Anda di halaman 1dari 20

2

Perubahan Energi pada Reaksi


Kimia
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Peta Konsep
A+B→C+D ΔH = ± x kJ (ΔH sebagai Hf, Hd, Hc, Hs)

dapat ditulis

Reaksi

dibedakan

(Endoterm, ΔH = +) (Eksoterm, ΔH = −)
jika jika

Memerlukan Kalor Melepaskan Kalor

dinyatakan sebagai

Perubahan Entalpi ΔH
tentukan

Secara Langsung Secara tidak Langsung

dengan dengan
dirumuskan
Kalorimeter Hukum Hess ΔHreaksi = ΣΔHf zat hasil – ΣΔHf zat pereaksi
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

A. Hukum Kekekalan Energi


Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk
dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain

1. Sistem dan Lingkungan


Sistem adalah bagian dari alam semesta yang ingin dipelajari,
sedangkan yang di luar sistem disebut lingkungan.

Setiap sistem kimia mempunyai sejumlah energi yang besarnya


bergantung pada keadaan sistem, yaitu keadaan fisik masing-
masing zat (gas, padat, cair), jumlah zat, temperatur, dan
tekanan. Energi itu disebut sebagai energi dalam.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Kalor Reaksi

Kalor reaksi adalah kalor yang berpindah dari sistem ke


lingkungan atau dari lingkungan ke sistem agar temperatur sistem
sesudah reaksi sama dengan temperatur sistem sebelum reaksi.

a. Reaksi Eksoterm

Reaksi yang mengakibatkan


terjadinya perpindahan kalor (q)
dari sistem ke lingkungan disebut
reaksi eksoterm.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

a. Reaksi Endoterm

Reaksi yang mengakibatkan terjadinya perpindahan kalor (q)


dari lingkungan ke sistem disebut reaksi endoterm.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Banyaknya kalor (q) yang dilepas atau diterima oleh suatu sistem
sama dengan massa sistem (m) dikalikan kapasitas panas (c) dan
kenaikan atau penurunan temperatur, ΔT.

q = m . c . ΔT
Kapasitas panas kalorimeter adalah kapasitas untuk menyerap atau
melepas energi pada tiap derajat perubahan temperatur. Sering
juga diekspresikan sebagai ekuivalen air.

Alat untuk mengukur transfer energi kalor adalah kalorimeter.


Energi yang mengalir antara sampel dan air dalam kalorimeter
menghasilkan perubahan temperatur air dan sebanding dengan
transfer energi.

qsampel = qair + qkalorimeter


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh:
Suatu kalorimeter memiliki ekuivalen air 400 g dan 5.000 g air
ditempatkan ke dalamnya sehingga air dan kalorimeter ekuivalen
dengan 5.400 g air. Sebongkah kecil gamping (CaO) dimasukkan ke
dalamnya sehingga terjadi kenaikan temperatur sebesar 1,2 oC (panas
spesifik air = 4,18 J/(g oC). Berapa kilojoule kalor yang dilepaskan?
Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm atau endoterm?
Jawab:

Kalor yang telah dilepaskan (q) = m.c.ΔT


= (5.400 g){4,18 J/(g oC)}(1,2 oC)
= 27.000 J = 27 kJ
Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena reaksi
membebaskan kalor.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Perubahan Entalpi

Banyaknya kalor yang dipergunakan untuk menaikkan temperatur


1 oC bagi 1 gram air disebut 1 kalori (1 kalori = 4,184 joule).

Jika reaksi berlangsung pada tekanan tetap dan pada reaksi


tersebut tidak ada usaha lain kecuali perubahan volume, kalor
reaksinya disebut perubahan entalpi dengan lambang ΔH.

Reaksi eksoterm, ΔH bertanda negatif (–)


Reaksi endoterm, ΔH bertanda positif (+)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

4. Diagram Entalpi

Jika entalpi sistem sebelum reaksi ialah HA dan setelah reaksi HB


maka perubahan entalpinya:
ΔH = HB – HA

Untuk reaksi eksoterm, HA > HB maka ΔH berharga negatif.


