............................................................4
D. Bagaimana cara mengendalikan dan mengatasi Stress dalam
pertandingan........................................................................................5

BAB 3 PENUTUP....................................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah manusia struktur sosial dan ekonomi kehidupan modern


sekarang ini telah menciptakan lebih banyak stress dibanding masa-masa
sebelumnya. Pekerjaan, broken home dan ada beberapa sumber atau penyebab
stress secara umum (yang oleh para psikolog disebut stressor) bisa berupa
bencana besar (angin badai, tsunami, gempa bumi) kejadiaan-kejadian di dalam
kehidupan individu (kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai karena
kematian atau putus cinta) kondisi yang tidak menyenangkan (tinggal disuatu
daerah yang berhimpit dan bising) dan masih banyak penyebab-penyebab stress
yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Stress?
2. Apa saja tanda-tanda stress?
3. Apa dampak dan penyebab Stress?
4. Bagaimana cara mengendalikan dan mengatasi Stress?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud stress dalam pertandingan.
2. Mengetahui bagaimana cara mengendalikan dan mengatasi stress.
3. Mengetahui dampak dari stress.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stress

Stress adalah suatu rangsangan yang menegangkan psikologis dari suatu


organisme,tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang menekan organ tubuh dan
atau dirisendiri,suatu keadaan ketegangan psikologis karena / kecemasan.Kata
“stres” telah digunakan sejak awal tahun 1900-an untuk menggambarkan situasi
yang menimbulkan perubahan secara fisik dan psikis dalam diri kita.Sulit untuk
mengartikannya karena stres muncul dalam begitu banyak bentuk. Tiap orang
memandang stress secara berbeda-berbeda. Stres dapat menjadi berbahaya atau
malahan membantu, tergantung keadaan.Beberapa stres menguntungkan karena
memotivasi kita untuk meningkatkan kinerja dan membuat perubahan-perubahan
dalam hidup kita. Jika kita tidak memiliki stres , kita tidak akan melakukan fungsi
apa pun..

Stress adalah tanggapan atau reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau
beban atasnya yang bersifat non spesifik. Namaun disamping itu stress dapat juga
merupakan factor pencetus, penyebab sekaligus akibat dari suatu gangguan atau
penyakit.Stres dapat terjadi akibat adanya pemicu, misalnya sebuah situasi atau
peristiwa yang terjadi pada kita.

Stress yang timbul dalam pertandingan atau disebut competitive stress


merupakan reaksi emosional yang negatif yang timbul bila merasa harga-dirinya
merasa terancam.Hal seperti ini terjadi apabila atlet junior menghadapi
pertandingan yang berat yang dirasa diluar kemampuan dirinya untuk
sukses.Stress adalah suatu ketegangan emosional, yang akhirnya berpengaruh
terhadap proses-proses psikologik maupun proses fisiologik.Stress selalu akan
terjadi pada diri individu apabila tidak tercapainya sesuai yang diharapakan dan
menjadi sebuah tantangan.

2
B. Tanda-Tanda Stres

1. Tanda-tanda suasana hati (mood):

 Menjadi overexcited
 Cemas
 Merasa tidak pasti
 Sulit tidur pada malam hari
 Menjadi mudah bingung dan lupa
 Menjadi sangat tidak enak dan gelisah
 Menjadi gugup

2. Tanda-tanda otot kerangka

 Jari-jari dan tangan gemetar


 Tidak dapat duduk diam atau berdiri ditempat
 Mengembangkan gerakan tidak sengaja
 Kepala mulai sakit
 Merasa otot menjadi tegang atau kaku
 Menggagap jika berbicara
 Leher menjadi kaku

3. Tanda-tanda organ-organ dalam badan

 Perut terganggu
 Merasa jantung berdebar
 Banyak berkeringat
 Tangan berkeringat
 Kapala merasa ringan atau akan pingsan
 Mengalami kedinginan
 Wajah menjadi panas
 Mulut menjadi kering

3
C. Dampak Dan Penyebab Stres

 Dampak Stres

1. Dampak Positif dari Stres:

Selama ini Anda mungkin hanya tahu dampak negatif dari stres.Padahal
stres juga menimbulkan dampak positif. Berikut lima dampak positif dari stres.

 Mendorong orang berpikir kreatif


 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
 Membuat Tubuh lebih fit
 Membantu memecahkan masalah
 Pemulihan

2. Dampak Negatif Dari Stres

Tujuh dampak buruk stres berikut ini:

 Emosi yang naik turun.


 Kecenderungan bersikap negatif.
 Konsentrasi terganggu.
 Selera makan terganggu.
 Lebih hiperaktif dari biasanya.
 Lebih mudah jatuh sakit.
 Rentan terkena insomnia.

