117015
2020
PENGARUH THERAPY MUROTAL AL-QUR’AN
Keperawatan
Menyetujui,
Pembimbing
NIK.
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Literature
D. Manfaat Literature
A. Konsep Dasar
1. Definisi Kecemasan
2. Penyebab Kecemasan
3. Dampak Kecemasan
4. Tingkat Kecemasan
1. Terapi Farmakologi
E. Penatalaksanaan
1. Data Demografi
A. Jenis Penelitian
B. Strategi Penelitian
C. Jadwal Penelitian
A. Hasil Pencarian
BAB V PEMBAHASAN
A. Pemabahasan
B. Implikasi Klinik
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Jumlah pasien dengan tindakan operasi dari data WHO tahun 2012 bahwa dari
tahun ke tahun jumlah pasien operasi mengalami peningkatan. Pada tahun 2012
terdapat 148 juta jiwa pasien di seluruh Rumah Sakit di dunia yang mengalami
(Hartoyo,2015).
pembedahan (Sjamsuhidayat dan Win De Jong, 2010). Pre operasi artinya pre
tindakan operasi. Pre operasi adalah fase dimulai ketika keputusan untuk
menjalani operasi atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien berpindah
penelitian. Wijayanto dan Sari (2018) tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
ringan 28,1%, yang mengalami kecemasan sedang 59,4%, dan yang mengalami
kecemasan berat 12,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
pengobatan atau prosedur di rumah sakit. Sumber kecemasan pada pasien yang di
rawat dapat berupa penyakit yang di derita, perasaan kesepian, rasa takut
mengenai ajal, lingkungan seperti pencahayaan yang terus menerus, suara alat
yang terdengar sepanjang waktu, serta kesiagaan dari petugas medis (Wijayanti,
2016).
yang akan berakibat meningkatkan tekanan darah, dada sesak, serta emosi tidak
stabil. Akibat dari kecemasan pasien pre operasi yang sangat hebat maka ada
diantaranya, yaitu: Visual Analoge Scale for Anxiety (VAS-A), Hamilton Ratting
Scale for Anxiety (HRS-A), Spileberg State Trait Anxiety Inventory (STAI) dan
Visual Numeric Rating Scale of Anxiety (VNRS-A). (Fajriati, 2013; Liza 2014).
lebih (Maryati, 2016). Sedangkan terapi non farmakologi seperti teknik distraksi,
berupa tindakan mandiri oleh perawat, seperti tindakan relaksasi dan distraksi.
Salah satu teknik distraksi yang dapat digunakan untuk mengatasi kecemasan
Murotal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh positif bagi
tartil dan benar, akan mendatangkan ketenangan jiwa. Lantunan ayat- ayat Al-
penyembuhan dan alat yang paling mudah dijangkau. Terapi pembacaan Al-
frontal yang dapat memberikan rasa tenang dan nyaman. Sel akan merangsang
rasa rileks (Hera, 2012), terapi murotal dapat menyebabkan otak memancarkan
gelombang delta yang menimbulkan rasa tenang (Assegaf, 2013). Terapi murotal
terbukti berguna dalam proses penyembuhan karena dapat menurunkan rasa nyeri
dan membuat perasaan menjadi rileks (Hamel, 2001, Mottaghi, Esmaili &
5orang (8,9%) Berdasarkan hasil uji statistic non parametric yaitu marginal
Berdasarkan hal tersebut maka dari itu penyusun tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
operasi”.
1. Teoritis
Literature ini dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan
keperawatan khususnya dalam penatalaksanaan terapi murotal Al-Qur’an
terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi serta pembuktian secara
ilmiah terkait dengan pengaruh terapi murotal Al-Qur’an terhadap
penurunan kecemasan pada pasien pre operasi.
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Konsep Pre Operasi
Pre Operasi adalah tahap yang dimulai ketika ada keputusan untuk
dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja
operasi. Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari
keperawatan perioperative. Tahap ini merupakan awalan menjadi
kesuksesan tahap- tahap berikutnya. Kesalahan yang dilakukan pada tahap
ini, akan berakibat fatal pada tahap berikutnya (HIPKABI, 2014).
Adapun dampak dari kecemasan dalam beberapa simton antara lain yaitu :
b. Sistem kognitif
tidak sering bekerja atau belajar secara efektif dan akhirnya dia
c. Simtom motor
tidak tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan,
(Manurung, 2016).
4. Tingkat Kecemasan
1) Kecemasan ringan
Kecemasan ringan adalah suatu perasaan bahwa ada sesuatu yang
tidak beres dan memerlukan perhatian khusus. Stimulasi sensori
meningkat yang dapat membantu individu menjadi lebih focus,
berfikir bertindak untuk mnyelesaikan masalah mencapai tujuan
atau melindungi dari satu orang lain. Kecemasan ringan dapat
mendorong atau memotivasi orang untuk melakukan perubahan
atau melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan (Baradero,
Dayrit, & Marating, 2015). Kecemasan ringan berhubungan
dengan ketergantungan dalam kehidupan sehari- hari seperti cemas
yang menyebabkan individu menjadi waspada, menajamkan indera
dan meningkatkan lapang persepsinya (Stuart, 2016).