Diagram entalpi reaksi eksoterm :
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Untuk reaksi endoterm, HA < HB maka ΔH berharga positif.


Diagram entalpi reaksi endoterm:
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

B. Persamaan Termokimia
Persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik
masing-masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi) serta perubahan
entalpi (ΔH) untuk reaksi yang bersangkutan disebut persamaan
termokimia.
Jika zat-zat yang terlibat dalam reaksi pada keadaan standar
(tekanan 1 atm dan temperatur 25 oC) maka perubahan entalpinya
ditandai sebagai ΔHo.
Jenis-jenis persamaan termokimia

1. Entalpi (Kalor) Pembentukan Standar (ΔHfo)


Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembentukan 1 mol
suatu senyawa dari unsur-unsurnya, semua zat dalam bentuk
stabil pada 25oC dan 1 atm.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Entalpi Penguraian Standar (ΔHdo)


Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi penguraian 1 mol suatu
senyawa menjadi unsur-unsurnya, semua zat dalam bentuk stabil
pada 25 oC dan 1 atm.
3. Entalpi Pembakaran Standar (ΔHco)
Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembakaran 1 mol suatu
zat dengan oksigen diukur pada keadaan standar. (Pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon menjadi CO2 dan H2O.)
4. Entalpi Pengatoman Standar
Perubahan entalpi yang terjadi pada pengubahan 1 mol suatu
senyawa menjadi atom-atomnya dalam bentuk gas pada keadaan
standar.
5. Entalpi Pelarutan Standar (ΔHso)
Perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan 1 mol suatu zat dalam
suatu pelarut diukur pada keadaan standar.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Catatan

1. Jika jumlah mol dalam persamaan reaksi dikalikan dengan


bilangan x, perubahan entalpi untuk reaksi tersebut juga
dikalikan x.
2. Jika persamaan reaksi dibalik, perubahan entalpinya diberi
tanda berlawanan dengan persamaan reaksi sebelumnya.
3. Menurut perjanjian, perubahan entalpi pembentukan (ΔHfo)
suatu unsur bebas pada keadaan standar = 0.
4. Satuan kalor dapat digunakan joule (J), kilojoule (kJ), kalori
(kal), atau kilokalori (kkal). 1 kalori = 4,18 joule.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

C. Penentuan Perubahan Entalpi (ΔH)


1. Secara langsung melalui eksperimen dengan kalorimeter
2. Penentuan Perubahan Entalpi (ΔH) secara Tidak Langsung

a. Hukum Hess

“Perubahan entalpi (ΔH) suatu CO(g)


reaksi tidak bergantung pada
ΔHf CO ΔHc CO
jalannya reaksi (banyaknya tahap
reaksi), tetapi hanya bergantung
pada keadaan awal (pereaksi) C(s) CO2(g)
dan keadaan akhir (hasil reaksi) ΔHf CO2
sistem.”

Menurut hukum Hess: ΔHf CO2 = ΔHf CO + ΔHc CO


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

b. Entalpi pembentukan standar

Untuk reaksi:
NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s) ΔHo = –175,9 kJ mol–1

ΔHreaksi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

ΔHoreaksi = Σ(ΔHfo)zat-zat hasil – Σ(ΔHfo)zat-zat pereaksi

ΔHoreaksi = ΔHfo NH4Cl(s) – [ΔHfo NH3(g) + ΔHfo HCl(g)]

Catatan:
ΔHfo unsur bebas seperti Fe(s), O2(g), H2(g) = 0.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh 1:
Di dalam kalorimeter tembaga, 3 gram karbon dibakar sempurna menjadi CO2
pada tekanan tetap. Jika massa kalorimeter 1.500 g dan massa air yang ada
di dalam kalorimeter 2.000 g, temperatur mula-mula 25 oC dan temperatur
akhir 35,93 oC. Kapasitas kalor tembaga (cCu) 0,4 J g–1 K–1 dan kapasitas kalor
air (cH2O) 4,2 J g–1 K–1. Berapa kJ mol–1 perubahan entalpi pembakaran 1 mol
karbon?
Jawab:
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 3 gram karbon

