Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG

PELAYANAN KESEHATAN

Dosen : Adv. Anni Suciawati, S.SiT., SH., M.Kes., MH

Disusun Oleh : Kelompok 4


Leni Sulaeni 195401426460
Lela Putri Utami 195401426469
Sofi Hanifah 195401426467
Wina Nur Fatimah 195401426468
Selby Sera Ibrahim 195401426496
Febriyani Ramdhani Suryadi 195401426465
Peni Anastasia Dewi 195401426466
Mery Rolita 195401426499

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Organisasi
Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan dengan judul Kebijakan Pemerintah
dalam Pelayanan Kesehatan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penyusunan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
ibu dosen Adv. Anni Suciawati, S.SiT., SH., M.Kes., MH, pada bidang studi
Organisasi Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kebijakan Pemerintah dalam
Pelayanan Kesehatan bagi pembaca dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Adv. Anni Suciawati,
S.SiT., SH., M.Kes., MH, selaku dosen bidang studi Organisasi Manajemen
dalam Pelayanan Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 5
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebijakan ................................................................................. 6
2.2 Perencanaan Kebijakan Kesehatan ............................................................ 7
2.3 Kebijakan Kesehatan Di Indonesia ............................................................ 8
2.4 Program Kesehatan Pemerintah ................................................................. 9
2.5 Dasar-Dasar Hukum Kebijakan Kesehatan Di Indonesia .......................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11
3.2 Saran .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan.
Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan
utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan.
Sistem kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang
adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat
yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling
pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah
sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau
angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk
menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses
pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di
masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan
datang.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal
organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan
untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi
rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam
berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif.
Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).

4
1.2 Tujuan
Ada pun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian dari kebijakan kesehatan.
b. Untuk mengetahui perumusan masalah kesehatan.
c. Untuk mengetahui perencanaan kebijakan kesehatan.
d. Untuk mengetahui kebijakan kesehatan di Indonesia.
e. Untuk mengetahui program kesehatan pemerintah.
f. Untuk mengetahui dasar-dasar kebijakan kesehatan di Indonesia.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini, yaitu:
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari kebijakan
kesehatan .
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perumusan masalah
kesehatan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perencanaan kebijakan
kesehatan.
d. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kebijakan kesehatan di
Indonesia.
e. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami program kesehatan
pemerintah.
f. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar kebijakan
kesehatan di Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan


Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal
organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan
untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi
rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam
berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif.
Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).
Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak
(tentang organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip,
atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai
sasaran tertentu.
Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang menggunakan
akal budinya (berdasar pengalaman dan pangetahuannya); atau kecakapan
bertindak apabila menghadapi kesulitan.
Kebijaksanaan berkenaan dengan suatu keputusan yang memperbolehkan
sesuatu yang sebenarnya dilarang berdasarkan alasan-alasan tertentu seperti
pertimbangan kemanusiaan, keadaan gawat dll. Kebijaksanaan selalu
mengandung makna melanggar segala sesuatu yang pernah ditetapkan karena
alasan tertentu.
Menurut UU RI No. 23, tahun 1991, tentang kesehatan, kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara soial dan ekonomi (RI, 1992).
Pengertian ini cenderung tidak berbeda dengan yang dikembangkan oleh
WHO, yaitu: kesehatan adalah suatu keadaan yang sempurna yang mencakup
fisik, mental, kesejahteraan dan bukan hanya terbebasnya dari penyakit atau

6
kecacatan. Menurut UU No. 36, tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran
serta masyarakat dalam pengelolaan program – program kesehatan.

2.2 Perencanaan Kebijakan Kesehatan


Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus
diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan
pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara
keseluruhan. Sesungguhnya, perencanaan pada dasarnya merupakan salah
satu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan administrasi
yang tidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan pekerjaan
administrasi yang baik.
b. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-
menerus dan berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali
bukanlah perencanaan yang dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan
antara perencanaan dengan berbagai fungsi administrasi lain yang dikenal.
Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang apabila hasilnya
telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya
sehingga terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.
c. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa
depan. Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat
dilaksanakan, akan mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat
ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.

