Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH CONCELLING ON EDUCATION

“FUNGSI DAN ASAS BIMBINGAN KONSELING”

Disusun oleh:
Kelompok 1
DARMAWATI (15.1100.169)
DESY PERMATASARI (18.1100.002)
NUR INA FILDZHA ZAHIA (18.1100.003)
MUH. ILHAM JAYA (18.1100.006)

____________________________________
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN PAREPARE
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karuniaNya yang telah di limpahkan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini, yang Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan
baik In syaa Allah.

Makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyelesaiannya, untuk itu saran dan masukan dari para
pembaca sangatlah dibutuhkan .

Kami mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Kritik dan saran dari dosen pembimbing akan isi maupun bahasanya serta
tambahan isinya sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata kami mengucapkan banyak terima kasih.

Parepare, April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Fungsi Bimbingan dan Konseling.............................................................2
2.2 Asas Bimbingan dan Konseling................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah guindance


dan counselling dalam bahasa inggris. Kata guindance asal katanya adalah to
guide yang artinya “menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”
Sesuai dengan katanya maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai
bantuan dan tuntutan, namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan.

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada individu yang


dilakukan secara berkesinambungan agar individu tersebut mampu memahami diri
dan lingkungannya.

Segala sesuatu pastinya memiliki tujuan dan manfaat, begitu pula dengan
bimbingan dan konseling. Tujuan dari bimbingan dan konseling adalah untuk
membantu individu mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya),
berbagai latar belakang yang ada seperti keluarga, pendidikan, ataupun status
sosial, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja fungsi dari bimbingan dan konseling?


1.2.2 Apa saja asas-asas dari bimbingan dan konseling?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami fungsi-fungsi bimbingan dan konseling.


1.3.2. Untuk mengetahui dan memahami asas-asas dari bimbingan dan
konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Bimbingan dan Konseling

Bimbingan konseling adalah upaya dalam memberikan pelayanan bantuan


kepada seseorang agara mampu bersikap mandiri dan berkembang secara optimal.
Bimbingan konseling (BK) ini bertujuan agar seseorang itu dapat memilih,
mempersiapkan diri, memegang tanggung jawab dan mendapatkan hal yang
berharga dari keputusan yang diambilnya. Istilah bimbingan dan konseling
memiliki hubungan yang sangat erat dan juga merupakan sebuah kegiatan yang
integral. Dalam aktivitas sehari-hari istilah bimbingan selalu disandingkan dengan
istilah konseling. Ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa bimbingan dan
konseling adalah hal yang sama, tidak ada perbedaan yang prinsipil antara
keduanya atau dengan kata lain kedua istilah ini memiliki makna identik.
Sementara itu, ppihak lain juga berpendapat bahwa bimbigan dan konseling
merupakan dua pengertian yang berbeda, baik itu dasar maupun cara kerjanya.
Konseling dianggap identik dengan psychoterapy, yaitu usaha menolong orang-
orang yang mengalami gangguan psikis yang serius, sedangkan bimbingan
dianggap identik dengan pendidikan. Oleh karena itu, bimbingan dapat dilakukan
oleh siapa saja, entah itu orang tua, guru, kepala sekolah ataupun masyarakat pada
umumnya. Berbeda dengan konseling, hanya para ahli yang dapat melakukannya,
ahli yang dimaksud disini adalah mereka yang sebelumnya sudah dilatih dan
dididik untuk memberikan konseling.

Namun, ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa konseling


merupakan salah satu teknik pemberian layanan dalam bimbingan dan merupakan
pokok dari keseluruhan pelayanan bimbingan. Pandangan seperti inilah yang
nampaknya sekarang paling banyak dianut.

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai


tugas-tugas perkembangan secara optmal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan

2
pribadi. Lebih lanjutnya tujuan bimbingan dan konseling ialah membantu individu
dalam mencapai:

a. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan


b. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
c. Hidup bersama individu-individu lainnya
d. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, seseorang harus mendapatkan


kesempatan untuk:

a. Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana


hidup yang didasarkan atas tujuan itu
b. Mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistis
c. Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan sendiri
d. Mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal
e. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk
kepentingan umum dalam menjalin kehidupan bersama
f. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya
g. Mengembangkan segala yang dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai
dengan tugas perkembangannya.

Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang


hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Adapun
fungsi tersebut antara lain:

2.1.1 Fungsi pemahaman


Merupakan fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan peserta didik. Pemahaman tersebut meliputi:
2.1.1.1 Pemahaman terkait diri sendiri terutama oleh peserta didik sendiri, orang
tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
2.1.1.2 Pemahaman tentang lingkungannya, termasuk keluarga dan sekolah.