 Penyebab Stres
Aktivitas kehidupan sehari-hari kadang membuat kita merasa jenuh dan
bosan.Jika aktivitas yang kita kerjakan itu bervariasi atau berganti-ganti, mungkin
rasa bosan itu tidak terjadi.Namun meskipun demikian, rutinitas yang dilakukan
setiap harinya bisa memicu rasa jenuh dan bosan.Hal ini sangat erat hubungannya
dengan pekerjaan yang digeluti.Hampir setiap pegawai atau pekerja mengeluh
karena merasa bosan dengan rutinitas.

4
Hampir segala usia, mereka yang mengalami kejenuhan dan rasa bosan.
Mereka yang memiliki pekerjaan tetap saja tidak bisa terhindar dari hal ini,
apalagi mereka yang pengangguran dan tidak punya aktivitas apa-apa.Kejenuhan
yang sudah kronis dan mengakar pada diri seseorang bisa mengakibatkan depresi,
yaitu suatu kondisi kejiwaan yang lebih parah dari sekedar stress.Kondisi
semacam ini memerlukan terapi professional dari psikiater.Kalau dibiarkan saja
bisa berakibat fatal.
Berikut adalah beberapa penyebab stress yang dapat ditemukan dengan
mudah:
1. Gangguan kecemasan.
2. Emosi yang berubah-ubah dari positif ke negative dan sebaliknya.
3. Halusinasi auditif (Schizophrenia)
4. Dissociative Identity Disorder(DID)

D. Bagaimana cara mengendalikan dan mengatasi Stres?

 Persiapan Pertandingan

Sebagai usaha untuk dapat mengatasi ketegangan dan kecemasan,


khususnya dalam menghadapi pertandingan, lakukanlah beberapa teknik berikut
ini :

 Identifikasikan dan temukan sumber utama dan permasalahan yang


menimbulkan kecemasan.
 Lakukan latihan simulasi, yaitu latihan di bawah kondisi seperti dalam
pertandingan sesungguhnya.
 Usahakan untuk mengingat, memikirkan dan merasakan kembali saat-saat
ketika mencapai penampilan paling baik atau paling mengesankan.
 Lakukan latihan relaksasi progresif, yaitu melakukan peregangan alau
pengendoran otot-otot tertentu secara sistematis dalam waktu tertentu.

5
 Lakukan latihan otogenik, yaitu bentuk latihan relaksasi yang secara
sistematis memikirkan dan merasakan bagian-bagian tubuh sebagai hangat
dan berat.
 Lakukan latihan pernapasan dengan bernapas melalui mulut dan hidung
serta secara sadar bernapas dengan menggunakan diafragma.
 Dengarkan musik (untuk mengalihkan perhatian).
 Berbincang-bincang, berada dalam situasi sosial (untuk mengalihkan
perhatian).
 Membuat pernyataan-pernyataan positif terhadap diri sendiri untuk
melakukan sesuatu yang diperlukan saat itu.
 Lain-lain yang dapat mengurangi ketegangan.

1. Sebelum Hari Pertandingan

a.Kumpulkan data mengenai kekuatan dan kelemahan lawan. Jika


memungkinkan, putarlah rekaman pertandingannya. Kemudian susunlah strategi
untuk menghadapinya. Untuk pemain ganda, diskusikan strategi tersebut dengan
pasangannya.

b.Pantau kemajuan atlet, baik fisik maupun mentalnya dengan


memperhatikan bagaimana tingkat konsentrasinya, bagaimana irama, timing,
power, dan kelancaran menjalankan ketrampilannya serta sikapnya terhadap
latihan secara umum.

c. Pantau tingkat kecemasan atlet dengan melihat ekspresi wajahnya


apakah cerah atau murung: apakah sinar matanya letih atau segar dan awas. Juga
perhatikan suasana hatinya, bagaimana kualitas tidur dan makannya, apakah ia
mengalami faktor-faktor psikosomatis seperti sakit perut, nyeri otot, sesak nafas,
demam, batuk, keringat dingin, dan sebagainya.

d. Pada saat tidak latihan, pastikan bahwa atlet tidak “hidup dan berpikir”
mengenai pertandingannya 24 jam sehan. Berikan aktivitas yang menyenangkan
bagi dirinya yang dapat memberikan suasana gembira,

6
sehingga ia bisa mengalihkan pikirannya sejenak dari pertandingan.

e. Satu hari menjelang pertandingan, biasanya cukup latihan ringan saja


dan tidak perlu berada di lapangan terlalu lama. Pada malam hari sebelum
bertanding, tidurlah pada saat yang tepat, tidak perlu tidur terlalu cepat. Sebelum
tidur, lakukan latihan relaksasi dan visualisasi. Jika pertandingan besok dilakukan
pagi atau siang hari, siapkan alat-alat perperlengkapan pertandingan, termasuk
baju ganti dan perlengkapan cadangan malam ini juga agar esok tidak terburu-
buru. Pastikan semua dalam keadaan baik.