2) Kecemasan sedang
Kecemasan sedang adalah suatu perasaan yang menganggu karena
ada sesuatu yang pasti salah, individu gugup dan tidak dapat
tenang (Baradero, Dayrit, & Maratning, 2015). Memungkinkan
individu untuk berfokus pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Kecemasan ini pemersempit lapang
persepsi individu. Dengan demikian individu mengalami tidak
perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak
area juka diarahkan untuk melakukannya (Stuart, 2016).
3) Kecemasan berat
Kecemasan berat adalah kecemasan yang rinci dan spesifik serta
tidak berfikir tentang hal lain (Stuart, 2016). Seseorang dengan
kecemasan berat sulit untuk berfikir realistis dan membutuhkan
pengarahan untuk memusatkan perhatian, Respon fisiologis yang
dialami seperti nafas pendek, nadi dan tekana darah naik, banyak
berkeringat, sakit kepala, penglihatan kabur, dan mengalami
ketegangan (Pieter, Janiwarti, & Saragih, 2011).
4) Panik
Pada kondisi ini berhubungan dengan terpengaruh, ketakutan dan
keperincian terpecah dari prorsinya karena mengalami kehilangan
kendali. Individu tidak mampu untuk melakukan sesuatu walaupun
dengan pengarahan, panic melibatkan disorganisasi, kepribadian
yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan motoric (Stuart,
2016). Dan pada tahap panik tersebut individu memakai
mekanisme pertahan diri otot- otot menjadi tegang dan tanda-tanda
vital meningkat, gelisah, tidak tenang, tidak sabarr, dan cepat
marah (Baradero, Dayrit, & Marating, 2015).
2) Relaksasi
E. Penatalaksanaan
1. Data Demografi
Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan
disediakan.
a. Tanggal/waktu penelitian
b. Nama responden :
c. Usia :
d. Jenis kelamin :
Pemeriksaan umum :
a. Tekanan Darah :
b. Nadi :
c. Respirasi :
2. Skala tingkat kecemasan Sebelum Intervensi Dilakukan
Petunjuk :
Skor
a. 0 = Tidak Ada
b. 1 = Ringan
c. 2 = Sedang
d. 3 = Berat
e. 4 = Berat Sekali
Total Skor
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Ditinggal Sendiri
- Tidak Nyenyak
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar
Konsentrasi - Daya
Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Sedih
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Mual
- Muntah
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Muka Merah
Skor Total =
Petunjuk :
Skor
a. 0 = Tidak Ada
b. 1 = Ringan
c. 2 = Sedang
d. 3 = Berat
e. 4 = Berat Sekali
Total Skor
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Ditinggal Sendiri
- Tidak Nyenyak
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Sedih
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Perasaan Tercekik
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Mual
- Muntah
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Muka Merah
Skor Total =
Rahman
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Sasaran
Krieria Inklusi :
maupun berat.
Kriteria eksklusi :
d. Tahap Persiapan
2) Menyiapkan alat :
a) Handphone
b) Earphone/ headset
dan nyaman
kontrak waktu.
g. Tahap Pelaksanaan
a) Mencuci tangan
menit.
h) Setelah selesai lepaskan earphone dan matikan
handphone
h. Tahap Terminasi
d) Membereskan alat
A. Jenis Penelitian
B. Strategi Pencarian
digunakan adalah kombinasi dari Terapi Murrotal dan cemas pre Operasi.
dengan 2019.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan topic
2. Kegiatan bimbingan proposal
3. Pencarian Jurnal
4. Analisis Jurnal
5. Penyusunan Laporan KTI
6. Ujian Sidang KTI
BAB IV
HASIL ANALISIS
A. Hasil Pencarian
Terapi Murrotal dan Kecemasan pre operasi. Jurnal publish dari tahun 2015
sampai 2019. Sehingga total hanya 3 artikel yang memenuhi semua kriteria
pencarian. Artikel tersebut publish pada tahun 2015 sebanyak 1 artikel, tahun
pre operasi. Hasil dari penelitian ke-1 yaitu, populasi dalam penelitian ini
sangat berat sebanyak 5 orang (8.9%). Berdasarkan hasil uji statistik non
2018).
