Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

KASUS

1. kasus antropometri
Misalakan seorang anak yang berumur 5 bulan yang pada KMSnya mengalami pertumbuhan
yang baik dikarenakan setiap bulannya mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Untuk
mengetahui status gizi anak tersebut diperlukan pengukuran antropometri, berdasarkan indeks
BB/U, dengan status gizi baik, gizi buruk, gizi normal atau gizi lebih.
Berdasarklan penimbangan diperoleh catatan sebagai berikut.
 Pada bulan 0 (kelahiran) 3.05 kg
 Pad bulan pertama 4.06 kg
 Pada bulan kedua 4.7 kg
 Pada bulan ketiga 5.47 kg
 Pada bulan keempat 6.41 kg
 Pada bulan kelima 7.01 kg
Untuk mengetahui status gizi anak tersebut yaitu dapat digunakan rumus Zscore
Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR
NIS : Nilai Induvidual Subjek
NMBR : Nilai Median Baku
Rujukan
NSBR : Nilai Simpang Baku
Rujukan
Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS
No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi
1 BB/U < -3 SD Gizi buruk
- 3 s/d <-2 SD Gizi kurang
- 2 s/d +2 SD Gizi baik
> +2 SD Gizi lebih
2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek
- 3 s/d <-2 SD Pendek
- 2 s/d +2 SD Normal
> +2 SD Tinggi
3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus
- 3 s/d <-2 SD Kurus
- 2 s/d +2 SD Normal
> +2 SD Gemuk
Contoh: Diketahui Umur anak 5 bulan dengan berat badan7.01 kg
Z-score = (7.01 – 7,5 ) : 0.8 = - 0.6 SD
= status gizi buruk
Berdasarkan pengukuran secara antropometri diketahui bahwa status gizi anak tersebut adalah
“gizi buruk” sedangkan pertumbuhannya pada KMS dinilai baik, ini menunjukan bahwa KMS
tidak dapat dijadikan ajuan sendiri dalam mengetahui status gizi anak

2. Kasus kpsp
I. Biodata Klien
A.    Identitas Klien
1.    Nama                                            :           An. Siti Fauziah
2.    Tempat, tanggal lahir                    :           Bandung, 29 September 2011
3.    Umur                                             :           24 bulan
4.    Jenis Kelamin                               :           Perempuan
5.      Alamat                         :          
B.    Identitas Orang Tua
1.    Nama                                            :           Ny. Teti
2.    Umur                                             :           25 tahun
3.    Pekerjaan                                      :           Ibu Rumah Tangga
4.    Hubungan dengan Klien               :           Ibu Klien

II . Riwayat Singkat Kilen
Klien merupakan anak pertama dan saat ini berusia 24 bulan. Saat ini klien dalam
keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang tuanya. Menurut ibunya,
klien hanya bermain dengan keluarga kecilnya karena baru empat bulan ini klien
meninggali tempat baru dimana sebelumnya klien tinggal di Cillin. Saat dikaji BB klien :
kg, Tinggi badan : cm. Berdasarkan hasil tersebut klien termasuk kedalam status gizi
normal. Menurut keluarga, klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan pemberian
vitamin A. Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi yang baik bagi anaknya agar tetap
sehat. Saat ditanya terkait tumbuh kembang anak, keluarga tampak belum paham dan
berharap mendapatkan penjelasan yang utuh dari pengkaji. Keluarga hanya mengatakan
selama ini sudah berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya. Terkait pemeriksaan
perkembangan anaknya, keluarga mengatakan jarang memberikan stimulus karena merasa
anaknya sehat – sehat saja. Dari hasil pemeriksaan KPSP untuk kategori anak usia 22
bulan didapatkan hasil 7 jawaban ya dan 3 jawaban tidak dari 10 pertanyaan yang diajukan
pada ibu klien

Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan


1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa
yang anda lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain "papa" clan "mama"?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa
kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan
kaos kaki tidak ikut dinilai).
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan
posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK
jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik
tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan
benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian
badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah atau sering atau
kadang-kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya
(S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada penyimpangan (P) ð rinci
jawaban “tidak” pada aspek perkembangan mana

III.          Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP


Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan hasil sbb :
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil observasi pada anak
diperoleh jawaban ‘’ya’’ ada 7 poin diantaranya poin no. 1,2,3,5,6,8,9 sedangkan jawaban
‘’tidak’’ ada 3 poin yaitu no. 4,7,10. Dari hasil diatas, perkembangan anak termasuk kategori
perkembangan anak meragukan ( M )

V.            Intervensi / Solusi yang diberikan :


a.      Karena usia anak berada pada kelompok umur stimualsi 18 – 24 bulan maka
stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia tersebut. Maka dalam hal
ini, pengkaji menjelaskan kembali terkait stimulasi perkembangan tersebut pada ibu
klien.
b.      Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan / mengejar ketertinggalannya. Karena perkembangan
anak meragukan dilihat dari jumlah jawaban ‘’ ya ‘’ hanya 7 dan jawaban ‘’ tidak ‘’
ada 3 poin. Dari ketiga jawaban ‘’ tidak ‘’ tersebut adalah poin 4 ( gerak kasar :
belum bisa berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan ),
poin 7 ( bicara & bahasa : belum bisa menunjukan dengan benar paling sedikit satu
bagian badannya ) serta poin 10 ( gerak kasar : belum bisa menendang bola kecil ke
depan tanpa berpegangan pada apapun ).
Intervensi yang diberikan yaitu :
1.   Poin 4 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering mungkin melatih
keseimbangan tubuh anak dengan memberikan mainan yang dapat didorong oleh
anak dengan posisi berdiri
2.   Poin 7 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering mungkin melatih
anak utuk menunjukan bagian badannya seperti raambut, mata, hidung, mulut,
dan bagian tubuh lainnya
3.   Poin 10 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering mungkin
melatih anak untuk menendang bola kecil ke depan tanpa berpegangan pada
apapun
c.      Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintevensi anak
sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambil
bermain dengan anak agar ia tidak bosan
d.      Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif setiap hari sekitar
3 – 4 jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu
intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel, intervensi dihentikan
dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervesi lagi
e.      Minta orang tua atau keluarga datang kembali / kontrol 2 minggu kemudian untuk
dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada kemajuan /
perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan KPSP yang
sesuai dengan umur skrining terdekat
f.       Menjelaskan pada ibu klien jika hasil pemeriksaan kedua hasilnya masih sama
dengan semula maka kemungkinan ada penyimpangan perkembangan
g.      Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu
secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina keluarga balita.

3. Kasus DDST

Anda mungkin juga menyukai