3
2.1.1.3 Pemahaman lingkungan yang lebih luas seperti informasi
jabatan/pekerjaan, informsi sosial dan budaya.
2.1.2 Fungsi pencegahan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling akan menghasilkan tercegahnya dan
terhindarnya seseorang dri berbagai permasalahan yang mungkin timbul dan akan
mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu
dalam proses oerkembangannya.
2.1.3 Fungsi penuntasan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengatasi berbagai
permasalahan yang dialami oleh klien.
2.1.4 Fungsi penyaluran
Yaitu fungsi unttuk membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler,
jurusan, dan program studi, serta pemantapan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
2.1.5 Fungsi adaptasi
Yaitu untuk membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor,
guru atau dosen untuk mengadaptasian program pendidikan terhadap latar
belakang oendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu.
2.1.6 Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghaslkan
terrpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif
peserta didik dalam rangka perkembangann dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.

2.2 Asas Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional yang


mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan pelayanan bimbingan dan
konseling itu sendiri.

Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas data dan perkembangan klien serta


tuntutan optimalisasi proses penyelenggaraan layanan. Di segi lain, suasana
konseling ditandai oleh adanya kehangatan, pemahaman, penerimaan, kebebasan,

4
serta keterbukaan. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, haruslah
memperhatikan asas-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas ini merupakan
ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling.

Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik, maka


dipastikan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan,
namun sebaliknya, apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat
dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan
bimbingan dan konseling, bahkan dapat merugikan orang-orang yang terlibat
dalam pelayanan, serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri.

Adapun asas-asas bimbingan dan konseling tersebut antara lain:

2.2.1 Asas kerahasiaan (confidential)


Yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya data dan keterangan peserta
didik (klien) yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini, guru pembimbing atau
konselor berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.

2.2.2 Asas Kesukarelaan


Yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik
(klien) mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru
Pembimbing atau konselor berkewajiban membina dan mengembangkan
kesukarelaan seperti itu.

2.2.3 Asas Keterbukaan


Yaitu asas yang mengharuskan klien untuk bersikap terbuka agar
bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar. Tanpa adanya
keterbukaan, maka guru pembimbing atau konselor akan kesulitan dalam
mengidentifikasi masalah kliennya.

5
2.2.4 Asas Kegiatan
Yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan kegiatan
bimbingan. Guru Pembimbing atau konselor perlu mendorong dan memotivasi
peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan
kepadanya.

2.2.5 Asas Kemandirian


Yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan
konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-
ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.

2.2.6 Asas Kekinian


Yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan
konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi
sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai penyebab dan
dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta
didik (klien) pada saat sekarang.

2.2.7 Asas Kedinamisan


Yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan
(peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.

2.2.8 Asas Keterpaduan


Yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama
dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan
konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.

6
2.2.9 Asas Kenormatifan
Yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama,
hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan
yang berlaku.

2.2.10 Asas Keahlian


Yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini,
para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya
tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling.

2.2.11 Asas Alih Tangan Kasus


Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas
suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan
kepada pihak yang lebih ahli.

2.2.12 Asas Tut Wuri Handayani


Yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling
secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa
aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan,
serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bimbingan konseling adalah upaya dalam memberikan pelayanan
bantuuan kepada seseorang agara mampu bersikap mandiri dan berkembang
secara optimal. Bimbingan konseling (BK) ini bertujuan adar seseorang itu dapat
memilih, mempersiapkan diri, memegang tanggung jawab dan mendapatkan hal
yang berharga dari keputusan yang diambilnya. Istilah bimbingan dan konseling
memiliki hubungan yang sangat erat dan juga merupakan sebuah kegiatan yang
integral.

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan prodesional sesuai


dengan makna uraian tnetnang pemahaman, pelanggaran dan penyikapan konselor
terhadap kasus pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan ddengan mengikuti
kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan efektivitas proses dan lain-lainnya.

Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik, maka


dipastikan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharpkan,
namun sebaliknya, apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat
dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan
bimbingan dan konseling, bahkan dapat merugikan orang-orang yang terlibat
dalam pelayanan, serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri.

3.2 Saran

Penulis adalah seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kami
sadar masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman agar
pada penulisan berikutnya bisa jauh lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. Fungsi, Tujuan dan Asas Bimbingan Konseling. diakses dari
http://www.infodiknas.com/wp-content/uploads/2015/03/BAB-10-Fungsi-
Tujuan-dan-Azas-Bimbingan-dan-Konseling.pdf . 01 April 2020.

Direktorat Tenaga Kependidikan. Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling.


diakses dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/fungsi-
prinsip-dan-asas-bimbingan-dan-konseling. 01 April 2020.

Sudrajat, Akhmad. Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling. diakses dari
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/fungsi-prinsip-dan-asas-
bimbingan-dan-konseling. 01 April 2020.

Riadi, Muchlisin. Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Asas Bimbingan Konseling.


diakses dari https://www.kajianpustaka.com/2018/02/pengertian-fungsi-
tujuan-dan-asas-bimbingan-konseling.html . 01 April 2020.

Anonim. Fungsi, Tujuan dan Asas Bimbingan Konseling. diakses dari


https://rumahkonselingbidadari.wordpress.com/2015/06/01/fungsi-tujuan-dan-
asas-bimbingan-konseling/. 01 April 2020.

Anonim. Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling. diakses dari


https://purplenitadyah.wordpress.com/2012/05/17/fungsi-prinsip-dan-asas-
bimbingan-dan-konseling/. 01 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai