Anda di halaman 1dari 11

169

Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di Tinjau dari Tingkat


Pendidikan Ibu Di Paud Kasih Ibu Kecamatan Rumbai

Heleni Filtri1) Al Khudri Sembiring2)


1
Universitas Lancang Kuning
email: heleni@unilak.ac.id& alkhudri_s@unilak.ac.id

Abstrak
"Pendidikan adalah kesadaran untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan luar sekolah dan berlangsung seumur hidup", yang
dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Suatu lembaga
pendidikan pasti mengharapkan tercapainya tujuan pendidikan yang mana dapat
membantu terwujudnya tujuan nasional. Keterpaduan pendidikan baik keluarga,
sekolah dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam dunia pendidikan.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang pertama dan utama dialami
oleh anak dan lembaga pendidikan yang bersifat kodrat. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal hakekatnya merupakan lembaga yang mendapat kepercayaan dari
orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan tanggung jawab yang terbatas,
sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga pendidikan tersebut. Orang tua khususnya
ibu mempunyai andil keberhasilan anaknya. Ibu adalah pendidik pertama, utama dan
kodrat. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan
hasil penelitian dengan judul " Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di tinjau dari
tingkat Pendidikan Ibu Berdasarkan hasil data penelitian yang ditemukan bahwa tingkat
pendidikan ibu dengan kategori sarjana lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tingkat
pendidikan SLTA/SMK dan SLTP dalam hal mengoptimalkan perkembangan kognitif anak
Rumbai Kota Perkanbaru

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Perkembangan Kognitif

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembangan Kognitif Anak


Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun di Tinjau dari
Tingkat Pendidikan Ibu Di Paud
Kasih Ibu Kecamatan Rumbai ]
170

Abstract
Education is understanding to develop the personality and in and out of
school and lasted for hidup' , which was carried out within the family , schools and
the community .An institution must expect the achievement of the aims of education
where it can help maintaining national goals .Both the integrated education , schools
and community it is the success in education sector .The family was the oldest
educational institutions , first and foremost for children and educational institution
that is nature .Schools as formal educational institutions is a substance that was
commissioned from parents to educate anak-anaknya with limited responsibility , in
accordance with its function and purpose the educational institutions. Parents
especially mother have a share the success of his son.Mother is educator first, main
and partaking. Research methodology used is descriptive quantitative.Based on the
research done with a title ' cognitive development children aged 5-6 years in review
of the education level of mothers based on the results of lab data found that the
education level of mothers to a category scholar higher than with the levels of
education senior high school and vocational and junior high school in terms of
optimize cognitive development children tassel city perkanbaru

Key Word : Tingkat Pendidikan, Perkembangan Kognitif

1. PENDAHULUAN Keterpaduan pendidikan baik


"Pendidikan adalah kesadaran keluarga, sekolah dan masyarakat
untuk mengembangkan kepribadian sangat menentukan keberhasilan
dan kemampuan di dalam dan luar dalam dunia pendidikan. Keluarga
sekolah dan berlangsung seumur merupakan lembaga pendidikan tertua,
hidup", yang dilaksanakan di dalam yang pertama dan utama dialami oleh
lingkungan keluarga, sekolah dan anak dan lembaga pendidikan yang
masyarakat. Suatu lembaga bersifat kodrat. Sekolah sebagai
pendidikan pasti mengharapkan lembaga pendidikan formal
tercapainya tujuan pendidikan yang hakekatnya merupakan lembaga yang
mana dapat membantu terwujudnya mendapat kepercayaan dari orang tua
tujuan nasional.
PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
170