2. Pada Hari Pertandingan

a. Bangun tidur pada saat yang tepat, malamnya harus tidur cukup dan
tidak berlebihan. Kemudian lakukan aktivitas rutin kebiasaan sehari-hari, seperti
sembahyang, berdoa, stretching, sarapan (perhatikan kapan harus makan dan apa
yang harus dimakan), latihan relaksasi dan visualisasi, memeriksa kembali
perlengkapan pertandingan termasuk cadangannya. Mulailah hari ini dengan
gembira, optimis, dan berpikir positif.

b. Berangkatlah ke tempat pertandingan pada saat yang tepat.


Perhitungkan jarak ke tempat pertandingan, bagaimana mencapainya,
kemacetannya dan sebagainya. Tidak perlu berangkat terlalu cepat, namun jangan
sampai terlambat, sehingga tidak ada waktu untuk istirahat, penyesuaian dan
pemanasan.

c. Di tempat pertandingan pelatih perlu mengenali atlet mana yang berada


didekat teman-temannya dan mana yang lebih suka menyendiri. Pastikan di
lapangan mana atlet yang akan bertanding, jangan lupa melapor panitia. Untuk
pertandingan pertama, pastikan atlet sudah hapal dimana letak ruang ganti, WC,
ruang kesehatan, tes doping, tempat ganti senar, dan sebagainya.

d. Sambil melakukan pemanasan, atlet hendaknya meningkatkan level


`semangat’ dlan tetap berpikir positif. Pelatih dapat mengingatkan strategi yang
akan diterapkan secara sekilas

7
Lakukan stroke dengan penuh konsentrasi yang kemudian dapat
dilanjutkan dengan’visualisasi clan relaksasi.

3. Saat Bertanding

Saat bertanding tiba, bukan waktunya lagi untuk memikirkan teknik


memukul atau bagaimana harus melangkah. Itu semua sudah dilatih dalam latihan
dan sudah dihayati dalam visualisasi. Sekarang saatnya tinggal mengulang-ulang
kejadian yang sudah divisualisasikan dan melakukannya sesuai dengan situasi saat
ini. Sekarang adalah saatnya melakukan konsentrasi penuh hanya pada bola dan
jalannya pertandingan.

 Anjuran untuk atlet:


 Memantau dan menyesuaikan tingkat kecemasan, lakukan relaksasi.
 Pusatkan perhatian semata-mata hanya terhadap permainan yang sedang
dijalani. Kesalahan yang baru atau pernah terjadi, dan yang mungkin
terjadi jangan dihiraukan.
 Berpikir positif dan optimis, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif.
 Jangan terlalu banyak menganalisa.
 Bermainlah dengan irama sendiri, jangan terbawa irama lawan.
 Menjalankan strategi yang telah disiapkan. Jangan diubah jika strategi itu
berjalan. Lakukan evaluasi singkat, jika strategi tidak jalan, lakukan
penyesuaian dengan alternatif strategi yang sudah dipersiapkan.
 Hindari hal-hal negatif seperti, menyalahkan diri sendiri secara berlebihan,
berbicara terhadap diri sendiri berlebihan, berpikir negatif, meragukan
kemampuan clan menyerah sebelum pertandingan selesai.
 Jika bermain bagus, jangan bertanya mengapa clan mengganti apapun;
biarkan berjalan demikian. Jangan mengendor jika sedang leading
(memimpin pertandingan), dan tidak perlu kasihan jika lawan mendapat
angka nol. Semoga bermanfaat.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka kami menarik kesimpulan yaitu sebagai


berikut:

Olahraga adalah suatu kegiatan yang bukan saja bersifat jasmaniah,


melainkan merupakan kegiatan sebagai suatu totalitas;Dalam diri seorang atlet
terdapat faktor-faktor psikologis yang mendukung atau menghambat penampilan
atlet itu sendiri.Stress, kecemasan dan frustasi merupakan keadaan yang selalu
mencul kepermukaan ketika menghadapi even yang kopetitif.Pelatih mempunyai
peranan penting dalam menjaga kondisi psikologis atlet.

B. Saran

Dari pembahasan dan kesimpulan diatas maka kami memberikan saran


yaitu sebagai berikut:

1. Mengingat semakin kerasnya even olahraga yang semakin kompetitif,


setiap atlet harus dapat meningkatkan kemampuan tAknik dengan dibarengi oleh
bekal psikologis yang memadai.

2. Agar pembekalan psikologis itu efektif maka lingkungan yang ada di


sekitas atlet harus dapat mendukung keberadaan atlet itu sendiri.

3. Untuk mengatasi stress dalam pertandingan,atlet harus dapat beradaptasi


dengan lingkungan pertandingan itu sendiri, serta didukung oleh faktor-faktor
penunjang lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Noehi dkk. 1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Sutyobroto, Sudibyo. 1989. Psikologi Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

10

Anda mungkin juga menyukai