Anda di halaman 1dari 14

MATRIKS Dan OPERASINYA

1. Matriks
A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan teratur
beberapa bilangan atau fungsi di dalam
sebuah kurung. Bilangan atau fungsi
tersebut disebut unsur (elemen) matriks.
Beberapa contoh matriks sebagai berikut.

Jalur horisontal di dalam matriks disebut


baris, sedangkan jalur vertikalnya disebut
kolom.

Pada contoh matriks di atas, matriks


pertama dikatakan berukuran 3 × 3 (terdiri
dari 3 baris dan 3 kolom), matriks kedua 2 ×
1, matriks ketiga 1 × 3, dan matriks keempat
dan kelima 2 × 2. Matriks yang hanya terdiri
dari satu baris disebut matriks baris atau
vektor baris, sedangkan matriks yang hanya
terdiri dari satu kolom disebut matriks
kolom atau vektor kolom. Matriks yang
jumlah barisnya sama dengan jumlah
kolomnya disebut matriks persegi,
sedangkan matriks yang jumlah baris dan
kolomnya tidak sama disebut matriks
persegi panjang.

Secara umum, matriks ditulis sebagai


berikut.

Matriks ini berukuran i × j. Unsur-unsur


matriks A diberi tanda subscript ganda,
yakni ij. Ini menunjukkan letak unsur
tersebut dalam baris dan kolom. Unsur a11,
misalnya, terletak pada baris pertama kolom
pertama, a21 terletak pada baris kedua
kolom pertama, dan seterusnya.

B. Persamaan Matriks
Dua matriks dikatakan sama jika dan
hanya jika ukuran dan unsur-unsur kedua
matriks tersebut sama. Sebagai contoh,
misalnya ada dua matriks A dan B,
maka A = B jika dan hanya jika aij = bij, yakni
a11 = b11, a21 = b21, a12 = b12, dan a22 = b22.

CONTOH 1 Diketahui

Jika A = B, tentukan a, b, c, dan d.


Penyelesaian
a = 1, b = 5, c = 2, dan d = –4.

C. Penjumlahan Matriks
Dua buah matriks, misalnya A dan B,
dapat dijumlahkan apabila ukurannya sama.
Matriks A + B diperoleh dengan
menjumlahkan unsur-unsur yang letaknya
sama.

CONTOH 4 Jika
Penyelesaian

2. Definisi Determinan
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang
menghubungkan suatu bilangan real
dengansuatu matriks bujursangkar.Sebagai
contoh, kita ambil matriks A 2x2

tentukan determinan A untuk mencari


determinan matrik A maka,
Determinan Matriks:
Suatu Matriks mempunyai determinan jika
dan hanya jika matriks tersebut adalah
matriks persegi. Untuk lebih jelasnya mengenai
matriks persegi. Determinan matriks A bisa
ditulisdet(A) atau |A|.
Setiap matriks bujur sangkar A yang
berukuran (nxn) dapat dikaitkan dengan suatu
skalar yang disebut determinan matriks tersebut
dan ditulis dengan det(A) atau |A|.
Untuk menghitung determinan ordo n
terlebih dahulu diberikan cara menghitung
determinan ordo 2.
Determinan didefinisikan untuk matriks
persegi. Untuk matriks 2 x 2:

Determinannya adalah

Perhatikan perbedaan penulisan matriks


dan determinan matriks. Unsur – unsur matriks
A berada di dalam tanda kurung [ ]. Sedangkan,
unsur – unsur determinan A ditulis di dalam | |.
CONTOH 1 Tentukan det A jika A

Penyelesaian :

Untuk matriks n x n:
Menentukan nilai determinan A di atas dapat
dilakukan dengan cara berikut. Misalnya kita
ingin mencari

Kita keluarkan satu baris dan satu kolom maka


akan diperoleh determinan dengan orde lebih
rendah 1. Misalnya kita keluarkan baris dan
kolom yang mengandung unsur a23, yakni unsur
pada baris ke-2 dan kolom ke-3:

Maka tersisa

M23 disebut minor dari a23. Minor bertanda (- 1)i+j


Mij disebut kofaktor dari aij. Setelah
mendapatkan kofaktor dari aij, kita dapat
menentukan determinannya sebagai berikut:
Untuk memudahkan mengingat, tanda dari
kofaktor (+ atau -) untuk setiap unsur sebagai
berikut.

CONTOH 2 Tentukan determinan A jika

Penyelesaian
Misalnya kita gunakan baris pertama. Unsurnya
adalah -1, 7, dan 5. Minor dari -1 adalah.