Hasil penelitian ke-2 Metode penelitian yang digunakan adalah
group yaitu penelitian yang dilakukan pada dua atau lebih kelompok yang
diukur sebelum dan setelah perlakuan. Sampel pada penelitian ini adalah
menit sebanyak satu kali dan kelompok kontrol tidak. Setelah 10 menit
rata-rata kecemasan post test sebesar 29 angka. Hasil analisa ini dengan
independen diperoleh hasil p value= 0,000 < α (0,05). Dari hasil ini,
posttest one grup design without control. Populasinya yaitu pasien yang
Anxiety and Information Scale (APAIS). Analisa data dalam penelitian ini
operasi dengan terapi terapi murottal Al-Qur’an dengan p-value 0,01 pada
Tahun, n
Tempat
Abdul Sample Metode pre Instrume Penelitian Sebelum
n terapy sedangkan
tingkat Setelah
kecemasann dilakukan
ya diukur intervensi
kembali terjadi
dengan penurunan
menit sebanyak 16
setelah orang
dilakukan (28,6%),
Instrumen sebanyak 35
yang orang
digunakan (62,5%),
adalah Qs sedangkan
Ar-Rahman untuk
dengan kecdemasan
untuk Berdasarkan
kecemmasa parametric
n. yaitu
marginal
homogeneity
test dengan
nilai p value
=0,000<0,05
Reza Sample Quasy StateTrait Kelompok Pada
tidak rata-rata
diberikan kecemasanny
intervensi. a dalah
Setelah 10 masing-
diukur Dari
nilai diperoleh
menggunak kelompok
an kuisioner eksperimen
26, 10 dan
control 55,60.
Hal ini
menunjukkan
pada
kelompok
eksperimen
diperoleh
hasil
penurunan
sebesar 29
angka dan
pada
kelompok
control terjadi
peningkatan
nilai rata-rata
kecemasan
sebanyak
0,30 angka.
Hasil analisa
ini dengan
menggunakan
uji t dependen
juga
diperoleh
hasil nilai p
value= 0,055
> α (0,05).
Peneliti
kemudian
membanding
kan kedua
kelompok ini
dengan
menggunakan
uji t
independen
diperoleh
hasil p value=
0,000 < α
(0,05). Dari
hasil ini,
membuktikan
bahwa
pemberian
murotal Al
Qur’an
berpengaruh
terhadap nilai
kecemasan
pasien pre
operasi bedah
orthopedi
without 15,36
control (kecemasan
sedang), dan
sesudah
diberikan
intervensi
terapi
murottal
alqur’an
menunjukkan
nilai rata-rata
tingkat
kecemasan
pasien
menurun
menjadi 8,14
(kecemasan
ringan).
Berdasarkan
uji hasil
Wilcoxon,
memperlihatk
an hasil uji
pada
kelompok
pretest nilai
median nya
adalah 15 dan
untuk
kelompok
posttest
diketahui
nilai
mediannya
adalah 6,
selisih antara
nilai emdian
pretest dan
posttest
adalah 9
dengan nilai
sig. 0,01
dengan
derajat
kemaknaan
0,05. Hasil
sig. 0,000<
0,05
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
tingkat kecemasan terhadap pasien pre operasi. Terapi dengan alunan bacaan
murottal Al-Qur’an dapat dijadikan alternatif terapi baru sebagai terapi relaksasi
bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi audio lainnya karena stimulan Al-
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahida dan
Andraini (2015), menunjukkan bahwa ada hubungan yang cukup bermakna antara
diberikan terapi audio murottal Q.s Ar-Rahman dengan yang tidak diberikan
audio Q.s Ar-Rahman terhadap peningkatan Kadar β-Endorphin. Terapi dengan
murottal Q.s Ar-Rahman ini menunjukkan responden yang cemas berat sebanyak
28 orang (50.0%). Cemas sangat berat sebanyak 28 orang (50.0%) dan hasil
sangat berat sebanyak 5 orang (8.9%). Hasil penelitian Reza (2015), menunjukkan
rata-rata kecemasan post test sebesar 29 angka, dengan nilai p value= 0,000 < α
berpengaruh terhadap nilai kecemasan pasien pre operasi bedah orthopedi. Hasil
tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan terapi terapi murottal Al-Qur’an
dengan p-value 0,01 pada pasien pre operasi di RSUD raden Mattaher Jambi.
Murotal merupakan salah satu music yang memiliki pengaruh positif bagi
dibacakan secara tartil dan benar, mendatangkan ketenangan jiwa. Lantunan ayat-
B. Implikasi Klinik
sebagai salah satu terapi non farmakologi, karena terapi murotal Al-Qur’an
ini mudah dan tidak membutuhkan biaya apapun, terapy yang mudah
a. Pengertian
Terapi murrotal adalah rekaman suara Al-Qur’an yang
b. Tujuan
c. Sasaran
Krieria Inklusi :
maupun berat.
Kriteria eksklusi :
d. Tahap Persiapan
4) Menyiapkan alat :
d) Handphone
e) Earphone/ headset
e.
f. Persiapan Lingkungan : Menciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman
kontrak waktu.
h. Tahap Pelaksanaan
i) Mencuci tangan
menit.
p) Setelah selesai lepaskan earphone dan matikan
handphone
i. Tahap Terminasi
i) Membereskan alat
BAB VI
A. Kesimpulan
intervensi, agar pasien menjadi lebih tenang saat akan dilakukan prosedur
tindakan, karena efek relaksasi yang ditimbulkan dari terapi ini dapat
A. Saran
1. Bagi Responden
pre operasi.
4. Bagi Penulis