7
d. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan
berbagai masalah dan ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian
masalah dan ataupun tantangan yang dimaksudkan disini tentu harus
disesuaikan dengan kemampuan. Dalam arti penyelesaian masalah dan
ataupun tantangan tersebut dilakukan secara bertahap, yang harus
tercermin pada tahapan perencanaan yang akan dilakukan.
e. Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang
dicantumkan secara jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya
dibedakan atas dua macam, yakni tujuan umum yang berisikan uraian
secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih spesifik.
f. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola,
dalam arti bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah
disesuaikan dengan sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak logis
serta tidak runtun, apalagi yang tidak sesuai dengan sumber daya bukanlah
perencanaan yang baik.

2.3 Kebijakan Kesehatan Di Indonesia


Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi
dan program kesehatan. Masing-masing memiliki peran untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang sehat. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain:
a. Pemantapan kerjasama lintas sektor.
b. Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat, dan kemitraan swasta.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan.
d. Peningkatan upaya kesehatan.
e. Peningkatan sumber daya kesehatan.
f. Peningkatan kebijakan dan menejemen pembangunan kesehatan.
g. Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penggunaan
obat, makanan dan alat kesehatan yang illegal.

8
h. Peningkatan IPTEK kesehatan.

2.4 Program Kesehatan Pemerintah


Pemerintah dalam menjamin kesehatan masyarakat adalah dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang merata, dan bisa dijangkau dengan
mudah oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan tersebut dilakukan oleh
puskesmas yang memiliki usaha-usaha kesehatan pokok yaitu:
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
b. Kesehatan ibu dan anak
c. Hygiene sanitasi lingkungan
d. Usaha kesehatan sekolah
e. Usaha kesehatan gigi
f. Usaha kesehatan mata
g. Usaha kesehatan jiwa
h. Pendidikan kesehatan masyarakat
i. Usaha kesehatan gizi
j. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
k. Perawatan kesehatan masyarakat
l. Keluarga berencana
m. Rehabilitasi
n. Usaha-usaha farmasi
o. Laboratorium
p. Statistik kesehatan
q. Administrasi usaha kesehatan masyarakat

2.5 Dasar-Dasar Hukum Kebijakan Kesehatan Di Indonesia


Amandemen UUD 1945 dan TAP No. VII / MPR / 2001 merupakan visi
Indonesia untuk bertanggung jawab dalam hal kesehatan warga negaranya,
menjaga hak asasi manusia dalam kesehatan, dan menjadikannya sebagai
jaminan sosial.

9
Adapun dasar hukum yang lain yaitu sebagai berikut ini :
a. SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang berlakunya
Sistem Kesehatan Nasional
b. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
c. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes. `/SK/IV/2000
tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat tahun 2010
g. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men. Kes/SK/X/2001 tentang
Susunan organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal
organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan
untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi
rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam
berperilaku.
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus
diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana antara
lain : bagian dari sistem administrasi, dilaksanakan secara terus-menerus dan
berkesinambungan, berorientasi pada masa depan, mampu menyelesaikan
masalah, mempunyai tujuan, dan bersifat mampu kelola.

3.2 Saran
Seharusnya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
didukung oleh kerjasama dengan semangat kemitraan antar semua pelaku
pembangunan, baik pemerintah secara lintas sektor, pemerintah pusat dan
daerah, badan legislatif dan yudikatif, serta masyarakat, termasuk swasta.
Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat
dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam menanggulangi permasalahan sistem kesehatan nasional,
pemerintah hendaknya berusaha meningkatkan berbagai program kesehatan
yang telah dicanangkan dengan melihat kekurangan yang ada sebelumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2012. Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Kesehatan


Masyarakat. Universitas Hasanuddin Makassar. https://ml.scribd.com/
doc/40148940/kebijakan-kesehatan diakses pada 26 Maret 2020

Fanar Syukuri Agus, 2010. Standar Pelayanan Publik Pemerintah Daerah,


Indonesia. Kreasi Wacana. Tangerang: Banten.
http://milikyusry.com/2013/04/makalah-kebijakan-kesehatan.html diakses
pada 26 Maret 2020

Fitri, Arini.(2012). Pelayanan Kesehatan Masyarakat.Universitas Hasanuddin


Makasar:tidak diterbitkan. http://veronikare.com/p/analisis-kebijakan-
kesehatan.html. diakses pada 26 Maret 2020

Notoatmodjo, soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. .Rineka


Cipta. Jakarta

Rosemary,dkk, 1999. Kebijakan Pelayanan Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran


EGC.Jakarta. http://festivialeecom/2013/05/ikm-administrasi-kebijakan-
kesehatan.html diakses pada 26 Maret 2020

12

Anda mungkin juga menyukai