untuk mendidik anak-anaknya dengan mendidiknya, sejak anak-anak itu


tanggung jawab yang terbatas, sesuai kecil, bahkan sejak anak itu masih
dengan fungsi dan tujuan lembaga dalam kandungan. Tingkat pendidikan
pendidikan tersebut. yang dialami seorang ibu berpengaruh
Orang tua khususnya ibu terhadap pengetahuan seorang ibu,
mempunyai andil keberhasilan keyakinan, nilai, dan tujuan tentang
anaknya. Ibu adalah pendidik pertama, pengasuhan, sehingga berbagai
utama dan kodrat. Perkembangan perilaku ibu berkaitan secara tidak
anak bukan semata-mata merupakan langsung dengan prestasi sekolah
hasil proses belajar di sekolah saja. anak-anak. Dengan demikian, peserta
Melainkan ditunjang dari peran didik yang orang tuanya apalagi ibu
seorang ibu di rumah. Peran seorang memiliki tingkat pendidikan yang
ibu terhadap anak terasa sekali lebih tinggi mungkin memiliki hal
bilamana didukung oleh latar belakang untuk kesempurnaannya belajar,
pendidikan yang memadai. Karena keyakinan akan kemampuan yang
keberhasilan pendidikan anak tidak lebih positif, orientasi kerja yang kuat,
semata-mata hanya ditentukan oleh dan mereka mungkin menggunakan
sekolah saja. Anak lahir dalam strategi belajar yang lebih efektif
pemeliharaan seorang ibu dan daripada anak-anak dengan orang tua
dibesarkan di dalam keluarga. Seorang khususnya ibu yang memiliki tingkat
secara langsung memikul tugas pendidikan lebih rendah.
sebagai pendidik, baik bersifat sebagai A. Fungsi Tingkat Pendidikan
pemelihara, sebagai pengasuh, sabagai Seorang Ibu
pembimbing, sabagai pembina
Seorang ibu merupakan
maupun sebagai guru dan pemimpin
pendidik utama dan pertama
terhadap anak-anaknya. Ini adalah
bagi anak-anak mereka, karena
tugas kodrati dari tiap-tiap manusia.
dari merekalah anak mula-
Anak menyerap norma-norma pada
mula menerima pendidikan.
anggota keluarga, baik ayah ibu
Dengan demikian bentuk
maupun kanak-kanaknya. Maka orang
pertama dri pendidikan
tua apalagi sebagai seorang ibu di
terdapat dalam kehidupan
dalam keluarga harus dan merupakan
keluarga. Kegagalan orang tua
kewajiban kodrati untuk
terutama ibu dalam membina
memperhatikan anak-anak serta
anak untuk menjadikan anak

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
171

yang baik tidak akan terjadi bagaimana mengorganisasi

manakala ibunya menjalankan pengalaman mereka. Aspek


fungsi atau perannya sebagai yang dipantau dari
orang tua yang bertanggung Perkembangan aspek Kognitif
jawab terhadap anaknya. yaitu :
1)Informasi/pengetahuan
figurative
B. Perkembangan Kognitif
2)Pengetahuan
Anak
prosedur/operatif
Perkembangan kognitif
3)Pengetahuan temporal dan
pada umumnya sangat
special
berhubungan dengan masa
4)Pengetahuan dan pengingat
perkembangan motorik.
memori
Perkembangan kognitif
menggambarkan bagaimana
Perkembangan Kognitif pada
pikiran anak berkembang dan
anak-anak Menurut Jean Piaget
berfungsi, sehingga dapat
1. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)
berfikir. Perkembangan
Dalam tahap ini
kognitif adalah proses dimana
perkembangan panca indra
individu dapat meningkatkan
sangat berpengaruh dalam
kemampuan dalam
diri anak. Keinginan
menggunakan pengetahuannya.
terbesarnya adalah keinginan
Kognisi adalah fungsi mental
untuk menyentuh atau
yang meliputi persepsi,
memegang, karena didorong
pikiran, simbol, penalaran, dan
oleh keinginan untuk
pemecahan masalah. Istilah
mengetahui reaksi dari
kognisi (cognition) dimaknai
perbuatannya. Dalam usia ini
sebagai setrategi untuk
mereka belum mengerti akan
mereduksi kompleksitas dunia.
motivasi dan senjata
kognisi juga dimaknai sebagai
terbesarnya adalah
cara bagaimana manusia
‘menangis’. Menyampaikan
menggambarkan pengalaman
cerita atau berita pada anak
mengenai dunia dan