= [(massa Cu)(cCu) + (massa H2O)(cH2O)] ΔT


= [(1.500 g)(0,4 J g–1 K–1) + (2.000 g)(4,2 J g–1 K–1)][(35,93 + 273)K – (25 + 273)K]
= 98.370 J = 98,37 kJ

Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol (12 g) karbon


= 12/3 × 98,37 kJ = 393,48 kJ.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh 2:

Hitunglah entalpi pembakaran metanol (CH3OH) membentuk karbon

dioksida dan uap air. ΔHfo CO2(g) = –394 kJ mol–1, ΔHfo H2O(g) = –242

kJ mol–1, ΔHfo CH3OH(l) = –238,0 kJ mol–1.


Jawab:

CH3OH(l) + 1½ O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g)

ΔHoreaksi = ∑(ΔHfo)zat-zat hasil – ∑(ΔHfo)zat-zat pereaksi

ΔHoreaksi = [ΔHfo CO2 + 2 (ΔHfo H2O)] – [ΔHfo CH3OH + 1½ (ΔHf o O2)]


= [–394 + 2(–242)] – [–238,0 + 1½ (0)]
= –640 kJ mol–1
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

D. Energi Ikatan
Energi ikatan untuk molekul dwiatom (dua atom) ialah perubahan
entalpi pada pemutusan satu mol ikatan dalam molekul-molekul
berwujud gas menjadi atom-atom gas.
Energi ikatan ini juga disebut energi disosiasi ikatan yang
disimbolkan sebagai ΔHD.

ΔHreaksi = ∑ΔHD (pemutusan ikatan) – ∑ΔHD (pembentukan ikatan)

 Reaksi eksoterm jika energi pembentukan ikatan lebih besar


daripada energi pemutusan ikatan.
 Reaksi endoterm terjadi jika energi pembentukan ikatan lebih
kecil daripada energi pemutusan ikatan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh:

Jika diketahui energi ikat rata-rata N–H pada NH3 = 391 kJ mol–1,
H–H = 435 kJ mol–1, dan N≡N = 946 kJ mol–1, perkirakan entalpi
pembentukan gas NH3.
Jawab:

Reaksi pembentukan gas amonia:


½ N≡N(g) + 1½ (H–H)(g) → NH3(g) ΔHfo = .... kJ

ΔHreaksi = ΣΔHD (pemutusan ikatan) – ΣΔHD (pembentukan ikatan)


ΔHreaksi = [ ½ (ΔHD N≡N(g)) + 1½ (ΔHD H–H(g))] – 3(ΔHD N–H(g))
= [ ½ (946 kJ) + 1½ (435 kJ)] – 3(391 kJ)
= (473 + 652,5 – 1.173) kJ = –47,5 kJ

Entalpi pembentukan gas NH3 (ΔHf NH3(g)) = –47,5 kJ mol–1.


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

E. Kalor Pembakaran
Kalor pembakaran menyatakan perubahan panas yang disebabkan
pembakaran 1 mol zat.

Contoh:

C6H12O6(s) + 6 O2(g) → CO2(g) + 6 H2O(l) ΔH = –2.803 kJ mol–1

Panas Pembakaran Panas Pembakaran


Bahan Bakar Wujud
(kJ g–1 ) (kJ mol–1 )
Heksadekana (C16H34) padat 47,37 10.707,2
Glukosa (C6H12O6) padat 15,57 2.803,0
Sukrosa (C12H22O11) padat 16,49 5.640,9
Heksana (C6H14) cair 48,30 4.163,1
cair 47,71 5.450,5
Oktana (C8H18)

Anda mungkin juga menyukai