Minor dari 7 adalah

Minor dari 5 adalah


Dengan mengingat tanda dari kofaktor

Maka diperoleh

Hasil yang sama akan diperoleh jika kita ambil


baris atau kolom yang lain. Untuk mengecek,
ambil kolom 2 maka diperoleh

Metode menentukan determinan seperti


yang telah kita lakukan di atas merupakan salah
satu bentuk dari pengembangan Laplace dari
suatu determinan. Jika determinannya orde ke-4
atau lebih, menggunakan pengembangan
Laplace memerlukan waktu yang panjang.
Metode ini dapat disederhanakan melalui
kenyataan-kenyataan berikut:
1. Jika setiap unsur dari satu baris atau kolom
dari determinan dikalikan dengan bilangan
k, nilai determinan dikalikan dengan k.
2. Nilai determinan sama dengan nol jika (a)
semua unsur dalam satu baris atau kolom
adalah nol, atau (b) dua baris atau dua
kolom identik, atau (c) dua baris atau dua
kolom sebanding/proporsional.
3. Jika dua baris atau dua kolom dari
determinan dipertukarkan, nilai determinan
berganti tanda (dari + menjadi − atau
sebaliknya).
4. Nilai determinan tidak berubah jika (a) baris
ditulis sebagai kolom atau sebaliknya, atau
(b) kita menambahkan pada setiap unsur
salah satu baris (atau kolom), k kali dari
unsur pada baris (atau kolom) lain, dengan k
suatu bilangan.

Selanjutnya, determinan dapat ditentukan


menggunakan reduksi baris Dalam hal ini,
jadikan pivot selalu bernilai 1, kemudian unsur di
bawahnya menjadi nol (seperti pada eliminasi
Gauss untuk matriks). Kita mulai dari contoh
yang paling sederhana.
CONTOH 3 Tentukan determinan

Penyelesaian
Baris pertama merupakan kelipatan dari 2 maka
determinan di atas dapat ditulis menjad

Selanjutnya, baris ke-2 dikurangi oleh 3 kali baris


ke-1. Prosesnya ditulis sebagai berikut

Jadi,

Kita cek dengan menggunakan rumus


determinan 2 x 2.

CONTOH 4 Tentukan

Penyelesaian
Jadi,

CONTOH 5 Tentukan determinan

Penyelesaian

Jadi,
3. Sifat Sifat Determinan Matriks
Berikut disajikan beberapa sifat determinan
matriks
1. Jika semua elemen dari salah satu
baris/kolom sama dengan nol maka
determinan matriksitu nol.
Misal :
2. Jika semua elemen dari salah satu
baris/kolom sama dengan elemen-elemen
baris/kolomlain maka determinan matriks
itu nol.
Misal B = (Karena elemen-elemen baris ke-1
dan ke-3 sama).
3. Jika elemen-elemen salah satu baris/kolom
merupakan kelipatan dari elemen-
elemen baris/kolom lain maka determinan
matriks itu no.
Misal A = (Karena elemen-elemen baris ke-3
sama dengan kelipatan elemen-elemen
bariske-1).

4. |AB| = |A| ×|B|


5. |AT| = |A|, untuk AT adalah transpose dari
matriks A.
6. |A-1| untuk A-1 adalah invers dari matriks A
7. |kA| = kn |A|, untuk A ordo n × n dan k
suatu konstanta. Sifat-sifat di atas tidak
dibuktikandi sini. Pembuktian sifat-sifat ini
akan kalian pelajari di jenjang yang lebih
tinggi.
4. Menghitung Determinan
Hitunglah determinan matriks berikut ini :

Det(A) = (3) (-2) – (1)(4) = -10

Det(B) = (1)(4) – (2)(2) = 0

Det(C) = tidak didefinisikan

5. Aturan Sarrus

A1 =Det(A1 ) = (a11.a22) – (a12.a21)

Cara Sarrus :
Untuk menentukan determinan matriks 3×3
dapat menggunakan.
cara Sarrus yaitu dua kolom pertama
dipindahkan ke sebelah kananmatriksnya
Misalkan matriks A =
a11a21a31a12a22a13a23a33.
Determinan matriks A adalah :
Catatan :
Metode Sarrus  hanya bisa digunakan untuk
matriks 3×3 saja. Untuk matriks dengan ukuran
yang lebih besar, bisa mengggunakan Metode
Kofaktor. Metode kofaktor ini bisa digunakan
untuk menentukan determinan semua ukuran
matriks persegi

6. Aturan Kofaktor
Determinan matriks menggunakan Metode
Kofaktor. Metode kofaktor merupakan metode
umum yang dapat digunakan untuk
menentukandeterminan dan invers suatu
matriks. Sebelum menentukan kofaktornya, kita
harus menentukan sub matriksnya atau
minornya terlebih dahulu. Pengertian Minor
suatu matriks Minor suatu matriks A
dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian
dari A yang diperoleh dengan cara
menghilangkan elemen-elemennya pada baris
ke-i dan elemen-elemen pada kolom ke- j.

Anda mungkin juga menyukai