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
172

usia ini tidak dapat hanya 4. Sub-tahapan koordinasi reaksi


sekedar dengan menggunakan sirkular sekunder, muncul
gambar sebagai alat peraga, dari usia sembilan sampai
melainkan harus dengan duabelas bulan, saat
sesuatu yang bergerak berkembangnya kemampuan
(panggung boneka akan untuk melihat objek sampai
sangat membantu). sebagai sesuatu yang
permanen walau kelihatannya
Piaget berpendapat bahwa berbeda kalau dilihat dari
tahapan ini menandai sudut berbeda (permanensi
perkembangan kemampuan objek).
dan pemahaman spatial 5. Sub-tahapan fase reaksi
penting dalam enam sub- sirkular tersier, muncul dalam
tahapan: usia dua belas sampai delapan
1. Sub-tahapan skema refleks, belas bulan dan berhubungan
muncul saat lahir sampai usia terutama dengan penemuan
enam minggu dan cara-cara baru untuk
berhubungan terutama mencapai tujuan.
dengan refleks. 6. Sub-tahapan awal representasi
2. Sub-tahapan fase reaksi simbolik, berhubungan
sirkular primer, dari usia terutama dengan tahapan
enam minggu sampai empat awal kreativitas.
bulan dan berhubungan
terutama dengan munculnya 2. Pra-operasional (usia 2-7
kebiasaan-kebiasaan. tahun)
3. Sub-tahapan fase reaksi Pada usia ini anak menjadi
sirkular sekunder, muncul ‘egosentris’, sehingga
antara usia empat sembilan berkesan ‘pelit’, karena ia
bulan dan berhubungan tidak bisa melihat dari sudut
terutama dengan koordinasi pandang orang lain. Anak
antara penglihatan dan tersebut juga memiliki
pemaknaan. kecenderungan untuk meniru

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
173

orang di sekelilingnya. kemampuan untuk memberi


Meskipun pada saat berusia nama dan mengidentifikasi
6-7 tahun mereka sudah serangkaian benda menurut
mulai mengerti motivasi, tampilannya, ukurannya, atau
namun mereka tidak mengerti karakteristik lain, termasuk gagasan
cara berpikir yang sistematis bahwa serangkaian benda-benda dapat
– rumit. Dalam menyertakan benda lainnya ke dalam
menyampaikan cerita harus rangkaian tersebut. Anak tidak lagi
ada alat peraga. memiliki keterbatasan logika berupa
animisme (anggapan bahwa semua
3. Operasional Kongkrit (usia 7- benda hidup dan berperasaan)
11 tahun) c. Decentering
Saat ini anak mulai anak mulai mempertimbangkan
meninggalkan ‘egosentris’-nya dan beberapa aspek dari suatu
dapat bermain dalam kelompok permasalahan untuk bisa
dengan aturan kelompok (bekerja memecahkannya. Sebagai contoh anak
sama). Anak sudah dapat dimotivasi tidak akan lagi menganggap cangkir
dan mengerti hal-hal yang sistematis. lebar tapi pendek lebih sedikit isinya
Namun dalam menyampaikan berita dibanding cangkir kecil yang tinggi.
harus diperhatikan penggunaan bahasa d. Reversibility
yang mampu mereka pahami. anak mulai memahami bahwa
Proses-proses penting selama jumlah atau benda-benda dapat
tahapan ini adalah: diubah, kemudian kembali ke keadaan
a. Pengurutan awal. Untuk itu, anak dapat dengan
kemampuan untuk mengurutan cepat menentukan bahwa 4+4 sama
objek menurut ukuran, bentuk, atau dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4,
ciri lainnya. Contohnya, bila diberi jumlah sebelumnya.
benda berbeda ukuran, mereka dapat e. Konservasi
mengurutkannya dari benda yang Memahami bahwa kuantitas,
paling besar ke yang paling kecil. panjang, atau jumlah benda-benda
b. Klasifikasi adalah tidak berhubungan dengan
pengaturan atau tampilan dari objek

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
174

atau benda-benda tersebut. Sebagai karena mereka sudah mengerti konsep


contoh, bila anak diberi cangkir yang dan dapat berpikir, baik secara konkrit
seukuran dan isinya sama banyak, maupun abstrak, sehingga tidak perlu
mereka akan tahu bila air dituangkan menggunakan alat peraga. Namun
ke gelas lain yang ukurannya berbeda, kesulitan baru yang dihadapi guru
air di gelas itu akan tetap sama banyak adalah harus menyediakan waktu
dengan isi cangkir lain. untuk dapat memahami pergumulan
yang sedang mereka hadapi ketika
f. Penghilangan sifat memasuki usia pubertas.
Egosentrisme
kemampuan untuk melihat Seorang individu dalam hidupnya
sesuatu dari sudut pandang orang lain selalu berinteraksi dengan lingkungan.
(bahkan saat orang tersebut berpikir Dengan berinteraksi tersebut,
dengan cara yang salah). Sebagai seseorang akan memperoleh skema.
contoh, tunjukkan komik yang Skema berupa kategori pengetahuan
memperlihatkan Siti menyimpan yang membantu dalam
boneka di dalam kotak, lalu menginterpretasi dan memahami
meninggalkan ruangan, kemudian dunia. Skema juga menggambarkan
Ujang memindahkan boneka itu ke tindakan baik secara mental maupun
dalam laci, setelah itu baru Siti fisik yang terlibat dalam memahami
kembali ke ruangan. Anak dalam atau mengetahui sesuatu. Sehingga
tahap operasi konkrit akan dalam pandangan Piaget, skema
mengatakan bahwa Siti akan tetap mencakup baik kategori pengetahuan
menganggap boneka itu ada di dalam maupun proses perolehan pengetahuan
kotak walau anak itu tahu bahwa tersebut. Seiring dengan
boneka itu sudah dipindahkan ke pengalamannya mengeksplorasi
dalam laci oleh Ujang. lingkungan, informasi yang baru
didapatnya digunakan untuk
4. Operasional Formal (Usia 11 memodifikasi, menambah, atau
tahun ke atas) mengganti skema yang sebelumnya
Pengajaran pada anak pra-remaja ada. Anak akan perlu memodifikasi
ini menjadi sedikit lebih mudah, skema yang ia miliki sebelumnya

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
175

tentang burung untuk memasukkan tahap ke tahap di atasnya. Proses


jenis burung yang baru ini. penyesuaian tersebut dilakukan
Asimilasi adalah proses seorang individu karena ia ingin
menambahkan informasi baru ke mencapai keadaan equilibrium, yaitu
dalam skema yang sudah ada. Proses berupa keadaan seimbang antara
ini bersifat subjektif, karena seseorang struktur kognisinya dengan
akan cenderung memodifikasi pengalamannya di lingkungan.
pengalaman atau informasi yang Seseorang akan selalu berupaya agar
diperolehnya agar bisa masuk ke keadaan seimbang tersebut selalu
dalam skema yang sudah ada tercapai dengan menggunakan kedua
sebelumnya. Dalam contoh di atas, proses penyesuaian di atas.
melihat burung kenari dan Dengan demikian, kognisi
memberinya label “burung” adalah seseorang berkembang bukan karena
contoh mengasimilasi binatang itu menerima pengetahuan dari luar
pada skema burung si anak. secara pasif tapi orang tersebut secara
Akomodasi adalah bentuk aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
penyesuaian lain yang melibatkan
2. METODE
pengubahan atau penggantian skema
Penelitian ini menggunakan
akibat adanya informasi baru yang
metode deskriptif Kuantitatif, yaitu
tidak sesuai dengan skema yang sudah
metode yang tidak memberikan
ada. Dalam proses ini dapat pula
perlakuan, manipulasi atau
terjadi pemunculan skema yang baru
pengubahan pada variable-variabel
sama sekali. Dalam contoh di atas,
bebas, teapi menggambarkan sesuatu
melihat burung unta dan mengubah
kondisi apa adanya (McMillan dan
skemanya tentang burung sebelum
Schumacher, 2001). Menurut
memberinya label “burung” adalah
Sukmadinata (2010), penelitian
contoh mengakomodasi binatang itu
deskriptif bertujuan menggambarkan
pada skema burung si anak.
secara sistematis dan akurat fakta dan
Melalui kedua proses
karakteristik mengenai populasi atau
penyesuaian tersebut, sistem kognisi
mengenai bidang tertentu. Data yang
seseorang berubah dan berkembang
terkumpul dianalisis dan
sehingga bisa meningkat dari satu
diinterpretasikan, kemudian

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
176

dideskripsikan untuk menggambarkan dalam angket tersebut telah


kondisi yang terjadi pada subjek tersedia kemungkinan
penelitian. jawabannya.
3. Wawancara
Waktu dan Tempat Penelitian
wawancara dilakukan
terhadap orangtua yang
Penelitian ini akan dilakukan pada
menjadi sampel dalam
bulan September-November 2017 di penelitian inihasil dan
pembahasan
Paud Kasih Ibu Kecamatan Rumbai
Kota Pekanbaru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel Penelitian Berdasarkan hasil data penelitian yang
ditemukan bahwa tingkat pendidikan
Sampel penelitian ini adalah
ibu dengan kategori sarjana lebih
orangtua yang menyekolahkan
tinggi dibandingkan dengan ibu yang
anaknya di PAUD Kasih Ibu
tingkat pendidikan SLTA/SMK dan
Kecamatan Rumbai. Pemilihan sampel
SLTP dalam hal mengoptimalkan
dilakukan secara purposive sampling.
perkembangan kognitif anak, karena
a. Teknik Pengumpulan Data
pada hasil penelitian menunjukkan
1. Observasi
bahwa anak yang memiliki ibu dengan
Adalah mengadakan
pendidikan terakhir sarjana dapat
pengamatan langsung dari
mengungguli dibandingkan anak yang
lapangan yang terkait dengan
memiliki Ibu Tingkat Pendidikan
segala macam yang berkaitan
SLTP, SLTA/SMK.
dengan yang hal-hal diteliti
antara lain keadaan lokasi Hal yang sama juga dikemukan oleh
penelitian, dan mengetahui oleh Dr. Benyamin S.Bloom (2002).
bagaimana perkembangan Berikut Hasil penelitian yang
kognitif anak usia dini ditinjau dilakukan Seorang ahli pendidikan di
dari tingkat pendidikan Ibu university Chicago, America serikat,
2. Angket mengemukakana bahwa pertumbuhan
Pertanyaan dalam angket dapat sel jaringan otak pada anak usia 0-4
berbentuk pertanyaan tertutup tahun mencapai 50%. Pada usia
(berstruktur). Pertanyaan tersebut otak anak tidak mendapatkan
berstruktur adalah apabila rangsangan yang maksimal maka otak

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
177

anak tidak akan berkembang secara perkembangan kognitif anak Rumbai


optimal. Hasil penelitian dari Baylor Kota Perkanbaru "
collage of medicine menyatakan Saran-saran
bahwa lingkungan memberi peran
Penelitian ini masih banyak
yang sangat besar dalam pembentukan
kekurangan, untuk itu peneliti
sikap, kepribadian dan pengembangan
memberikan saran sebagai berikut:
kemampuan anak secara optimal.
1. Bagi peneliti selanjutnya
Factor lingkungan yang
diharapkan dapat melakukan
mempengaruhi pertumbuhan dan
penelitian lebih mendalam
perkembangan anak salah satunya
tentang perkembangan
adalah factor keluarga terutama
emosional anak usia dini usia
pendidikan orang tua terutama ibu.
5-6 tahun.
Depkes RI (2000) mengemukakan
2. Bagi guru dan orangtua,
bahwa ibu mempunyai peranan yang
hendaknya memperhatikan
cukup penting dalam kesehatan dan
perkembangan emosional anak
pertumbuhan anak dapat ditunjukkan
dengan baik.
oleh kenyataan berikut, anak-anak dari
ibu mempunyai latar belakang DAFTAR PUSTAKA
pendidikan lebih tinggi akan mendapat
Agus Sujanto, Halem Lubis, Taufik
kesempatan hidup serta tumbuh lebih Hadi. 2005. Psikologi
baik. Kepribadian. Jakarta: Bumi
Aksara.
KESIMPULAN
Anoraga. 2001. Psikologi Kerja.
Berdasarkan hasil penelitian dengan
Jakarta. Rineka Cipta.
judul " Perkembangan Kognitif Anak
Anas Sujiono. 2004. Pengantar
Usia 5-6 Tahun di tinjau dari tingkat
Statistik Pendidikan. Jakarta:
Pendidikan Ibu Berdasarkan hasil data Rajawali Press. Arikunto.
penelitian yang ditemukan bahwa 2006. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Depdikbud.
tingkat pendidikan ibu dengan
kategori sarjana lebih tinggi Desmita. 2010. Psikologi
Perkembangan. Bandung: PT.
dibandingkan dengan ibu yang tingkat
RemajaRosdakarya
pendidikan SLTA/SMK dan SLTP
dalam hal mengoptimalkan

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]
178

Depdikbud.2002. Kamus Besar Reswita, R., & Wahyuni, S. (2018).


Bahasa Indonesia. Jakarta. Efektivitas Media Pasir dalam
Balai Pustaka Meningkatkan Kemampuan
Konsep Bilangan pada Anak
Goleman, Daniel. 2006. Kecerdasan Usia 5-6 Tahun di Tk Aisyiyah
Emosional. Jakarta: PT Bengkalis. Lectura: Jurnal
Pendidikan, 9(1), 43-
Gramedia Pustaka Utama.
51.Syamsu Yusuf. 2006.
Hidayat. 2002. Perkembangan Anak Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: PT
Usia Dini, Jakarta
Remaja Rosdakarya.
Kartini Kartono, (2007). Sarlito Wirawan Sarwono. 2005.
Perkembangan Psikologi Anak. Pengantar Umum
Jakarta: Erlangga. Psikologi. Jakarta. Bulan
Bintang.
Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Handoko, Hani, T. 2001.
No 85. 2009. “Manajemen Personalia dan
Sumber Daya
StandarPendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Departemen Manusia”Edisi 2.BPFE.Yogyakarta.
Pendidikan.
Woolfson, Richard. 2004. Saudara
Rosmala Dewi.2005. Berbagai Kandung. Jakarta: Erlangga.
Masalah Anak Taman
Kanak-Kanak. Jakarta:
Departemen Pendidikan.

Solehuddin. 2000. Konsep Dasar


Pendidikan Prasekolah.
Bandung: UPI Press.
Sugiyono. 2005. Metode
Penelitian Administrasi.
Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung :
Alfabeta.
Filtri, H. (2018). Perkembangan
Kognitif Anak Usia 5-6
Tahun Di Tinjau Dari
Tingkat Pendidikan Ibu Di
Paud Kasih Ibu Kecamatan
Rumbai. PAUD Lectura:
Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 1(2), 49-57.

PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia [Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini
Dini, Vol 1, No 2, April 2018 Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari tingkat
pendidikan Ibu
]

Anda mungkin juga menyukai